Translate

Rabu, 12 September 2012

Selamat Karena Terpilih?


Efesus

1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Yohanes

15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Mengacu kepada dua ayat di atas, umat kristen banyak yang berpendapat bahwa keselamatan manusia ternyata telah di tentukan oleh Tuhan sendiri. Yaitu Tuhan telah memilih siapa-siapa saja yang ingin Dia selamatkan dan siapa-siapa saja yang ingin Dia lempar ke neraka.

Pengertian yang didapat sering menempatkan Tuhan sebagai pihak yang aktif dalam hal “memilih” orang-orang yang akan diselamatkan dan juga sebagai pihak yang aktif untuk “tidak memilih” pihak-pihak yang akan binasa.

Jadi dapat diartikan bahwa Tuhanlah yang memutuskan untuk “memilih” si A untuk diselamatkan ataupun “tidak memilih” si B, supaya mati binasa di neraka.

Apa benar demikian saudara?

Apa benar bahwa Tuhan sendirilah yang berperan sebagai sutradara dari kehidupan manusia ciptaanNya? Yang dengan sekehendak hatiNya Dia mempermainkan kehidupan umat ciptaanNya sendiri dengan memilih siapa yang Dia suka untuk diselamatkan dan melemparkan ke neraka siapa saja yang Dia tidak suka. (karena tidak dipilih olehNya?)

Andaikata ada orang seperti itu di dunia ini, yang berbuat demikian terhadap sesamanya, apa nama yang tepat untuk perbuatan orang semacam itu? Si maha adilkah? Atau si maha kuduskah? Bukankah perbuatan seperti itu adalah perbuatan orang yang semena-mena? Orang yang sangat berkuasanya sampai tidak tahu lagi mana perbuatan yang baik dan mana yang jahat sehingga bisa berbuat sesuka hatinya saja? Ini perbuatan semena-mena! Dan semua orang tahu itu.

Perbuatan semena-mena begini jelas bukanlah perbuatan yang terpuji, apalagi perbuatan yang disukai oleh Tuhan. Lalu jika perbuatan yang tidak terpuji ini adalah perbuatan yang tidak disukai oleh Tuhan, apa mungkin Tuhan sendiri juga berkarakter semena-mena seperti itu?

Sangat tidak masuk di akal  jika perbuatan itu di benci Tuhan namun ternyata Tuhan sendiri yang berkarakter seperti itu.


Amsal

3:30 Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu.

Ayub

9:17 Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut, yang memperbanyak lukaku dengan tidak semena-mena,

Matius

7:12. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.


Tuhan sendiri tidak suka bersikap semena-mena. Bahkan inti dari keseluruhan hukum Taurat menentang perbuatan yang semena-mena. Sekarang jikalau Tuhan memang tidak suka dengan perbuatan semena-mena ini, jelas tidak mungkin Tuhan sendiri melakukan perbuatan yang semena-mena.

Pada dasarnya, soal pilih memilih seperti ayat di atas tidak bisa kita artikan seperti tersurat begitu saja. Ada banyak arti yang terkandung di dalam ayat-ayat tersebut. Sebab seperti uraian kita tadi, sekiranya arti dari ayat tersebut sama persis seperti yang tersurat, maka jelas Tuhan telah berlaku semena-mena.

Karena baik orang yang terpilih untuk diselamatkan maupun orang yang tidak terpilih dan harus binasa di neraka, pada dasarnya adalah sama-sama orang berdosa yang butuh keselamatan. Mereka dan juga kita semua adalah orang-orang berdosa. Dan sekiranya kita diselamatkan Tuhan (karena terpilih), bukankah mereka juga berhak untuk di selamatkan sama seperti kita karena kita dan mereka sama-sama manusia berdosa?

Atas dasar apa Tuhan mau memilih menyelamatkan kita dan menolak memilih untuk menyelamatkan mereka?

Tuhan tidak adil donk kalau berbuat begitu?

Kalau Tuhan adil dan memang Tuhan itu maha adil, maka jelas keselamatan itu diberikan secara universal kepada semua manusia. Bukan dengan cara Tuhan pilih memilih “orang-orang istimewa” yang akan diselamatkan. Tetapi keselamatan itu di tawarkan kepada semua manusia, dan siapa saja yang berkenan menyambutNyalah yang memperoleh keselamatan itu.

Markus 

10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

Yohanes

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Setiap kita, mendapat kesempatan yang sama untuk menerima uluran tangan Tuhan ini. Jika kita menolak uluran tangan Tuhan ini, maka saat penghakiman tiba tidak ada alasan bagi kita untuk mempersalahkan siapapun termasuk Tuhan karena kita tidak selamat. Sebab keselamatan itu tergantung respon kita atas anugerah yang Tuhan curahkan bagi manusia.

Keselamatan itu memang hanya anugerah dari Tuhan yang diberikan melalui Yesus Kristus kepada kita. Ini mutlak! Tanpa anugerah dari Tuhan Yesus, mustahil kita dapat memiliki keselamatan. Namun begitu, biarpun Tuhan Yesus telah menganugerahkan keselamatan itu kepada kita semua, tidak semua dari kita akan memperoleh keselamatan itu. Mengapa???

Karena anugerah keselamatan yang Tuhan telah berikan kepada umat manusia ini.... membutuhkan respon dari kita untuk menerima atau menolaknya.

Tidak ada paksaan dari Tuhan bagi kita untuk diselamatkan. Saat kita memilih untuk menolaknya, maka Tuhan tidak pernah memaksanya (dengan cara terpilih), begitu juga saat kita memilih untuk menerimanya, Tuhanpun tidak akan menolak kita.

Yohanes 

6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Tuhan Yesus tidak akan pernah menolak orang yang mau datang kepadaNya. Sebab memang Tuhan tidak menginginkan kematian orang fasik. Tetapi lebih menginginkan pertobatan mereka sehingga merekapun dapat memperoleh keselamatan.

Yehezkiel

33:11 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

Sekarang bagaimana mungkin Tuhan yang tidak berkenan terhadap kematian orang fasik bisa dengan teganya “tidak memilih” seseorang untuk diselamatkan?

Bukankah dengan “tidak memilih” seseorang ini telah menyebabkan seseorang ini akan berakhir di neraka?

Sekarang saudara, setelah kita bisa mengerti bahwa Tuhan tidak mungkin pilih kasih terhadap kita. Apa kira-kira pengertian dari ayat pembuka di atas? Kalau pengertian secara tersurat jelas tidak mungkin. Sebab bertentangan dengan keadilan Tuhan sendiri. Karena itu sudah tentu ada pengertian lain yang berbeda.

Bagi saya saudara, Tuhan itu maha tahu. Dia mengetahui siapa kita, bahkan apakah kita dilahirkan atau tidak di dunia ini Diapun tahu. Apa saja yang kita perbuat, baik masa lalu kita, masa sekarang dan masa depan kita. Tuhan juga tahu bagaimana kita nantinya akan mati, dengan cara apa kita mati, dan apa yang kita perbuat sewaktu kita mati. Bahkan persis sampai hari, jam, menit dan detiknya.

Ini semua adalah karena kemaha tahuan Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi tentang kita di mata Tuhan. Dan karena itu, Tuhan juga tahu bagaimana respon kita terhadap anugerah keselamatan yang ditawarkan Tuhan Yesus kepada kita.

Karena kemaha tahuan Tuhan ini, apakah aneh sekiranya Dia berkata si A terpilih untuk diselamatkan (karena Dia tahu bahwa si A, di akhir hidupnya akan menerima Yesus) sementara si B tidak terpilih di selamatkan (karena Dia tahu bahwa si B, sampai akhir hayatnya tidak sudi menerima uluran tangan Yesus)

“terpilihnya” si A bukan karena Tuhan pilih kasih!
“tidak terpilihnya” si B bukan juga karena Tuhan tega dan suka si B ke neraka!

Si A dan si B sama-sama mendapatkan kesempatan untuk diselamatkan yang sama (keadilan Tuhan) tetapi karena respon si A dan si B berbeda, itulah yang menentukan akhir hidup mereka berdua.

Itulah mengapa Tuhan Yesus memberikan amanat agung kepada kita untuk menginjili setiap orang dan membaptis mereka.

Matius

28:19 Sebab itu pergilah kepada segala bangsa di seluruh dunia, jadikanlah mereka pengikut-pengikut-Ku. Baptiskan mereka dengan menyebut nama Bapa, dan Anak, dan Roh Allah.

Tuhan ingin semua bangsa yang telah diberikan anugerah keselamatan ini dapat merespon uluran tangan Tuhan dan diselamatkan.

Kalau Tuhan menyelamatkan manusia dengan cara memilih-milih “orang yang istimewa” untuk apa Tuhan memberikan amanat yang agung ini?

Toh semua orang yang telah dipilih Tuhan pasti selamat!

Apa mungkin orang yang telah dipilih Tuhan bisa tidak selamat? Salah pilih donk Tuhan? Jelas tidak kan? Jadi kalau mengacuh pada keselamatan yang karena Tuhan pilih-pilih, maka orang yang sudah terpilih pasti selamat.

Dan karena pasti selamat jadi buat apa di injili lagi? Bukankah hal ini seperti kurang kerjaan saja? Apa saudara pikir Tuhan tidak sanggup menjamah sendiri “anak kesayanganNya” (orang terpilih) itu sendiri?

Jadi saudara, keselamatan itu diberikan secara adil bagi kita semua dan respon kitalah yang menentukan kita diselamatkan atau tidak pada akhirnya.

Demikianlah sharing kita ini. Semoga apa yang kita pahami dapat bertumbuh senantiasa. Apabila saudara memiliki pemahaman yang berbeda, silahkan saudara mengimani pemahaman saudara itu. Tidak ada ketentuan yang mengharuskan kita harus sependapat. Biarlah iman kita bertumbuh sesuai dengan kerohanian kita masing-masing.

Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan kita, Yesus Kristus.

Amin.