Translate

Rabu, 29 Agustus 2012

Malaikat Jatuh


Melanjutkan pembahasan kita tentang pohon pengetahuan dan rahasia pembaptisan mengenai bagaimana dosa kita dapat ditebus, maka saat ini kita akan memasuki ulasan tentang mengapa kita manusia, saat jatuh dalam dosa masih memperoleh kesempatan untuk diselamatkan sementara malaikat yang jatuh dalam dosa, tidak memiliki kesempatan tersebut?

Pertanyaan ini ada saja yang memunculkannya entah dengan maksud apa? Mungkin hanya sekedar ingin tahu, ataupun sekedar iseng. Namun yang jelas, saat pertanyaan ini sepertinya tidak terjawab maka disadari ataupun tidak, dapat memberikan kesan seolah-olah Tuhan jadi pilih kasih dan tidak adil terhadap mahluk ciptaanNya sendiri.

Saat seseorang sudah masuk pada tahap ini,... hati-hati saudara, sebab imanmu terhadap Tuhan bisa dipertaruhkan!

Sebelum kita membicarakan lebih jauh mengapa malaikat yang jatuh sepertinya tidak mendapatkan kesempatan kedua itu, maka terlebih dahulu kita pahami tentang apa itu dosa dan bagaimana dosa dapat ditebus.

Saya disini tidak membahas apa definisi dari dosa itu sendiri. Tetapi penekanan saya lebih pada dosa yang sudah kita pahami bersama, dan bagaimana dosa tersebut harus dibayar oleh kita masing-masing. Dalam Alkitab dikatakan demikian :

Roma

6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Dosa, - tanpa mengenal besar ataupun kecil -, hanya dapat dilunasi dengan kematian. Tanpa kematian, dosa tidak akan pernah lunas. Saat seseorang ingin melunasi semua dosa-dosanya, maka orang tersebut harus mati lebih dulu, dan setelah itu barulah dosa-dosanya menjadi lunas.

Roma

6:7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

Jadi menurut Alkitab, siapapun dia yang ingin membayar dosanya, maka dia harus mati. Kematian ini adalah kematian di dalam dosa. Dan tiap orang yang mati di dalam dosa, maka sudah tentu orang ini bukanlah orang yang diselamatkan. Kita semua telah paham kemana orang yang mati dalam keadaan tidak selamat ini berada.

Tuhan menciptakan manusia dan setelahnya menempatkan mereka di taman firdaus. Di sana Tuhan telah mencukupkan segalanya. Dia telah memberikan aturanNya, termasuk juga proteksi yang dibutuhkan manusia. (mohon baca kumpulan sharing buku ke V pada judul “Pohon Pengetahuan”)

Manusia mengenal dosa pertama kalinya dari Adam, dimana karena bujukan iblis, maka Hawa telah menjadi perantara bagi masuknya dosa dalam sejarah umat manusia. Dan sesuai dengan konsekwensinya, maka sejak itu jugalah manusia bisa mati.

Tentang kematian ini sendiri saudara, sebenarnya ada satu rahasia besar yang tersembunyi di sana.

Kejadian

2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Dalam versi inggrisnya sebagai berikut :

Kejadian

2:17 But of the tree of the knowledge of good and evil, thou shalt not eat of it: for in the day that thou eatest thereof thou shalt surely die.

Kata “die” disini juga dipergunakan juga untuk menggambarkan terhadap kematian secara fisik.

Matius 

26:35 Peter said unto him, Though I should die with thee, yet will I not deny thee. Likewise also said all the disciples.

Dalam kitab kejadian ini, jelas sekali dikatakan pada saat memakan buah itu, maka pada saat itu juga manusia bisa mati secara jasmani. Terbukti setelah manusia di usir dari taman itu, Adam kemudian dapat mati. Tentang kematiannya secara rohani itu tidak perlu dibahas sebab segala sesuatu yang melanggar perintah Tuhan jelas menghasilkan dosa, dan dosa membuat kita terlepas dari Tuhan. Hal ini juga berlaku pada malaikat. Saat melakukan perbuatan yang menghasilkan dosa, maka terlepaslah kita dari Tuhan.

Kejadian

5:5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.

Awal mulanya Adam tidak diciptakan untuk mati, tetapi endingnya dia mengalami kematian.

Tentang hukuman mati saat makan buah pengetahuan ini saudara, memang sepertinya terlalu “kejam”. Coba kita bayangkan, ada larangan seperti ini, “Jangan makan buah ini – padahal tidak beracun – , saat kau makan maka kau harus mati.”

Mengapa hukuman yang diberikan sepertinya sangat maksimal sekali, yaitu kematian. Padahal kan cuma makan buah saja? Toh buahnya juga tidak beracun yang bisa membuat kita mati?

Saudara, kematian karena memakan buah pengetahuan ini, ternyata memiliki satu rahasia besar. Sebab dengan kematian itulah maka kita bisa diselamatkan. Nanti kita akan sampai ke ujung pembahasan ini.

Kejatuhan manusia bersifat jasmani. Saat Adam makan buah pengetahuan itu, yang dilakukan secara jasmani, maka saat itu juga penghukuman jasmanipun diterima, yaitu dari hidup kekal secara jasmani menjadi hidup fana secara jasmani pula. Yaitu bisa mengalami kematian. Dosa memakan buah pengetahuan ini, telah dilakukan secara jasmani dan telah menghasilkan akibat secara jasmani juga.

Sekarang karena manusia sudah terpisah dari Tuhan karena dosa, manusia juga mengalami kematian secara jasmani pula karena hal di atas. Jadi penghukuman kita jelas, yaitu terpisah dari Tuhan secara rohani dan dapat mengalami kematian secara jasmani.

Nah, mengacu pada keterangan di atas, sebenarnya dibalik kematian kita secara jasmani ini ada satu rahasia besar bagi penyelamatan. Seandainya kita tidak mengalami kematian secara jasmani dan hanya terpisah saja secara rohani dari Tuhan, maka sudah tentu kita tidak mungkin dapat diselamatkan.

Tetapi disinilah letak “keberuntungan” kita, kalau boleh saya katakan demikian, bahwa saat Adam melakukan pelanggaran secara jasmani, yaitu memakan buah pengetahuan, yang dapat berakibat pada kematian secara jasmani, secara berbarengan kita juga telah memiliki pintu keselamatan yang nantinya akan menyelamatkan kita saat Yesus menggenapinya.

Saudara, seperti ulasan kita pada (buku sharing ke VI pada judul “Bagaimana Dosa Kita Ditebus?”) bahwa di sana dikatakan karena pembaptisan dalam nama Yesus, membuat kita telah mati sama seperti Yesus mati.

Roma

6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Meskipun sekarang ini kita masih hidup, pada dasarnya kita telah mengalami kematian sama seperti Yesus telah mati.

Dan menurut firman Tuhan di kitab

Roma

6:7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

Maka secara tidak langsung kita telah melunasi hutang dosa ini. Yaitu kita telah membayar hutang dosa dengan “kematian” kita yang dimungkinkan di dalam Yesus Kristus. Inilah letak rahasia keselamatan kita. Yaitu kita dapat membayar hutang dosa kita dikarenakan kita dimungkinkan oleh Tuhan Yesus Kristus untuk membayarnya dengan “kematian” kita di dalam namaNya.

Siapa yang telah mati untuk membayar dosanya, dia telah lepas dari kuasa dosa. Dan Tuhan telah menetapkan bahwa manusia hanya mati satu kali saja. Tidak lebih.

Ibrani 

9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

Tetapi di dalam Yesus, kita telah mengalami kematian satu kali itu, yaitu saat kita dibaptis di dalam namaNya.

Kalau saat ini kita masih hidup, itu karena kita hidup dalam Yesus.

Roma

6:11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!

Galatia

2:19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Jadi saudara, kita manusia meskipun telah jatuh dalam dosa, masih memungkinkan untuk diselamatkan karena Adam, yang telah melakukan perbuatan dosa itu, telah menyebabkan kita dapat mati secara jasmani. Dan kematian secara jasmani ini memungkinkan kita untuk diselamatkan dengan cara mengalami “kematian” secara jasmani itu untuk melunasi dosa melalui baptisan kita di dalam nama Yesus, yang adalah Tuhan dan Juru Selamat kita. (perlu diingat kalau kita bicara baptisan, jangan diartikan dengan baptisan selam ataupun percik, bukan itu yang saya maksudkan. Untuk memahami baptisan yang saya maksudkan ini saudara dapat membaca buku sharing ke V dengan judul “Baptis!”)

Tanpa Yesus Kristus yang adalah pintu keselamatan, kita tidak mungkin bisa mengalami “kematian” yang merupakan satu-satunya cara melunasi dosa.

Nah, kembali kepertanyaan awal yang mungkin secara iseng dipertanyakan, mengapa malaikat yang berbuat dosa sepertinya tidak ada pengampunan?

Saudara, apabila saudara telah memahami ulasan kita di atas, sebenarnya pertanyaan ini sendiri telah terjawab dengan sendirinya. Tetapi saya akan coba untuk merangkumkannya sebaik mungkin.

Malaikat jelas berbeda dengan manusia. Malaikat adalah mahluk roh. Bukan mahluk jasmani seperti manusia. Saat malaikat melakukan dosa, malaikat melakukannya dengan kehendak dan kesadarannya sendiri.

Manusia pertama, melakukan dosa karena pengaruh luar (bujuk rayu iblis – malaikat jatuh), bukan dari dalam dirinya sendiri. Namun demikian karena telah melakukan hal yang melawan perintah Tuhan, maka akibat yang ditimbulkannyapun sama seperti yang dilakukan oleh malaikat jatuh. Yaitu hidup terpisah dari Tuhan.

Akan tetapi yang paling menentukan di sini adalah, saat malaikat melakukan perbuat dosa, perbuatan dosa yang dilakukan itu adalah bersifat rohani, yaitu ingin menyamai Tuhan.

Perbuatan dosa Adam, adalah perbuatan dosa jasmani, yaitu memakan buah pengetahuan. Sehingga efek dari hal ini maka manusiapun akan mati secara jasmani.

Malaikat jatuh, tetap tidak akan mati, karena dia roh adanya dan perbuatan dosanyapun bersifat rohani yaitu terpisah dari Tuhan.

Manusia juga begitu, dosanya membuat dia terpisah dari Tuhan, namun manusia bisa mati secara jasmani.

Kematian manusia secara jasmani ini, memungkinkan manusia dapat diselamatkan karena dosa, baru lunas setelah yang berbuat dosa mengalami kematian, sesuai roma di atas.
Karena manusia memungkinkan mengalami “kematian” di dalam Yesus Kristus, makanya manusia memiliki pengharapan untuk dapat diselamatkan.

Sementara malaikat yang berdosa, karena tidak memungkinkan mengalami kematian, maka keterpisahannya dari Tuhan, tidak memiliki jalan kematian untuk melunasi dosanya. Sebab dosa yang diperbuatnya sendiri bersifat rohani yaitu ingin menyamai Tuhan. Dosa manusia bersifat jasmani karena makan buah pengetahuan yang memungkinkan manusia mengalami kematian.

Semoga sharing yang sederhana ini dapat membantu kita mengalami pergumulan atas hal di atas. Saya seperti juga saudara, hanyalah berusaha memahami hal yang terjadi. Sudah tentu untuk kebenaran yang sesungguhnya hanya akan kita dapatkan dari Tuhan Yesus sendiri. Apabila saudara memiliki pemahaman yang lebih membangun, saya mohon hendaknya saudara mau berbagi sehingga kita dapat saling menguatkan. Semoga Tuhan berkenan memberikan kita pemahaman yang sebenarnya.

Segala kemuliaan hanya bagi Bapa di Sorga, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar