Saya pernah mendengar pendeta mengatakan
begini dalam kotbahnya dihari Minggu, “Hendaklah kita semua tidak lagi membuka
toko ataupun usaha kita dihari Minggu, yaitu hari dimana kita beribadah. Ini adalah
hari Sabat dan sebaiknya kita memuliakannya.” Kurang lebih begitulah intinya.
Dan ternyata, tidak sedikit juga jemaat
yang setuju sekali dengan kata-kata ini. Mereka ikut beranggapan benar, kita
sebaiknya memuliakan hari ibadah, yaitu hari Sabat Tuhan. Jangan mementingkan
usaha atau toko kita lagi. Cukuplah untuk mencari uang selama 6 hari, jadi hari
Minggu sebaiknya hari buat Tuhan.
Beberapa orang bersaksi bahwa setelah
mereka menutup tokonya pada hari Minggu ternyata rezekinya malah
bertambah-tambah. Beberapa orang lain yang mendengarkan kesaksian-kesaksian
seperti ini mulai ikut-ikutan menutup toko mereka juga. Salahkah ini? Jelas tidak!
Kalau ada pemilik toko yang memutuskan
untuk menutup tokonya dihari Minggu supaya bisa beristirahat bersama keluarga,
ataupun berfikiran mencari uang itu tidak perlu “ngoyo”, itu tidak masalah. Tidak
ada yang salah untuk memutuskan hal itu. Malahan mungkin lebih baik biar ada
kebersamaan dalam keluarga mereka.
Tetapi yang akan saya bahas saat ini
bukanlah tentang mengapa pemilik usaha atau toko menutup tokonya atau tidak. Yang
akan saya bahas dalam hal ini adalah latar belakang mereka sampai memutuskan
untuk mengikuti ajuran pendeta ataupun pemimpin jemaat di gereja mereka.
Ingat, yang kita bahas bukanlah hal-hal
yang bersifat jasmani. Itu saya tidak perduli. Tetapi hal-hal yang bersifat
rohanilah yang harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Supaya jangan sampai
pekerjaan yang baik justru malah kita mulai dengan sesuatu yang tidak baik.
Saudara yang terkasih, ternyata tidak
sedikit jumlah orang kristen yang percaya bahwa hari Minggu adalah hari Sabat. Apa
benar demikian? Di gereja, saya juga sering mendengar pendeta-pendeta
mengatakan hari ibadah kita yang hari Minggu itu adalah hari Sabat. Apa yang
terjadi pada kita orang kristen sekarang ini? Apakah kita benar-benar tidak tahu
lagi yang mana hari Sabat yang tertulis dalam Alkitab?
Sabat itu adalah hari Sabtu bung! Sejak kapan
bergeser jadi hari Minggu?
Hati-hati saudara, Sabat adalah hari
Sabtu, andaikata anda kurang puas juga, silahkan berkunjung ke Israel sana dan
tanyakan pada rabi-rabi Yahudi.
Sabat adalah bagian dari hukum Taurat. Dan
apa kata Alkitab tentang hukum Taurat?
Matius 5:18
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.
Disini jelas dikatakan bahwa hukum Taurat,
tetap akan ada seperti pada saat ia diturunkan. Sama persis tanpa perubahan
apapun. Kita manusia tidak pernah boleh merubah apapun dari hukum yang telah
Tuhan turunkan ini. Apapun!
Berusaha untuk merubah salah satu dari
hukum Taurat ini sungguh suatu kejahatan yang amat serius dimata Tuhan. Bahkan untuk
hal ini Tuhan sampai menuliskan peringatannya kepada kita dalam Alkitab. Jadi ini
bukan hal yang bisa dianggap sepeleh saudara.
Matius 5:19
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun
yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan
menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; ...
Jangan pernah kita mengubah-ubah hukum
Taurat ini, apapun motivasi kita. Sebab ada konsekuensi serius yang
menyertainya.
Tentang pembahasan kita di atas, yang
ingin saya garis bawahi adalah, kita tidak bisa mengatakan bahwa hari Minggu
adalah hari Sabat. Dalam hukum Taurat, hari Sabat adalah hari Sabtu dan itu
tetap berlaku sampai akhir jaman. Kalau kita beranggapan bahwa hari Sabat
adalah hari Minggu, artinya sama saja kita telah mengubah salah satu isi dari
hukum Taurat yaitu tentang hari Sabat yang telah ditentukan Tuhan adalah hari
Sabtu. kita tidak boleh mengubahnya menjadi hari Minggu.
Hey.... siapakah kita ini? Dengan tanpa
pengetahuan alangkah beraninya kita mengubah hukum Taurat. Tidakkah kita sadar
dengan resiko yang akan kita tanggung? Memahami demikian untuk diri sendiri
saja sudah salah apalagi kalau kita sampai mengajarkannya kepada orang lain.
Sebaiknya mulai saat ini, jangan ada lagi
diantara kita yang mengatakan dan beranggapan bahwa hari Sabat adalah hari Minggu.
Sebab hari Sabat tetap di hari Sabtu dan tidak akan pernah berubah sampai akhir
jaman. Hal itu jelas tertulis di Matius 5:18.
Lalu pertanyaannya, mengapa kita beribadah
pada hari Minggu dan bukan Sabtu yang adalah hari Sabat? Bukankah orang-orang
Yahudi sampai saat ini masih memelihara hari Sabat? Dan karena itu mereka tetap
beribadah pada hari Sabtu.
Mengapa kita beribadahnya malah hari Minggu?
Saudara yang terkasih, kita umat kristen
memang beribadah pada hari Minggu, karena dihari itulah Tuhan Yesus bangkit
setelah kematian-Nya. Umat kristen memperingati hari kebangkitan Yesus dihari Minggu
dalam ibadahnya, dan itupun dalam rangka mengucapkan syukur karena kita telah
diselamatkan, bukan dalam rangka mencari tiket ke sorga.
Ibadah kita bukan dalam rangka mengikuti hukum Taurat seperti apa yang
dilakukan oleh orang Yahudi. Mereka memang masih memelihara hari Sabat karena
mereka memang mengikuti hukum Taurat. Mereka berbeda dengan kita. Mereka tidak
hidup di dalam Yesus, tetapi mereka hidup di bawah hukum Taurat.
Roma 6:14
Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih
karunia.
Kita orang percaya, tidak lagi hidup di
bawah hukum Taurat, ibadah kita jelas berbeda dengan ibadahnya orang Yahudi,
karena itu bagaimana mungkin cara dan hari ibadahnya harus sama? Mereka lebih
memilih menolak Yesus dan lebih senang hidup di bawah hukum Taurat. Silahkan saja,
sebab itu pilihan mereka. Tetapi yang jelas bagi kita adalah, tidak ada seorangpun
yang dapat dibenarkan di hadapan Tuhan karena dia menjalankan hukum Taurat.
Galatia 3:11
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan
hukum Taurat adalah jelas,
Hal ini juga sebagai peringatan bagi kita,
yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, jangan pernah
lagi berharap untuk memperoleh kebenaran dengan cara menjalani hukum Taurat. Sebab
tidak seorangpun bisa dibenarkan karena melakukan hukum Taurat. Yang ada justru
sebaliknya.
Salah satu ajaran yang paling umum dan
sering kita dengar adalah ajaran untuk memelihara hari Sabat. Hati-hati
saudara, ajaran yang mengharuskan kita memelihara hari Sabat dan kalau tidak,
maka kita akan berdosa dan akan ke neraka adalah tidak benar. Ajaran ini justru
akan membawa kita lepas dari kasih karunia Yesus.
Galatia 5:4
Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum
Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
Ayat ini jelas memperingatkan kita, jangan
pernah kita mengharapkan kebenaran dengan cara menjalani hukum Taurat. Kita akan
lepas dari Kristus, dan kalau kita sudah lepas dari Kasih Kristus, berusahalah saudara
dengan usaha saudara sendiri dalam menjalani hukum Taurat sama seperti yang
dilakukan oleh orang-orang Yahudi saat ini. Itu pilihan mereka. Dan Galatia
3:11 sudah menunggu saudara.
Memang kita sebagai orang percaya tidak
lagi menjalani hukum Taurat secara harfiah. Tetapi apakah saudara tahu bahwa
kita juga telah menjalankan secara keseluruhan dari hukum Taurat itu?
Roma 13:10
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Dan Allah adalah kasih itu sendiri.
1 Yohanes 4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Sekarang kalau kita sebagai orang percaya
tetapi ingin memelihara hari Sabat bagaimana? Silahkan saja, sepanjang itu dilakukan
karena kerinduan saudara demi memuliakan Tuhan, tidak masalah. Bukan karena
pemahaman bahwa seandainya saudara sampai tidak dapat memelihara hari Sabat,
maka saudara akan berdosa dan bisa masuk neraka. Ini yang tidak boleh! Sebab kalau
sudah begitu, maka Yesus Kristus bukan lagi sebagai penyelamat saudara, tetapi
menjalani hukum Tauratlah yang menentukan keselamatan saudara. Kita akan
kembali ke Galatia 3:11 dan Galatia 5:4. Apa saudara sanggup?
Demikianlah sharing kita, semoga untuk
seterusnya kita tidak lagi mengatakan bahwa hari Minggu adalah hari Sabat,
sebab itu berarti kita telah merubah hukum Taurat. Dan tentang ibadah kita yang
bukan di hari Sabat, itu juga karena kita tidak lagi hidup di bawah hukum
Taurat. Namun demikian, walaupun kita tidak hidup di bawah hukum Taurat, kita
telah menjalani hukum itu sesuai dengan Roma 13:10.
Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus,
semoga apa yang saya pahami saat ini, adalah apa yang ingin Tuhan sampaikan
kepada kita semua.
Tuhan Yesus memberkati
Salam.