Translate

Minggu, 26 Agustus 2012

Bagaimana Kita Mendengar Suara Roh Kudus?


Seringkali sebagai orang kristen kita juga bingung mana yang menjadi kehendak Tuhan dan mana yang bukan. Terutama jika hal ini dikaitkan dengan keadaan kita sehari-hari.
Mungkin pernah suatu saat ketika kita hendak pergi ke suatu tempat, timbul keragu-raguan di dalam diri kita untuk meneruskan perjalanan itu atau tidak. Kita tahu bahwa ragu-ragu itu dosa, karena tidak dilakukan dengan berdasarkan iman.

Tapi dalam hal ini yang mana yang harus kita turuti? Meneruskan perjalanankah yang Tuhan inginkan? Atau malah sebaliknya? Jadi mana yang harus kita pilih? Kalau kita tahu kehendak Tuhan misalkan untuk tidak pergi, maka tidaklah sulit bagi kita untuk mengikuti apa yang Tuhan mau dari kita. Tapi kalau kita tidak dapat membedakan mana yang harus dipilih, apa jadinya kalau kita salah memilih? Misalkan Tuhan ingin kita tidak pergi, tapi justru kita malah memilih pergi. Gawat kan?

Saudara terkasih. Saya yakin kita semua pasti pernah mengalami hal seperti ini. Bersyukurlah jika sekarang kita sudah dapat membedakan apa yang menjadi kehendak Tuhan dan mana yang justru harus kita hindari. Tetapi saya juga yakin kalau sampai detik ini, masih ada juga orang kristen yang masih bingung dengan hal seperti di atas.

Sebagai orang kristen keinginan kita memang untuk mengikuti kehendak Tuhan. Namun sebagai orang kristen juga tidak sedikit diantara kita yang kurang peka didalam mendengarkan suara Roh Kudus. Kalau ini masalahnya, maka sudah seharusnya kita berusaha lebih giat lagi untuk dapat mendengarkan suara Roh Kudus.

Saudara tidak perlu berkecil hati seandainya saat ini Saudara masih belum dapat mendengarkan suara Roh Kudus dengan baik. Berusahalah terus untuk dapat mendengarkannya. Tapi seandainya sekarang Saudara berhasil mendengarkannyapun, apa Saudara yakin dapat mengenalinya? Kalau belum tidak apa, semuanya itu butuh proses untuk dapat tumbuh dan berkembang. Bukankah nabi Samuel juga membutuhkan waktu untuk dapat mengenali suara Tuhan? (I Samuel 3:4-10).

Karena itu Saudara, saat ini yang kita perlukan adalah persekutuan yang erat dengan Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab dengan persekutuan yang sering dan eratlah maka kita dapat dimampukan untuk mendengar suara Roh Kudus. Rajin-rajinlah kita berdoa, karena dengan berdoa kita telah menjalin komunikasi dengan Tuhan.

Mungkin ilustrasi ini dapat membantu :

Bila Saudara adalah seorang yang bekerja di kantor, tentu bukan hal yang asing lagi bagi Saudara untuk menerima telepon dari seseorang yang telah menjadi rekanan kerja Saudara.

Andaikata suatu saat ada rekanan kerja Saudara yang baru saja Saudara kenal menelepon Saudara, meskipun sebelumnya Saudara pernah berjumpa dan berbicara dengan yang bersangkutan secara langsung, Saudara pasti akan tetap sulit untuk mengenali suara yang bersangkutan kalau rekanan Saudara itu tidak memperkenalkan dirinya di telepon kepada Saudara.

Tapi seiring berjalankan komunikasi yang lancar antara Saudara berdua, lambat laun Saudara akan dapat mengenalinya dengan baik meskipun yang bersangkutan tidak lagi memperkenalkan dirinya.

Kita juga harus rajin “menelepon” Tuhan agar kita dapat mengenali suara-Nya dengan baik. Sarana yang ada untuk ini malah sudah Tuhan sediakan sendiri dengan gratis, yaitu doa. Jangan malas untuk berdoa, meskipun Tuhan tahu apa yang kita perlukan bahkan sebelum kita memintanya di dalam doa kita, bukan berarti kita tidak perlu lagi untuk berdoa.

Bukankah kita juga masih memerlukan kata-kata mesra dari pasangan kita walaupun kita mengetahui bagaimana cintanya dia dan cintanya kita kepadanya?

Berdoa adalah sarana yang sangat efektif untuk menjalin kedekatan kita dengan Tuhan. Ada saatnya nanti dimana kita akan dapat mendengarkan kehendak Tuhan pada diri kita. Pada sebagian orang malah ada yang mendengarnya secara audibel melalui telinga mereka. Pengalaman pribadi setiap orang bisa saja berbeda-beda didalam mendengarkan suara Roh Kudus. Karena itu tidak ada standar baku yang dapat dijadikan tolak ukur.

Saya tidak mengklaim bahwa saya telah dapat mendengarkan suara Roh Kudus, boleh jadi saya sama sekali belum pernah mendengarkannya, walaupun saya “merasa pernah” berdialog dengan Roh Kudus. Namun mungkin ini bisa dijadikan sharing bagi kita semua, untuk saat ini, saya kalau berada pada posisi seperti cerita di atas, saya akan melihat apa yang menjadi tujuan dari kepergian saya ke suatu tempat tersebut.

Bagi saya, bila kepergian saya itu untuk tujuan yang bersifat kerohanian (dalam arti rohani yang sesungguhnya, bukan mengharapkan makanan enak yang mungkin dihidangkan dan lain sebagainya), misalkan untuk mengikuti persekutuan, KKR dan lain sebagainya, bila timbul keragu-raguan di dalam perjalanan saya untuk menuju ke sana, maka saya akan tetap meneruskan perjalanan saya. Mengapa? Bagi saya apabila sesuatu yang kita lakukan untuk memuliakan Tuhan tapi timbul keraguan untuk meneruskannya, keraguan ini pastilah timbulnya bukan dari Tuhan. Begitu juga sebaliknya bila tujuannya hanya untuk kepentingan duniawi, misalkan untuk shoping, rekreasi dan lain sebagainya, maka keraguan yang timbul bisa jadi dari Tuhan untuk mencegah kita pergi ketempat tujuan. Mungkin saja ada sesuatu yang akan menimpa kita di sana nantinya. Pengertian seperti ini Saudara, bukan saya dapatkan dari pengertian saya pribadi.

Hal ini memang tidak dapat dijadikan patokan karena seperti kata saya tadi, tiap-tiap orang akan mendapatkan caranya sendiri didalam berkomunikasi dengan Tuhan. Tetapi mungkin dapat dijadikan gambaran bagi kita semua, kurang lebih begitu.

Untuk dapat berdialog dengan Roh Kudus juga begitu. Tidak semua dari kita akan mempunyai pengalaman yang sama, namun setiap kita orang percaya pasti dapat berdialog dengan Roh Kudus kalau kita memiliki kepekaan itu. Yang jadi masalah sering kali kita malah bingung membedakan antara suara Roh Kudus atau suara hati kita sendiri.

Saya pernah menanyakan hal seperti ini kepada seorang pendeta dan jawaban pendeta tersebut saya rasa sama seperti jawaban pendeta lain pada umumnya. Yaitu untuk dapat mendengar dan berdialog dengan Roh Kudus adalah tergantung pada hubungan kita secara pribadi dengan Tuhan. Sesuatu yang tidak mempunyai standar dan terkadang dapat membuat kita bingung, apakah kita sudah dapat mendengar suara Roh Kudus atau cuma suara hati kita sendiri. Tapi penjelasan pendeta itu tidak salah. Memang semuanya itu tergantung hubungan kita sendiri secara pribadi dengan Tuhan.

Nah, dari pengalaman yang pernah saya alami, tetapi lagi-lagi ini jangan dijadikan patokan bagi kita semua, saya berpendapat bahwa kalau kita hanya mendengar suara hati kita sendiri, maka kita tidak akan mendapatkan suatu pengertian yang baru tentang sesuatu yang memang tidak kita mengerti sebelumnya. Begini Saudara, bila Saudara tidak mengerti tentang maksud dari suatu firman Tuhan menurut pemikiran Saudara, maka menurut hemat saya, suara hati Saudara juga tidak akan dapat mengerti itu. Untuk gampangnya, bila saya tidak tahu gunanya sendok, maka suara hati sayapun tidak tahu gunanya sendok.

Tapi bila Saudara mendengar sesuatu di hati Saudara dan Saudara dapat memperoleh pengertian baru tentang firman Tuhan yang sebelumnya sama sekali tidak Saudara mengerti, boleh jadi itu adalah suara dari Roh Kudus. Bukankah Roh Kudus yang mengajarkan segala sesuatunya kepada kita?

Saudara dapat membuktikan ini dengan menanyakan firman Tuhan yang sama kepada orang lain. Apabila Saudara mendapatkan pengertian firman Tuhan itu berdasarkan Roh Kudus, dan teman seiman Saudara – bisa pendeta atau siapa saja rekan seiman Saudara – juga mendapatkan pengertiannya dari Roh Kudus, maka pengertian Saudara dan teman Saudara tersebut akan sama pada intinya, walaupun kalian tidak pernah mendiskusikan ataupun membahasnya sebelumnya. Mengapa? Karena yang memberikan Saudara pengertian dan teman Saudara pengertian adalah Roh yang sama, jadi mustahil pengertian yang dihasilkannya pada Saudara berdua akan bertentangan.

Namun seandainya pengertian kalian berbeda, itu berarti ada satu diantara kalian yang mendapatkan pengertian itu bukan dari Roh Kudus. Bisa Saudara bisa juga teman Saudara, atau malah kalian berdua mungkin saja sama-sama tidak mendapatkan pengertian dari Roh yang benar.

Semua yang kita sharingkan di atas ini Saudara, sekali lagi janganlah Saudara jadikan standar acuan. Karena seperti yang sudah-sudah, saya katakan sekali lagi bahwa pengalaman tiap orang untuk dapat mendengarkan suara Roh Kudus dan untuk dapat berdialog dengan Roh Kudus berbeda-beda. Itu semua tergantung hubungan kita sendiri secara pribadi dengan Tuhan.

Namun satu hal jangan kita lupakan, bahwa kita tidak dapat membatasi cara kerja Roh Kudus. Roh Kudus menjawab sesuatu yang kita pergumulkan tidak selalu harus kita dengar dari hati. Mungkin saja Roh Kudus memberikan jawaban-Nya melalui bacaan-bacaan, kesaksian-kesaksian, penjelasan teman seiman atau hal-hal lain yang tidak kita duga sebelumnya, yang penting pergumulan kita terjawab. Ini semua dapat terjadi karena tidak ada yang dapat membatasi bagaimana cara Roh Kudus bekerja untuk memberikan kita pengertian. Termasuk kapan waktunya Roh Kudus bekerja untuk memberikan pengertian itu pada kita.

Jadi bila kita mengalami suatu pergumulan, bukan berarti seketika itu juga Roh Kudus harus memberikan pengertian pada kita, waktunya bisa seketika itu, bisa juga beberapa hari kemudian, atau seminggu, sebulan dan bahkan pada waktu-waktu yang tidak kita duga. Itu semua tergantung waktunya Tuhan.

Jadi jangan ada di antara kita, yang bila mengalami suatu pergumulan terus merasa seolah-olah Roh Kudus telah menjawabnya saat itu juga kepada kita. Hal ini mungkin saja bisa terjadi, namun bisa juga tidak. Itu semua tergantung hikmat yang kita dapatkan dari Tuhan untuk memahaminya, apakah pengertian tersebut dari Roh Kudus atau bukan.

Bersuka citalah Saudara, jika Roh Kudus menjawab setiap pergumulan Saudara dengan cara-Nya sendiri. Yang penting Tuhan kita perduli pada setiap pergumulan kita sehingga Tuhan sampai merasa perlu untuk memberikan jawaban-Nya buat kita.

Tumbuhlah dewasa di dalam iman dan jadilah kuat.

II Timotius  2

2:1. Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

Amin.

12 komentar:

  1. Saya sangat setuju dengan pernyataan Anda bahwa Roh Kudus memberikan petunjuk dengan berbagai cara bahkan dari hal yg tak terduga

    BalasHapus
  2. menurut saya kalau saya ada keraguan pergi kesuatu KKR atau sesuatu yang bersifat rohani atau yang lainnya, perlu saya tanyakan kepada Roh Kudus apa yang Roh Kudus mau karena saya hidup bukan untuk menyenangkan hati Tuhan tapi hidup untuk sesuai dengan apa kehendak Allah (Lukas 22:42). tidak semua yang bersifat rohani itu kehendak Tuhan dan tidak semua yang bersifat jasmani itu bukan kehendak Tuhan (harus memakai kaca mata Allah). jadi kita harus menyesuakan kehendak kita kedalam kehendak Allah. Kalau kita bisa berbicara dengan Roh Kudus maka hal hal yang tesembunyi dalam diri Allah akan disingkapkan kepada kita oleh Roh Kudus (I Korintus 2:10,11)

    BalasHapus
  3. menurut saya kalau saya ada keraguan pergi kesuatu KKR atau sesuatu yang bersifat rohani atau yang lainnya, perlu saya tanyakan kepada Roh Kudus apa yang Roh Kudus mau karena saya hidup bukan untuk menyenangkan hati Tuhan tapi hidup untuk sesuai dengan apa kehendak Allah (Lukas 22:42). tidak semua yang bersifat rohani itu kehendak Tuhan dan tidak semua yang bersifat jasmani itu bukan kehendak Tuhan (harus memakai kaca mata Allah). jadi kita harus menyesuakan kehendak kita kedalam kehendak Allah. Kalau kita bisa berbicara dengan Roh Kudus maka hal hal yang tesembunyi dalam diri Allah akan disingkapkan kepada kita oleh Roh Kudus (I Korintus 2:10,11) dari Ping ping

    BalasHapus
  4. syalom...sya senang dngen artikel yg ada buat ini sangat mmberkati skali. tp sya msih tetap kbingungan . saat ini sya jg pnya mslah dgn suara di hati sya, bnyak skali suara2 yg mmbingungkan sya. mmg sya sring skali doa bhkan saat teduh pun sya stiap hari mlakukanx. bhkan karunia penglihatan pun sya sring mndapatkan disaat sya sring ibdah dan doa kpd Tuhan. sringkali ini yg mmbuat sya jdi cpat down ketika ada suara yg berkata" MENGAPA KAMU SELALU TIDAK PERCAYA PADAKU"INI AKU YANG BERBICARA PADAMU" AKU TUHANMU" namun sya ttp tak prcya sya msi sring bingung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bro/sis, maaf baru menanggapi... silahkan bro/sis add fb saya duoalva@yahoo.co.uk mungkin lebih enak kalo kita diskusi disana bro/sis.... salam.

      Hapus
  5. Suara roh kudus perlu diuji, sama seperti anak yg belajar sepeda perlu belajar prosesnya dan menguji benarkah cara belajarnya dan merasakan sendiri hingga bisa walau harus jatuh berkali2. Bukankan Dia berkata: " Ujilah segala sesuatu dan peganglah yg baik." 1Tes 5:21. Saya sedang proses belajar mendengarsuara-Nya tp sungguh satu2nya cara adalah kerinduan untuk tiap saat berbicara dgnnya dlm segala akivitas kita bahkan saat mandi, di mall, dijalan,dsb dan membaca firmanNya krn Dia tak terbatas ruang dan waktu.Maka semakin intens berada dekat hadiratNya setiap saat setiap waktu kita lebih cepat intim dengannya. Sama seperti kita sering berkomunikasi dgn teman baru maka kita akan lekas dekat dan semakin mengenal sifat2nya.Cara ini cukup efektif terhadap saya semoga bisa menjadi berkat bagi semuanya yg ingin peka akan suara dan kehadiran Nya :)

    BalasHapus
  6. Suara roh kudus perlu diuji, sama seperti anak yg belajar sepeda perlu belajar prosesnya dan menguji benarkah cara belajarnya dan merasakan sendiri hingga bisa walau harus jatuh berkali2. Bukankan Dia berkata: " Ujilah segala sesuatu dan peganglah yg baik." 1Tes 5:21. Saya sedang proses belajar mendengarsuara-Nya tp sungguh satu2nya cara adalah kerinduan untuk tiap saat berbicara dgnnya dlm segala akivitas kita bahkan saat mandi, di mall, dijalan,dsb dan membaca firmanNya krn Dia tak terbatas ruang dan waktu.Maka semakin intens berada dekat hadiratNya setiap saat setiap waktu kita lebih cepat intim dengannya. Sama seperti kita sering berkomunikasi dgn teman baru maka kita akan lekas dekat dan semakin mengenal sifat2nya.Cara ini cukup efektif terhadap saya semoga bisa menjadi berkat bagi semuanya yg ingin peka akan suara dan kehadiran Nya :)

    BalasHapus
  7. Semua perbuatan niat baik, iklas dengan sepenuh hati sebagai ungkapan syukur karena kita telah lebih dulu menerima kebaikan Kristus, demikianlah Roh Kudus selalu bekerja dalam segenap pekerjaan kita. Hanya pekerjaan Roh Kudus dalam diri setiap orang mampu berbuat baik bagi sesama dan lingkungannya

    BalasHapus
  8. Saya sering mendengar ..biasanya pagi sblm saya bangun pagi..ada suara2 yg saya dengar yg sedang nyanyi lagu penyembahan..apakah itu jg termasuk suara roh kudus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cobalah bawa dalam doa bro, sebab Tuhan punya caranya sendiri yg unik untuk berhubungan dengan anak2nya. Selama lagu2 itu membawa damai dan menguatkan bagi dirimu bisa jadi memang itulah cara Tuhan berkomunikasi dg anda bro....

      Hapus
  9. Shalom, Damai di Hati..Kemuliaan bagi Allah!
    Saya senang dgn artikel ini.
    Roh Kudus ada di dalam hati kita...tinggal bagaimana lebih sensitif untuk mendengarkan suara Tuhan. Kalau suara hati itu bertentangan dengan Alkitab maka yakinlah itu bukan suara Roh Kudus melainkan hanya mementingkan keinginan daging saja, tetapi kalau suara itu menuntun kita untuk hal yang benar menurut Alkitab maka saya percaya itulah Suara Roh Kudus dan itulah Kehendak Tuhan.
    Inilah kesaksian saya, dimana suara Roh Kudus selalu menegur, mengingatkan, menghibur serta menguatkan saya..semuanya boleh terjadi ketika saya selalu melibatkan Tuhan dalam segala hal, dan meminta hikmat dari Tuhan. sebab Hikmat dunia akan berujung kekacauan, tetapi biarlah terjadi menurut kehendak Tuhan Karena kita semua tahu dan percaya bahwa Rancangan Tuhan adalah Rancangan Damai Sejahtera bukan kecelakaan.
    AMIN

    BalasHapus
  10. Syalom Trimakasih untuk strike ini.puji TUHAN sebab apa yg sy gumuli sudah sekian lama sy pikirkan Dan strike yg sy baca ini adalah pergumukan sy selama ini.. Saya kadang binggung Dan ragu mau bertanya kepada orang lain Tentang yg mana Suara TUHAN yang mana Suara hati saya sendiri... Sebab sy sering mendengar Suara Dari telinga sy sendiri saat sy berdoa atau Langsung spontan berbicara kepada TUHAN Tampa tutup mata dengan masalah apa saja bahkan menanyakan obat Kalo keluarga sy sakit.. Maka Langsung Ada jawaban entah itu penglihatan Langsung tumbuhan tumbuhan apa yg harus di minum atau di gosok di badan yg sakit biar sembuh ads juga melalui pendengaran Langsung nama tanaman yg harus di olah Jadi ramuan Untuk di minum... apakah ini Suara TUHAN atau malaikat pesuruh TUHAN sebab sy ikut kalau TUHAN kenapa Tidak sembuhkan Langsung sj yg sakit itu kenapa harus beritahukan ramuan apa yg harus di minum.. Banyak sekali penglihatan yg sy lihat contoh nya sy bisa melihat roh roh jahat. Orang yg Susah mencari di rumah sy Langsung spontan TUHAN beritahukan namanya si pencuri itu. Yg sy mau ramalan apakah penglihatan Dan pendengaran sy itu Langsung Dari TUHAN atau Dari malaikat pesuruh TUHAN saja.. Mohon pence

    BalasHapus