Translate

Selasa, 28 Agustus 2012

Baptis


Sampai sekarang, masalah yang satu ini selalu saja jadi pertentangan. Satu denominasi mengklaim cara mereka membaptislah yang benar..... begitu juga dengan denominasi yang lainnya..... Tetapi ada sesuatu yang menarik bila kita memperhatikannya dengan saksama dalam hal ini.... yaitu bahwa denominasi yang melakukan pembaptisan dengan cara diselam.... lebih cendrung untuk mengdiskreditkan denominasi yang membaptis dengan cara dipercik.

Hampir dapat dipastikan bahwa denominasi yang membaptis dengan dipercik, tidak pernah mempermasalahkan denominasi yang membaptis dengan cara diselam. Namun tidak demikian sebaliknya. Apa yang terjadi disini? Apakah dengan demikian denominasi yang membaptis dengan dipercik (untuk selanjutnya saya sebut denominasi A) menyadari bahwa yang benar adalah denominasi yang membaptis dengan cara diselam? (selanjutnya saya sebut denominasi B)

Berbicara dalam area ini.... memang kita dituntut untuk lebih bersikap dewasa.... terkadang dari pembicaraan dua orang yang berbeda denominasi seperti di atas, tidak jarang pada akhirnya akan menimbulkan silang sengketa yang berkepanjangan. Dan tentunya yang kalah yah dua-duanya.... siapa yang mengambil keuntungan dari hal ini tentu saudara dapat menerkanya.

Saudara,.... sebelum kita mengupas lebih lanjut tentang baptisan ini sendiri..... ada baiknya kita sepakat terlebih dahulu bahwa yang menyelamatkan kita pada dasarnya bukanlah baptisan itu sendiri.... tetapi hanya Yesus Kristuslah yang menjadi juru selamat kita. Jadi apapun yang saudara pahami tentang baptisan itu sendiri.... pada dasarnya tetap saja keselamatan saudara hanya bergantung pada Yesus saja...

Jika saudara menyadari akan hal ini,.... untuk selanjutnya akan mudah bagi saudara dalam memahami pembahasan kita lebih lanjut..... sebab bila bagi saudara hanya baptisan “yang benar” sajalah yang dapat menyelamatkan, diluar itu tidak!, maka sudah tentu apapun yang akan kita jabarkan disini tidak akan dapat membuka wawasan saudara tentang baptisan lain selain yang saudara kenal dan yakini saja.

Sekarang mari kita masuk ke inti persoalannya......

Denominasi B, beranggapan bahwa bila kita dibaptis, maka cara membaptis yang benar adalah dengan cara diselam. Tanpa cara demikian, maka sama saja saudara tidak dibaptis.... dan kalau saudara tidak dibaptis.... maka ayat berikut menjelaskannya...

Markus

16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Jadi baptisan itu sangat penting.... sebab seperti pada pasal 16 dan ayat 16 di atas, dikatakan bahwa, siapa yang percaya dan diikuti oleh kata dibaptis......dia akan diselamatkan. Artinya ini apa saudara? Bukankah artinya baptisan itu sangat penting dalam menentukan keselamatan kita?

Kalau sekiranya baptisan itu tidak penting,... tidak mungkin pada ayat di atas kata baptis disertakan pada akhir kata percaya.... kita percaya dulu....lalu baptis dan kita akan selamat. Itulah kurang lebih “pengertian” yang bisa kita dapatkan dari ayat di atas.

Sekarang, mengingat begitu pentingnya baptisan ini dalam menentukan keselamatan kita, bukankah sudah seharusnya kita berhati-hati dalam menentukan bagaimana cara baptisan yang benar agar keselamatan kita terpelihara. Itulah mengapa pada sebagian denominasi, mereka begitu besar menaruh perhatian pada cara baptisan yang “benar”, dan memandang serius akan keselamatan yang ditimbulkan dari cara baptisan yang “salah” menurut mereka.

Denominasi yang saya maksudkan dalam hal ini adalah denominasi dalam kelompok B. Dapat saudara lihat bagaimana seriusnya mereka dalam menerapkan cara-cara membaptis yang “benar” ini? Tidak salah mereka bersikap begitu... sebab baptisan itu sendiri memang penting....

Jadi bagi saudara yang berjemaat di gereja yang berdenominasi A, janganlah heran kalau sekiranya saudara-saudara kita yang berjemaat di denominasi B begitu mempermasalahkan bagaimana cara membaptis yang benar....

Tindakan saudara bila memandang sepeleh atas tata cara pembaptisan denominasi B juga tidak benar. Sebab yang penting dalam hal ini kita melihat motivasinya. Saudara di denominasi B melakukan itu karena itulah cara baptisan yang mereka pandang benar. Yaitu dengan cara di selam. Begitu juga dengan pandangan saudara kita di denominasi A, mereka juga merasa bahwa dengan cara dipercik saja juga benar.

Masalahnya disini,... mengapa tata cara membaptis saja dapat membuat kita semua saling bersengketa? Apa memang itu yang Tuhan mau?

Kalau hal ini saya tanyakan pada denominasi B, maka mereka akan menjawab, kita harus dibaptis sama seperti Tuhan Yesus dibaptis. Itulah baptisan yang benar.... bukankah Tuhan Yesus dibaptis dengan cara diselamkan di sungai Yordan? Apa saudara pikir di sungai Yordan itu Tuhan Yesus hanya dipercik-percik saja sewaktu dibaptis? Tuhan Yesus dibaptis disana dengan cara diselamkan dan semua orang tahu itu, karena kata baptis sendiri juga berarti diselam.

Nah, kalau Tuhan Yesus sendiri dibaptis dengan cara diselam, bagaimana mungkin kita sekarang menggantikannya dengan cara hanya dipercik? Alkitab tidak pernah mengajarkan kita untuk dibaptis dengan dipercik, tetapi membaptis dengan diselam, malahan Yesus sendiri juga mengalaminya.

Sekarang yang lebih masuk akal yang mana? Mengikuti contoh yang ada pada Alkitab atau justru mengunakan cara lain yang tidak tercatat dalam Alkitab? Tentu lebih masuk akal kalau kita mencontoh apa yang ada dalam Alkitab bukan?

Sekarang bagaimana dengan denominasi A? Apa dasar Alkitabiahnya denominasi ini melakukan baptisan percik?

Sebelum kita masuk lebih dalam lagi... kita akan kupas lebih dulu ayat-ayat Alkitab berikut ini :

Matius

3:13. Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Saudara perhatikan..... Bapa disorga berkenan atas pembaptisan yang telah Yohanes lakukan pada Yesus..... artinya, baptisan yang dilakukan oleh Yohanes adalah benar. Sebab kalau tidak benar, tidak mungkin Bapa berkenan atas pembaptisan itu..... dan Yesuspun sudah tentu akan menegur si Yohanes, memberitahukannya bahwa cara yang dia pakai itu tidak benar.

Sampai disini apa saudara sependapat?

Matius

21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?".....

Tuhan Yesus melemparkan pertanyaan ini pada iman-iman kepala dan tua-tua Yahudi. Apa yang saudara tangkap dari pertanyaan ini? Meskipun pertanyaan ini bagaikan buah simalakama bagi orang-orang Yahudi itu, tetapi sudah tentu karena Tuhan Yesus tahu bahwa baptisan Yohanes itu bukanlah berasal dari manusia, makanya pertanyaan ini dilontarkan.

Lukas

7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dianggap telah menolak maksud Tuhan... karena mereka menolak untuk dibaptis oleh Yohanes... Tahukah saudara kalau baptisan Yohanes itu dengan cara diselam?

Jadi bagi saudara yang melakukan baptisan dengan cara dipercik, bukankah saudara sama juga dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat ini? Mengapa saudara “menolak” untuk dibaptis dengan cara diselam seperti yang juga Tuhan Yesus contohkan dengan baptisanNya yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis?

Tidakkah saudara melihat apa yang dilakukan oleh denominasi B adalah baptisan yang benar? Bukankah Alkitab sendiri yang telah menjelaskan semuanya itu? Itulah mengapa dalam denominasi B, semua mereka yang ada disini hanya dapat menerima baptisan yang dilakukan dengan cara diselam dan bukan dengan cara dipercik.

Kembali ke denominasi A, apa Alkitabiahnya dari denominasi ini dalam melakukan baptisannya? Adakah ayat-ayat yang mendukungnya?, sehingga mereka sampai pada kesimpulan bahwa baptisan percik juga tidak masalah?

Perlu saya garis bawahi di sini...... saya tidak mewakili denominasi manapun dalam pembahasan saya di bawah ini... jadi apapun yang nantinya saya tulis, semata-mata itu semua dari pengertian yang saya dapatkan berdasarkan Alkitab. Sama sekali tidak dipengaruhi oleh denominasi manapun.....

Sebagian orang memang ada yang memperhatikan sekali masalah baptisan ini.... hal itu tidaklah salah.... sebab memang selayaknya kita harus mencari tahu apa yang terbaik bagi kita. Namun hal ini akan tidak sehat lagi bila sudah dikait-kaitkan dengan keselamatan seseorang.

Saudara terkasih.... tentang pembaptisan ini sendiri, sejak jaman para rasulpun sudah diperingati, bahwa ajaran tentang pembaptisan ini bukanlah sesuatu yang pokok.

Ibrani

6:1. Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Kalau kita mau memperhatikan Alkitab dengan hati yang tulus, maka kita tentunya juga dapat melihat apa yang sebenarnya menjadi inti dari berita suka cita (Injil) itu. Kita semua tidaklah dapat bersuka cita karena kita semua telah dibaptis dengan cara yang sama yang diterima oleh Yesus dari Yohanes Pembaptis.... sebab hal yang sama juga terjadi pada semua orang dijaman hidupnya Yohanes Pembaptis yang telah menerima baptisan darinya.

Sebelum Yesus datang menemui Yohanes Pembaptis untuk dibaptis, sudah banyak orang-orang Yahudi yang telah menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis ini... dan coba saudara perhatikan, berapa banyak dari mereka yang menjadi murid  Yesus? Alkitab tidak menceritakan sedikitpun tentang riwayat para muridnya apakah mereka semua adalah orang-orang yang telah menerima baptisan Yohanes atau tidak. Tetapi jelas kalaupun mereka adalah orang-orang yang telah menerima baptisan dari Yohanes, mereka hanyalah sebagian kecil saja dari orang-orang Yahudi yang telah menerima baptisan Yohanes itu.

Matius

3:5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.
3:6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.

Jadi Yohanes Pembaptis telah membaptis banyak orang. Dapatkah saudara bayangkan berapa banyak penduduk dari Yerusalem itu? Anggaplah tidak semuanya... bagaimana dengan seluruh Yudea dan seluruh daerah sekitar Yordan? Jelas tidak sedikit yang telah dibaptis oleh Yohanes Pembaptis ini.....

Lalu apakah saudara pernah menemukan ayatnya yang mengatakan bergembira dan bersukacitalah kalian yang telah mendapat bagian dalam baptisan Yohanes? Pernahkan kalian mendapatkan ayat ini dari Alkitab? Yang ada justru ini :

Matius

5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Begitu banyak ungkapan berbahagia disini... tetapi tidak satupun yang menyinggung kalau kebahagiaan itu karena telah menerima baptisan yang “sama persis” seperti yang diterima Yesus (sama-sama dibaptis oleh Yohanes Pembaptis yang asli) pada orang-orang ini.

Saudara,.... apakah saudara tahu bahwa baptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis itu adalah baptisan pertobatan? Baptisan ini,.... sama sekali tidak sama dengan baptisan yang kita terima sekarang ini. Baptisan yang kita terima sekarang ini adalah baptisan dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.... baptisan yang kita terima sekarang ini adalah baptisan dalam nama Tuhan Yesus.... bukan baptisan Yohanes Pembaptis....

Lalu bagaimana mungkin saudara masih berorientasi pada baptisan yang dulu Tuhan Yesus terima dari Yohanes Pembaptis? Dapat saudara pahami sampai disini? Baptisan selam, yang dulu Yesus terima dari Yohanes Pembaptis.... jelas sangat berbeda dengan baptisan yang sekarang.

Baptisan yang dulu Yohanes Pembaptis lakukan, adalah “gambaran” dari baptisan yang akan kita terima kemudian.... yaitu yang akan diterima oleh orang-orang percaya setelah Yohanes Pembaptis.... bukankah hal ini dikatakan sendiri oleh Yohanes Pembaptis....?

Matius

3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Dari kata-kata Yohanes Pembaptis di atas saja kita sudah dapat melihat perbedaannya. Yohanes membaptis dengan air.... dan yang akan datang membaptis dengan Roh Kudus dan api..... apakah ini hal yang sama saudara? Apakah saudara tidak dapat melihat perbedaan dari air dan “Roh kudus dan api” ? Apa mungkin Roh Kudus dan api itu sama saja dengan air bagi saudara?

Jelas kalau saudara jujur, tentu ini adalah dua hal yang berbeda. Kapankah kita dibaptis dengan Roh Kudus dan api ini? Sudah tentu setelah era Yohanes Pembaptis selesai.... bukankah hal ini juga telah dikatakan sendiri oleh orang yang bersangkutan?

Yohanes

3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Kisah Para Rasul

13:24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
13:25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak.

Jadi dalam hal ini, kita harus sadar bahwa baptisan yang diterima oleh Yesus..... adalah baptisan Yohanes. Baptisan ini jauh berbeda dengan baptisan yang harusnya kita terima. Semua orang percaya akan dibaptis dalam nama Yesus.... dan hal ini tidak sama dengan baptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis...... Tuhan Yesus... menerima baptisan Yohanes Pembaptis..... lalu bagaimana mungkin sekarang kita ingin dibaptis sama seperti Tuhan Yesus dulu dibaptis.... yaitu baptisan Yohanes?

Apa saudara pikir lebih penting baptisan Yohanes (yang diterima Yesus) daripada baptisan yang dilakukan dalam nama Yesus? Apa saudara pikir tidak sah.... atau tidak lengkap.... atau tidak menjamin keselamatan.... apabila saudara tidak dibaptis “sama persis” seperti dulu Tuhan Yesus dibaptis? (lagi-lagi baptisan Yohanes)

Kalau saudara berpikiran demikian, lalu mengapa mereka yang telah menerima baptisan Yohanes ternyata harus diperbaharui baptisan mereka?

Kisah Para Rasul

19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

Rasul Paulus memberitakan keselamatan dalam Yesus dan mereka yang menerimanya, memberikan diri mereka untuk dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.....meskipun mereka telah menerima baptisan Yohanes sebelumnya.

Sekarang saudara telah menerima kebenaran Tuhan Yesus..... tetapi mengapa pula saudara ingin mencontoh pembaptisan seperti yang dilakukan Yohanes Pembaptis? Apa tidak terbalik ini saudara? Kalau saudara simak ayat di atas.... mereka yang telah menerima baptisan Yohanes....(sama persis seperti yang diterima Yesus  - yaitu diselam) ternyata harus dibaptis lagi dalam nama Tuhan Yesus setelah menerima keselamatan ini.

Mungkin saudara ingin mengatakan, “yang dimaksud dengan diselam itu bukan murni seperti Yohanes Pembaptis lakukan, yang dimaksud dengan baptisan selam itu adalah dalam nama Tuhan Yesus juga.... hanya caranya diselam seperti cara Tuhan Yesus dulu menerima baptisan Yohanes....”

Ok-lah,....kita terima dan mohon bersabar sedikit untuk sampai kesana.....

Saya di sini tidak mengatakan kita tidak boleh untuk dibaptis dengan cara diselam.... boleh-boleh saja saudara ingin dibaptis dengan cara diselam.... tetapi seandainya sampai ada perasaan kalau tidak dengan cara seperti yang diterima Yesus dulu.... maka baptisan itu salah, tidak sah, atau apalah...... ini yang berbahaya..... atas dasar apa saudara memiliki perasaan demikian?

Tidak seharusnya saudara berasumsi bahwa cara baptisan yang benar itu adalah sama seperti cara Tuhan Yesus menerima baptisanNya. Cara pandang demikian tidak tepat. Sebab seperti uraian saya di atas, baptisan yang Tuhan Yesus terima itu adalah baptisan Yohanes..... jauh berbeda dengan baptisan yang harus kita terima sekarang ini.... dan karena jauh berbeda.... maka bagaimana mungkin saudara dapat berasumsi bahwa tata caranya dapat sama?

Dulu di imamat bahwa seseorang harus menyembelih hewan (sapi, domba, dll) untuk pengampunan dosanya.... tentu saudara tahu yang dimaksud dengan disembelih itu kan?..... tetapi bagaimana cara Yesus mati sebagai korban penebusan dosa kita? Apakah dengan cara disembelih juga?

Sesuatu yang adalah gambaran,.... tentu tidak sama persis seperti aslinya.... dan saudara tentunya juga tahu bahwa pada saat aslinya datang, maka gambaran itu tidaklah lagi menjadi penting...

Galatia

3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.

Baptisan Yohanes, adalah baptisan pertobatan......(pararel dengan Galatia 3:24) apa yang saudara harapkan dari sebuah pertobatan? Bukankah itu keselamatan? Nah, keselamatan itu telah datang... (pararel dengan Galatia 3:25) masihkah saudara ingin hidup disini.... “di bawah pengawasan penuntun.” ?

Di atas kita ada menyinggung bahwa baptisan selam yang dimaksud adalah juga dalam nama Tuhan Yesus.... jadi berbeda dengan baptisan Yohanes.....

Ok, sekarang fokus kita tidak lagi pada baptisan Yohanes.... tetapi pada “cara” baptisan orang percaya itu sendiri. Untuk sesi baptisan Yohanes saya tutup sampai disini. Mulai titik ini, kita akan membahas cara baptisan yang benar.... menurut orang percaya. Artinya kita tidak dapat lagi menggunakan alasan bahwa baptisan selam yang dimaksud adalah agar sama seperti baptisan yang Tuhan Yesus terima..... karena kalau ini yang menjadi alasannya, maka kita akan kembali mengacu pada baptisan Yohanes... (sebab baptisan yang Yesus terima adalah baptisan Yohanes)

Sekarang, kalau kita tidak lagi menggunakan alasan agar baptisan selam ini sama seperti baptisan yang Yesus terima, lalu apa yang mungkin mendasari kita untuk mengatakan bahwa dengan cara diselamlah baptisan itu baru dapat dikatakan benar? Apakah dengan arti dari kata baptis itu sendiri?

Baiklah kalau ini yang menjadi dasar baptis selam sekarang ini. Menurut sebagian orang, arti kata baptis itu sendiri adalah diselam... tentu yang dimaksud diselam di sini bukanlah dalam arti lain.... tetapi benar-benar diselam dalam air.... kalau memiliki arti lain seperti diselam dalam Roh Kudus misalkan.... maka sudah tentu orang-orang yang berada dalam denominasi B tidak akan mempermasalahkan bagaimana cara membaptis dari orang-orang di denominasi A.

Tetapi karena pengertian dari baptis, diselam ini..... adalah diselam dalam airlah makanya mereka yang berada di denominasi B dapat mengatakan bahwa cara membaptis dengan cara dipercik itu tidak benar.

Saya tidak akan membahas apa sebenarnya arti dari kata baptis itu sendiri..... biarlah ini menjadi bagian mereka yang dikhususkan untuk itu.... saya hanya akan memfokuskan pada dasar-dasar Alkitabiahnya saja...... karena itu, untuk sementara saya terima bahwa kata baptis itu sendiri.... adalah diselam dalam air. Ini kita pegang.

Alkitab mengatakan bahwa dengan menjadi percaya dan dibaptis, maka kita diselamatkan... Tidak diragukan lagi bahwa untuk dapat diselamatkan kita semua harus menjadi orang yang percaya dan dibaptis.... masalahnya disini adalah tentang baptis itu sendiri. Sebagian orang bilang harus dilakukan dengan cara diselam, baru sah. Sebagian lagi bilang tidak masalah di percik, yang penting dalam nama Yesus.

Adakah cara baku yang Yesus sendiri ajarkan tentang hal ini? Dalam Alkitab tidak terdapat satu ayatpun tentang tata cara pembaptisan yang harus diikuti, bahkan baptisan Yohanes Pembaptispun tidak diterangkan secara jelas bagaimana proses pembaptisan ini. Sebagian pembaca menafsirkannya bahwa orang yang dibaptis itu akan ditenggelamkan sampai kepalanya tenggelam kedalam air. Tetapi gambaran inipun tidak tercatat dalam Alkitab, apakah memang sampai kepala orang yang bersangkutan itu tenggelam keseluruhannya ataukah cuma sebatas leher dan kemudian air dari sungai dituangkan ke kepala orang yang bersangkutan.... semua gambaran yang kita terima saat ini hanyalah dari penafsiran karena asal kata baptis itu sendiri.....(yang dianggap dicelupkan)

Dalam Alkitab jelas baptisan memegang peranan penting dalam keselamatan. Untuk itu hal ini jelas tidak dapat dianggap sepeleh.... tetapi lalu mengapa tentang tata cara pembaptisan ini sendiri malahan tidak jelas dalam Alkitab? Andaikata hal ini dijelaskan dengan baik, bukankah sekarang ini kita tidak perlu merasa was-was lagi tentang keselamatan kita? Bagaimana saat ini jika saudara yang pernah dibaptis dengan cara percik, tiba-tiba dikatakan saudara belum selamat, karena dulu baptisan saudara salah!

Wah......? gimana kita tahu kalau baptisan yang dulu itu tidak benar? Kita yang tidak mengenal kekristenan, tidak mengetahui seluk beluk kekristenan.... karena pemberitaan Injil yang kita terima dan menjadikan kita percaya... kemudian dibaptis (sudah tentu belum mengenal tentang baptisan yang bagaimana yang benar) tiba-tiba saja sekarang dikatakan kepada kita bahwa yang dulu itu salah cara baptisnya.

Lebih celakanya lagi.... ada pula sebagian orang yang bilang bahwa mengulangi baptisan yang sudah pernah dilakukan dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus itu adalah dosa.... (tentang hal ini mungkin akan dibahas pada sesi lain).

Bukankah hal yang demikian ini membuat kita menjadi tidak tenang dengan kekristenan kita? Disatu sisi kita diberitahu bahwa baptisan yang dulu kita terima itu salah. (hal ini berhubungan langsung dengan keselamatan kita) disisi yang lain kita juga diberitahu bahwa mengulangi baptisan yang sudah dilakukan dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.... adalah dosa juga....

Kalau saudara yang sudah dibaptis dengan cara dipercik, apa yang ada dalam pikiran saudara akan hal ini? Bukankah ini sama saja kalau saudara disodorkan buah simalakama?

Kembali ke pokok bahasan kita,.... atas dasar apa denominasi B mengklaim bahwa cara yang benar adalah dengan cara diselamkan? Sementara untuk tata cara pembaptisan ini sendiri sama sekali tidak terdokumentasi dengan jelas dalam Alkitab? Kalau seandainya hal ini sangat-sangat penting.... (cara diselam ini), mengapa tidak dikatakan dalam Alkitab? Apakah Tuhan berharap kita akan tahu dengan sendirinya akan hal ini..... dan jika ternyata kita gagal untuk mengetahui cara baptisan yang “benar” ini, maka kita akan berlabuh di neraka?

Atau mungkin Tuhan lupa untuk mencantumkannya, sehingga manusia tidak akan bingung dan tersesat dalam hal pembaptisan ini? Dan terakhir yang paling logis..... mungkinkah Tuhan mau meletakkan suatu jebakan,..... sehingga kalau manusia sampai tidak juga menemukan tata cara baptisan yang benar..... maka salah manusia itu sendiri kalau mereka nantinya berakhir di neraka?

Saudara,..... Tuhan Yesus sampai harus mati di kayu salib hanya untuk menebus dosa kita.... ini, adalah kasih yang sungguh sempurna dari Tuhan.... lalu bagaimana mungkin sekarang ini, hanya karena Tuhan tidak mencantumkan (“lupa”) tata cara baptisan yang “benar” dalam Alkitab, membuat usaha Tuhan Yesus yang menebus dosa kita menjadi sia-sia?

Adakah yang lebih masuk akal akan hal ini? Tuhan jelas tidak mungkin lupa. Tetapi mengapa dalam Alkitab sama sekali tidak tercantum dengan jelas akan hal ini (tata cara pembaptisan)?

Logisnya iyalah.... kalau Tuhan tidak mungkin lupa, namun juga tidak tercatat dengan jelas dalam Alkitab, maka tata cara baptisan ini sendiri tidaklah penting. Bagaimana mungkin sesuatu yang sangat penting namun tidak tercatat? Sehingga kita harus meraba-raba semoga benar dan kalau salah berakhir di neraka? Jelas ini tidak benar!

Tetapi sangat logis sekali kalau hal itu tidak tercantum dalam Alkitab, berarti tidak penting. Nah, permasalahan baru muncul.... kalau seandainya tata cara pembaptisan ini sendiri tidak penting.... lalu bagaimana dengan peranan pembaptisan itu sendiri yang menempati posisi kedua setelah “percaya” untuk dapat diselamatkan?

Saudara..... saya disini sama sekali tidak mengatakan bahwa baptisan itu tidak penting.... justru baptisan itu memang penting untuk keselamatan kita..... meskipun kita bukan diselamatkan karena baptisan...tapi karena penebusan Yesus..... namun begitu, Alkitab jelas mengatakan :

Markus

16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Andaikata baptisan ini tidak penting..... sudah tentu hanya dikatakan “siapa yang percaya akan diselamatkan..” namun coba saudara perhatikan...... percaya dan dibaptis.......
Karena itu, semua orang kristen selalu mengalami pembaptisan.

Sekarang tentang baptisan ini sendiri,.... apa pengertian yang sebenarnya yang harus kita pahami disini? Adakah arti yang tersembunyi tentang baptisan itu sendiri? Jika tata caranya tidak penting di mata Tuhan,.... lalu pengertian baptisan apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh Tuhan?

Untuk dapat memahami hal ini saudara,... pertama-tama kita harus paham bahwa segala sesuatu yang lahiriah, belum tentu itu yang dimaksudkan oleh Tuhan. Sebagai contoh tentang anak perjanjian (Ishak) dan anak lahiriah (Ismael). Perjanjian Tuhan tidak pada anak lahiriah, namun pada Ishak.

Tentang keturunan Abraham sendiri.... Alkitab juga mengatakan :

Galatia

3:7 Jadi hendaklah kalian menyadari bahwa orang yang benar-benar keturunan Abraham adalah orang yang percaya kepada Allah.

3:29 Kalau kalian milik Kristus, maka kalian adalah keturunan Abraham. Dan kalian akan menerima apa yang dijanjikan Allah.

Adakah kita yang milik Kristus ini adalah orang-orang lahiriah dari keturunan Abraham? Kita sama sekali bukan keturunan Abraham secara daging.... itulah mengapa kita diperingatkan bahwa janganlah kita bermegah diri. Sebab kita ini hanyalah ranting yang dicangkokkan pada pokok anggur sejati.

Namun demikian, kita adalah israel-israel rohani itu. Karena kalau kita milik Kristus, maka kitalah keturunan Abraham. Dalam hal apa kita dikatakan sebagai keturunan Abraham ini? Yang jelas bukan secara daging..... satu-satunya cara yang memungkinkan kita sebagai keturunan Abraham adalah secara rohani.

Nah, dengan pengertian di atas.... dapat kita pahami juga bahwa baptis yang dimaksudkan sesungguhnya, tidak semata-mata baptisan jasmani. Karena kalau ini yang dimaksud, sudah barang tentu tata cara pembaptisan ini sendiri akan tertera dengan jelas di Alkitab sebagaimana Alkitab menjelaskan hal-hal sedemikian dalam Imamat.

Alkitab sama sekali tidak menjelaskan bagaimana tata cara pembaptisan (padahal baptisan ini penting) yang seharusnya dilakukan karena memang pada dasarnya baptisan yang dimaksud lebih pada baptisan rohani. Sehingga tata cara yang bersifat jasmani tidaklah begitu penting.

Hal yang sama juga dijelaskan pada Alkitab tentang hal bersunat. Dulu,... orang israel melakukan apa yang dinamakan dengan sunat. Hal ini bahkan dinyatakan dengan jelas bagaimana sunat itu harus dilakukan.... dan semua ini dilakukan secara jasmani.

Namun bagi kita orang-orang kristen, apakah sunat dalam tata cara orang israel ini masih juga kita lakukan? Kalau kita tidak lagi melakukan sunat dalam tata cara bangsa israel ini.... lalu apa? Bukankah sunat itu sendiri adalah tanda perjanjian dengan Tuhan? Sunat seperti apa yang orang kristen lakukan sekarang?

Roma

2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Inilah kita sekarang..... kita semua juga disunat.... hanya saja dalam pengertian yang berbeda dari sebelumnya..... kalau sebelumnya sunat itu adalah benar-benar dilakukan secara lahiriah.... maka  kita melakukan sunat itu secara rohani... tidak seperti bangsa israel yang melakukannya secara lahiriah.....

Begitu halnya dengan baptisan kita, bukan tentang bagaimana cara kita dibaptis yang menentukan seseorang sudah di baptis apa belum.... tetapi adalah baptis rohanilah yang menjadi tolak ukur seseorang itu telah dibaptis apa belum.

Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan..... dan apa kata Alkitab tentang baptisan yang harus kita terima?

Kisah Para Rasul

11:16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.

Ayat di atas saja sudah menjelaskan dua hal yang berbeda.... satu di baptis dengan air dan yang lain di baptis dengan Roh Kudus....

Apakah dibaptis dengan Roh Kudus itu berarti sama juga dengan menggunakan air? Jelas tidak... akan tetapi sebagai gambarannya... maka kita dibaptis juga dengan menggunakan air.

Kisah Para Rasul

10:47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"

Jadi seseorang dapat seketika itu juga dibaptis dengan Roh Kudus.... sama seperti yang terjadi pada kornelius dan orang-orangnya. Ini artinya baptisan Roh Kudus tidak memerlukan air.... akan tetapi sebagai pernyataan iman, sering kali kita dibaptis juga secara lahiriah.... ingat! Baptisan lahiriah ini adalah untuk pernyataan iman.

Jadi baptisan itu, tidak selalu harus kita kaitkan dengan baptisan yang dilakukan secara lahiriah atau jasmani.... dalam kekristenan.... sesuatu lebih dititik beratkan pada hal yang bersifat rohani..... kalau sekarang kita berbicara tentang baptisan.... maka konsep kita tidak seharusnya terpaku pada hal-hal jasmani... sehingga kita harus berusaha dengan berbagai cara untuk mencari tahu tata cara baptisan yang mana yang harus diikuti dan dianggap benar.

Tidak tahukah saudara bahwa seluruh orang israelpun telah dibaptis sejak jaman Musa?

I Korintus

10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Lalu apakah mereka ini semua dibaptis dengan cara diselam kedalam air? Mereka dibaptis dalam awan dan dalam laut.... untuk dalam laut ini saudara, jangan diartikan sama seperti ditenggelamkan dalam air donk.... sebab bangsa israel dijaman musa memang tidak ada yang diselamkan dalam air. Meskipun dikatakan dalam laut.... orang israel waktu itu tetap berjalan ditanah kering pada saat laut itu terbelah.... jadi bukan diselam kedalam air sampai kepala-kepalanya basah kuyup.... tidak!

Jadi kalau kita percaya dan dibaptis...(secara rohani) maka kita akan selamat. Dibaptis disini sudah seharusnya kita lihat secara rohani... bukan jasmani.... Baptisan jasmani semata-mata adalah bentuk pernyataan iman kita. Tetapi baptisan rohani memiliki arti keselamatan, sama dalam hal bersunat secara rohani.

Itulah mengapa sewaktu Tuhan kita Yesus Kristus disalibkan.... Dia berkata pada salah seorang penjahat yang bertobat disebelahnya....

Lukas

23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Apa saudara fikir penjahat disebelah Yesus itu harus dibaptis selam dulu baru dia selamat? Apa saudara fikir dia harus dipercik-percik dulu dengan air baptisan baru dia selamat? Atau mungkin saudara mulai berfikir jangan-jangan Yesus lupa telah menjanjikan suatu keselamatan pada orang yang belum dibaptis?

Penjahat yang turut menderita dalam penyaliban disebelah Yesus itu bertobat. Dia menyadari semua kesalahannya dan menaruhkan pengharapannya pada Yesus.... inilah iman itu.... karena iman ini dia selamat. Tidak ada satu ayatpun yang menyatakan bahwa orang ini pernah menerima baptisan Yohanes. Dan Tuhan Yesuspun tidak menanyakan ataupun menegaskan bahwa orang ini telah menerima baptisan Yohanes.... tapi Tuhan Yesus langsung berkata... “hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

...............

Baptisan..... baik itu selam ataupun percik, pada dasarnya hanyalah bentuk pernyataan iman kita.... tentang tata cara pembaptisan itu sendiri, sama sekali tidak tercatat dalam Alkitab. Karena itu bagaimana mungkin antara satu denominasi dengan denominasi yang lain bisa salah menyalahkan dan menghakimi bahwa cara yang mereka gunakan adalah yang benar? Apa standar kebenaran cara baptisan mereka itu?

Sesuatu yang memegang peranan penting apalagi bila itu menyangkut keselamatan.... sudah barang tentu akan tercantum dengan jelas sebagaimana Tuhan menjelaskan segala sesuatunya dalam Imamat.

Di atas ada saya nyatakan bahwa tentang baptisan ini sendiri pada dasarnya adalah bentuk pernyataan iman kita.... pernyataan iman tentang apa?

Roma

6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

I Petrus

3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Semoga dengan uraian kita di atas, kita semua dapat melihat lebih jauh tentang baptisan ini sendiri. Adalah suatu suka cita bagi kita semua, apabila kita tidak lagi memandang segala sesuatu hanya berdasarkan lahiriahnya saja. Silahkan saudara mengimani apa yang saudara percayai, dan ujilah segala pengajaran yang saudara terima. Termasuk tulisan ini!

Syallom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar