Translate

Minggu, 26 Agustus 2012

Hati-hati Dengan “Dukun Kristen”!


Saudara terkasih, judul di atas memang suatu peringatan bagi kita. Penyesat datang memang hampir selalu menggunakan wajah manisnya. Berbagai cara diusahakan dengan maksud, sekiranya mungkin orang-orang percayapun dapat disesatkan. Untuk itulah kita harus senantiasa berjaga-jaga di dalam iman, agar pada saat si penyesat itu hadir di sekitar kita, maka kita dapat mengenalinya.

Bukan untuk berkenalan Saudara, ha…ha…gawat! Justru agar kita dapat lebih waspada karena biasanya penyesatan yang disajikan di hadapan kita itu sangat halus cara kerjanya.
Seorang teman pernah memberitahu saya, bahwa si A yang adalah temannya juga, ternyata memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang hanya dengan segelas air putih. Orang tersebut beragama kristen. Terlepas hal ini benar atau tidak, saya tidak pernah membuktikannya.

Dan pada kesempatan ini juga saya tidak bermaksud menghakim si A, karena kita memang tidak boleh saling menghakimi, bukan? Namun satu hal yang saya rasa benar adalah, tidak tertutup kemungkinan memang ada orang-orang yang seperti itu. Saya tidak tahu apakah teman saya ini merasa kagum atau prihatin atas “kemampuan” si A ini. Namun yang saya tangkap dalam hal ini, seseorang yang telah mempraktekkan hal-hal semacam itu sudah bertindak sebagai dukun dengan kemampuannya itu. Meskipun mungkin saja ada rekan seiman yang lain mengatakan mana mungkin, karena dia juga beragama kristen.

Saudara, agama seseorang tidak dapat menjamin keselamatan orang tersebut. Yang dapat menjamin keselamatan orang tersebut cuma Yesus Kristus Tuhan kita. Ikut Yesus berarti mengikuti semua ajaran-Nya, bukan seperti kerbau yang dicocok hidungnya, mengikuti tapi tanpa pengertian. Apalah susahnya mengaku beragama kristen. Toh tinggal ke RT dan minta dituliskan di KTP doank…untuk lebih menyakinkan yah, ikut juga ke gereja tiap minggu…beres!

Jadi disini, janganlah kita melihat sesuatu itu hanya dengan apa yang dapat dilihat oleh mata, yang terpenting adalah lihat dengan iman kita sebagai orang percaya. Sesuatu yang terlihat baik, belum tentu sama seperti yang terlihat.

Praktek-praktek perdukunan bisa saja terjadi dikalangan orang-orang yang mengaku dirinya sebagai kristen. Baik hal ini disadari oleh yang bersangkutan, maupun tidak. Pada dasarnya, apabila ada seseorang yang mengaku dirinya kristen namun melakukan praktek penyembuhan dengan cara yang sama sekali tidak Alkitabiah, jangan terima itu sebagai sesuatu yang berasal dari Tuhan.

Meski belum pernah meyaksikannya sendiri, saya pernah mendengar bahwa ada juga orang yang dapat melakukan penyembuhan dengan membacakan ayat-ayat Alkitab pada segelas air putih, mungkin juga menuliskannya pada secarik kertas atau apalah, yang pada intinya menggunakan ayat-ayat dari Alkitab termasuk doa Bapa Kami sebagai sarana penyembuhannya. Apakah ini Alkitabiah?

Saudara, yang dimaksud Alkitabiah itu bukan ayat-ayat Alkitab yang ditulis-tulis sebagai sarana penyembuhan. Entah itu dibuat jimat ataupun untuk diminumkan, bukan! Kita jangan sampai tersesat dalam hal-hal demikian. Inilah yang saya maksudkan dengan dukun-dukun kristen itu. Praktek-praktek perdukunan yang mengunakan sarana ayat-ayat Alkitab sebagai manteranya.

Ev. Daud Tony, dalam salah satu buku dan cdnya pernah membahas masalah ini. Menurut beliau, mantera, pada dasarnya adalah kata sandi yang mengikat antara pemakainya dengan kuasa gelap. Kemampuan untuk mendapatkan mantera ini dapat diperoleh dengan usaha yang bersangkutan sendiri – artinya yang bersangkutan pergi mencari ilmunya sendiri – atau juga didapat dari orang lain, seperti diwariskan, mendapat mimpi dan bahkan mungkin kemampuan itu datang dengan sendirinya melalui bisikan-bisikan yang diterima oleh orang yang bersangkutan.

Setiap orang yang mengikat diri dengan kuasa gelap seperti ini dapat menentukan sendiri kata sandi seperti apa yang dia inginkan, dalam kasus lain bisa jadi kata sandinya ditentukan oleh kuasa gelap itu sendiri. Dan kata sandi ini menurut Daud Tony, tidak terbatas pada kata-kata yang tanpa arti, namun dapat juga diambil dari ayat-ayat Alkitab, ataupun kitab-kitab “suci” agama lain.

Bahkan untuk masa tertentu, malahan ada yang menggunakan gerakan anggota tubuh sebagai kata sandinya. Itulah mengapa kalau kita melihat film-film silat jaman dulu, banyak orang-orang yang mengaku dirinya pendekar memiliki ilmu “kadiqjayaan” dengan gerakan-gerakan tertentu untuk mengeluarkan ilmu pamungkasnya itu. Hal ini Saudara, bukanlah hanya ada pada film-film saja. Contoh yang paling sederhana sekarang ini, di jaman ini, adalah perkumpulan-perkumpulan silat yang mengandalkan ilmu tenaga dalamnya. Pada tingkatan tertentu, guru silatnya akan “mengisi” sesuatu kedalam diri muridnya. Inilah salah satu ilmu yang diwariskan/diturunkan. Pada beberapa dukun pelet mereka menggunakan kedipan mata untuk mempengaruhi korbannya. Gerakan-gerakan itu, baik gerakan tangan ataupun kedipan mata sebenarnya kata sandi di dalam dunia roh bagi orang yang bersangkutan.

Mungkin saja orang yang menggunakannya itu, tidak menyadari kalau itu kata sandi yang mereka gunakan untuk berhubungan dengan roh-roh jahat yang mengikat perjanjian dengan mereka. Bahkan mereka sendiri terkadang tidak sadar kalau sudah mengikat perjanjian dengan roh-roh jahat tersebut. Sebabnya mengapa? Bisa jadi mereka tidak mendapatkannya dengan cara bertapa di tempat-tempat angker, yang langsung berhubungan dengan kuasa gelap tersebut, namun cuma mempelajarinya dari guru-guru mereka diperkotaan, di hotel-hotel ataupun ditempat-tempat lain yang jauh dari kesan mistis.

Kita sebagai orang percaya tidak pernah mendapatkan pengajaran tentang kekristenan langsung dari para rasul atau mungkin Tuhan Yesus sendiri, tapi toh kita tetap pengikut Kristus walaupun pengenalan kita tentang kekristenan mungkin cuma melalui orang tua dan kemudian pendeta saja, yang mungkin sudah berada pada urutan ratusan generasi dari murid para rasul dulu.

Begitu juga hal yang sama terjadi pada orang-orang yang mempelajari praktek-praktek kegelapan. Walaupun mereka mendapatkan ilmu tersebut bukan dengan cara bertapa atau semedi ditempat-tempat yang angker dan lain sebagainya, tapi karena ilmu itu didapat dari ikatan dengan kuasa gelap oleh eyang buyut gurunya, maka pada dasarnya mereka itu juga adalah murid-murid kuasa kegelapan itu sendiri. Disadari ataupun tidak.

Ciri-ciri kalau mereka telah melakukan ikatan itu sebenarnya dapat terlihat, kalau mereka mau jeli memperhatikannya. Biasanya yang bersifat umum, mereka yang menginginkan ilmu tertentu tersebut harus memenuhi beberapa syarat, mulai dari yang paling ringan sampai terkadang yang sangat berat. Setelah itu terkadang juga akan disertakan dengan beberapa pantangan. Persyaratan dan pantangan ini sebenarnya adalah bentuk kepatuhan dan ketaklukan dari orang yang bersangkutan pada ikatan kuasa gelap tersebut.

Jangan dilihat hanya dari berat ringannya persyaratan itu, seolah-olah yang beratlah (seperti korban nyawa manusia) baru yang berbahaya. Korban yang teringanpun pada dasarnya sama saja, walaupun persyaratannya cuma dalam bentuk sejumput ketan hitam sekalipun. Yang penting disini sudah terlihat bentuk kepatuhan dan ketaklukan untuk memenuhi apa yang diminta oleh kuasa gelap tersebut.

Kembali ke ayat Alkitab yang digunakan sebagian orang sebagai kata sandi dalam dunia roh jahat, bagaimana bila kita membacanya? Apa juga seperti membaca mantera?...
Tidak Saudara! Ayat-ayat tersebut hanya menjadi mantera bagi orang yang mengikat perjanjian dengan kuasa gelap itu. Jadi bila kita orang kristen yang membacanya, ayat-ayat itu tetaplah firman Tuhan yang mulia. Hal ini dapat Saudara pahami lebih lanjut pada penjelasan Ev. Daud Tony di dalam bukunya.

Karena itu Saudara, kita jangan sampai tertipu kalau ada seseorang menyembuhkan orang lain dengan menggunakan ayat-ayat Alkitab, terus kita langsung menganggapnya sebagai kuasa dari Tuhan yang benar. Bahkan kejadian seperti ini sebenarnya telah ada pada jaman para Rasul dulu.

Kisah Para Rasul 19

19:13. Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."

Jadi kalau demikian, bagaimanakah cara penyembuhan yang Alkitabiah? Yang benar-benar dengan kekuatan dari Tuhan saja? Beberapa ayat di bawah menjelaskan.

Kisah Para Rasul  9

9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, Saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."

Kisah Para Rasul  28

28:8 Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia.

Memang tidak semua kesembuhan yang diceritakan dalam Alkitab selalu diawali dengan penumpangan tangan atas si sakit. Dan cara ini juga memang bukan jaminan kalau tidak ditiru oleh kuasa gelap, namun yang pasti dari itu semua, tidak ada cara penyembuhan yang lebih Alkitabiah, selain penyembuhan yang dilakukan dalam nama Yesus Kristus.

Jadi bukan cara bagaimananya yang menjamin Alkitabiah atau tidak, tapi dengan kuasa dan dalam nama siapa kesembuhan itu terjadi. Orang kristen yang kudus, siapapun orangnya, dia akan mampu menyembuhkan orang yang sakit dengan menumpangkan tangannya pada si sakit, asal dengan yakin dan tanpa ragu dia melakukan itu.

Markus 16

16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam kata-kata yang baru bagi mereka,
16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Firman Tuhan mengatakan orang itu akan sembuh. Bukan sembuh seketika, dan bukan pula mungkin sembuh. Tapi akan sembuh, dan ini harus kita imani. Kita hanya perlu meletakkan tangan kita atas si sakit, dan dengan iman, dalam nama Yesus kita mintakan kesembuhan itu. Tidak perlu yang lain seperti dupa, kemenyan, air putih dan macam-macam persyaratan tetek bengek lainnya.

Bagaimana kalau sakitnya tidak sembuh juga?...(mohon Saudara baca “ kumpulan sharing buku I “ pada judul KKR)

Jadi Saudara, kesembuhan yang Alkitabiah dapat kita pahami dengan beberapa ayat di atas. Namun bila kita temukan ada “orang kristen” yang menyembuhkan orang sakit dengan menggunakan sarana segelas air putih yang dibaca-baca, diputer-puterkan salib, dan lain sebagainya, hati-hati! Jangan-jangan orang tersebut adalah dukun yang berkedokkan kekristenan.

Hindarilah orang-orang yang seperti itu Saudara, mereka adalah jerat-jerat yang dipasang si jahat di sekeliling kita. Walaupun terkadang mereka sendiri tidak menyadarinya, kalau mereka telah diperalat oleh kuasa kegelapan sebagai agen-agennya.

Mungkin saja kita mengenal mereka sejak kecil sebagai seorang kristen yang baik. Tapi toh dalam perkembangan selanjutnya, mana kita tahu kalau mereka telah terperdaya oleh keinginannya sendiri untuk memiliki kemampuan lebih dari pada orang lain, dengan mempelajari sesuatu yang jauh dari Tuhan.

Dengan memahami firman Tuhan secara baik, kita dapat terhindar dari hal-hal yang demikian. Setidaknya sekarang, kita dapat lebih hati-hati lagi dalam melihat sesuatu. Jangan menganggap sesuatu itu baik, hanya karena kita melihat kulitnya mulus seperti buah kedondong.

Saya harapkan sharing ini dapat lebih mendewasakan iman kita. Sesuatu yang tidak dapat Saudara terima dalam sharing ini biarlah menjadi keputusan Saudara sendiri. Tidak ada ketentuan kalau Saudara harus menerima pemahaman yang sama.


Syallom…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar