Translate

Jumat, 24 Agustus 2012

Transfer Energi….Bolehkah?


Sebagian orang Kristen mungkin masih tidak mempersalahkannya.
Apa yang melatar belakanginya? Mungkin saja karena kemampuan yang didapat dari ajaran ini adalah untuk penyembuhan. Toh menyembuhkan berbagai penyakit merupakan suatu pekerjaan baik bukan?

Jawabannya   May….maybe yes, maybe no! (he..he… ngutip dari suatu iklan)

Begini, … sebagai orang Kristen yang baik sudah seharusnya kita memandang segala sesuatu berdasarkan iman Kristen kita. Jangan sekali-kali kita memandang semua itu dengan kaca mata dunia, yang walaupun kelihatannya baik, tapi tanpa kita sadari ternyata telah menipu kita.

Mungkin saja ada orang Kristen yang akan bilang begini… bukankah ada ayat yang mengatakan segala sesuatu itu dilihat dari buah yang dihasilkannya…? Lantas kalau menyembuhkan diri sendiri atau orang lain dari sakitnya itu kan buah yang baik?

O…oh.…hati-hati! Ayat itu tidak salah, yang salah adalah kalau semua yang baik itu hanya dilihat dengan cara duniawi, atau hal-hal yang kelihatan baik tapi ternyata kebaikan yang semu.

Saya ambil contoh begini, seorang dukun “hebat” juga dapat melakukan penyembuhan (walaupun cuma tipuan – untuk mengetahui lebih jauh saudara dapat mempelajari buku-buku rohani yang mengupas tentang bahaya okultisme) tetapi lantas apakah dukun yang “hebat” tersebut dapat dikatakan orang baik yang hidup dalam Tuhan…? Kalau tidak, mungkin sekali dia hidup di dalam setan! Tapi dia melakukan hal yang “baik” bukan? Yaitu menyembuhkan seseorang? Setidaknya itu pandangan orang-orang kan?

Nah, kemampuan untuk menyembuhkan yang sejati di dalam dunia memang hanya ada satu sumber, yaitu dari Tuhan. Tetapi setanpun dapat menipu kita seolah-olah sembuh, jadi tidak ada salahnya kalau kita sebagai orang Kristen harus selektif dan peka terhadap semua masalah dilingkungan kita, agar anak-anak kita dan bahkan kita sendiri tidak menceburkan diri pada jalan yang justru menjerumuskan kita.

Baiklah, sekarang kita bahas bagaimana “Transfer Energi”, yang tidak jarang juga diklaim sebagian orang sebagai tenaga “ilahi” ini dapat kita kelompokkan.

Untuk mendapatkan kemampuan penyembuhan melalui “Transfer Energi” ini kita harus mendaftarkan diri dulu pada penyelenggara  latihan ini dengan membayar sejumlah uang sebagai uang pendaftaran, uang masuk, uang bergabung, uang iuran atau uang apalah namanya yang tidak perlu kita bahas….. yang penting  “ u a n g “ dan bukan kertas koran. Setuju sampai di sini…?

Selanjutnya, siapapun yang mendaftar baik orang Islam, Katolik, Budha, Kong hu cu, Hindu, Kristen, atau….seorang yang ateis dan bahkan penjahat, penipu, pembunuh, penzinah sekalipun dapat menjadi anggotanya. Yang penting piti / alias uang itu tadi disetor….pas!, tidak boleh kurang kalo lebih, dianjurkan….sampai di sini kita masih setuju kan…?

Lebih lanjut terjadilah proses belajar mengajar seperti yang diajarkan oleh pengajarnya, maka dalam waktu yang telah ditentukan oleh pengajar, apabila dilakukan secara benar menurut ajaran pengajarnya, maka murid-murid yang terdiri dari berbagai latar belakang seperti yang diuraikan di atas tadi akan memperoleh kemampuan penyembuhan tersebut melalui apa yang disebut “Transfer Energi”. Apa benar keterangan ini..? mohon maaf kalau ada yang meleset.

Jadi kalau kita uraikan secara singkat sebagai berikut :

Uang + Agama apapun + Ikuti perintah pengajar = Lulus.


Coba kita renungkan lagi, apa mungkin sesuatu yang berasal dari Tuhan (transfer energi tersebut) dapat dimiliki oleh semua orang dengan latar belakang seperti di atas? Apabila Tuhan yang benar itu milik orang Islam, sudah barang tentu kalangan mereka saja yang dapat memilikinya. Begitu juga sebaliknya dengan orang Budha, Hindu, dan seterusnya.

Dan kalau Tuhan yang benar itu adalah Tuhannya orang Kristen, apa mungkin orang non Kristen dapat menjadi perantara bagi jalannya mujizat penyembuhan Tuhan yang maha kudus tersebut? Belum lagi kalau kita kaitkan dengan seorang pembunuh, penipu, pezinah dan sebagainya yang sudah barang tentu dapat juga memiliki tenaga penyembuhan “Transfer Energi” tersebut?

Kisah Para Rasul 19

19:13. Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
19:14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
19:15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
19:16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.


Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa seseorang yang tidak percaya kepada Tuhan yang benar tidak mungkin dapat dipakai Tuhan sebagai perantaranya. Jadi kalau dia dapat melakukan sesuatu yang sepertinya berasal dari Tuhan, sesungguhnya itu bukan dari Tuhan.

Fakta lainnya adalah nabi Musa, yang walaupun begitu diurapi oleh Tuhan, dia tidak dapat melalukan mujizat sesuka hatinya kapan mujizat itu akan dia nyatakan dihadapan orang….no, tidak! Nabi Musa tetap menunggu perintah dari Tuhan sebagai pemilik mujizat tersebut.

Bagi anggota perkumpulan “Transfer Energi” begitu gampangnya mereka kalau mau melakukan suatu proses penyembuhan yang mereka inginkan, seolah-olah begitu patuhnya penyakit itu pada mereka? Kapan saja mereka mau melakukannya dapat mereka lakukan. Mereka dapat bebas menentukan kapan waktu dan tempat untuk melakukan demonstrasi penyembuhan.

Sementara tidak demikian pada nabi Musa. Padahal melalui nabi Musalah hukum Taurat diturunkan Tuhan, jadi apakah nabi Musa masih kurang layak jika dibandingkan dengan semua anggota perkumpulan “Transfer Energi” yang sudah memiliki kemampuan penyembuhan, transfer energi, transfer penyakit dan lain-lainnya itu?

Lantas koq banyak juga di antara mereka yang meninggal karena penyakit yang tidak dapat disembuhkan, kalau mereka memang dapat melakukan penyembuhan melalui kekuatan mereka sendiri di dalam mentransfer energi?

Hati-hati kita sebagai umat Kristen, Alkitab mengatakan :

Yeremia 17

17:5. Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Pada dasarnya kita ini lemah, bahkan untuk berdoa saja kita tidak mampu.

Roma 8

8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Untuk mendapatkan kemampuan “Transfer Energi” seseorang harus membayar sejumlah uang, namun apa kata Alkitab agar kita dapat memiliki anugrah Allah ?

Kisah Para Rasul 8

8:17 Lalu Petrus dan Yohanes meletakkan tangan mereka ke atas orang-orang Samaria itu; maka mereka menerima Roh Allah.
8:18 Simon melihat bahwa karena tangan rasul-rasul diletakkan ke atas orang-orang itu, Roh Allah diberi kepada mereka. Karena itu Simon membawa uang kepada Petrus dan Yohanes,
8:19 lalu berkata, "Berilah kepada saya kuasa itu juga supaya kalau tangan saya diletakkan pada siapa saja, orang itu akan menerima Roh Allah."
8:20 Tetapi Petrus menjawab, "Celakalah kau dan uangmu! Kaukira pemberian Allah dapat dibeli dengan uang?

Sakit penyakit kita sudah ditanggung oleh Kristus,

Matius 8

8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Maka dari itu Saudara, tidak sepantasnya kita datang pada perkumpulan yang mempelajari “Transfer Energi” ini semata-mata hanya karena kita ingin mendapatkan kemampuan penyembuhan dengan cara transfer energi, hati-hati dengan imanmu !

Transfer energi bukan ajaran Kristen. Ajaran ini sesat di dalam iman Kristen. Jika jemaat ingin tahu lebih banyak tentang transfer energi atau sejenisnya seperti ilmu tenaga dalam menurut iman Kristen, jemaat dapat menghubungi Pendeta kita atau kesaksian-kesaksian dari Ev. Daud Tony atau mungkin petobat lain yang memiliki latar belakang okultisme.

Semoga Tuhan menberkati kita semua.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar