Efesus
1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih
kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di
hadapan-Nya.
Yohanes
15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi
dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada
Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Mengacu kepada
dua ayat di atas, umat kristen banyak yang berpendapat bahwa keselamatan
manusia ternyata telah di tentukan oleh Tuhan sendiri. Yaitu Tuhan telah
memilih siapa-siapa saja yang ingin Dia selamatkan dan siapa-siapa saja yang
ingin Dia lempar ke neraka.
Pengertian yang
didapat sering menempatkan Tuhan sebagai pihak yang aktif dalam hal “memilih”
orang-orang yang akan diselamatkan dan juga sebagai pihak yang aktif untuk
“tidak memilih” pihak-pihak yang akan binasa.
Jadi dapat
diartikan bahwa Tuhanlah yang memutuskan untuk “memilih” si A untuk
diselamatkan ataupun “tidak memilih” si B, supaya mati binasa di neraka.
Apa benar
demikian saudara?
Apa benar bahwa
Tuhan sendirilah yang berperan sebagai sutradara dari kehidupan manusia
ciptaanNya? Yang dengan sekehendak hatiNya Dia mempermainkan kehidupan umat
ciptaanNya sendiri dengan memilih siapa yang Dia suka untuk diselamatkan dan
melemparkan ke neraka siapa saja yang Dia tidak suka. (karena tidak dipilih
olehNya?)
Andaikata ada
orang seperti itu di dunia ini, yang berbuat demikian terhadap sesamanya, apa
nama yang tepat untuk perbuatan orang semacam itu? Si maha adilkah? Atau si
maha kuduskah? Bukankah perbuatan seperti itu adalah perbuatan orang yang
semena-mena? Orang yang sangat berkuasanya sampai tidak tahu lagi mana
perbuatan yang baik dan mana yang jahat sehingga bisa berbuat sesuka hatinya
saja? Ini perbuatan semena-mena! Dan semua orang tahu itu.
Perbuatan
semena-mena begini jelas bukanlah perbuatan yang terpuji, apalagi perbuatan
yang disukai oleh Tuhan. Lalu jika perbuatan yang tidak terpuji ini adalah
perbuatan yang tidak disukai oleh Tuhan, apa mungkin Tuhan sendiri juga
berkarakter semena-mena seperti itu?
Sangat tidak
masuk di akal jika perbuatan itu di
benci Tuhan namun ternyata Tuhan sendiri yang berkarakter seperti itu.
Amsal
3:30
Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak
berbuat jahat kepadamu.
Ayub
9:17
Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut, yang memperbanyak lukaku dengan
tidak semena-mena,
Matius
7:12. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki
supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah
isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Tuhan sendiri
tidak suka bersikap semena-mena. Bahkan inti dari keseluruhan hukum Taurat
menentang perbuatan yang semena-mena. Sekarang jikalau Tuhan memang tidak suka
dengan perbuatan semena-mena ini, jelas tidak mungkin Tuhan sendiri melakukan
perbuatan yang semena-mena.
Pada dasarnya,
soal pilih memilih seperti ayat di atas tidak bisa kita artikan seperti
tersurat begitu saja. Ada banyak arti yang terkandung di dalam ayat-ayat
tersebut. Sebab seperti uraian kita tadi, sekiranya arti dari ayat tersebut
sama persis seperti yang tersurat, maka jelas Tuhan telah berlaku semena-mena.
Karena baik
orang yang terpilih untuk diselamatkan maupun orang yang tidak terpilih dan
harus binasa di neraka, pada dasarnya adalah sama-sama orang berdosa yang butuh
keselamatan. Mereka dan juga kita semua adalah orang-orang berdosa. Dan
sekiranya kita diselamatkan Tuhan (karena terpilih), bukankah mereka juga
berhak untuk di selamatkan sama seperti kita karena kita dan mereka sama-sama
manusia berdosa?
Atas dasar apa
Tuhan mau memilih menyelamatkan kita dan menolak memilih untuk menyelamatkan
mereka?
Tuhan tidak adil
donk kalau berbuat begitu?
Kalau Tuhan adil
dan memang Tuhan itu maha adil, maka jelas keselamatan itu diberikan secara
universal kepada semua manusia. Bukan dengan cara Tuhan pilih memilih “orang-orang
istimewa” yang akan diselamatkan. Tetapi keselamatan itu di tawarkan kepada
semua manusia, dan siapa saja yang berkenan menyambutNyalah yang memperoleh
keselamatan itu.
Markus
10:15
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk
ke dalamnya."
Yohanes
3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.
Setiap kita,
mendapat kesempatan yang sama untuk menerima uluran tangan Tuhan ini. Jika kita
menolak uluran tangan Tuhan ini, maka saat penghakiman tiba tidak ada alasan
bagi kita untuk mempersalahkan siapapun termasuk Tuhan karena kita tidak
selamat. Sebab keselamatan itu tergantung respon kita atas anugerah yang Tuhan
curahkan bagi manusia.
Keselamatan itu
memang hanya anugerah dari Tuhan yang diberikan melalui Yesus Kristus kepada
kita. Ini mutlak! Tanpa anugerah dari Tuhan Yesus, mustahil kita dapat memiliki
keselamatan. Namun begitu, biarpun Tuhan Yesus telah menganugerahkan
keselamatan itu kepada kita semua, tidak semua dari kita akan memperoleh
keselamatan itu. Mengapa???
Karena anugerah
keselamatan yang Tuhan telah berikan kepada umat manusia ini.... membutuhkan
respon dari kita untuk menerima atau menolaknya.
Tidak ada
paksaan dari Tuhan bagi kita untuk diselamatkan. Saat kita memilih untuk
menolaknya, maka Tuhan tidak pernah memaksanya (dengan cara terpilih), begitu
juga saat kita memilih untuk menerimanya, Tuhanpun tidak akan menolak kita.
Yohanes
6:37
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Tuhan Yesus
tidak akan pernah menolak orang yang mau datang kepadaNya. Sebab memang Tuhan
tidak menginginkan kematian orang fasik. Tetapi lebih menginginkan pertobatan
mereka sehingga merekapun dapat memperoleh keselamatan.
Yehezkiel
33:11
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH,
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada
pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah,
bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum
Israel?
Sekarang
bagaimana mungkin Tuhan yang tidak berkenan terhadap kematian orang fasik bisa
dengan teganya “tidak memilih” seseorang untuk diselamatkan?
Bukankah dengan
“tidak memilih” seseorang ini telah menyebabkan seseorang ini akan berakhir di
neraka?
Sekarang
saudara, setelah kita bisa mengerti bahwa Tuhan tidak mungkin pilih kasih
terhadap kita. Apa kira-kira pengertian dari ayat pembuka di atas? Kalau
pengertian secara tersurat jelas tidak mungkin. Sebab bertentangan dengan
keadilan Tuhan sendiri. Karena itu sudah tentu ada pengertian lain yang
berbeda.
Bagi saya saudara,
Tuhan itu maha tahu. Dia mengetahui siapa kita, bahkan apakah kita dilahirkan
atau tidak di dunia ini Diapun tahu. Apa saja yang kita perbuat, baik masa lalu
kita, masa sekarang dan masa depan kita. Tuhan juga tahu bagaimana kita
nantinya akan mati, dengan cara apa kita mati, dan apa yang kita perbuat
sewaktu kita mati. Bahkan persis sampai hari, jam, menit dan detiknya.
Ini semua adalah
karena kemaha tahuan Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi tentang kita di mata
Tuhan. Dan karena itu, Tuhan juga tahu bagaimana respon kita terhadap anugerah
keselamatan yang ditawarkan Tuhan Yesus kepada kita.
Karena kemaha
tahuan Tuhan ini, apakah aneh sekiranya Dia berkata si A terpilih untuk
diselamatkan (karena Dia tahu bahwa si A, di akhir hidupnya akan menerima
Yesus) sementara si B tidak terpilih di selamatkan (karena Dia tahu bahwa si B,
sampai akhir hayatnya tidak sudi menerima uluran tangan Yesus)
“terpilihnya” si
A bukan karena Tuhan pilih kasih!
“tidak
terpilihnya” si B bukan juga karena Tuhan tega dan suka si B ke neraka!
Si A dan si B
sama-sama mendapatkan kesempatan untuk diselamatkan yang sama (keadilan Tuhan)
tetapi karena respon si A dan si B berbeda, itulah yang menentukan akhir hidup
mereka berdua.
Itulah mengapa
Tuhan Yesus memberikan amanat agung kepada kita untuk menginjili setiap orang
dan membaptis mereka.
Matius
28:19
Sebab itu pergilah kepada segala bangsa
di seluruh dunia, jadikanlah mereka pengikut-pengikut-Ku. Baptiskan mereka
dengan menyebut nama Bapa, dan Anak, dan Roh Allah.
Tuhan ingin
semua bangsa yang telah diberikan anugerah keselamatan ini dapat merespon
uluran tangan Tuhan dan diselamatkan.
Kalau Tuhan
menyelamatkan manusia dengan cara memilih-milih “orang yang istimewa” untuk apa
Tuhan memberikan amanat yang agung ini?
Toh semua orang
yang telah dipilih Tuhan pasti selamat!
Apa mungkin
orang yang telah dipilih Tuhan bisa tidak selamat? Salah pilih donk Tuhan?
Jelas tidak kan? Jadi kalau mengacuh pada keselamatan yang karena Tuhan
pilih-pilih, maka orang yang sudah terpilih pasti selamat.
Dan karena pasti
selamat jadi buat apa di injili lagi? Bukankah hal ini seperti kurang kerjaan
saja? Apa saudara pikir Tuhan tidak sanggup menjamah sendiri “anak
kesayanganNya” (orang terpilih) itu sendiri?
Jadi saudara,
keselamatan itu diberikan secara adil bagi kita semua dan respon kitalah yang
menentukan kita diselamatkan atau tidak pada akhirnya.
Demikianlah
sharing kita ini. Semoga apa yang kita pahami dapat bertumbuh senantiasa.
Apabila saudara memiliki pemahaman yang berbeda, silahkan saudara mengimani
pemahaman saudara itu. Tidak ada ketentuan yang mengharuskan kita harus
sependapat. Biarlah iman kita bertumbuh sesuai dengan kerohanian kita masing-masing.
Segala kemuliaan
hanya bagi Tuhan kita, Yesus Kristus.
Amin.