Sebagian orang Kristen mungkin
masih tidak mempersalahkannya.
Apa yang melatar belakanginya?
Mungkin saja karena kemampuan yang didapat dari ajaran ini adalah untuk
penyembuhan. Toh menyembuhkan berbagai penyakit merupakan suatu pekerjaan baik
bukan?
Jawabannya May….maybe yes, maybe no! (he..he… ngutip
dari suatu iklan)
Begini, … sebagai orang Kristen
yang baik sudah seharusnya kita memandang segala sesuatu berdasarkan iman
Kristen kita. Jangan sekali-kali kita memandang semua itu dengan kaca mata
dunia, yang walaupun kelihatannya baik, tapi tanpa kita sadari ternyata telah
menipu kita.
Mungkin saja ada orang Kristen
yang akan bilang begini… bukankah ada ayat yang mengatakan segala sesuatu itu
dilihat dari buah yang
dihasilkannya…? Lantas kalau menyembuhkan diri sendiri atau orang lain dari
sakitnya itu kan buah yang baik?
O…oh.…hati-hati! Ayat itu tidak
salah, yang salah adalah kalau semua yang baik itu hanya dilihat dengan cara
duniawi, atau hal-hal yang kelihatan baik tapi ternyata kebaikan yang semu.
Saya ambil contoh begini, seorang
dukun “hebat” juga dapat melakukan penyembuhan (walaupun cuma tipuan – untuk
mengetahui lebih jauh saudara dapat mempelajari buku-buku rohani yang mengupas
tentang bahaya okultisme) tetapi lantas apakah dukun yang “hebat” tersebut
dapat dikatakan orang baik yang hidup dalam Tuhan…? Kalau tidak, mungkin sekali
dia hidup di dalam setan! Tapi dia melakukan hal yang “baik” bukan? Yaitu
menyembuhkan seseorang? Setidaknya itu pandangan orang-orang kan?
Nah, kemampuan untuk menyembuhkan
yang sejati di dalam dunia memang hanya ada satu sumber, yaitu dari Tuhan.
Tetapi setanpun dapat menipu kita seolah-olah sembuh, jadi tidak ada salahnya
kalau kita sebagai orang Kristen harus selektif dan peka terhadap semua masalah
dilingkungan kita, agar anak-anak kita dan bahkan kita sendiri tidak
menceburkan diri pada jalan yang justru menjerumuskan kita.
Baiklah, sekarang kita bahas
bagaimana “Transfer Energi”, yang tidak jarang juga diklaim sebagian orang
sebagai tenaga “ilahi” ini dapat kita kelompokkan.
Untuk mendapatkan kemampuan
penyembuhan melalui “Transfer Energi” ini kita harus mendaftarkan diri dulu pada
penyelenggara latihan ini dengan
membayar sejumlah uang sebagai uang pendaftaran, uang masuk, uang bergabung,
uang iuran atau uang apalah namanya yang tidak perlu kita bahas….. yang penting “ u a
n g “ dan bukan kertas koran. Setuju sampai di sini…?
Selanjutnya, siapapun yang
mendaftar baik orang Islam, Katolik, Budha, Kong hu cu, Hindu, Kristen,
atau….seorang yang ateis dan bahkan penjahat, penipu, pembunuh, penzinah
sekalipun dapat menjadi anggotanya. Yang penting piti / alias uang itu tadi disetor….pas!, tidak boleh kurang kalo
lebih, dianjurkan….sampai di sini kita masih setuju kan…?
Lebih lanjut terjadilah proses
belajar mengajar seperti yang diajarkan oleh pengajarnya, maka dalam waktu yang
telah ditentukan oleh pengajar, apabila dilakukan secara benar menurut ajaran
pengajarnya, maka murid-murid yang terdiri dari berbagai latar belakang seperti
yang diuraikan di atas tadi akan memperoleh kemampuan penyembuhan tersebut
melalui apa yang disebut “Transfer Energi”. Apa benar keterangan ini..? mohon
maaf kalau ada yang meleset.
Jadi kalau kita uraikan secara
singkat sebagai berikut :
Uang + Agama apapun + Ikuti
perintah pengajar = Lulus.
Coba kita renungkan lagi, apa
mungkin sesuatu yang berasal dari Tuhan (transfer energi tersebut) dapat
dimiliki oleh semua orang dengan latar belakang seperti di atas? Apabila Tuhan
yang benar itu milik orang Islam, sudah barang tentu kalangan mereka saja yang
dapat memilikinya. Begitu juga sebaliknya dengan orang Budha, Hindu, dan
seterusnya.
Dan kalau Tuhan yang benar itu
adalah Tuhannya orang Kristen, apa mungkin orang non Kristen dapat menjadi
perantara bagi jalannya mujizat penyembuhan Tuhan yang maha kudus tersebut?
Belum lagi kalau kita kaitkan dengan seorang pembunuh, penipu, pezinah dan
sebagainya yang sudah barang tentu dapat juga memiliki tenaga penyembuhan
“Transfer Energi” tersebut?
Kisah
Para Rasul 19
19:13. Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang
berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka
yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu
demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
19:14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang
anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
19:15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal,
dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
19:16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa
mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari
dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.
Ayat ini menjelaskan kepada kita
bahwa seseorang yang tidak percaya kepada Tuhan yang benar tidak mungkin dapat
dipakai Tuhan sebagai perantaranya. Jadi kalau dia dapat melakukan sesuatu yang
sepertinya berasal dari Tuhan, sesungguhnya itu bukan dari Tuhan.
Fakta lainnya adalah nabi Musa,
yang walaupun begitu diurapi oleh Tuhan, dia tidak dapat melalukan mujizat
sesuka hatinya kapan mujizat itu akan dia nyatakan dihadapan orang….no, tidak!
Nabi Musa tetap menunggu perintah dari Tuhan sebagai pemilik mujizat tersebut.
Bagi anggota perkumpulan
“Transfer Energi” begitu gampangnya mereka kalau mau melakukan suatu proses
penyembuhan yang mereka inginkan, seolah-olah begitu patuhnya penyakit itu pada
mereka? Kapan saja mereka mau melakukannya dapat mereka lakukan. Mereka dapat
bebas menentukan kapan waktu dan tempat untuk melakukan demonstrasi
penyembuhan.
Sementara tidak demikian pada
nabi Musa. Padahal melalui nabi Musalah hukum Taurat diturunkan Tuhan, jadi
apakah nabi Musa masih kurang layak jika dibandingkan dengan semua anggota
perkumpulan “Transfer Energi” yang sudah memiliki kemampuan penyembuhan,
transfer energi, transfer penyakit dan lain-lainnya itu?
Lantas koq banyak juga di antara
mereka yang meninggal karena penyakit yang tidak dapat disembuhkan, kalau mereka
memang dapat melakukan penyembuhan melalui kekuatan mereka sendiri di dalam
mentransfer energi?
Hati-hati kita sebagai umat
Kristen, Alkitab mengatakan :
Yeremia 17
17:5. Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang
yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang
hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Pada dasarnya kita ini lemah,
bahkan untuk berdoa saja kita tidak mampu.
Roma 8
8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan
kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
Untuk mendapatkan kemampuan
“Transfer Energi” seseorang harus membayar sejumlah uang, namun apa kata
Alkitab agar kita dapat memiliki anugrah Allah ?
Kisah
Para Rasul 8
8:17 Lalu Petrus dan Yohanes meletakkan tangan mereka
ke atas orang-orang Samaria itu; maka mereka menerima Roh Allah.
8:18 Simon melihat bahwa karena tangan rasul-rasul
diletakkan ke atas orang-orang itu, Roh Allah diberi kepada mereka. Karena itu
Simon membawa uang kepada Petrus dan Yohanes,
8:19 lalu berkata, "Berilah kepada saya kuasa
itu juga supaya kalau tangan saya diletakkan pada siapa saja, orang itu akan
menerima Roh Allah."
8:20 Tetapi Petrus menjawab, "Celakalah kau dan uangmu! Kaukira pemberian
Allah dapat dibeli dengan uang?
Sakit penyakit kita sudah
ditanggung oleh Kristus,
Matius 8
8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan
menanggung penyakit kita."
Maka dari itu Saudara, tidak
sepantasnya kita datang pada perkumpulan yang mempelajari “Transfer Energi” ini
semata-mata hanya karena kita ingin mendapatkan kemampuan penyembuhan dengan
cara transfer energi, hati-hati dengan imanmu !
Transfer energi bukan ajaran
Kristen. Ajaran ini sesat di dalam iman Kristen. Jika jemaat ingin tahu lebih
banyak tentang transfer energi atau sejenisnya seperti ilmu tenaga dalam
menurut iman Kristen, jemaat dapat menghubungi Pendeta kita atau kesaksian-kesaksian
dari Ev. Daud Tony atau mungkin petobat lain yang memiliki latar belakang
okultisme.
Semoga Tuhan menberkati kita
semua.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar