Pernah suatu ketika, saya berbincang-bincang dengan seorang
“teman”. Awal mula pembicaraan sih biasa saja. Kita bercerita tentang berbagai
hal sampai pada akhirnya pembicaraan itu
mengarah pada hal berdoa untuk minta pengampunan dosa. Doa seperti ini
saudara, memang yang selalu kita dengar dalam ibadah-ibadah kebaktian. Biasanya
di awal-awal ibadah, pemimpin ibadah ataupun pendeta akan menyeruhkan agar
sekalian jemaat berdoa minta pengampunan dosa supaya kembali di “sucikan” agar ibadahnya mungkin..... diterima di
sisi Tuhan.
Mirip doa pemakaman non
kristen yah? Tapi memang itulah yang biasanya kita dengar dan lakukan. Hal yang
saya pertanyakan pada “teman” saya tadi adalah, “apakah memang perlu,.... kita
berdoa seperti doa pengampunan dosa itu?”
Tentu saja saudara dapat
menduga jawaban dari “teman” saya tersebut. “Jelas perlu! Bukankah kita memang
selalu berbuat dosa? Bukankah selama seminggu hidup kita setelah pulang dari
gereja pasti berbuat dosa lagi?” Nah, selama kita berbuat dosa, maka sudah
selayaknya kita minta pengampunan dosa lagi. Kurang lebih demikian.....
Masuk akal juga
penjelasannya.... yaitu kita akan melakukan perbuatan dosa lagi setelah “doa
pengampunan dosa” ini kita panjatkan.... bahkan kalau menurut saya.... bukan
cuma setelah pulang dari gereja..... bisa jadi begitu selesai doa itu
dipanjatkan.... satu menit kemudian kita sudah berbuat dosa lagi.... (bisa saja
begitu membuka mata karena selesai berdoa, kita langsung melihat paha putih,
mulus, montok dari gadis cantik yang kebetulan duduk disebelah kita, seketika
pikiran melayang dech.... he..he.. )
Jadi saudara, bahwa kita
walaupun sudah menjadi seorang kristen, pada dasarnya kita hanyalah manusia
biasa, karena itu sangat wajar sekali kita tidak pernah lepas dari perbuatan
dosa.... baik disengaja ataupun tidak disengaja.... karena itu.... menurut
“teman” saya ini, kita wajib selalu berdoa minta pengampunan dosa....
minimal.......ini minimal.... seminggu sekali di gereja.....
Apa saudara setuju dengan
ini........?
Saya yakin banyak dari
kita yang setuju dengan pendapat demikian.
Saat itu, saya juga
menanyakan lebih lanjut.... “Lalu bagaimana kalau seandainya seseorang itu...
katakan sajalah si A ini, setelah pulang dari gereja dan menjalani kehidupannya
selama hampir satu minggu kedepan... bisa jadi hari sabtu misalkan......
terjadi kecelakaan pada dirinya yang sampai merenggut nyawanya.......?”
Bagaimana dengan semua
dosa-dosa yang telah dia perbuat mulai dari pulang gereja minggu lalu sampai
pada hari dimana dia mengalami kecelakaan itu? Dia tidak sempat berdoa untuk
minta pengampunan dosanya..... dia mati seketika itu juga..... dia tidak sempat
melakukan apapun.... hal yang sama bisa saja terjadi pada orang yang mendadak
mendapat serangan jantung kan?
Bagaimana jadinya dengan
dosa-dosa dia ini....? jangan katakan dia masuk neraka yah?.... sebab dia juga
orang percaya! Dan dosa yang kita bicarakan ini tentulah bukan dosa-dosa yang
dia lakukan dengan sengaja (seperti berjudi, berzinah, dll). Dosa-dosa yang
kita bicarakan disini adalah dosa-dosa yang terjadi diluar kesadaran atau yang
tidak sengaja terjadinya.
Syukurlah teman saya ini
tidak menjawab dengan instant.... “ke neraka!” he..he..... gawat kan kalau itu
yang dijawab.... dia menjawab dengan baik.... ayat yang diambilnya adalah ini :
Roma
8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita
tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Ayat di atas ini,...
dipakai teman ini buat menjelaskan bahwa...... pada saat si A tadi akan
menghembuskan nafas terakhirnya..... maka, walaupun dia tidak dapat lagi
berkata-kata dan seandainyapun dia juga tidak lagi memiliki kesadarannya.....
Roh, yang ada pada dirinyalah yang akan mendoakan dia agar mendapatkan pengampunan
dosa itu.... yaitu dosa yang telah terjadi sejak terakhir kalinya dia minta
pengampunan dosa....
I Yohanes
1:9 Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala
dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Ayat ini juga biasanya
dipakai buat referensi....
Jadi dalam hal ini,
menurutnya....., kita harus mengaku dosa kita dan minta pengampunanNya setiap
minggu.... atau kapan saja bila dirasa perlu... (artinya bisa setiap detik
nih?....) karena apa? Karena Tuhan itu setia dan adil.... jadi kalau kita minta
pengampunan dosa ini... maka Tuhan yang setia dan adil ini pasti akan
mengampuni dosa kita... dan sebaliknya..... menurut dia, jika kita tidak mau
mengakui dosa-dosa kita ini... maka dosa kita tersebut tetap ada dan tidak
diampuni...
Itulah kurang lebih
pemahaman yang diberikan kepada kita......
Apakah sekarang saudara
dapat menerima semua penjelasan ini?
Jika memang dapat saudara
terima........ baiklah kita mulai membahasnya diawali dengan satu pertanyaan
dari saya....
Begini, seandainya memang
pada detik-detik kematian dari si A ini,.... dimana dia sendiri sudah tidak
dapat lagi berdoa sendiri untuk minta pengampunan dosanya.... sehingga Rohlah
yang membantu mendoakannya demikian sehingga dimungkinkan dosa-dosanya
diampuni...... lalu boleh tidak kalau kita berdoa untuk pengampunan dosa ini
tidak tiap minggu... tetapi tiap bulan sekali misalkan...?
Toh, kalaupun kita tidak
sempat berdoa dan mau mati kan kita juga pasti selamatkan karena semua dosa-dosa
kita akan diampuni sebab didoakan oleh Roh Kudus dalam diri kita.....?!
bukankah dikatakan demikian pada penjelasan di atas? Dan kalau sebulan sekali
ini dapat diterima...... boleh tidak seandainya diperpanjang menjadi setahun
sekali....? boleh juga?! Yah, kepalangan...... tunggu aja sampai kita mau mati
nanti..... karena kalaupun kita tidak sempat berdoa demikian kan Roh Kudus
dalam diri kita juga mendoakannya.... so, kita tidak perlu khawatir.....
Jadi apa gunanya berdoa
pengampunan dosa seminggu sekali itu?......
Saudara yang
terkasih..... bersikaplah kritis dalam menanggapi suatu ajaran.... kalau itu
kebenaran... maka diuji bagaimanapun tetap akan bersinar.....
Saya pada dasarnya kurang
sependapat dengan penjelasan di atas.... mengapa demikian? Ayat berikut
menjelaskan....
Ibrani
9:22
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada
pengampunan.
Ayat ini mengatakan
dengan jelas bahwa, tanpa penumpahan darah.... tidak akan ada pengampunan....
itulah mengapa di jaman perjanjian lama... segala sesuatunya berhubungan dengan
mengorbanan binatang untuk mensucikan segala sesuatunya. Bahkan imam besarpun,
sebelum masuk ke bilik Maha Kudus.... dia juga harus mensucikan dirinya dengan
sebuah pengorbanan....
Kejadian
15:9 Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga
tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur
tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati."
Imamat
16:3 Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat
kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus
dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
16:6 Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu
jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan
demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya.
Jadi saudara, tidak akan
ada pengampunan dosa.... kalau tidak ada pernumpahan darah.... lalu bagaimana
mungkin saudara beranggapan dengan berdoa setiap minggu untuk pengampunan dosa
saudara, maka dosa saudara dapat diampuni? Bagaimana mungkin saudara bahkan
menempatkan diri saudara lebih tinggi dari umat Israel...? dari umat pilihan
Tuhan...?
Apa buktinya kalau
saudara telah meninggikan diri lebih dari umat pilihan Tuhan? Buktinya umat
Israel masih memerlukan penumpahan darah untuk pengampunan dosa-dosa mereka....
dan sekarang saudara tidak memerlukan itu.... wah..... apa ini bukannya saudara
telah menempatkan diri saudara di atas mereka?
Oo..... tidak! Saudara
ingin katakan bahwa saudara sekarang hidup di jaman perjanjian baru... jaman
anugerah sehingga tidak memerlukan lagi korban penumpahan darah untuk
pengampunan dosa....? Apakah begitu yang ingin saudara katakan...? Jika benar
ini dasar saudara, baiklah kita kupas lebih lanjut....
Kita memang hidup dalam
jaman kasih karunia alias anugerah dari Tuhan.... mengapa dikatakan demikian?
Karena kita memang hidup di jaman perjanjian baru yang Tuhan buat untuk
kita.... Alkitab mengatakan bahwa kita.... bagaimanapun berusaha untuk
menjalankan hukum Taurat.... tetap saja akan berakhir di neraka! Mengapa?
Karena memang tidak seorangpun yang dapat menggenapi hukum ini kecuali Tuhan
sendiri.... seperti ayat berikut ini :
Galatia
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak
seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat,..........
Lalu jikalau demikian,
untuk apa ada hukum Taurat? Bukankah tidak ada gunanya sama sekali karena tidak
dapat digunakan untuk menyelamatkan manusia? Bukankah memberikan hukum yang
sama sekali tidak dapat dilaksanakan adalah sia-sia saja? Ini sepertinya hanya
memberikan harapan-harapan kosong saja bukan? Kalau begitu sekali lagi.... apa
sebenarnya kegunaan dari hukum ini kalau tidak untuk menyelamatkan?
Galatia
3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah
pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
3:24 Jadi
hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita
dibenarkan karena iman.
3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi
di bawah pengawasan penuntun.
Bukankah penjelasan ayat
ini cukup mudah untuk dimengerti? Inilah gunanya hukum Taurat itu, dimana hukum
ini diturunkan agar manusia berada dalam penuntunan Tuhan melalui hukumNya ini,
hingga kedatangan Kristus yang akan membenarkan kita karena iman...... iman apa
ini?
Galatia
3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus
Kristus.
Nah saudara, jika
sekarang kita memang hidup di bahwa kasih karunia Yesus.... lalu masihkah kita
perlu meminta pengampunan dosa-dosa kita lagi sebagaimana layaknya yang di
praktekkan oleh orang-orang Israel yang hidup di bawa hukum Taurat (penuntun)
ini?
Kalau saudara menjawab
perlu tetapi tidak juga harus mencontoh tata cara bangsa Israel yang hidup di
bahwa hukum Taurat (harus ada penumpahan darah) karena kita sudah hidup dalam
kasih karunia Yesus...... bukankah ini suatu hal yang rancuh...? mengapa saya
katakan demikian? Karena hal ini seperti kita meletakkan kaki di dua
perahu......
Orang Israel melakukan
apa yang diatur di Imamat karena memang mereka tidak hidup dalam jaman kasih
karunia Yesus.... sekarang pada saat kita telah mendapatkan kasih karunia
itu.... masihkah lagi kita mau membawa hidup kita dalam atmosfir kehidupan yang
belum mengenal kasih karunia itu?
Atau.... mungkin saudara
ingin mengatakan bahwa apa yang telah Tuhan Yesus lakukan untuk menebus dosa
saudara ini ternyata kurang?..... alias tidak cukup? Sehingga saudara merasa
perlu untuk menyokongnya dengan doa-doa pengampunan dosa saudara selama ini?
Apa saudara pikir kalau saudara tidak berdoa untuk pengampulan dosa ini....
sekiranya saudara mati maka dosa saudara itu tidak terampuni? Masuk neraka
donk...?
Dari mana datangnya
pemahaman yang demikian itu saudara? Mungkinkah anugerah dari Tuhan itu tidak
sempurna? Kalau sesuatu yang datangnya dari Tuhan itu tidak sempurna..... dari
siapa lagi yang dapat dikatakan sempurna...? dari penambahan yang saudara
lakukan dengan doa-doa pengampunan dosa itu...? jadi ceritanya saudara
mengoreksi dan menyempurnakan hasil pekerjaan Tuhan.... yaitu menyempurnakan
anugerah yang Tuhan berikan pada kita...?
Wah...... saudara lebih
besar donk dari Tuhan semesta alam.... karena saudara tahu bagaimana yang
sempurna yang dibutuhkan oleh manusia sementara Tuhan tidak! Sehingga apa yang
Tuhan kira sempurna untuk manusia (anugerah keselamatan ini) ternyata sama
sekali tidak sempurna bagi manusia..... yaitu bagi saudara!
Hati-hati saudara....
imanmu dipertaruhkan di sini....
Yakobus
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa
segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena
pertukaran.
Ayat di atas mengatakan
dengan sangat jelas sekali....... bahwa apa yang berasal dari Tuhan adalah
sempurna.
Bagaimana mungkin saudara
berani menambahkan sesuatu yang telah sempurna yang Tuhan berikan pada kita?
Bukankah hal ini sama saja dengan mengatakan bahwa apa yang telah Tuhan berikan
itu menjadi tidak sempurna bagi kita?
Siapakah kita ini
sehingga berani mengkoreksi hasil pekerjaan Tuhan bagi kita? Untuk memutihkan
dan menghitamkan sehelai rambut kita saja kita tidak mampu... (bukan di cat lo
bro....) bagaimana mungkin kita dapat melihat ketidak sempurnaan dari karya
penyelamatan Tuhan atas kita....
Tuhan Yesus..... sudah
pasti melakukan segala sesuatunya dengan sempurna..... itulah mengapa pada
detik-detik kematianNya di kayu salib.... Dia mengatakan.....
Yohanes
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Apa pengertian kata-kata
Yesus ini bagi saudara...? Apakah Yesus cuma mau mengatakan bahwa dia sudah
selesai di siksa? Ataukah ingin mengatakan sudah selesai kehidupanNya di dunia
ini saja? Ataukah mungkin.... sudah cukup tubuhNya menanggung sakit sehingga
ingin segera mati saja...? mungkin yang terakhir ini lebih masuk akal yah?
Karena setelah itu Yesus memang mati.
Saudara..... Yesus
berseru demikian karena Dia telah menyelesaikan misi yang Bapa berikan
padaNya.... yaitu telah menjadi penebus dosa kita semua...... misi ini telah
digenapi.... bukan diganjili.... oleh Yesus...... jadi Tuhan Yesus telah
menggenapi misiNya.... yaitu untuk menjadi juru selamat bagi kita semua.....
Dia telah rela menanggung
semua siksa yang harus kita terima..... Dia yang tidak berdosa.... menjadi
satu-satunya yang layak untuk menebus semua dosa kita..... kesempurnaan
penebusan Yesus bagi kita..... sangat jauh dibandingkan dengan penebusan dosa
melalui darah domba di imamat.... sebab ketidak sempurnaan penebusan melalui
darah domba di imamat itulah yang membuat imam Harun dan segenap bangsa Israel
dulu harus mengulanginya setiap tahun.
Ibrani
10:1. Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan
saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu
sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus
dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang
mengambil bagian di dalamnya.
10:2 Sebab jika hal itu mungkin,
pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan
ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh
persembahan tubuh Yesus Kristus.
10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk
selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan
Ibrani
9:26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang
menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi
sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk
menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati
hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
9:28 demikian
pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa
banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa
menanggung dosa untuk menganugerahkan
keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Alkitab mengatakan bahwa
Yesus, hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang..... menanggung dosa banyak
orang.... bukan satu orang atau beberapa orang, tetapi banyak orang......
kita semua...... hanya satu kali saja dan tidak diulang-ulang tiap tahun, apalagi tiap minggu! Artinya apa ini saudara? Artinya korban ini
sempurna.... satu kali untuk selamanya...... yah,..... kita telah dikuduskan
satu kali untuk selama-lamanya.... tidak di ulang-ulang lagi...... ingat! Di
kuduskan artinya di sucikan... dari apa? Dari semua dosa kita...... kalau kita
masih mengandung dosa walaupun satu titik kecil..... artinya kita tidak
kudus...... tetapi Alkitab mengatakan kita telah di KUDUS kan.......
Pada saat kita menjadi
percaya kepadaNya..... maka semua dosa kita telah di tanggungNya.... semua dosa
kita saudara....
Dihadapan Tuhan, kehidupan kita tidak terbatas oleh ruang dan waktu..... seperti yang kita alami
sekarang ini..... Dihadapan Tuhan, bahkan apa yang belum kita perbuat
sekarang ini Tuhan sudah tahu...... jadi seperti apa nantinya hidup kita ini sepuluh
tahun kedepan....... bahkan bagaimana nantinya kita matipun sudah diketahui
oleh Tuhan..... sudah tentu, Tuhan juga tahu buah-buah dosa apa saja yang
akan....sekali lagi yang “akan” kita perbuat..... semua itu Tuhan ketahui....
dan itulah yang dimaksud dengan “semua dosa” kita.....
Markus
3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat
anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
I Yohanes
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah
Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan
untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
3:5 Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia
menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.
Kisah para rasul
13:39 Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh
pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum
Musa.
I Petrus
3:18. Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala
dosa kita,
Semuanya ini telah di
tebus oleh Yesus dengan sempurna..... andaikata tidak... sudah tentu penebusan
ini tidak dapat dikatakan sempurna..... tetapi tidak.... seperti kata nas di
atas, Yakobus 1:17, bahwa segala sesuatu yang berasal dari Bapa.... adalah
sempurna..... juga nats berikut ini :
Ibrani
7:25 Karena itu Ia sanggup juga
menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang
kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Saudara..... sudah
seharusnya kita bersikap kristis atas segala pengajaran yang kita terima....
Dalam kekristenan,.... tidak ada yang tidak boleh dikritisi..... semua terbuka
bebas untuk di kritisi..... sebab apa? sebab iman kita bukanlah iman buta....
tetapi iman yang dengan sungguh-sungguh dapat kita pertanggung jawabkan di
hadapan Tuhan.....
Pada saat saudara
mendapatkan pengajaran dari pendeta sekalipun..... pertanyakanlah itu semua
dengan imanmu..... benarkah ini menurut Alkitab? Jangan sampai nantinya.... apa
yang saudara lakukan ini ternyata malah jahat dihadapan Tuhan..... meskipun
maksud saudara bukan begitu.....
Secara lahiriah....
seseorang yang setiap minggu berdoa minta agar dosa-dosanya selama minggu lalu
diampuni Tuhan adalah baik..... yah,.... secara lahiriah memang terlihat
baik..... tetapi apakah memang demikian di hadapan Tuhan? Jangan-jangan apa
yang kita anggap baik itu justru sebuah kekejian dihadapan Tuhan kita......
Bagaimana kita bisa yakin
bahwa apa yang diajarkan oleh pendeta itu bukan bersumber dari hikmat
pribadinya sendiri? Yang justru tanpa
dia sadari ternyata bertentangan dengan kehendak Tuhan? Dan kita yang hanya
mengikutinya tanpa sekalipun untuk mempertanyakan kebenarannya menurut
Alkitab.... bukankan kita yang seperti ini sangat naif? Mengimani sesuatu yang
tidak dapat kita pertanggung jawabkan sendiri....
Sebagian dari kita
mungkin akan berkata “Apakah dengan demikian orang kristen jadi lupa daratan
dan bebas berbuat dosa karena merasa sudah ditebus semua dosanya?” Tentu tidak!
Walaupun mereka sudah ditebus semua dosanya...., bukan berarti mereka bebas
berbuat dosa lagi.
Roma
6:14 Sebab kamu
tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum
Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di
bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu
menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu
adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin
kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada
kebenaran?
Ibrani
10:26 Sebab
jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman
dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Jadi sebagai orang
kristen, kita tetap tidak bebas berbuat dosa, meskipun untuk masalah dosa ini
sendiri sudah diselesaikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Karena kalau kita
hamba Yesus, maka sudah selayaknyalah kita mengikuti apa yang Yesus
perintahkan. Dan perintah Yesus jelas, janganlah berbuat dosa lagi!
Lalu bagaimana kaitannya
dengan doa Bapa kami? Bukankah dalam doa Bapa kami ada ayat yang berbunyi
Matius
6:9. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang
di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah
Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami
yang secukupnya
6:12 dan
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
Bukankah pasal 6:12 ini
mengajarkan agar kita selalu meminta ampun pada Tuhan atas semua kesalahan
(dosa) kita?
Saudara yang terkasih....
jika saudara perhatikan lagi ayat tersebut di atas dengan saksama, maka saudara
tentu akan mendapatkan pengertian yang sedikit berbeda dari pengertian untuk
meminta pengampunan dosa. Untuk dapat mengerti akan ayat di atas, bukankah
Tuhan kita Yesus Kristus sendiri telah memberikan perumpamaannya?
Perumpamaannya ada pada ayat berikut... :
Matius
18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia,
katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu
tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia
membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu
dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap
dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon
kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya
itu ke dalam penjara sampai
dilunaskannya hutangnya.
18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat
sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan
berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat,
seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah
engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo,
sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Tolong saudara perhatikan
pada apa yang saya bolt di atas. Saya garis bawahi demikian.... si A yang telah
mendapatkan pengampunan dari raja.... berjumpa dengan si B temannya sendiri
yang kebetulan berhutang kepada dirinya. Si A memaksa si B untuk membayar
hutangnya dan pada saat si B tidak dapat membayarnya saat itu..... maka si A
memasukkan si B kedalam penjara.....
Pertanyaannya..... pada
saat si A memasukkan si B kedalam penjara..... si A telah mendapatkan
pengampunan dari raja apa belum?
Jawabannya pasti....
sudah! Karena memang si A telah mendapatkan pengampunan dari raja terlebih
dahulu..... tetapi pengampunan dari raja
itu,.... tidak dapat membuat si A jadi bersikap hal yang sama pada temannya si
B, yaitu mengampuni si B juga seperti dia sendiri telah diampuni...... dimata
Tuhan, hal ini jahat.
Jadi dalam doa Bapa kami
itu, hal demikian tidak di inginkan oleh Tuhan.... kita harus juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kita.... sebab kita sendiri telah lebih dulu
diampuni oleh Tuhan atas segala kesalahan kita. Jika..... sekali lagi jika.....
ternyata kita berbuat hal yang sama seperti apa yang telah di perbuat oleh si
A...... maka semua kesalahan kita yang telah diampuni Tuhan oleh karena
penebusan Yesus bagi kita...... bisa saja dilimpahkan kembali atas kita.... untuk
kita tanggung seperti semula....
Si A telah lebih dulu
mendapatkan pengampunan dari raja.... sebelum dia bersikap jahat pada si B.
Begitu juga dengan kita..... kita sudah terlebih dulu diampuni oleh Tuhan atas
semua kesalahan (dosa) kita..... yang Tuhan inginkan dari kita cuma berbuatlah
hal yang sama pada sesamamu.... yaitu ampunilah mereka seperti engkau telah
diampuni.... dosa kita telah dibayar lunas oleh Yesus.....tidak bersisa sedikitpun.....
jadi tidak ada alasannya lagi bagi kita untuk setiap saat memohon-mohon pada
Bapa supaya dosa kita diampuni lagi..... dosa yang mana lagi?
Jadi sekarang sebaiknya
bagaimana? Doa apa yang lebih masuk akal kita sampaikan pada Tuhan kalau seandainya
semua dosa kita telah ditebus oleh Yesus di kayu salibNya?
Menurut saya.... dari
pada kita berdoa minta pengampunan dosa lagi...(bahayanya seperti yang saya
ulas di atas) adalah lebih baik bila kita berdoa kepada Tuhan untuk mengucapkan
syukur kita atas segala penebusan yang telah Tuhan Yesus lakukan bagi
kita...... kita ucapkan syukur kita bahwa kita telah diselamatkan meskipun dosa
kita merah seperti kirmizi.
Kita doakan juga agar
Tuhan menguatkan kita supaya kita tidak lagi jatuh dalam perbuatan dosa.....
(bukan doa minta dosa kita diampuni..... sebab masalah ini sudah diselesaikan
Tuhan Yesus) tetapi berdoalah agar Tuhan memberikan kita kekuatan untuk tidak
berbuat dosa lagi..... hal ini,... menurut saya lebih baik.
Seorang teman bertanya
pada saya..... “Bagaimana kalau seandainya dalam tata ibadah di gereja tempat
kita berjemaat ternyata mereka masih menyisipkan doa pengampunan dosa ini dalam
ibadahnya? Bagaimana kita seharusnya bersikap?”
Wah.... memang tidak
sedikit gereja yang masih memanjatkan doa pengampunan dosa seperti ini.
Biasanya memang dilakukan di awal-awal ibadah, dengan maksud semoga dengan
diampuninya dosa-dosa kita maka ibadah kita dapat diterima oleh
Tuhan. Tetapi menurut hemat saya, kita
bisa saja berdoa mengucapkan syukur atas semua dosa kita yang sudah di tebus
Tuhan Yesus pada sesi dimana mereka berdoa buat pengampunan dosa. Atau setidaknya berdoalah agar kita dikuatkan Tuhan untuk tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan dosa itu.
Aturan tata ibadah itu
semata-mata hanyalah buatan manusia, andaikan kita merasa ada yang kurang tepat
disana.... lakukanlah apa yang lebih tepat menurutmu dengan bimbingan Roh
Kudus. karena yang harus kita ingat.... bahwa setiap orang kristen yang pergi
beribadah ke gereja, bukanlah dalam rangka mencari pahala buat masuk sorga....
tetapi semata-mata hanya untuk mengucapkan rasa syukur kita karena sudah
diselamatkan dan untuk berjemaat dengan saudara-saudara seiman.
Demikianlah akhir dari
sharing kita kali ini..... semoga bermanfaat bagi saudara seiman..... anda
bebas untuk bersikap menurut apa yang anda yakini......
Syallom....
------------
NB : Baca juga
bagaimana dosa kita ditebus (rahasia baptisan)