Translate

Senin, 27 Agustus 2012

Memahami Yesus yang manusia dan yang Tuhan.


Memahami Yesus adalah Tuhan memang tidak gampang. Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk membedakan dua pribadi dari Yesus. Disatu sisi orang kristen menganggap Yesus adalah Tuhan, tetapi di sisi lain bagi orang yang belum percaya, bagaimana mungkin mereka dapat menganggap Yesus sebagai Tuhan jikalau mereka juga melihat Yesus membutuhkan makanan, minum dan tidur bila Dia lelah. Puncaknya... orang kristen sendiri juga mengakui bahwa Yesuspun pernah mati, walaupun tiga hari kemudian bangkit lagi dari antara orang mati. Layakkah Tuhan mati?

Beberapa ayat di bawah ini juga telah menjadi dilema bagi sebagian orang untuk memahami Yesus sebagai Tuhan.

Matius
24:3 ......... "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."

Dari bacaan di atas bukankah jelas memberikan pengertian pada kita bahwa Yesus tidak mengetahui kapan terjadinya kiamat..?

Matius
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Bagaimana pula dengan ayat ini? Dalam ayat ini jelas sekali kalau Yesus juga menyatakan sendiri bahwa Tuhan telah meninggalkanNya. Mungkinkah Yesus adalah Tuhan?

Masih banyak sebenarnya ayat-ayat yang dapat memberikan kita pengertian yang serupa seperti di atas.

Jadi kalau begini sebenarnya bagaimana dengan iman kristen? Apakah ini berarti iman orang kristen selama ini salah? Menganggap Yesus sebagai Tuhan ternyata sama sekali tidak Alkitabiah? Kafir donk orang kristen karena sudah mempertuhankan manusia Yesus?

Bukankah Yesus sendiri sudah memberikan indikasi kuat bahwa Dia bukanlah Tuhan melainkan orang biasa karena Dia tidak maha tahu dan kepada siapa pula Dia berteriak “Allah-Ku” kalau Dia sendiri adalah Allah itu?

Jadi kalau demikian, siapakah Yesus itu?

Yohanes
17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Injil Yohanes ini telah memberikan pukulan yang telak bagi iman orang kristen. Bukankah jelas dikatakan di sini bahwa Yesus tidak lebih dari sekedar utusan Tuhan? Sama seperti Tuhan telah mengutus nabi-nabiNya yang terdahulu demikian juga Tuhan telah mengutus Yesus. Lalu mengapa orang-orang kristen malah mempertuhankan seorang utusan Tuhan? Kafirlah orang yang mempertuhankan manusia, bukankah demikian?

Saya sangat setuju dengan pendapat ini. Memang bila kita mempertuhankan seseorang maupun benda misalkan batu, patung dan lainnya pada dasarnya kita telah menyembah berhala. Penyembahan berhala tidak terbatas pada patung saja. Semua benda yang karenanya kita beribadah dan menyembah, baik benda mati maupun benda hidup, pada dasarnya itulah penyembahan berhala.

Nah, dalam iman orang kristen sekarang ini.... mereka telah mempertuhankan Yesus Kristus. Bukankah ini sama saja dengan menyembah berhala? Yang seharusnya disembah itu adalah Tuhan yang mengutus Yesus, bukan Yesus yang diutus Tuhan! Apakah orang kristen diseluruh dunia ini goblok semua? Masakkan tidak dapat melihat pengertian yang sangat sederhana ini?

Ayat-ayat yang dikemukakan di atas sebenarnya sudah sangat jelas. Tidak perlu lagi untuk ditafsirkan. Hanya orang yang sangat-sangat gobloklah yang tidak dapat melihat arti dari ayat-ayat di atas. Seorang yang buta huruf (orang bodohkan?), jika dia diajarkan membaca dan dia dengan suka cita menerima pengajaran itu, maka dia akan menjadi mahir membaca hanya dalam beberapa bulan saja. Artinya adalah, seseorang yang bodoh sekalipun, jika mau belajar, maka diapun dapat menjadi pintar.

Bagaimana dengan orang kristen? Apakah orang-orang kristen itu lebih bodoh daripada seorang yang buta huruf? Sehingga walaupun mereka dapat membaca, bahkan ada yang membaca Alkitab tiap hari lagi... namun masih juga mereka tidak dapat menangkap pengertian dari ayat-ayat di atas? Karena itu hai orang kristen, atas dasar apa saudara semua masih juga mempertuhankan Yesus Kristus itu?

..........................

Sekarang bila pertanyaan serupa diberikan kepada saya 10 tahun yang lalu... sayapun tidak akan dapat menjelaskan siapakah Yesus itu. Tuhankah Dia? Atau cuma manusia biasa yang memiliki hikmat luar biasa karena dia adalah “utusan Tuhan?”

Mungkin untuk dapat mengenal Tuhan kita Yesus kristus saya rasa tidak akan tuntas dengan hanya membahasnya di sini. Namun demikian, setidaknya melalui logika kita yang terbatas ini, kita dapat berusaha untuk memahami Yesus dari sudut pandang kita manusia (meskipun apa yang dapat kita pahami ini tidak sampai sepersekian persennya). Setidaknya dengan pemahaman kita nanti, minimal kita dapat memberikan pemahaman yang sama kepada sesama rekan seiman yang membutuhkan.

Perlu saya tegaskan disini, saya tidak bertanggung jawab bagi orang yang belum percaya untuk mengubah pandangannya tentang Yesus. Silahkan anda memiliki pemahaman anda sendiri, itu adalah hak anda dan bukan menjadi tanggung jawab saya untuk membuat anda berubah pandangan, tetapi itu adalah tanggung jawab anda pribadi kepada Tuhan. Tugas kami orang-orang kristen cuma memberitakan, itu saja. Apapun keputusan yang anda ambil adalah resiko anda sendiri.  Apa yang kami ulas disini tidak lain hanyalah sharing bagi sesama rekan seiman.

Injil Yohanes mengatakan
1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Firman itu adalah Allah. Mungkin agak sulit untuk memahaminya, jadi akan saya ilustrasikan begini :
Bayangkan misalkan sebelum penciptaan alam semesta ini, antariksa dalam keadaan kosong. Tiba-tiba dari salah satu sudut (diumpamakan) terdengar suara “Jadilah bumi!”

Itulah Tuhan. Suara itu.... firman itu.... adalah Tuhan sendiri. Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan firmanNya. Tanpa firmanNya itu Tuhan tidak dapat mencipta. Firman itu adalah Tuhan.

Kalau anda sedang berada dalam kelas, tiba-tiba dari luar kelas terdengar suara seseorang, anda dapat mengatakan bahwa yang berada diluar kelas itu adalah si A. Padahal anda sendiri tidak melihatnya (karena dibatasi tembok). Jadi suara itu identik dengan si A.

Mungkin saja nanti timbul pertanyaan, memang suara itu identik dengan si A, tapi si A bukan suara itu.

Pernyataan ini benar. Suara itu memang suara si A. Dimana ada suara itu (yang dimaksud tentu bukan rekaman) di sana pasti ada si A. Namun si A memang bukanlah suara itu. Jadi dalam hal ini, harus ada si A dulu baru ada suara itu. Itulah sebabnya si A bukan suara itu. Hal ini dapat kita terapkan, tetapi hanya kepada manusia. Tidak kepada Tuhan. Mengapa saya katakan demikian?

Perhatikan ayat di atas.

Yohanes
1:1. Pada mulanya adalah Firman;........

Saudara tahu, pada mulanya adalah Firman..... bukan pada mulanya adalah Allah....

Jadi jelas dalam hal ini bahwa Firman, bukanlah sesuatu yang ada kemudian setelah Allah ada. Firman dan Allah adalah satu. Tidak ada yang lebih dulu dan yang terbelakang. Berbeda dengan manusia yang keberadaannya harus ada lebih dulu.

Jadi sekarang kalau ada yang mengatakan bahwa : “tapi si A bukan suara itu.”,.... “tapi Allah bukan Firman itu” jelas... pernyataan demikian tidak dapat diterapkan pada Tuhan.

Inti dari ini semua adalah..... Firman itu adalah Allah. Titik! Bahkan Injil Yohanes 1:1 tersebut sebenarnya tidak memerlukan lagi penafsiran.

Yohanes
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Firman yang adalah Allah itu sendiri, telah menjadi manusia.

“Tuhan menciptakan manusia dengan Firman.” dan “Firman telah menjadi manusia.” Ini adalah dua hal yang sangat berbeda. Yang satu, sesuatu di ciptakan oleh Firman dan yang lain Firman itu yang menjadi sesuatu (manusia).

Sampai disini sebenarnya sudah cukup bagi kita untuk mempercayai Yesus adalah Tuhan itu sendiri. Tapi dari beberapa ayat terdahulu, sepertinya Yesus sendiri yang mementahkan klaim orang kristen bahwa Dia adalah Tuhan itu sendiri. Bagaimana penjelasan untuk ini?

Baiklah kita bahas lebih lanjut.

Kebanyakan bagi orang yang belum percaya, apabila ada seorang kristen menyebutkan Tuhan Yesus, maka yang terkonsep dalam pikiran mereka adalah gambaran Yesus dengan wajah timur tengahnya (israel) yang disembah oleh orang kristen. Konsep berfikir seperti ini jelas salah!

Orang kristen tidak pernah menyembah seseorang dengan wajah timur tengahnya sebagai Tuhan. Orang kristen tidak pernah menyembah Yesus dalam wujud manusianya itu. Wujud yang terlihat dalam rupa manusia dengan wajah timur tengah itu memang adalah benar-benar manusia. Jadi tidak pernah disembah dan dipanggil Tuhan oleh orang kristen. Sesungguhnya, yang dipanggil oleh orang kristen sebagai Tuhan adalah Roh yang mendiami tubuh manusia Yesus itu.

Yesus yang manusia itu adalah benar manusia, sehingga dia butuh makan kalau lapar, butuh tidur kalau mengantuk dan bisa berdarah bahkan mati pada saat disalibkan dikayu salib. Itu semua, yang dapat terlihat oleh orang-orang yang hidup dijamannya adalah benar-benar manusia yang dilahirkan oleh manusia pula.

Jadi Yesus yang manusia ini sama sekali tidak pernah disembah oleh orang kristen. Nah, perbedaan menyolok yang terjadi adalah dari sudut pandang antara orang kristen dan orang-orang non kristen.

Bagi orang kristen, setiap mereka melihat Yesus, yang mereka lihat 90% adalah Roh yang ada di dalam manusia Yesus itu. Itulah yang memampukan orang kristen memanggil Yesus sebagai Tuhan. Karena Roh Tuhan yang ada dalam diri Yesus itulah sebenarnya yang dipanggil Tuhan oleh orang kristen. Namun bagi orang non kristen, mereka hanya mampu melihat “tubuh” manusia Yesus saja (90% yang dilihat adalah manusianya). Jadi wajar saja jika mereka menyangka orang kristen bertuhankan manusia.

Ketidak mampuan orang non kristen untuk membedakan Yesus sebagai Tuhan dan Yesus sebagai manusia ini jelas terlihat dari pemahaman mereka tentang ayat-ayat di atas. Mereka tidak mampu membedakan dua pribadi dalam diri Yesus. Kapan Yesus berbicara sebagai Tuhan dan kapan Yesus berbicara sebagai manusia.

Pada saat Yesus berbicara

Matius
24:3 ......... "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."

Dan ayat-ayat identik lainnya, jelas Yesus sedang berbicara sebagai manusia. Tapi coba saudara bandingkan dengan kata-kata Yesus berikut ini :
Matius
9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."

Mengapa ahli Taurat dapat berpendapat Yesus menghujat Allah? Ini lain tidak karena para ahli Taurat tahu bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengampuni dosa seseorang selain Allah sendiri. Dan Yesus telah mengatakan itu! Bahwa Dia telah mengampuni orang itu dari dosanya. Yesus secara tidak langsung sudah berkata “Akulah Tuhan yang berkuasa mengampuni dosa” (kemudian hari, karena alasan ini jugalah para imam Yahudi bersikeras untuk menyalibkan Yesus).

Apakah ini cuma bisa-bisanya Yesus saja (berkata mengampuni dosa) supaya banyak orang yang kagum kepadaNya? Tidak! Yesus berkata demikian bukan dalam rangka mencari perhatian ataupun popularitas pribadi. Yesus berkata demikian karena Dia memang benar-benar Tuhan yang berkuasa untuk mengampuni dosa seseorang. Buktinya ?

Matius
9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
9:7 Dan orang itupun bangun lalu pulang.

Inilah bukti itu bahwa kesembuhan memang benar terjadi atas kuasa pengampunan dosa dari Tuhan Yesus. Apakah Yesus waktu menyembuhkan orang lumpuh itu berkata dalam nama Tuhan engkau sembuh? Tidak! Yesus dengan otoritasnya dalam mengampuni dosa, Dia menyembuhkan orang lumpuh itu dengan kuasa dari diriNya sendiri. Mengapa bisa? Karena Dia memang Tuhan! Tidak seperti para nabi sebelum Yesus, didalam melakukan sesuatu perkara selalu mengandalkan kekuatan dari Tuhan, namun Yesus mengandalkan diriNya.

Ayat Matius 9:1-7 di atas ini adalah contoh dimana Yesus berbicara sebagai Tuhan, penuh otoritas ke ilahianNya.

Yohanes
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."

Ini merupakan satu lagi ayat dimana Yesus berbicara sebagai Tuhan. Artinya, Roh yang ada dalam diri Yesus sedang berbicara dalam hakekatNya sebagai Tuhan.

Jadi pada ayat-ayat pembuka makalah kita di atas tadi, sudah seharusnya kita tahu bahwa itulah kata-kata Yesus dalam kondisinya sebagai manusia, yang adalah hamba Tuhan semesta alam. (Tuhan mengunakan manusia Yesus untuk menyampaikan maksudnya kepada manusia yang lain. Tubuh manusia Yesus yang dipakai Tuhan itu pada dasarnya adalah tetap hamba dari Tuhan itu sendiri)

Mungkin sebagai ilustrasi dapat saya tampilkan disini :
(mengutip dari Hamran Ambrie)
Kita semua pastilah tahu siapa itu jend. Sudirman. Dia adalah jenderal besar yang pernah ada dalam republik ini.

Tapi dalam ilustrasi ini saya mengunakan jenderal yang lain. Katakanlah jenderal Badu.
Misalkan suatu saat jend. Badu sedang berada dikantornya. Karena situasi sedang terjadi perang, maka jenderal kita ini memanggil para kopralnya. Katakanlah kopral A, B dan C.
Ketiga kopral ini datang menghadap sang jenderal. Perintah sang jenderal jelas. “kalian sekarang juga maju ke medan pertempuran! Kita sedang kekurangan kekuatan.”
Pertanyaan saya, jalan tidak ketiga kopral tadi atas perintah jenderal kita? Para kopral itu tahu bahwa maju ke medan pertempuran cuma ada dua kemungkinan, pulang hidup atau pulang tinggal nama!
100% jawabannya para kopral itu akan mematuhi perintah sang jenderal kita. Walaupun mereka tahu bahwa yang menjadi tarohannya adalah nyawa mereka.

Sekarang sang jenderal sudah pensiun, dia datang ke kantor yang sama, memanggil kopral yang sama, dan memberi perintah yang sama.
Pertanyaannya, jalankah ketiga kopral tersebut atas perintahnya? Tentu tidak!
Mengapa? Bukankah perintah yang sama juga keluar dari mulut orang yang sama?

Jawabannya cuma satu, dulu.... yang memerintah adalah JENDERAL dan sekarang yang memerintah adalah Pak BADU, bukan Jenderal. Walaupun perintahnya keluar dari mulut orang yang sama, namun kuasanya berbeda. Dulu adalah kuasa Jenderal dan sekarang adalah kuasa manusia Badu.

Dapatkah sekarang kita membedakan kapan jenderal Badu berbicara sebagai Jenderal dan kapan dia berbicara sebagai manusia?

Anggaplah jenderal Badu belum pensiun. Terus dia pulang dari kantor dan minta isterinya untuk memasak sayur asam, sang isteri bisa saja menolaknya dengan alasan “kemaren sudah sayur asam, dua hari yang lalu juga sayur asam.... sekarang aku mau masak sayur lode saja.”
Mengapa sang isteri berani menolak? Karena yang bicara di rumah itu Pak Badu, bukan jenderal!

Sekarang anggap saja jenderal Badu meninggal. Siapa sebenarnya yang meninggal? Jenderalkah? Atau Badukah?
Waktu Yesus disalib, siapakah yang mati dikayu salib? Yesus yang manusiakah? Atau Yesus yang Tuhan (Roh) kah?
Sudah tentu Yesus yang manusia. Lalu kemana yang Tuhannya itu?

I Petrus
3:18. Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,
3:19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,

Yesus yang adalah Tuhan (Roh) pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara (bukan penjara dunia). Yang mati adalah jasad manusia Yesus.

Jadi saudara, orang kristen dapat membedakan kapan Yesus berbicara sebagai manusia yang adalah hamba Tuhan semesta yang adalah “utusan” Tuhan semesta dan kapan Yesus berbicara sebagai Tuhan! Yaitu “kuasa Jenderal”.

Orang-orang non kristen paling sulit untuk membedakan hal ini. Saya tidak tahu mengapa? Apakah mereka lebih bodoh dari orang yang buta huruf atau apa. Dan celakanya kalau mereka diberi penjelasan seperti ini, bahkan dilengkapi dengan ilustrasi segala, masih saja ada yang tidak dapat menerimanya. Itulah mengapa diawal penjelasan saya tadi saya katakan bahwa bukan menjadi tanggung jawab saya untuk membuat mereka dapat mengubah pandangan mereka tentang Yesus. Biarlah itu menjadi tanggung jawab mereka sendiri.

Demikianlah sharing kita yang singkat ini. Semoga dapat menjadi berkat bagi kita semua.
Amin.

GBU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar