Sampai sekarang, masalah yang satu ini selalu saja
jadi pertentangan. Satu denominasi mengklaim cara mereka membaptislah yang
benar..... begitu juga dengan denominasi yang lainnya..... Tetapi ada sesuatu
yang menarik bila kita memperhatikannya dengan saksama dalam hal ini.... yaitu
bahwa denominasi yang melakukan pembaptisan dengan cara diselam.... lebih
cendrung untuk mengdiskreditkan denominasi yang membaptis dengan cara dipercik.
Hampir dapat dipastikan bahwa denominasi yang
membaptis dengan dipercik, tidak pernah mempermasalahkan denominasi yang
membaptis dengan cara diselam. Namun tidak demikian sebaliknya. Apa yang
terjadi disini? Apakah dengan demikian denominasi yang membaptis dengan
dipercik (untuk selanjutnya saya sebut denominasi A) menyadari bahwa yang benar
adalah denominasi yang membaptis dengan cara diselam? (selanjutnya saya sebut
denominasi B)
Berbicara dalam area ini.... memang kita dituntut
untuk lebih bersikap dewasa.... terkadang dari pembicaraan dua orang yang berbeda
denominasi seperti di atas, tidak jarang pada akhirnya akan menimbulkan silang
sengketa yang berkepanjangan. Dan tentunya yang kalah yah dua-duanya.... siapa
yang mengambil keuntungan dari hal ini tentu saudara dapat menerkanya.
Saudara,.... sebelum kita mengupas lebih lanjut
tentang baptisan ini sendiri..... ada baiknya kita sepakat terlebih dahulu
bahwa yang menyelamatkan kita pada dasarnya bukanlah baptisan itu sendiri....
tetapi hanya Yesus Kristuslah yang menjadi juru selamat kita. Jadi apapun yang
saudara pahami tentang baptisan itu sendiri.... pada dasarnya tetap saja
keselamatan saudara hanya bergantung pada Yesus saja...
Jika saudara menyadari akan hal ini,.... untuk
selanjutnya akan mudah bagi saudara dalam memahami pembahasan kita lebih
lanjut..... sebab bila bagi saudara hanya baptisan “yang benar” sajalah yang
dapat menyelamatkan, diluar itu tidak!, maka sudah tentu apapun yang akan kita
jabarkan disini tidak akan dapat membuka wawasan saudara tentang baptisan lain
selain yang saudara kenal dan yakini saja.
Sekarang mari kita masuk ke inti persoalannya......
Denominasi B, beranggapan bahwa bila kita dibaptis,
maka cara membaptis yang benar adalah dengan cara diselam. Tanpa cara demikian,
maka sama saja saudara tidak dibaptis.... dan kalau saudara tidak dibaptis....
maka ayat berikut menjelaskannya...
Markus
16:16 Siapa
yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Jadi baptisan itu sangat penting.... sebab seperti
pada pasal 16 dan ayat 16 di atas, dikatakan bahwa, siapa yang percaya dan
diikuti oleh kata dibaptis......dia akan diselamatkan. Artinya ini apa saudara?
Bukankah artinya baptisan itu sangat penting dalam menentukan keselamatan kita?
Kalau sekiranya baptisan itu tidak penting,... tidak
mungkin pada ayat di atas kata baptis disertakan pada akhir kata percaya....
kita percaya dulu....lalu baptis dan kita akan selamat. Itulah kurang lebih
“pengertian” yang bisa kita dapatkan dari ayat di atas.
Sekarang, mengingat begitu pentingnya baptisan ini dalam
menentukan keselamatan kita, bukankah sudah seharusnya kita berhati-hati dalam
menentukan bagaimana cara baptisan yang benar agar keselamatan kita
terpelihara. Itulah mengapa pada sebagian denominasi, mereka begitu besar
menaruh perhatian pada cara baptisan yang “benar”, dan memandang serius akan
keselamatan yang ditimbulkan dari cara baptisan yang “salah” menurut mereka.
Denominasi yang saya maksudkan dalam hal ini adalah
denominasi dalam kelompok B. Dapat saudara lihat bagaimana seriusnya mereka dalam
menerapkan cara-cara membaptis yang “benar” ini? Tidak salah mereka bersikap
begitu... sebab baptisan itu sendiri memang penting....
Jadi bagi saudara yang berjemaat di gereja yang
berdenominasi A, janganlah heran kalau sekiranya saudara-saudara kita yang
berjemaat di denominasi B begitu mempermasalahkan bagaimana cara membaptis yang
benar....
Tindakan saudara bila memandang sepeleh atas tata
cara pembaptisan denominasi B juga tidak benar. Sebab yang penting dalam hal
ini kita melihat motivasinya. Saudara di denominasi B melakukan itu karena
itulah cara baptisan yang mereka pandang benar. Yaitu dengan cara di selam.
Begitu juga dengan pandangan saudara kita di denominasi A, mereka juga merasa
bahwa dengan cara dipercik saja juga benar.
Masalahnya disini,... mengapa tata cara membaptis
saja dapat membuat kita semua saling bersengketa? Apa memang itu yang Tuhan
mau?
Kalau hal ini saya tanyakan pada denominasi B, maka
mereka akan menjawab, kita harus dibaptis sama seperti Tuhan Yesus dibaptis.
Itulah baptisan yang benar.... bukankah Tuhan Yesus dibaptis dengan cara
diselamkan di sungai Yordan? Apa saudara pikir di sungai Yordan itu Tuhan Yesus
hanya dipercik-percik saja sewaktu dibaptis? Tuhan Yesus dibaptis disana dengan
cara diselamkan dan semua orang tahu itu, karena kata baptis sendiri juga
berarti diselam.
Nah, kalau Tuhan Yesus sendiri dibaptis dengan cara
diselam, bagaimana mungkin kita sekarang menggantikannya dengan cara hanya
dipercik? Alkitab tidak pernah mengajarkan kita untuk dibaptis dengan dipercik,
tetapi membaptis dengan diselam, malahan Yesus sendiri juga mengalaminya.
Sekarang yang lebih masuk akal yang mana? Mengikuti
contoh yang ada pada Alkitab atau justru mengunakan cara lain yang tidak
tercatat dalam Alkitab? Tentu lebih masuk akal kalau kita mencontoh apa yang
ada dalam Alkitab bukan?
Sekarang bagaimana dengan denominasi A? Apa dasar
Alkitabiahnya denominasi ini melakukan baptisan percik?
Sebelum kita masuk lebih dalam lagi... kita akan
kupas lebih dulu ayat-ayat Alkitab berikut ini :
Matius
3:13. Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk
dibaptis olehnya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan
pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung
merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan:
"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Saudara perhatikan..... Bapa disorga berkenan atas
pembaptisan yang telah Yohanes lakukan pada Yesus..... artinya, baptisan yang dilakukan
oleh Yohanes adalah benar. Sebab kalau tidak benar, tidak mungkin Bapa berkenan
atas pembaptisan itu..... dan Yesuspun sudah tentu akan menegur si Yohanes,
memberitahukannya bahwa cara yang dia pakai itu tidak benar.
Sampai disini apa saudara sependapat?
Matius
21:25 Dari manakah baptisan
Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?".....
Tuhan Yesus melemparkan pertanyaan ini pada iman-iman
kepala dan tua-tua Yahudi. Apa yang saudara tangkap dari pertanyaan ini?
Meskipun pertanyaan ini bagaikan buah simalakama bagi orang-orang Yahudi itu,
tetapi sudah tentu karena Tuhan Yesus tahu bahwa baptisan Yohanes itu bukanlah
berasal dari manusia, makanya pertanyaan ini dilontarkan.
Lukas
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah
terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dianggap
telah menolak maksud Tuhan... karena mereka menolak untuk dibaptis oleh
Yohanes... Tahukah saudara kalau baptisan Yohanes itu dengan cara diselam?
Jadi bagi saudara yang melakukan baptisan dengan
cara dipercik, bukankah saudara sama juga dengan orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat ini? Mengapa saudara “menolak” untuk dibaptis dengan cara
diselam seperti yang juga Tuhan Yesus contohkan dengan baptisanNya yang
dilakukan oleh Yohanes Pembaptis?
Tidakkah saudara melihat apa yang dilakukan oleh
denominasi B adalah baptisan yang benar? Bukankah Alkitab sendiri yang telah
menjelaskan semuanya itu? Itulah mengapa dalam denominasi B, semua mereka yang
ada disini hanya dapat menerima baptisan yang dilakukan dengan cara diselam dan
bukan dengan cara dipercik.
Kembali ke denominasi A, apa Alkitabiahnya dari
denominasi ini dalam melakukan baptisannya? Adakah ayat-ayat yang
mendukungnya?, sehingga mereka sampai pada kesimpulan bahwa baptisan percik
juga tidak masalah?
Perlu saya garis bawahi di sini...... saya tidak
mewakili denominasi manapun dalam pembahasan saya di bawah ini... jadi apapun
yang nantinya saya tulis, semata-mata itu semua dari pengertian yang saya
dapatkan berdasarkan Alkitab. Sama sekali tidak dipengaruhi oleh denominasi
manapun.....
Sebagian orang memang ada yang memperhatikan sekali
masalah baptisan ini.... hal itu tidaklah salah.... sebab memang selayaknya
kita harus mencari tahu apa yang terbaik bagi kita. Namun hal ini akan tidak
sehat lagi bila sudah dikait-kaitkan dengan keselamatan seseorang.
Saudara terkasih.... tentang pembaptisan ini
sendiri, sejak jaman para rasulpun sudah diperingati, bahwa ajaran tentang
pembaptisan ini bukanlah sesuatu yang pokok.
Ibrani
6:1. Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran
tentang Kristus dan beralih kepada
perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Kalau kita mau memperhatikan Alkitab dengan hati
yang tulus, maka kita tentunya juga dapat melihat apa yang sebenarnya menjadi
inti dari berita suka cita (Injil) itu. Kita semua tidaklah dapat bersuka cita
karena kita semua telah dibaptis dengan cara yang sama yang diterima oleh Yesus
dari Yohanes Pembaptis.... sebab hal yang sama juga terjadi pada semua orang
dijaman hidupnya Yohanes Pembaptis yang telah menerima baptisan darinya.
Sebelum Yesus datang menemui Yohanes Pembaptis untuk
dibaptis, sudah banyak orang-orang Yahudi yang telah menerima baptisan dari
Yohanes Pembaptis ini... dan coba saudara perhatikan, berapa banyak dari mereka
yang menjadi murid Yesus? Alkitab tidak
menceritakan sedikitpun tentang riwayat para muridnya apakah mereka semua
adalah orang-orang yang telah menerima baptisan Yohanes atau tidak. Tetapi
jelas kalaupun mereka adalah orang-orang yang telah menerima baptisan dari
Yohanes, mereka hanyalah sebagian kecil saja dari orang-orang Yahudi yang telah
menerima baptisan Yohanes itu.
Matius
3:5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem,
dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.
3:6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai
Yordan.
Jadi Yohanes Pembaptis telah membaptis banyak orang.
Dapatkah saudara bayangkan berapa banyak penduduk dari Yerusalem itu? Anggaplah
tidak semuanya... bagaimana dengan seluruh Yudea dan seluruh daerah sekitar
Yordan? Jelas tidak sedikit yang telah dibaptis oleh Yohanes Pembaptis ini.....
Lalu apakah saudara pernah menemukan ayatnya yang
mengatakan bergembira dan bersukacitalah kalian yang telah mendapat bagian
dalam baptisan Yohanes? Pernahkan kalian mendapatkan ayat ini dari Alkitab?
Yang ada justru ini :
Matius
5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka,
kata-Nya:
5:3. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan
Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka
akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka
akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka
akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka
akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka
akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab
kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan
dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab
demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Begitu banyak ungkapan berbahagia disini... tetapi
tidak satupun yang menyinggung kalau kebahagiaan itu karena telah menerima
baptisan yang “sama persis” seperti yang diterima Yesus (sama-sama dibaptis
oleh Yohanes Pembaptis yang asli) pada orang-orang ini.
Saudara,.... apakah saudara tahu bahwa baptisan yang
dilakukan oleh Yohanes Pembaptis itu adalah baptisan pertobatan? Baptisan
ini,.... sama sekali tidak sama dengan baptisan yang kita terima sekarang ini.
Baptisan yang kita terima sekarang ini adalah baptisan dalam nama Bapa dan
Putra dan Roh Kudus.... baptisan yang kita terima sekarang ini adalah baptisan
dalam nama Tuhan Yesus.... bukan baptisan Yohanes Pembaptis....
Lalu bagaimana mungkin saudara masih berorientasi
pada baptisan yang dulu Tuhan Yesus terima dari Yohanes Pembaptis? Dapat
saudara pahami sampai disini? Baptisan selam, yang dulu Yesus terima dari
Yohanes Pembaptis.... jelas sangat berbeda dengan baptisan yang sekarang.
Baptisan yang dulu Yohanes Pembaptis lakukan, adalah
“gambaran” dari baptisan yang akan kita terima kemudian.... yaitu yang akan
diterima oleh orang-orang percaya setelah Yohanes Pembaptis.... bukankah hal
ini dikatakan sendiri oleh Yohanes Pembaptis....?
Matius
3:11 Aku membaptis kamu dengan air
sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang
datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak
melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh
Kudus dan dengan api.
Dari kata-kata Yohanes Pembaptis di atas saja kita
sudah dapat melihat perbedaannya. Yohanes membaptis dengan air.... dan yang
akan datang membaptis dengan Roh Kudus dan api..... apakah ini hal yang sama
saudara? Apakah saudara tidak dapat melihat perbedaan dari air dan “Roh kudus
dan api” ? Apa mungkin Roh Kudus dan api itu sama saja dengan air bagi saudara?
Jelas kalau saudara jujur, tentu ini adalah dua hal
yang berbeda. Kapankah kita dibaptis dengan Roh Kudus dan api ini? Sudah tentu
setelah era Yohanes Pembaptis selesai.... bukankah hal ini juga telah dikatakan
sendiri oleh orang yang bersangkutan?
Yohanes
3:30 Ia
harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Kisah Para Rasul
13:24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan
kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
13:25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang
kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak.
Jadi dalam hal ini, kita harus sadar bahwa baptisan
yang diterima oleh Yesus..... adalah baptisan Yohanes. Baptisan ini jauh
berbeda dengan baptisan yang harusnya kita terima. Semua orang percaya akan
dibaptis dalam nama Yesus.... dan hal ini tidak sama dengan baptisan yang
dilakukan oleh Yohanes Pembaptis...... Tuhan Yesus... menerima baptisan Yohanes
Pembaptis..... lalu bagaimana mungkin sekarang kita ingin dibaptis sama seperti
Tuhan Yesus dulu dibaptis.... yaitu baptisan Yohanes?
Apa saudara pikir lebih penting baptisan Yohanes
(yang diterima Yesus) daripada baptisan yang dilakukan dalam nama Yesus? Apa
saudara pikir tidak sah.... atau tidak lengkap.... atau tidak menjamin
keselamatan.... apabila saudara tidak dibaptis “sama persis” seperti dulu Tuhan
Yesus dibaptis? (lagi-lagi baptisan Yohanes)
Kalau saudara berpikiran demikian, lalu mengapa
mereka yang telah menerima baptisan Yohanes ternyata harus diperbaharui
baptisan mereka?
Kisah Para Rasul
19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu
dengan baptisan manakah kamu telah
dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata
kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian
dari padanya, yaitu Yesus."
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri
mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Rasul Paulus memberitakan keselamatan dalam Yesus
dan mereka yang menerimanya, memberikan diri mereka untuk dibaptis dalam nama
Tuhan Yesus.....meskipun mereka telah menerima baptisan Yohanes sebelumnya.
Sekarang saudara telah menerima kebenaran Tuhan
Yesus..... tetapi mengapa pula saudara ingin mencontoh pembaptisan seperti yang
dilakukan Yohanes Pembaptis? Apa tidak terbalik ini saudara? Kalau saudara
simak ayat di atas.... mereka yang telah menerima baptisan Yohanes....(sama
persis seperti yang diterima Yesus -
yaitu diselam) ternyata harus dibaptis lagi dalam nama Tuhan Yesus setelah menerima
keselamatan ini.
Mungkin saudara ingin mengatakan, “yang dimaksud
dengan diselam itu bukan murni seperti Yohanes Pembaptis lakukan, yang dimaksud
dengan baptisan selam itu adalah dalam nama Tuhan Yesus juga.... hanya caranya
diselam seperti cara Tuhan Yesus dulu menerima baptisan Yohanes....”
Ok-lah,....kita terima dan mohon bersabar sedikit
untuk sampai kesana.....
Saya di sini tidak mengatakan kita tidak boleh untuk
dibaptis dengan cara diselam.... boleh-boleh saja saudara ingin dibaptis dengan
cara diselam.... tetapi seandainya sampai ada perasaan kalau tidak dengan cara
seperti yang diterima Yesus dulu.... maka baptisan itu salah, tidak sah, atau
apalah...... ini yang berbahaya..... atas dasar apa saudara memiliki perasaan
demikian?
Tidak seharusnya saudara berasumsi bahwa cara
baptisan yang benar itu adalah sama seperti cara Tuhan Yesus menerima
baptisanNya. Cara pandang demikian tidak tepat. Sebab seperti uraian saya di
atas, baptisan yang Tuhan Yesus terima itu adalah baptisan Yohanes..... jauh
berbeda dengan baptisan yang harus kita terima sekarang ini.... dan karena jauh
berbeda.... maka bagaimana mungkin saudara dapat berasumsi bahwa tata caranya
dapat sama?
Dulu di imamat bahwa seseorang harus menyembelih
hewan (sapi, domba, dll) untuk pengampunan dosanya.... tentu saudara tahu yang
dimaksud dengan disembelih itu kan?..... tetapi bagaimana cara Yesus mati
sebagai korban penebusan dosa kita? Apakah dengan cara disembelih juga?
Sesuatu yang adalah gambaran,.... tentu tidak sama
persis seperti aslinya.... dan saudara tentunya juga tahu bahwa pada saat
aslinya datang, maka gambaran itu tidaklah lagi menjadi penting...
Galatia
3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus
datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak
berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
Baptisan Yohanes, adalah baptisan
pertobatan......(pararel dengan Galatia 3:24) apa yang saudara harapkan dari
sebuah pertobatan? Bukankah itu keselamatan? Nah, keselamatan itu telah
datang... (pararel dengan Galatia 3:25) masihkah saudara ingin hidup disini....
“di bawah
pengawasan penuntun.” ?
Di atas kita ada menyinggung bahwa baptisan selam
yang dimaksud adalah juga dalam nama Tuhan Yesus.... jadi berbeda dengan
baptisan Yohanes.....
Ok, sekarang fokus kita tidak lagi pada baptisan
Yohanes.... tetapi pada “cara” baptisan orang percaya itu sendiri. Untuk sesi
baptisan Yohanes saya tutup sampai disini. Mulai titik ini, kita akan membahas
cara baptisan yang benar.... menurut orang percaya. Artinya kita tidak dapat
lagi menggunakan alasan bahwa baptisan selam yang dimaksud adalah agar sama
seperti baptisan yang Tuhan Yesus terima..... karena kalau ini yang menjadi
alasannya, maka kita akan kembali mengacu pada baptisan Yohanes... (sebab
baptisan yang Yesus terima adalah baptisan Yohanes)
Sekarang, kalau kita tidak lagi menggunakan alasan
agar baptisan selam ini sama seperti baptisan yang Yesus terima, lalu apa yang
mungkin mendasari kita untuk mengatakan bahwa dengan cara diselamlah baptisan
itu baru dapat dikatakan benar? Apakah dengan arti dari kata baptis itu
sendiri?
Baiklah kalau ini yang menjadi dasar baptis selam
sekarang ini. Menurut sebagian orang, arti kata baptis itu sendiri adalah
diselam... tentu yang dimaksud diselam di sini bukanlah dalam arti lain....
tetapi benar-benar diselam dalam air.... kalau memiliki arti lain seperti
diselam dalam Roh Kudus misalkan.... maka sudah tentu orang-orang yang berada
dalam denominasi B tidak akan mempermasalahkan bagaimana cara membaptis dari
orang-orang di denominasi A.
Tetapi karena pengertian dari baptis, diselam
ini..... adalah diselam dalam airlah makanya mereka yang berada di denominasi B
dapat mengatakan bahwa cara membaptis dengan cara dipercik itu tidak benar.
Saya tidak akan membahas apa sebenarnya arti dari
kata baptis itu sendiri..... biarlah ini menjadi bagian mereka yang dikhususkan
untuk itu.... saya hanya akan memfokuskan pada dasar-dasar Alkitabiahnya saja......
karena itu, untuk sementara saya terima bahwa kata baptis itu sendiri....
adalah diselam dalam air. Ini kita pegang.
Alkitab mengatakan bahwa dengan menjadi percaya dan
dibaptis, maka kita diselamatkan... Tidak diragukan lagi bahwa untuk dapat
diselamatkan kita semua harus menjadi orang yang percaya dan dibaptis....
masalahnya disini adalah tentang baptis itu sendiri. Sebagian orang bilang
harus dilakukan dengan cara diselam, baru sah. Sebagian lagi bilang tidak
masalah di percik, yang penting dalam nama Yesus.
Adakah cara baku yang Yesus sendiri ajarkan tentang
hal ini? Dalam Alkitab tidak terdapat satu ayatpun tentang tata cara
pembaptisan yang harus diikuti, bahkan baptisan Yohanes Pembaptispun tidak
diterangkan secara jelas bagaimana proses pembaptisan ini. Sebagian pembaca
menafsirkannya bahwa orang yang dibaptis itu akan ditenggelamkan sampai
kepalanya tenggelam kedalam air. Tetapi gambaran inipun tidak tercatat dalam
Alkitab, apakah memang sampai kepala orang yang bersangkutan itu tenggelam
keseluruhannya ataukah cuma sebatas leher dan kemudian air dari sungai dituangkan
ke kepala orang yang bersangkutan.... semua gambaran yang kita terima saat ini
hanyalah dari penafsiran karena asal kata baptis itu sendiri.....(yang dianggap
dicelupkan)
Dalam Alkitab jelas baptisan memegang peranan
penting dalam keselamatan. Untuk itu hal ini jelas tidak dapat dianggap
sepeleh.... tetapi lalu mengapa tentang tata cara pembaptisan ini sendiri
malahan tidak jelas dalam Alkitab? Andaikata hal ini dijelaskan dengan baik,
bukankah sekarang ini kita tidak perlu merasa was-was lagi tentang keselamatan
kita? Bagaimana saat ini jika saudara yang pernah dibaptis dengan cara percik,
tiba-tiba dikatakan saudara belum selamat, karena dulu baptisan saudara salah!
Wah......? gimana kita tahu kalau baptisan yang dulu
itu tidak benar? Kita yang tidak mengenal kekristenan, tidak mengetahui seluk
beluk kekristenan.... karena pemberitaan Injil yang kita terima dan menjadikan
kita percaya... kemudian dibaptis (sudah tentu belum mengenal tentang baptisan
yang bagaimana yang benar) tiba-tiba saja sekarang dikatakan kepada kita bahwa
yang dulu itu salah cara baptisnya.
Lebih celakanya lagi.... ada pula sebagian orang
yang bilang bahwa mengulangi baptisan yang sudah pernah dilakukan dalam nama
Bapa dan Putra dan Roh Kudus itu adalah dosa.... (tentang hal ini mungkin akan
dibahas pada sesi lain).
Bukankah hal yang demikian ini membuat kita menjadi
tidak tenang dengan kekristenan kita? Disatu sisi kita diberitahu bahwa
baptisan yang dulu kita terima itu salah. (hal ini berhubungan langsung dengan
keselamatan kita) disisi yang lain kita juga diberitahu bahwa mengulangi
baptisan yang sudah dilakukan dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus....
adalah dosa juga....
Kalau saudara yang sudah dibaptis dengan cara
dipercik, apa yang ada dalam pikiran saudara akan hal ini? Bukankah ini sama
saja kalau saudara disodorkan buah simalakama?
Kembali ke pokok bahasan kita,.... atas dasar apa
denominasi B mengklaim bahwa cara yang benar adalah dengan cara diselamkan?
Sementara untuk tata cara pembaptisan ini sendiri sama sekali tidak
terdokumentasi dengan jelas dalam Alkitab? Kalau seandainya hal ini
sangat-sangat penting.... (cara diselam ini), mengapa tidak dikatakan dalam
Alkitab? Apakah Tuhan berharap kita akan tahu dengan sendirinya akan hal
ini..... dan jika ternyata kita gagal untuk mengetahui cara baptisan yang
“benar” ini, maka kita akan berlabuh di neraka?
Atau mungkin Tuhan lupa untuk mencantumkannya,
sehingga manusia tidak akan bingung dan tersesat dalam hal pembaptisan ini? Dan
terakhir yang paling logis..... mungkinkah Tuhan mau meletakkan suatu
jebakan,..... sehingga kalau manusia sampai tidak juga menemukan tata cara
baptisan yang benar..... maka salah manusia itu sendiri kalau mereka nantinya
berakhir di neraka?
Saudara,..... Tuhan Yesus sampai harus mati di kayu
salib hanya untuk menebus dosa kita.... ini, adalah kasih yang sungguh sempurna
dari Tuhan.... lalu bagaimana mungkin sekarang ini, hanya karena Tuhan tidak
mencantumkan (“lupa”) tata cara baptisan yang “benar” dalam Alkitab, membuat
usaha Tuhan Yesus yang menebus dosa kita menjadi sia-sia?
Adakah yang lebih masuk akal akan hal ini? Tuhan
jelas tidak mungkin lupa. Tetapi mengapa dalam Alkitab sama sekali tidak
tercantum dengan jelas akan hal ini (tata cara pembaptisan)?
Logisnya iyalah.... kalau Tuhan tidak mungkin lupa,
namun juga tidak tercatat dengan jelas dalam Alkitab, maka tata cara baptisan
ini sendiri tidaklah penting. Bagaimana mungkin sesuatu yang sangat penting
namun tidak tercatat? Sehingga kita harus meraba-raba semoga benar dan kalau
salah berakhir di neraka? Jelas ini tidak benar!
Tetapi sangat logis sekali kalau hal itu tidak
tercantum dalam Alkitab, berarti tidak penting. Nah, permasalahan baru
muncul.... kalau seandainya tata cara pembaptisan ini sendiri tidak penting....
lalu bagaimana dengan peranan pembaptisan itu sendiri yang menempati posisi
kedua setelah “percaya” untuk dapat diselamatkan?
Saudara..... saya disini sama sekali tidak
mengatakan bahwa baptisan itu tidak penting.... justru baptisan itu memang
penting untuk keselamatan kita..... meskipun kita bukan diselamatkan karena
baptisan...tapi karena penebusan Yesus..... namun begitu, Alkitab jelas
mengatakan :
Markus
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan
dihukum.
Andaikata baptisan ini tidak penting..... sudah
tentu hanya dikatakan “siapa yang percaya akan diselamatkan..” namun coba
saudara perhatikan...... percaya dan dibaptis.......
Karena itu, semua orang kristen selalu mengalami pembaptisan.
Sekarang tentang baptisan ini sendiri,.... apa
pengertian yang sebenarnya yang harus kita pahami disini? Adakah arti yang
tersembunyi tentang baptisan itu sendiri? Jika tata caranya tidak penting di
mata Tuhan,.... lalu pengertian baptisan apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh
Tuhan?
Untuk dapat memahami hal ini saudara,...
pertama-tama kita harus paham bahwa segala sesuatu yang lahiriah, belum tentu
itu yang dimaksudkan oleh Tuhan. Sebagai contoh tentang anak perjanjian (Ishak)
dan anak lahiriah (Ismael). Perjanjian Tuhan tidak pada anak lahiriah, namun
pada Ishak.
Tentang keturunan Abraham sendiri.... Alkitab juga
mengatakan :
Galatia
3:7 Jadi hendaklah kalian menyadari bahwa orang yang
benar-benar keturunan Abraham adalah orang yang percaya kepada Allah.
3:29 Kalau kalian milik Kristus, maka kalian adalah
keturunan Abraham. Dan kalian akan menerima apa yang dijanjikan Allah.
Adakah kita yang milik Kristus ini adalah
orang-orang lahiriah dari keturunan Abraham? Kita sama sekali bukan keturunan
Abraham secara daging.... itulah mengapa kita diperingatkan bahwa janganlah
kita bermegah diri. Sebab kita ini hanyalah ranting yang dicangkokkan pada
pokok anggur sejati.
Namun demikian, kita adalah israel-israel rohani
itu. Karena kalau kita milik Kristus, maka kitalah keturunan Abraham. Dalam hal
apa kita dikatakan sebagai keturunan Abraham ini? Yang jelas bukan secara
daging..... satu-satunya cara yang memungkinkan kita sebagai keturunan Abraham
adalah secara rohani.
Nah, dengan pengertian di atas.... dapat kita pahami
juga bahwa baptis yang dimaksudkan sesungguhnya, tidak semata-mata baptisan
jasmani. Karena kalau ini yang dimaksud, sudah barang tentu tata cara
pembaptisan ini sendiri akan tertera dengan jelas di Alkitab sebagaimana
Alkitab menjelaskan hal-hal sedemikian dalam Imamat.
Alkitab sama sekali tidak menjelaskan bagaimana tata
cara pembaptisan (padahal baptisan ini penting) yang seharusnya dilakukan
karena memang pada dasarnya baptisan yang dimaksud lebih pada baptisan rohani.
Sehingga tata cara yang bersifat jasmani tidaklah begitu penting.
Hal yang sama juga dijelaskan pada Alkitab tentang
hal bersunat. Dulu,... orang israel melakukan apa yang dinamakan dengan sunat.
Hal ini bahkan dinyatakan dengan jelas bagaimana sunat itu harus dilakukan....
dan semua ini dilakukan secara jasmani.
Namun bagi kita orang-orang kristen, apakah sunat
dalam tata cara orang israel ini masih juga kita lakukan? Kalau kita tidak lagi
melakukan sunat dalam tata cara bangsa israel ini.... lalu apa? Bukankah sunat
itu sendiri adalah tanda perjanjian dengan Tuhan? Sunat seperti apa yang orang
kristen lakukan sekarang?
Roma
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang
lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan
secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya
dan sunat ialah sunat di dalam hati,
secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian
baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Inilah kita sekarang..... kita semua juga
disunat.... hanya saja dalam pengertian yang berbeda dari sebelumnya..... kalau
sebelumnya sunat itu adalah benar-benar dilakukan secara lahiriah.... maka kita melakukan sunat itu secara rohani...
tidak seperti bangsa israel yang melakukannya secara lahiriah.....
Begitu halnya dengan baptisan kita, bukan tentang
bagaimana cara kita dibaptis yang menentukan seseorang sudah di baptis apa
belum.... tetapi adalah baptis rohanilah yang menjadi tolak ukur seseorang itu
telah dibaptis apa belum.
Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan..... dan
apa kata Alkitab tentang baptisan yang harus kita terima?
Kisah Para Rasul
11:16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
Ayat di atas saja sudah menjelaskan dua hal yang
berbeda.... satu di baptis dengan air dan yang lain di baptis dengan Roh
Kudus....
Apakah dibaptis dengan Roh Kudus itu berarti sama
juga dengan menggunakan air? Jelas tidak... akan tetapi sebagai gambarannya...
maka kita dibaptis juga dengan menggunakan air.
Kisah Para Rasul
10:47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis
orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama
seperti kita?"
Jadi seseorang dapat seketika itu juga dibaptis dengan
Roh Kudus.... sama seperti yang terjadi pada kornelius dan orang-orangnya. Ini
artinya baptisan Roh Kudus tidak memerlukan air.... akan tetapi sebagai
pernyataan iman, sering kali kita dibaptis juga secara lahiriah.... ingat!
Baptisan lahiriah ini adalah untuk pernyataan iman.
Jadi baptisan itu, tidak selalu harus kita kaitkan
dengan baptisan yang dilakukan secara lahiriah atau jasmani.... dalam
kekristenan.... sesuatu lebih dititik beratkan pada hal yang bersifat
rohani..... kalau sekarang kita berbicara tentang baptisan.... maka konsep kita
tidak seharusnya terpaku pada hal-hal jasmani... sehingga kita harus berusaha
dengan berbagai cara untuk mencari tahu tata cara baptisan yang mana yang harus
diikuti dan dianggap benar.
Tidak tahukah saudara bahwa seluruh orang israelpun
telah dibaptis sejak jaman Musa?
I Korintus
10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Lalu apakah mereka ini semua dibaptis dengan cara
diselam kedalam air? Mereka dibaptis dalam awan dan dalam laut.... untuk dalam
laut ini saudara, jangan diartikan sama seperti ditenggelamkan dalam air
donk.... sebab bangsa israel dijaman musa memang tidak ada yang diselamkan
dalam air. Meskipun dikatakan dalam laut.... orang israel waktu itu tetap
berjalan ditanah kering pada saat laut itu terbelah.... jadi bukan diselam
kedalam air sampai kepala-kepalanya basah kuyup.... tidak!
Jadi kalau kita percaya dan dibaptis...(secara
rohani) maka kita akan selamat. Dibaptis disini sudah seharusnya kita lihat
secara rohani... bukan jasmani.... Baptisan jasmani semata-mata adalah bentuk
pernyataan iman kita. Tetapi baptisan rohani memiliki arti keselamatan, sama
dalam hal bersunat secara rohani.
Itulah mengapa sewaktu Tuhan kita Yesus Kristus
disalibkan.... Dia berkata pada salah seorang penjahat yang bertobat
disebelahnya....
Lukas
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Apa saudara fikir penjahat disebelah Yesus itu harus
dibaptis selam dulu baru dia selamat? Apa saudara fikir dia harus
dipercik-percik dulu dengan air baptisan baru dia selamat? Atau mungkin saudara
mulai berfikir jangan-jangan Yesus lupa telah menjanjikan suatu keselamatan
pada orang yang belum dibaptis?
Penjahat yang turut menderita dalam penyaliban
disebelah Yesus itu bertobat. Dia menyadari semua kesalahannya dan menaruhkan
pengharapannya pada Yesus.... inilah iman itu.... karena iman ini dia selamat.
Tidak ada satu ayatpun yang menyatakan bahwa orang ini pernah menerima baptisan
Yohanes. Dan Tuhan Yesuspun tidak menanyakan ataupun menegaskan bahwa orang ini
telah menerima baptisan Yohanes.... tapi Tuhan Yesus langsung berkata... “hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di
dalam Firdaus."
...............
Baptisan..... baik itu selam ataupun percik, pada
dasarnya hanyalah bentuk pernyataan iman kita.... tentang tata cara pembaptisan
itu sendiri, sama sekali tidak tercatat dalam Alkitab. Karena itu bagaimana
mungkin antara satu denominasi dengan denominasi yang lain bisa salah
menyalahkan dan menghakimi bahwa cara yang mereka gunakan adalah yang benar?
Apa standar kebenaran cara baptisan mereka itu?
Sesuatu yang memegang peranan penting apalagi bila
itu menyangkut keselamatan.... sudah barang tentu akan tercantum dengan jelas
sebagaimana Tuhan menjelaskan segala sesuatunya dalam Imamat.
Di atas ada saya nyatakan bahwa tentang baptisan ini
sendiri pada dasarnya adalah bentuk pernyataan iman kita.... pernyataan iman
tentang apa?
Roma
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.
I Petrus
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada
Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Semoga dengan uraian kita di atas, kita semua dapat
melihat lebih jauh tentang baptisan ini sendiri. Adalah suatu suka cita bagi
kita semua, apabila kita tidak lagi memandang segala sesuatu hanya berdasarkan
lahiriahnya saja. Silahkan saudara mengimani apa yang saudara percayai, dan
ujilah segala pengajaran yang saudara terima. Termasuk tulisan ini!
Syallom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar