Pernah ada seorang teman
menanyakan kira-kira begini, “Bagaimana bila ada seorang yang non Kristen
menyumpahi atau mengutuki orang lain atau anaknya sendiri yang dirasanya telah
durhaka daaaan............... kutukan itu terjadi!, apakah hal ini tidak
dapat dijadikan bukti kalau tuhan mereka benar?”. Alasannya, tentu saja karena
“doa” orang tersebut terkabul.
Wah,… satu pertanyaan yang sempat
mengelitik saya juga, Saudara. Ini cukup menarik. Kenapa saya katakan demikian?
Karena ternyata memang banyak hal demikian yang terjadi di sekitar kita.
Benar-benar dalam kehidupan nyata dan bukan cuma dalam cerita yang ada di sinetron.
Pertama saya mau menjelaskan
mengapa saya menggunakan istilah “doa kutukan” dan bukannya “kutukan” saja. Hal
ini tidak lain dikarenakan mereka yang telah mengutuk tersebut merasa bahwa
mereka telah memintanya kepada tuhan yang mereka sembah, bukan kepada setan.
Bukankah meminta segala sesuatu kepada Tuhan harus melalui doa? Terlepas
tuhannya itu benar-benar Tuhan atau bukan.
Sebagian orang yang telah
mengutuk itu malahan merasa bahwa “doa” mereka telah didengar tuhannya. Dan hal
ini dapat semakin memperburuk keadaan orang yang
bersangkutan, dimana dia
dapat lebih menyakini ajaran yang telah dianutnya. Memang ini adalah hak asasi
masing-masing orang, namun bila keadaan ini turut juga mempengaruhi orang-orang
percaya akan sangat berbahaya.
Sekarang sebagai orang percaya,
bagaimana kita menyikapi semuanya ini? Apakah dengan terkabulnya “doa kutukan”
mereka itu, dapat berarti tuhan mereka bisa mendengarkan “doa” umatnya?
Mengabulkan “doa” umatnya? Dan yang lebih penting lagi apakah ini berarti tuhan
mereka benar? Kalau tidak benar, lalu mengapa “doa” umatnya yang teraniaya atau lebih tepatnya “yang merasa teraniaya” itu dapat terkabul? Bukankah ini
dapat berarti tuhan mereka mampu membela umatnya?
Saudara terkasih, berhati-hatilah
kita dalam menilai segala sesuatu. Tidak semua yang terlihat “baik” menurut
kulitnya, berarti adalah kebenaran. Alkitab
mengatakan, segala sesuatu akan dikenal dari buahnya. Bukankah kebenaran yang
sejati terkadang malah terasa pahit dan menyakitkan? Untuk mengenal kebenaran
tidak jarang pula kita harus di hajar.
Yeremia 31
31:18. Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap:
Engkau telah menghajar aku, dan
aku telah menerima hajaran,
seperti anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, supaya aku
berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku.
Untuk membahas perkara “doa
kutukan” di atas, pertama-tama kita kupas terlebih dahulu apa yang melatar
belakangi “doa kutukan” tersebut sampai dipanjatkan, “didoakan”, dilontarkan atau apalah istilahnya......
Sebagian besar dari beberapa
kasus yang ada, hal ini biasanya dipicu karena adanya seseorang yang merasa
sakit hati karena suatu sebab, baik karena dia merasa sebagai orang yang telah
diperlakukan dengan tidak adil, merasa dihianati, teraniaya, ataupun karena merasa iri hati atas
keberhasilan orang lain yang sama sekali tidak mereka sukai.
Jadi di sini Saudara,
faktor-faktor “doa kutukan” ini dilepas memang tidak selalu karena yang
melepaskan “doa” ini berada pada posisi yang benar, teraniaya dan lemah, bahkan
dimata hukum duniawi sekalipun. Tidak jarang “doa kutukan” ini dipanjatkan
hanya dikarenakan masalah iri, dengki,
bahkan kemarahan yang bisa jadi orang yang bersangkutan itu sendiri yang
bersalah. Namun karena untuk memanjatkan “doa kutukan” ini memang tidak ada
ketentuan siapa yang berhak, maka setiap orang dapat saja melemparkan
kutukannya. Setiap orang!, baik orang yang merasa dirinya benar, ataupun
lawannya yang merasa dirinya…juga benar! Karena itu tidak jarang kita melihat
orang-orang yang berada disekitar kita, kalau sedang terlibat suatu
pertengkaran….mereka saling mengutuki satu sama lain.
Timbullah suatu pertanyaan,
apakah kutukan orang yang tidak benar dapat juga terkabul? Ataukah hanya orang
yang “benar” saja yang kutukannya terkabul? Sama halnya bila ada dua orang yang
bersumpah, maka pihak yang selamat dari sumpah tersebut dapat dianggap sebagai
orang yang tidak bersalah? Jadi dalam hal ini dapatkah dianggap, orang
yang kutukannya sukses menimpa lawan
tandingnya dapat diperlakukan sebagai orang yang benar? Wah, runyam banget ya?
Masalah kutukan siapa yang paling
sukses ataupun berhasil, sama
sekali bukan dasar bagi kita untuk menilai siapa yang benar dan siapa yang
salah. Sama sekali bukan! Baik si A maupun si B yang terkena kutukan lawannya
sama saja. Yang jelas dan sangat jelas di sini, ada seorang manusia lagi yang
hidupnya telah dihancurkan oleh suatu kuasa, yang bekerja dengan tidak
berlandaskan kasih!
Alkitab mengatakan, semua manusia
berdosa. Tidak ada yang benar, seorangpun tidak ada. Tidak saya dan tidak juga
Saudara atau seorangpun di dunia ini.
Roma 3
3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang
benar, seorangpun tidak.
Jadi dalam hal ini dapat kita
simpulkan bahwa kutukan siapapun yang terjadi, baik orang yang mengutuk maupun
yang dikutuk adalah sama tidak benarnya. Di mata Tuhan tidak ada yang benar
baik yang mengutuk maupun yang dikutuk. Semua sama berdosanya, semua sama
salahnya dan sekali lagi, semua sama layaknya untuk dikutuk dan untuk masuk
neraka!
Dan kalau itu sandarannya, atas
dasar apakah “tuhan” yang telah mengabulkan kutukan itu dapat dikatakan Tuhan
yang benar? Bukankah semua orang itu sudah berdosa dan tidak ada yang benar di
mata Tuhan? Dan bukankah Tuhan itu adil?
Wahyu 16
16:7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya
Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."
Dan karena Tuhan itu adil, maka
tidak ada seorangpun yang dapat luput dari penghakimannya. Dan karena
keadilannya itu juga maka Dia dapat menghukum kita semua tanpa terkecuali.
Kalau dikaitkan dengan ulasan
kita di atas, kepada orang yang memberi kutukan ataupun yang di kutuk, semua
layak terkena kutukan itu jika benar kutukan itu dari Tuhan yang benar. Bahkan
bukan cuma mereka, kitapun termasuk didalamnya. Mengapa demikian? Karena baik yang mengutuk maupun yang
dikutuk, semuanya adalah orang yang tidak benar di hadapan Tuhan. Bagaimana
mungkin Tuhan yang benar dapat mengabulkan ”doa” yang jahat seperti ini
sementara orang yang ber”doa”nyapun adalah orang yang jahat, penuh dengan
kebencian? Apa memang demikian kehendak Tuhan?
I
Tesalonika 2
2:12 dan meminta
dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan
kemuliaan-Nya.
I Petrus 2
2:15 Sebab inilah
kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat
baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti
mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi
kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
2:17 Hormatilah
semua orang, kasihilah Saudara-Saudaramu,
takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Saudara, mengingat tidak ada “Kasih” di dalam diri manusia yang melakukan kutuk mengutuk, apakah
mungkin bila kutukan itu terjadi, dapat dikatakan kutukan itu berasal dari
Tuhan? Saudara dapat menilainya sendiri.
Jadi perbuatan siapakah sebenarnya bila ada kutuk yang
menimpa seseorang karena telah dikutuki orang lain? Dalam buku kesaksian dari Sdr. Mukendi, seorang mantan tukang
sihir dari benua Afrika yang telah bertobat, seratus persen dari kutuk-kutuk
yang pernah terlontar dari seseorang kepada orang lain dilaksanakan dengan suka
cita oleh kuasa-kuasa kegelapan, yaitu kaki tangannya iblis.
Yohanes 8
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran,
sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata
atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Dan rancangan Tuhan kita justru rancangan yang penuh suka
cita, damai sejahtera dan ini amat bertentangan sekali dengan kutuk mengutuk.
Adakah seseorang mengutuki orang lain dengan mengatakan “semoga engkau menjadi
kaya raya, menjadi bahagia, mengalami damai sejahtera?”. O..ho..ho, ini doa
berkat bung! Bukan “doa kutuk”.
Yeremia 29
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Kutuk, dimana-mana mendatangkan celaka. Karena itulah
karakteristik dari kutuk itu sendiri. Dan sesuatu yang mendatangkan celaka itu
bukanlah berasal dari Tuhan yang benar. Mengapa demikian? Karena memang
rancangan Tuhan untuk kita bukanlah rancangan yang mendatangkan celaka. Apakah
ini hanya berlaku bagi orang Kristen saja? Tidak! Ini berlaku umum.
Mungkin saja ada sebagian orang yang bingung akan
mengatakan, “bukankah janji rancangan damai sejahtera seperti di atas tertulis
dalam Alkitab? Kitab sucinya orang Kristen? Artinya cuma buat orang Kristen
donk…?”. Kesimpulan demikian menurut saya tidaklah tepat. Mengapa?
Pertama, Alkitab bukanlah diperuntukkan bagi orang Kristen
saja, tetapi bagi semua orang berdosa. Kita dan juga mereka! Kumpulan kita
orang-orang yang telah percaya karena pemberitaan Injil inilah baru kemudian
disebut Kristen. Jadi Alkitab, yang di dalamnya tercakup janji Tuhan di atas,
adalah untuk kita semua orang-orang berdosa yang mau menerima kabar baik itu,
yaitu Injil dan mau menerima rancangannya.
Kedua, Tuhan sama sekali tidak berkenan terhadap kematian
orang-orang berdosa. Selama seseorang hidup sebagai orang berdosa, selama itu
juga Tuhan tidak menginginkan kematiannya. Memang kematian di sini dapat
diartikan dalam dua pengertian, yaitu secara fisik/jasmani dan rohani. Namun
kalau Tuhan saja tidak berkenan terhadap kematian manusia secara rohani, sudah
tentu juga Tuhan tidak berkenan terhadap kematian manusia secara fisik pada
saat orang tersebut masih hidup di dalam dosanya. Sebab Tuhan yang benar adalah
Tuhan yang menginginkan pertobatannya dan bukan kematiannya.
Seperti ada tertulis :
Yehezkiel 18
18:32 Sebab Aku
tidak berkenan kepada kematian
seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab
itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"
Yehezkiel 33
33:11 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup,
demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku
tidak berkenan kepada kematian
orang fasik, melainkan Aku berkenan
kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah,
bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum
Israel?
Saudara terkasih, kutuk bukanlah sesuatu yang baik. Tidak
ada satu kebaikanpun yang dapat dihasilkan dari kutuk seorang manusia. Karena
setiap kutuk yang dilontarkan oleh setiap manusia, akan dilaksanakan dengan
suka cita oleh kuasa-kuasa kegelapan, bukan oleh Tuhan yang benar.
Karena itu
sudah seharusnya dapat kita mengerti bahwa jika ada seseorang yang karena satu
dan lain hal telah mengutuki orang lain demi tuhannya dan kutuk itu terkabul,
hal ini justru telah membuktikan sendiri bahwa tuhan yang mereka sembah
tersebut, tuhan yang telah mengabulkan “doa kutuk” mereka tersebut, bukanlah
Tuhan yang benar.
Saya tidak mengatakan Tuhan yang benar tidak kuasa mendatangkan
kutuk. Segala sesuatu mampu Tuhan lakukan termasuk berkat dan kutuk. Namun
seperti ulasan kita di atas tadi, Tuhan yang benar tidak berkenan terhadap
kematian orang fasik, dan rancangannya bagi setiap kita adalah damai sejahtera.
Artinya sekali lagi, Tuhan yang benar tidak mungkin mendatangkan kutuk kepada
seseorang hanya dikarenakan permintaan dari seseorang yang juga sama jahat dan
berdosanya, terlebih lagi bila kutuk itu sampai mendatangkan maut dan
menyebabkan tertutupnya pintu pertobatan bagi orang yang terkena kutuk tadi
untuk bertobat dari hidupnya yang jahat. Sebab Tuhan itu adil! Penuh kasih.
Kita sebagai orang percaya tidak perlu takut akan
kutuk-kutuk yang dilontarkan oleh orang-orang yang belum mengenal Kristus
kepada kita. Darah Yesus Kristus Tuhan kita melindungi kita dari semuanya itu.
Sebab ada janji Tuhan yang melindungi kita dari setiap kutuk, tenung dan
mantera yang jahat, yang pada dasarnya sama, dirancang oleh si jahat. Seperti
tertulis dalam ayat-ayat berikut :
Bilangan 23
23:23 sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap
Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel. ...
Galatia 3
3:7 Jadi hendaklah kalian menyadari bahwa orang yang
benar-benar keturunan Abraham adalah orang yang percaya kepada Allah.
3:29 Kalau kalian milik Kristus, maka kalian adalah
keturunan Abraham. Dan kalian akan menerima apa yang dijanjikan Allah.
Jadi kalau kita ini adalah milik Kristus,
maka kita inilah Israel rohani dalam Tuhan. Dan sebagai orang percaya, kita tidak boleh mengutuki seseorang
karena hal apapun.
Yakobus 3
3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, Saudara-Saudaraku,
tidak boleh demikian terjadi.
Roma 12
12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
Nah, Saudara terkasih, janganlah bimbang dengan imanmu.
Tuhan yang benar tidak mungkin mengabulkan kutuk dari orang yang juga berdosa
terhadap sesamanya.
Mungkin saja Saudara banyak mendengar dari orang-orang
disekitar Saudara yang telah memberikan kesaksian tentang kutuk yang sukses,
dan kemudian membangga-banggakan tuhan yang mereka sembah sebagai Tuhan yang
benar karena telah mengabulkan “doa” mereka yang jahat. Tapi satu hal yang
pasti, tidak ada sesuatu yang jahat yang berasal dari Tuhan.
Semoga sharing kita ini bermanfaat.
Syallom…
pastor saya lahir sebagai orang kristen hanya saja saya baru mengenal Tuhan. karena masalah keluarga yg terlalu lama sehingga saya tidak pernah diajak ke gereja dengan kedua orang tua saya. puji Tuhan mulai SMP sekitar tahun 2002 saya sadar bahwa sebagai orang kristen harus mengenal gereja krena berpengaruh kepada nilai disekolah dan memaksa saya pergi ke gereja dengan teman2. saya mulai mengenal gereja dr kotbah2 yg saya dengar tp saya belom sepenuhnya mengerti. sampai akhirnya krena dasar iman saya tidak kuat saya sempat tidak mau mengenal Tuhan dengan menjadi atheis selama 3 bulan ketika saya kuliah, memiliki beban masalah keluarga dan financial yang saat itu buat saya begitu marah dan meninggalkan gereja tidak hanya itu saya masuk dalam pergaulan yg buruk.Namun Tuhan yesus baik dan saya di tarik kembali untuk berdoa kepada Tuhan.
BalasHapusmulai dr tahun 2017 ketika saya mau kembali kepada Tuhan saya diberikan msalah yg lebih berat lagi dr sebelumnya sampai hari ini belum ada pemulihan dan justru mulai tahun 2019 ditambah lagi dengan financial yg semakin buruk. sampai akhirnya kemarin mama saya sendiri yg mengungkapkan pernyataan negative kepada saya dan saya merasa bahwa mama sudah melontarkan "doa kutuk" padahal mama adalah orang kristen walaupun mungkin hanya kristen ktp. tp saya takut pastor, karena saya percaya perkataan orang kristen penuh dengan kuasa. saya takut apa yg sudah mama saya pikirkan, dan perkatakan itu benar2 terjadi dengan hidup saya.
saya ini adalah orang berdosa, saya ingin kembali kepada kristus sepenuhnya. sekarang apakah saya bisa terhindar dr perkataan, doa, kutuk mama saya sendiri? bagaimana yang harus saya lakukan agar Tuhan tolong saya dari situasi ini.
bro, pertama2 saya bukanlah pastor, jadi anggap saja saudara seiman anda bro. tentang kutukan yg mungkin terucap oleh "orang kristen" lainnya, percayalah, itu tidak akan berpengaruh apapun pada anda. Tuhan kita baik dan Dia, tidak mungkin mengabulkan kutukan apapun dari manusia. seperti apa yg kita bahas di atas, bahwa Tuhan kita baik, itu kuncinya. nah tentang kutuk yg terlontar oleh manusia, tentu akan dilaksanakan oleh kuasa2 kegelapan yg ada di dunia ini, tetapi karena kita orang percaya, maka perlindungan Tuhan akan nyata bagi kita. bro, anda tidak perlu takut apapun, sebab Tuhan Yesus akan tetap melindungi anda tanpa anda minta sekalipun. sebab Tuhan Yesus bilang Dia akan menyertai kita sampai akhir jaman. Tentang kondisi ekonomi, percayalah bro, Tuhan akan membuka jalan. tetapi yg perlu bro ingat bahwa jangan pernah menjadi kristen karena ingin kaya.... Tuhan tidak pernah menjanjikan kita akan kaya kalo ikut Dia, malah sebagai pengikut Dia kita akan menderita, tetapi Tuhan Yesus berjanji kalo ikut Dia, kita akan diselamatkan. (justru kalo ikut setan malah bisa kaya). jadi sekarang bagaimana? saat orang2 mulai mengutuki anda? berdoalah bagi mereka... baik orang tuamu, ataupun orang2 lainnya... itulah yg Tuhan inginkan anda perbuat... BERDOA BAGI MEREKA YG MENGUTUKIMU..... salam.
HapusKak,apakah Doa orang tua terhadap anak yanb durhaka bisa terkabul ? Jika anak tersebut mempunyai dosa dan karena amarah sang ayah menyumpahi anaknya,tidak lama kemudian anak teesebut mengalami musibah (penyakit) apa ada cara untuk menarik kembali sumpah serapah dari sang ayah tersebut ?
BalasHapusmrs.leo, sesuai dg bahasan kita di atas, saat seseorang mengutuk orang lain maka yg melaksanakan kutukan itu adalah si jahat, bukan Tuhan. mengingat pertanyaan sis bahwa anak ini telah "durhaka", yg harus kita ketahui adalah difinisi durhaka ini apa sih? kalau orang tua bukan org percaya terus anaknya menjadi org percaya dan karena itu dianggap durhaka karena tidak mengikuti kehendak ortu yah tentu hal ini tidak bisa dianggap "durhaka" dalam iman kita. tetapi kalau ortu baik2 saja dan si anak berbuat jahat dg mendurhakai ortunya (perintah menghormati ortu ada dalam Alkitab seperti berikut ini: Matius 15:4, Matius 19:19, Markus 7:10, dan masih banyak yg lain) maka dalam hal ini tentu si anak tidak mengikuti apa yg Tuhan Yesus ajarkan, mungkin hal ini akan memberi cela bagi si jahat utk melaksanakan apa yg jahat (dlm hal ini berkaitan kutukan tbs). kasus ini akan kembali seperti bahasan kita di atas, "orang jahat mengutuk orang jahat lainnya dan dengan suka cita dilaksanakan oleh si jahat". bagaimana kalo hal ini telah terjadi, yah tentu si anak harus bertobat dan mohon maaf pada ortunya. tentang terlepas dari kutuk yg sudah tercetus? bukankah Tuhan Kita Yesus Kristus sanggup melepaskan kita dari segala kutuk bahkan kutuk atas dosa? kuatkanlah imanmu dan tengkinglah segala kutuk dalam nama Tuhan Yesus... GBU. akhirnya ingatlah ayat ini Lukas 6:28, Roma 12:14 dan Yakobus 3:9-10
Hapus