Ada pendapat sebagian
orang bahwa Roh Kudus itu pada dasarnya tidak menetap dalam diri orang percaya.
Dia bisa saja keluar masuk diri orang percaya sesuai dengan situasi dan kondisi
dari orang percaya tersebut. Dan alasan Roh Kudus ini untuk keluar masuk diri
orang percaya adalah sangat bersifat jasmaniah sekali.
Tahu apa alasan yang
diungkapkan oleh sebagian orang ini? Sungguh lucu, mereka mengatakan alasan
yang sungguh-sungguh tidak terduga, yaitu bahwa karena kekudusan dari Roh Kudus
ini, maka Dia (Roh Kudus) tidak mungkin melihat hal-hal yang tidak kudus,
seperti..... hubungan badan antara suami isteri!
Ha...ha... terus terang,
saya sangat kaget mendengar alasan yang konyol seperti ini. Bagaimana mungkin
alasan yang konyol seperti ini dijadikan dasar pemahaman bahwa Roh Kudus akan
keluar dari diri orang percaya saat orang percaya ini melakukan hubungan badan
dengan isterinya?
Kaum pendukung pendapat
ini beranggapan bahwa mana mungkin Roh Kudus menonton “blue film” seperti itu. Dan
karena tidak mungkin menonton “blue film” seperti itu, maka “untuk sementara”,
Roh Kudus akan menyingkir dulu saat “blue film” itu tayang! Ha...ha... ampun
dah!
Saya tidak mengerti
bagaimana jalan pemikiran dari orang-orang yang berhaluan seperti ini. Tetapi baiklah
kita berikan sedikit pemahaman agar semoga saja, mereka tidak lagi berpegangan
pada konsep yang sesat seperti ini, yaitu mengukur Tuhan dengan ukuran manusia.
Saudara yang terkasih,
saat kita mengukur Tuhan dengan ukuran manusia, maka segala sesuatunya yang
kita pakai adalah standar moral manusia, dan ini sangat berbahaya. Sebab secara
tidak langsung kita telah merendahkan Tuhan sesuai dengan standar moral
manusia. Siapakah kita ini sehingga kita layak menilai Tuhan dengan standar
moral kita?
Alkitab mengatakan
2 Timotius 1:14
Peliharalah harta yang indah,
yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
1 Korintus 6:19
Atau tidak tahukah kamu, bahwa
tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam
di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan
milik kamu sendiri?
Kedua ayat di atas
mengatakan dengan jelas kalau Roh Kudus diam di dalam diri orang percaya. Dan ada
lagi ayat yang sangat penting yang berkaitan langsung dengan keselamatan kita
sebagai orang percaya yaitu :
1 Korintus 12:3
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada
seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah
Yesus!" dan tidak ada seorangpun,
yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Yang perlu saya tekankan
disini adalah, saat Roh Kudus meninggalkan diri orang percaya, maka saat itu
juga dia tidak akan bisa lagi mengakui
Yesus adalah Tuhan. Sebab hanya karena Roh Kuduslah seseorang sanggup untuk
mengakui Yesus adalah Tuhan.
Artinya apa ini? Artinya kalau
kita berfikiran sama seperti sebagian dari orang “aliran khusus” ini, yang
berpendapat bahwa Roh Kudus keluar masuk diri orang percaya pada saat-saat
tertentu, maka saat orang yang bersangkutan lagi berhubungan badan dengan
isterinya, maka dia akan menjadi “orang kafir”, yang tidak percaya Yesus adalah
Tuhan, - karena Roh Kudus meninggalkan dirinya - dan setelah selesai berhubungan
suami isteri maka orang yang bersangkutan kembali menjadi “orang percaya”,
karena Roh Kudus kembali masuk kedalam dirinya. Benarkah demikian? Hallo...??
Celakalah dia kalau pada
saat dia berhubungan badan dengan isterinya, dia mati karena serangan jantung,
auto ke neraka karena saat itu dia sedang menjadi “orang kafir...”. Sungguh
ironis bila keselamatan kita bukan lagi ditentukan apakah kita percaya Yesus
sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita tetapi malahan ditentukan saat kita mati,
apakah lagi berhubungan badan dengan isteri kita atau tidak! Jadi ceritanya
yang menyelamatkan kita bukan lagi iman kita pada Tuhan Yesus, melainkan
kematian saat berhubungan badan dengan isteri atau tidak.
Hati-hati saudara,
janganlah kita mudah menerima pengajaran yang aneh-aneh seperti ini hanya
karena kita telah mengukur kekudusan Tuhan dengan standar moral kita. Kelakukan
kita ini sungguh sangat tidak pantas, siapakah kita yang berani menilai Tuhan
dengan standar kita?
Alkitab telah mengatakan
sebagai berikut :
2 Korintus 1:22
memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang
memberikan Roh Kudus di dalam hati kita
sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Efesus 1:14
Dan Roh Kudus itu
adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu
penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Tuhan memberikan kepada
kita keselamatan bukan tanpa jaminan, Dia memberikan jaminan itu di dalam hati
kita, yaitu Roh Kudus. Karena Roh Kudus di dalam hati kita inilah yang membuat
kita mampu untuk tetap mengakui Yesus itu adalah Tuhan dan Juru Selamat kita.
Tanpa Roh Kudus atau boleh dibilang bila Roh Kudus keluar dari diri kita, maka saat
itu juga kita tidak akan mampu mengakui Yesus adalah Tuhan. Jadi bagaimana mungkin
Roh Kudus bisa keluar masuk meninggalkan diri kita?
Kalau boleh saya
ilustrasikan, misalkan saat ini saya berjanji memberikan uang 10 miliar bulan
depan kepada Saudara, apakah Saudara bisa percaya begitu saja? Kalau Saudara waras
tentu Saudara tidak akan percaya begitu saja.
Nah, bagaimana jika janji
saya itu disertai dengan memberikan Saudara sebuah surat jaminan yang disahkan
oleh notaris resmi dengan disaksikan oleh pejabat sah yang ditunjuk negara. Sanksinya
jika apa yang telah dijanjikan itu tidak dipenuhi, maka semua harta yang saya
miliki, baik rumah maupun perusahaan saya yang bernilai 1 triliun akan otomatis
menjadi milik Saudara. Bulan depan, Saudara
tinggal memperlihatkan surat jaminan itu maka Saudara akan mendapatkan apa yang
saya janjikan. Apa Saudara masih tidak percaya bahwa 10 miliar itu akan
menjadi milik Saudara dibulan depan?
Tentu sekali lagi, kalau
Saudara waras, pasti percaya.
Tetapi... jika surat
jaminan itu Saudara buang atau Saudara sobek, apakah Saudara masih yakin bahwa bulan
depan Saudara akan mendapatkan 10 miliar itu? Sudah tentu tidak.
Roh Kudus adalah jaminan
yang Tuhan berikan kepada kita atas apa yang Tuhan janjikan pada kita. Selama jaminan
itu, yaitu Roh Kudus tidak kita buang, maka apa yang Tuhan janjikan kepada kita,
yaitu keselamatan kekal, pasti kita peroleh. Jadi bagaimana mungkin Roh Kudus
itu keluar masuk meninggalkan diri kita? Ingat! Saat Roh Kudus meninggalkan
diri kita, maka saat itu juga kita tidak akan bisa mengaku Yesus itu Tuhan dan
Juru Selamat kita lagi. Sebab jelas tertulis hanya karena Roh Kuduslah kita
mampu mengakui Yesus itu Tuhan.
Apakah memang Roh Kudus itu tidak bisa meninggalkan diri kita? Bisa!
Kapan itu terjadi? Kalau kita sudah murtad. Saat itulah Roh Kudus keluar meninggalkan diri kita. Sebab sejak saat itu, maka kita tidak akan pernah lagi mampu untuk mengakui Yesus adalah Tuhan kita. Artinya ini, kita sudah merobek surat jaminan itu. Selesai.
Lalu kalau orang yang murtad tadi bertobat dan kembali menerima Yesus, apakah Roh Kudus kembali masuk kedalam dirinya? Jawabannya sudah tentu iya. Sebab dia pasti sudah sanggup untuk mengatakan Yesus itu Tuhan dan Juru Selamatnya kembali.
Kalau begitu benar donk bahwa Roh Kudus itu keluar masuk diri orang percaya? Disinilah letak kesalahan pemahaman kita kalau kita menyandingkan kedua kasus ini. Kasus yang pertama, yaitu orang percaya berhubungan badan dengan isterinya apakah bisa dikatakan murtad? Jelas tidak, sebab mereka tetap percaya Yesus itu Tuhan. Berbeda dengan orang yang memang murtad. Jadi jangan menyamakan kedua kasus ini.
Apakah memang Roh Kudus itu tidak bisa meninggalkan diri kita? Bisa!
Kapan itu terjadi? Kalau kita sudah murtad. Saat itulah Roh Kudus keluar meninggalkan diri kita. Sebab sejak saat itu, maka kita tidak akan pernah lagi mampu untuk mengakui Yesus adalah Tuhan kita. Artinya ini, kita sudah merobek surat jaminan itu. Selesai.
Lalu kalau orang yang murtad tadi bertobat dan kembali menerima Yesus, apakah Roh Kudus kembali masuk kedalam dirinya? Jawabannya sudah tentu iya. Sebab dia pasti sudah sanggup untuk mengatakan Yesus itu Tuhan dan Juru Selamatnya kembali.
Kalau begitu benar donk bahwa Roh Kudus itu keluar masuk diri orang percaya? Disinilah letak kesalahan pemahaman kita kalau kita menyandingkan kedua kasus ini. Kasus yang pertama, yaitu orang percaya berhubungan badan dengan isterinya apakah bisa dikatakan murtad? Jelas tidak, sebab mereka tetap percaya Yesus itu Tuhan. Berbeda dengan orang yang memang murtad. Jadi jangan menyamakan kedua kasus ini.
Lalu bagaimana sekarang? Apakah
Roh Kudus yang adalah Tuhan sendiri menyaksikan “blue film” yang kita buat
dengan isteri kita? Nanti bisa ..... donk?
Nah, inilah yang saya
bilang bahwa kita mengukur Tuhan dengan standar moral kita.
Sekarang saya ambil
contoh, misalkan Saudara memelihara ikan guppy diaquarium rumah Saudara, terus
Saudara lihat ikan guppy Saudara sedang berkembang biak, alias lagi kawin,
apakah Saudara terangsang melihat ikan guppy Saudara kawin? Iya terangsang? Ha...ha....
ada yang rusak dalam otak Saudara kalau sampai terangsang....
Orang yang normal, tidak
akan pernah terangsang hanya karena melihat dua ikan guppy lagi kawin, ataupun melihat
dua ekor bekicot lagi kawin.... gak tau kalau Saudara sudah tidak normal lagi. Sekarang
kita lihat, kalau kita yang merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang penuh dengan
hawa nafsu duniawi saja tidak bisa terangsang melihat dua ekor ikan guppy kawin,
apalagi Tuhan yang Maha Kudus?
Bagi Tuhan kita ini tidak
lebih dari setitik debu :
Kejadian 2:7
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu
tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;...
Yesaya 40:15
Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air
dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca
Sebuah bangsa saja hanya
seperti sebutir debu dihadapan Tuhan, apalagi kita manusia (apa Saudara terangsang melihat dua titik debu kawin?). Jadi Saudara,
jangan pernah mengukur Tuhan dengan standar moral kita. Jangan pernah!
Dihadapan Tuhan, siapakah
diantara kita yang tidak telanjang? Kita semua telanjang bulat dihadapan Tuhan,
tidak ada satupun yang tertutupi. Semua perbuatan kita, baik itu perzinahan,
persudalan, penipuan, penghujatan apapun itu dosa kita, semua terbuka jelas
dihadapan Tuhan. Apa yang bisa kita sembunyikan?
Apa Saudara pikir kalau
kita berhubungan suami isteri maka Roh Kudus keluar dulu dan berarti Roh Kudus,
yang adalah Tuhan sendiri, tidak tahu atau tidak melihat apa yang kita perbuat?
Enak donk para pezinah yang berhubungan badan dengan wanita nakal, dosanya
tidak diketahui Tuhan karena Tuhan tidak melihat sebab Tuhan yang adalah Roh
Kudus pergi jauh-jauh meninggalkan dia saat dia berzinah... (kan keluar dulu
biar tidak menyaksikan perzinahan itu, gitu?...)
Pemikiran bodoh demikian
hanya bisa terjadi kalau kita sudah mengukur Tuhan dengan standar moral
manusia. Karena itu, berhati-hatilah sebelum kita menerima pengajaran yang
tidak Alkitabiah, supaya kita tidak tersesat dan menyesatkan.
Jadi Saudara, semua yang
ada pada kita tidak satupun tertutupi dari hadapan Tuhan, baik itu perbuatan baik,
maupun itu perbuatan jahat, semua terbuka jelas dan Tuhan menyaksikannya dengan
sangat jelas. Ingat, kata menyaksikannya artinya melihat, mengetahui.
Kesimpulannya, Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan orang percaya, selama dia tidak murtad. Apapun yang dia perbuat Roh Kudus tahu, saat dia melakukan hal yang tidak benar, maka Roh Kuduslah yang dengan lembut akan menegur dan memanggilnya kembali kejalan yang benar. Itulah yang memungkinkan orang percaya selalu didalam lindungan Tuhannya. Roh Kudus setia, dan Dia setia mendamping kita sampai mati.
Kesimpulannya, Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan orang percaya, selama dia tidak murtad. Apapun yang dia perbuat Roh Kudus tahu, saat dia melakukan hal yang tidak benar, maka Roh Kuduslah yang dengan lembut akan menegur dan memanggilnya kembali kejalan yang benar. Itulah yang memungkinkan orang percaya selalu didalam lindungan Tuhannya. Roh Kudus setia, dan Dia setia mendamping kita sampai mati.
Yohanes 14:16
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Ini mempunyai arti yang jelas, tidak keluar masuk. Apakah kalimat "menyertai kamu selama-lamanya" itu memiliki arti kadang-kadang ditinggalkan?
Jadi tentang Roh Kudus keluar dulu itu adalah pemahaman yang aneh dan tidak berdasar sama sekali. Pemahaman yang saya jabarkan ini juga, jangan Saudara terima mentah-mentah, ujilah menurut Alkitab apakah Alkitabiah atau tidak, dan kalau Saudara bisa menerimanya, harusnya menerimanya dengan dasar Alkitabiah yang Saudara pahami.
Jadi tentang Roh Kudus keluar dulu itu adalah pemahaman yang aneh dan tidak berdasar sama sekali. Pemahaman yang saya jabarkan ini juga, jangan Saudara terima mentah-mentah, ujilah menurut Alkitab apakah Alkitabiah atau tidak, dan kalau Saudara bisa menerimanya, harusnya menerimanya dengan dasar Alkitabiah yang Saudara pahami.
Akhirnya, segala
kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus yang Maha Kudus. Semoga apa yang saya
pahami ini berkenan dimata Tuhan, dan sekiranya ada yang tidak berkenan dihadapan
Tuhan saya mohon ampunan-Nya.
GBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar