Translate

Senin, 07 Oktober 2019

Aturan Keagamaan


Galatia 3:1
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?

Teguran ini, sungguh sangat keras bagi orang-orang yang dituju. Kalau kalimat “orang-orang Galatia” di atas diubah menjadi nama kita sendiri, apakah yang akan kita lakukan pada Rasul Paulus ini? Ngamuk? Tersinggung? Atau sejak saat itu kita tidak akan mau lagi mendengarkan apapun yang disampaikan Rasul Tuhan satu ini?

Bukankah cukup banyak diantara kita yang kalau sudah merasa tersinggung oleh teguran seorang pendeta, lalu langsung memutuskan untuk tidak mau lagi berjemaat di gereja yang bersangkutan? Kita sakit hati? Mungkin. Tetapi memutuskan untuk menjauh bahkan tidak mau berjemaat di gereja yang bersangkutan juga bukanlah solusi yang baik. Kalau saudara memutuskannya hanya karena sakit hati atau sejenisnya, saya sarankan tetaplah berjemaat disana saja. Tidak baik kalau karena alasan itu.

Saudara yang terkasih, latar belakang Rasul Paulus memberikan teguran yang sangat keras begitu dalam suratnya kepada orang-orang di Galatia adalah karena begitu gampangnya mereka mengikuti ajaran-ajaran yang menyesatkan, padahal sebelumnya mereka telah mendapatkan kasih karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus. Mereka yang telah menerima keselamatan ini, ternyata masih mau lagi diperhamba dengan segala aturan-aturan keagamaan Yahudi pada saat ini, mereka masih berusaha untuk dapat menjalankan hukum Taurat demi mencapai keselamatan seperti yang disarankan dari beberapa orang Yahudi pada masa itu, yaitu salah satunya tentang hal bersunat.

Hal ini dipandang jahat dalam mata Rasul Paulus.

Tidak ada satupun dari orang-orang yang telah mengikuti hukum Taurat, yang bisa memperoleh Roh Kudus, tetapi kita yang telah mendengar pemberitaan Injil dan yang telah menjadi percaya karena pemberitaan Injil itulah yang telah memperoleh Roh Kudus. Kita memperolehnya bukan karena berhasil menjalani hukum Taurat, tetapi semata-mata karena percaya pada pemberitaan Injil.

Galatia 3:2
Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?

Keselamatan telah Tuhan berikan kepada kita melalui Roh-Nya, lalu mengapa kita masih lagi meletakkan keselamatan kita pada segala aturan keagamaan yang pada dasarnya tidak dapat menyelamatkan? Kita telah memulainya dengan Roh dan ternyata masih lagi mau mengakhirnya secara daging? Apa saudara pikir dengan berusaha mematuhi segala aturan yang ada dalam hukum Taurat dapat memberikan keselamatan kepada saudara? Seandainya bisa, Tuhan Yesus tidak perlu sampai turun ke dunia ini.

Galatia 3:11 mengatakan :
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas,...

Jadi tidak ada seorangpun yang bisa dibenarkan dihadapan Tuhan karena dia telah berhasil menjalankan hukum Taurat. Tidak seorangpun! Kita dapat diselamatkan karena iman kita, yaitu sama seperti imannya bapak Abraham dihadapan Tuhan. Abraham tidak dibenarkan karena perbuatannya, tetapi dia dibenarkan karena imannya.

Galatia 3:6
Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Galatia 3:8
Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati."

Roma 4:3-5
3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." 4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. 5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

Iman inilah, yang dapat menyelamatkan kita dan bukan hukum Taurat. Kalau begitu, untuk apa Tuhan menurunkan hukum Taurat bagi bangsa Israel, yang adalah keturunan Abraham itu?

Begini saudara, Tuhan berjanji melalui keturunan Abrahamlah maka semua bangsa di dunia akan mendapat berkat. Berkat apa? Sudah tentu berkat keselamatan. Dan itu melalui Yesus. Masa Abraham sampai kepada Yesus terpisah ribuan tahun, dan dalam jarak yang begitu panjang sampai janji Tuhan dipenuhi dalam diri Yesus, maka bangsa Israel membutuhkan tuntunan agar tidak berjalan menyimpang dari apa yang sudah Tuhan gariskan untuk sampai pada titik dimana Yesus Kristus hadir. Untuk itulah dibutuhkan hukum Taurat bagi bangsa ini.

Galatia 3:19
Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.

Galatia 3:24
Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.

Sekarang iman itu sudah datang dan sudah menyelamatkan orang-orang di Galatia saat itu, tetapi karena pengaruh orang-orang Yahudi, mereka sampai mau memperhambahkan diri lagi pada aturan-aturan hukum agama yang tidak dapat membawa keselamatan. Karena itulah Rasul Paulus begitu marah menegur mereka...

Galatia 3:3-4
3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? 4 Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!

Dapat saudara bayangkan bagaimana marah dan kecewanya Rasul Paulus terhadap orang-orang Galatia ini?

Sekarang kita saudara, janganlah kitapun sampai mengulangi apa yang telah dilakukan oleh jemaat di Galatia. Kita harus memahami bahwa segala aturan agama, tidak dapat menyelamatkan. Hanya iman dalam Yesuslah yang menyelamatkan.

Jangan lagi ada pada diri kita bahwa kalau kita tidak mengikuti segala aturan-aturan keagamaan yang ada maka kita tidak akan bisa selamat, bahwa kita pasti akan berdosa dan masuk neraka, bahwa dan bahwa yang lainnya lagi... Semuanya itu tidak benar sebab yang menyelamatkan kita tidak lain adalah iman kita kepada Yesus Kristus. Hanya itu!

Segala ibadah kita di gereja adalah dalam rangka mengucapkan syukur karena kita telah diselamatkan, bukan dalam rangka mencari keselamatan itu sendiri, sebab kita sudah selamat! Ingat itu saudara. Kita membutuhkan persekutuan di gereja karena kita membutuhkan pertumbuhan iman, supaya tidak menjadi bayi terus, bukan supaya kita selamat, tetapi supaya kita dapat saling menguatkan satu sama lain, bertumbuh bersama dan kita bisa saling berbagi kasih.

Kalau ada aturan-aturan di gereja yang tidak lagi membawa damai sejahtera, tidak lagi membawa pertumbuhan iman, ataupun malah membawa pertentangan satu sama lain, tinggalkan! Sebab gereja Tuhan jauh dari segala sifat itu.

Jangan pernah ada, aturan denominasi suatu gereja diletakkan di atas Alkitab. Alkitablah yang tertinggi dan teratas, jadi segala aturan yang ada di gereja, yang bersumber dari aturan denominasi gereja itu, ujilah apakah bertentangan dengan Alkitab atau tidak. Itulah standar ukuran kita.

Karena itu saudara, bersuka citalah karena kuk dari Tuhan itu ringan, jangan mau lagi diperhambakan oleh apapun dan dalam bentuk apapun. Sebab sesuatu yang terkesan rohani sekalipun, belum tentu benar-benar bersifat rohani. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Ukurlah dengan Alkitab.

Salam dalam kasih.
GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar