Translate

Rabu, 09 Oktober 2019

Hari Sabat


Saya pernah mendengar pendeta mengatakan begini dalam kotbahnya dihari Minggu, “Hendaklah kita semua tidak lagi membuka toko ataupun usaha kita dihari Minggu, yaitu hari dimana kita beribadah. Ini adalah hari Sabat dan sebaiknya kita memuliakannya.” Kurang lebih begitulah intinya.

Dan ternyata, tidak sedikit juga jemaat yang setuju sekali dengan kata-kata ini. Mereka ikut beranggapan benar, kita sebaiknya memuliakan hari ibadah, yaitu hari Sabat Tuhan. Jangan mementingkan usaha atau toko kita lagi. Cukuplah untuk mencari uang selama 6 hari, jadi hari Minggu sebaiknya hari buat Tuhan.

Beberapa orang bersaksi bahwa setelah mereka menutup tokonya pada hari Minggu ternyata rezekinya malah bertambah-tambah. Beberapa orang lain yang mendengarkan kesaksian-kesaksian seperti ini mulai ikut-ikutan menutup toko mereka juga. Salahkah ini? Jelas tidak!

Kalau ada pemilik toko yang memutuskan untuk menutup tokonya dihari Minggu supaya bisa beristirahat bersama keluarga, ataupun berfikiran mencari uang itu tidak perlu “ngoyo”, itu tidak masalah. Tidak ada yang salah untuk memutuskan hal itu. Malahan mungkin lebih baik biar ada kebersamaan dalam keluarga mereka.

Tetapi yang akan saya bahas saat ini bukanlah tentang mengapa pemilik usaha atau toko menutup tokonya atau tidak. Yang akan saya bahas dalam hal ini adalah latar belakang mereka sampai memutuskan untuk mengikuti ajuran pendeta ataupun pemimpin jemaat di gereja mereka.

Ingat, yang kita bahas bukanlah hal-hal yang bersifat jasmani. Itu saya tidak perduli. Tetapi hal-hal yang bersifat rohanilah yang harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Supaya jangan sampai pekerjaan yang baik justru malah kita mulai dengan sesuatu yang tidak baik.

Saudara yang terkasih, ternyata tidak sedikit jumlah orang kristen yang percaya bahwa hari Minggu adalah hari Sabat. Apa benar demikian? Di gereja, saya juga sering mendengar pendeta-pendeta mengatakan hari ibadah kita yang hari Minggu itu adalah hari Sabat. Apa yang terjadi pada kita orang kristen sekarang ini? Apakah kita benar-benar tidak tahu lagi yang mana hari Sabat yang tertulis dalam Alkitab?

Sabat itu adalah hari Sabtu bung! Sejak kapan bergeser jadi hari Minggu?

Hati-hati saudara, Sabat adalah hari Sabtu, andaikata anda kurang puas juga, silahkan berkunjung ke Israel sana dan tanyakan pada rabi-rabi Yahudi.

Sabat adalah bagian dari hukum Taurat. Dan apa kata Alkitab tentang hukum Taurat?

Matius 5:18
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Disini jelas dikatakan bahwa hukum Taurat, tetap akan ada seperti pada saat ia diturunkan. Sama persis tanpa perubahan apapun. Kita manusia tidak pernah boleh merubah apapun dari hukum yang telah Tuhan turunkan ini. Apapun!

Berusaha untuk merubah salah satu dari hukum Taurat ini sungguh suatu kejahatan yang amat serius dimata Tuhan. Bahkan untuk hal ini Tuhan sampai menuliskan peringatannya kepada kita dalam Alkitab. Jadi ini bukan hal yang bisa dianggap sepeleh saudara.

Matius 5:19
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; ...

Jangan pernah kita mengubah-ubah hukum Taurat ini, apapun motivasi kita. Sebab ada konsekuensi serius yang menyertainya.

Tentang pembahasan kita di atas, yang ingin saya garis bawahi adalah, kita tidak bisa mengatakan bahwa hari Minggu adalah hari Sabat. Dalam hukum Taurat, hari Sabat adalah hari Sabtu dan itu tetap berlaku sampai akhir jaman. Kalau kita beranggapan bahwa hari Sabat adalah hari Minggu, artinya sama saja kita telah mengubah salah satu isi dari hukum Taurat yaitu tentang hari Sabat yang telah ditentukan Tuhan adalah hari Sabtu. kita tidak boleh mengubahnya menjadi hari Minggu.

Hey.... siapakah kita ini? Dengan tanpa pengetahuan alangkah beraninya kita mengubah hukum Taurat. Tidakkah kita sadar dengan resiko yang akan kita tanggung? Memahami demikian untuk diri sendiri saja sudah salah apalagi kalau kita sampai mengajarkannya kepada orang lain.

Sebaiknya mulai saat ini, jangan ada lagi diantara kita yang mengatakan dan beranggapan bahwa hari Sabat adalah hari Minggu. Sebab hari Sabat tetap di hari Sabtu dan tidak akan pernah berubah sampai akhir jaman. Hal itu jelas tertulis di Matius 5:18.

Lalu pertanyaannya, mengapa kita beribadah pada hari Minggu dan bukan Sabtu yang adalah hari Sabat? Bukankah orang-orang Yahudi sampai saat ini masih memelihara hari Sabat? Dan karena itu mereka tetap beribadah pada hari Sabtu.

Mengapa kita beribadahnya malah hari Minggu?

Saudara yang terkasih, kita umat kristen memang beribadah pada hari Minggu, karena dihari itulah Tuhan Yesus bangkit setelah kematian-Nya. Umat kristen memperingati hari kebangkitan Yesus dihari Minggu dalam ibadahnya, dan itupun dalam rangka mengucapkan syukur karena kita telah diselamatkan, bukan dalam rangka mencari tiket ke sorga.

Ibadah kita bukan dalam rangka mengikuti hukum Taurat seperti apa yang dilakukan oleh orang Yahudi. Mereka memang masih memelihara hari Sabat karena mereka memang mengikuti hukum Taurat. Mereka berbeda dengan kita. Mereka tidak hidup di dalam Yesus, tetapi mereka hidup di bawah hukum Taurat.

Roma 6:14
Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Kita orang percaya, tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat, ibadah kita jelas berbeda dengan ibadahnya orang Yahudi, karena itu bagaimana mungkin cara dan hari ibadahnya harus sama? Mereka lebih memilih menolak Yesus dan lebih senang hidup di bawah hukum Taurat. Silahkan saja, sebab itu pilihan mereka. Tetapi yang jelas bagi kita adalah, tidak ada seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Tuhan karena dia menjalankan hukum Taurat.

Galatia 3:11
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas,

Hal ini juga sebagai peringatan bagi kita, yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, jangan pernah lagi berharap untuk memperoleh kebenaran dengan cara menjalani hukum Taurat. Sebab tidak seorangpun bisa dibenarkan karena melakukan hukum Taurat. Yang ada justru sebaliknya.

Salah satu ajaran yang paling umum dan sering kita dengar adalah ajaran untuk memelihara hari Sabat. Hati-hati saudara, ajaran yang mengharuskan kita memelihara hari Sabat dan kalau tidak, maka kita akan berdosa dan akan ke neraka adalah tidak benar. Ajaran ini justru akan membawa kita lepas dari kasih karunia Yesus.

Galatia 5:4
Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Ayat ini jelas memperingatkan kita, jangan pernah kita mengharapkan kebenaran dengan cara menjalani hukum Taurat. Kita akan lepas dari Kristus, dan kalau kita sudah lepas dari Kasih Kristus, berusahalah saudara dengan usaha saudara sendiri dalam menjalani hukum Taurat sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi saat ini. Itu pilihan mereka. Dan Galatia 3:11 sudah menunggu saudara.

Memang kita sebagai orang percaya tidak lagi menjalani hukum Taurat secara harfiah. Tetapi apakah saudara tahu bahwa kita juga telah menjalankan secara keseluruhan dari hukum Taurat itu?

Roma 13:10
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Dan Allah adalah kasih itu sendiri.

1 Yohanes 4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Sekarang kalau kita sebagai orang percaya tetapi ingin memelihara hari Sabat bagaimana? Silahkan saja, sepanjang itu dilakukan karena kerinduan saudara demi memuliakan Tuhan, tidak masalah. Bukan karena pemahaman bahwa seandainya saudara sampai tidak dapat memelihara hari Sabat, maka saudara akan berdosa dan bisa masuk neraka. Ini yang tidak boleh! Sebab kalau sudah begitu, maka Yesus Kristus bukan lagi sebagai penyelamat saudara, tetapi menjalani hukum Tauratlah yang menentukan keselamatan saudara. Kita akan kembali ke Galatia 3:11 dan Galatia 5:4. Apa saudara sanggup?

Demikianlah sharing kita, semoga untuk seterusnya kita tidak lagi mengatakan bahwa hari Minggu adalah hari Sabat, sebab itu berarti kita telah merubah hukum Taurat. Dan tentang ibadah kita yang bukan di hari Sabat, itu juga karena kita tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat. Namun demikian, walaupun kita tidak hidup di bawah hukum Taurat, kita telah menjalani hukum itu sesuai dengan Roma 13:10.

Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus, semoga apa yang saya pahami saat ini, adalah apa yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita semua.

Tuhan Yesus memberkati
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar