I Samuel
28:11 Sesudah itu bertanyalah perempuan itu:
"Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?" Jawabnya:
"Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku."
28:12 Ketika perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah
ia dengan suara nyaring. Lalu perempuan itu berkata kepada Saul, demikian:
"Mengapa engkau menipu aku? Engkau sendirilah Saul!"
28:13 Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah
takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul:
"Aku melihat sesuatu yang ilahi
muncul dari dalam bumi."
28:14 Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu:
"Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul,
berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu
berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah.
Nas di atas membawa kita untuk melihat, bahwa roh
orang yang telah mati dapat dipanggil kembali kedunia ini.
Dan ternyata, pemahaman akan hal ini dipandang cukup
serius oleh sebagian orang. Karena itu, tidaklah mengherankan kalau ada desas
desus yang mengatakan bahwa roh orang yang sudah mati di luar Yesus, masih
dapat diselamatkan karena dapat di panggil kembali,... dan kemudian di injili
dari dunia kita ini.
Saudara jangan menganggap hal ini lucu! Sebab dari
yang pernah saya dengar, ternyata praktek menginjili orang yang sudah mati ini
ada dilakukan oleh salah seorang “pendeta” yang ada di suatu daerah di
Indonesia.... (ini desas desus... sayapun belum pernah menyaksikannya sendiri.)
Namun di sini saya tidak membahas tentang ajaran “pendeta”
ini.... karena untuk pembahasan tentang ajaran “pendeta” ini sudah dilakukan
oleh pendeta Budi Asali di tripod.com. Di sini saya hanya akan membahas tentang
roh Samuel yang “dipanggil” kembali kedunia ini.
Seperti saudara ketahui pada ayat di atas, bahwa
seorang perempuan pemanggil arwah orang yang sudah meninggal, berhasil
“memanggil” roh/arwah Samuel, yang telah meninggal. Perempuan itu sebenarnya
tidak mengenal sama sekali siapa itu Samuel. Hal ini di tegaskan di ayat 11,
dimana perempuan tidak sama sekali tidak terkejut ketika Saul menyuruhnya
memanggil Samuel, tetapi ketakutannya terjadi pada waktu dia melihat sesuatu
yang “ilahi” dari roh yang dipanggilnya ini.
Saul semakin percaya akan penglihatan dari perempuan
ini karena memang dalam logikanya sendiri seharusnya memang benar roh Samuel
berbeda dengan roh orang mati lainnya.... dalam hal ini ada sesuatu yang
“ilahi” yang menyertainya. Itulah mengapa kemudian Saul sama sekali tidak
meragukan akan “roh Samuel” ini, sehingga dia sampai berlutut dan menyembah.
Mengingat ayat di atas ini, maka tidaklah heran
kalau masih ada sebagian orang kristen yang masih beranggapan bahwa roh orang
yang sudah mati,... masih dapat di panggil kembali.
Namun begitu kesulitan akan muncul apabila kita
melihat Lukas 16:19-31 yang dengan jelas mengatakan bahwa orang yang sudah mati
tidak dapat kembali ke dunia ini. Bagaimana ini saudara? Adakah Firman Tuhan
bertentangan satu dengan yang lainnya? Ataukah ada yang salah dengan pemahaman
kita sendiri?
Saudara yang terkasih.... sudah selayaknya kita
harus mendewasakan iman kita, sehingga kita tidak lagi mudah diombang ambingkan
oleh pengajaran-pengajaran yang jauh dari dasar Alkitab kita. Kita memang masih
bayi, karena itu mudah di sesatkan... namun begitu, bila kita mempunyai
keinginan kuat untuk tumbuh dewasa dalam iman, maka kita akan mengalami
pertumbuhan iman yang pesat pula.
Dalam hal rohani, kita tidak akan tumbuh dewasa bila
kita tidak menginginkan pertumbuhan itu sendiri. Jangan saudara kira
pertumbuhan iman bayi kita akan sama seperti pertumbuhan bayi secara fisik,
yaitu akan bertumbuh dengan sendirinya sesuai dengan umur yang bersangkutan.
Tidak! Secara rohani, bila kita bayi dan tidak menginginkan pertumbuhan, maka
sampai kita matipun bisa jadi iman kita tetaplah bayi. Karena itu saudara...
bertumbuhlah dewasa!
I Samuel 28 di atas mengatakan bahwa roh Samuel
dapat di panggil kembali ke dunia ini oleh seorang pemanggil arwah. Meskipun
tentang pemanggil arwah ini sendiri semasa hidup Samuel, sudah berusaha “dileyapkan”
dari antara orang israel. Karena hal memanggil arwah ini sendiri memang adalah
kekejian di mata Tuhan.
Ulangan
18:10 Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang
mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api,
ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah,
seorang penyihir,
18:11 seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh
peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.
18:12 Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi
TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau
mereka dari hadapanmu.
Namun sekarang, setelah kematiannya (Samuel), justru
“rohnya” sendiri dipanggil oleh seorang pemanggil arwah, dan..... dia (Samuel)
patuh untuk datang atas panggilan tersebut..... he..he... sungguh ironis bukan?
Adakah diantara kita di sini yang percaya dengan
logika konyol seperti ini?
Kalau logika konyol seperti ini tidaklah
mungkin,.... lalu apa sebenarnya yang telah terjadi? Apakah memang bukan roh
Samuel yang datang berkunjung itu? Kalau bukan lalu mengapa apa yang
diramalkannya terjadi pada Saul? Bukankah roh Samuel itu mengatakan demikian :
I Samuel
28:19 Juga orang Israel bersama-sama dengan engkau akan diserahkan TUHAN
ke dalam tangan orang Filistin, dan besok
engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara
Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin."
Apakah yang di katakannya ini menjadi kenyataan?
I Samuel
31:2 Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan
Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.
31:4 Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya:
"Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang
tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan."
Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul
mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.
31:5 Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah
mati, iapun menjatuhkan dirinya ke atas
pedangnya, lalu mati bersama-sama dengan Saul.
31:6 Jadi Saul,
ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh tentaranya sama-sama mati
pada hari itu.
Jadi bagi saudara yang beranggapan bahwa ramalan itu
tidak terjadi.... saudara ternyata harus “kecewa” dalam hal ini. Karena
“ternyata” Alkitab menuliskannya demikian.
Nah, sekarang apa konsekwensinya bagi kita? Bukankah
jelas apa yang dikatakan oleh roh Samuel ini telah menjadi kenyataan? Artinya benar
donk yang datang itu adalah sungguh-sungguh roh Samuel? Coba lihat! Semua apa
yang diramalkan oleh roh ini terjadi kan? Saul beserta anak-anaknya benar-benar
mati besoknya. Jadi ramalan tergenapi!
Saudara.... kita masuk ke pembahasannya....
Sebagian orang telah mengatakan bahwa ramalan roh
Samuel ini tergenapi. Karena itulah mereka kemudian berasumsi bahwa yang datang
atas pangilan perempuan pemanggil arwah itu adalah benar roh Samuel. Tetapi....
sebenarnya apa betul ramalan itu tergenapi? Mari kita perhatikan lebih detail
lagi....
Sekarang kita perhatikan pada inti dari ramalan itu
sendiri.... (karena inilah yang menjadi alasan pokoknya). Ramalan itu berkata :
“besok engkau serta
anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku”
Arti dari kalimat ini adalah
besok, engkau dan seluruh anak-anakmu akan mati!
Engkau dan seluruh
anak-anakmu..... cam kan ini, Saul dan seluruh anak-anaknya.... ingat, di
kalimat itu adalah seluruh..... bukan sebagian.... atau separuh.... atau
beberapa.... tapi seluruh. Dan kalau ramalan ini terpenuhi.... maka seharusnya
tidak ada lagi yang bersisa donk....? Bukankah seluruh? Adakah di antara kita
kalau mengatakan seluruh berarti hanya menginginkan sebagian saja?
Kalau kita dalam perbincangan
sehari-hari saja mengatakan seluruh berarti menginginkan semua, terlebih lagi
jika itu bahasa ramalan. (karena bahasa ramalan ini akan dibuktikan dengan
kenyataannya – karena itu apa yang dikatakannya harus lebih diperhatikan lagi
kata perkata)
Nah, pembuktian kita atas ramalan ini adalah....
benarkah anak-anak Saul memang mati semuanya pada keesokkan hari setelah Saul
berjumpa dengan roh Samuel itu? Andai kata semua matipun.... waktu kematiannya
ini juga sangat menentukan terpenuhi tidaknya ramalan itu.... karena dalam
ramalan itu dikatakan besok! Apalagi bila ada yang tidak mati! Ini lebih lagi
dapat mematahkan kebenaran ramalan itu.
Anak-anak Saul yang tewas dalam pertempuran itu
adalah Yonatan, Abinadab dan Malkisua. Adakah anaknya yang lain
selain itu? Ada!
II Samuel
6:20. Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka
keluarlah Mikhal binti Saul
mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi
dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa
dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu
menelanjangi dirinya!"
Yah, Mikhal adalah juga anak Saul.... dan dia tidak
mati saat itu. Dia bahkan masih hidup pada saat Daud telah menjadi raja orang
israel. Sebagaimana kita ketahui, daud dapat menjadi raja setelah Saul mati.
Dan dalam ramalan itu dikatakan bahwa semua anak Saul akan mati beserta Saul.
Tetapi dapatkah saudara lihat bagaimana Mikhal yang juga anak Saul masih segar
bugar bahkan lama setelah ayahnya, Saul meninggal?
Jelas ramalan yang mengatakan bahwa anak-anak Saul
akan mati juga bersama-sama Saul tidak terpenuhi. Ramalan itu meleset. Dengan
ayat di atas, jelas ramalan yang didapat dari “roh Samuel” itu tidaklah
terpenuhi. Artinya disini bahwa “roh” yang datang itu jelas diragukan sebagai
roh Samuel. Sebab, ramalannya sendiri yang dijadikan dasar untuk pembenaran itu
tidak tergenapi.
Tetapi saudara...... ternyata masih ada juga yang
mengait-ngaitkan hal itu dengan Alkitab dalam bahasa sehari-hari yang berbunyi
demikian :
I Samuel
28:19 Engkau dan orang-orang Israel akan diserahkan-Nya kepada orang
Filistin. Besok engkau dan putra-putramu
akan berkumpul dengan aku; bahkan seluruh tentara Israel pun akan diserahkan
TUHAN kepada orang Filistin."
Nah, bukankah yang dimaksud dengan anak disini
adalah putra-putra.... artinya diluar dari putri donk.....
Ok-lah....... kita terima kritik ini..... bukankah
dalam mencari kebenaran memang harus ada bukti yang menguatkan?
Sekarang kita anggap argumen kita di atas tidak
tepat. Dan karenanya tidak dapat kita jadikan dasar untuk menganggap ramalan
ini tidak tergenapi. Lalu adakah argumen lain yang dapat kita ajukan sebagai
dasar kita?
Alkitab mengatakan :
16:23 Di dunia orang mati ia
menderita sekali. Dan pada waktu ia
memandang dari sana ke atas, ia melihat Abraham di tempat yang jauh dan
Lazarus ada di samping Abraham.
Saudara, Tuhan Yesus mengatakan dalam perumpamaanNya
bahwa pada waktu orang kaya ini sedang menderita sengsara di alam maut... dia memandang ke atas dan........ ada
apa di atas sana?..... ada Lazarus...... siapa Lazarus ini? Adakah Lazarus ini
juga bersama-sama orang kaya ini di alam maut?... jelas tidak! Lalu dimana
Lazarus ini berada?
Lazarus berada di “Pangkuan Abraham” sebagai lambang
tempat dimana orang-orang yang selamat berada... atau setelah jaman Yesus lebih
dikenal dengan Firdaus.....
Dimanakah “Pangkuan Abraham” ini berada?.....
Pada ayat di atas dikatakan “Pangkuan Abraham” ini
adanya di atas...... sekali lagi di
ATAS......
Dapat saudara pahami disini? Pangkuan Abraham ini
adanya di atas..... dan.... karena nabi Samuel hidup di masa sebelum Yesus....
tentu istilah tempat dimana dia berada harusnya juga mengacu pada Pangkuan
Abraham ini.... di manakah itu? Sudah tentu di atas!
I Samuel
28:13 Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah
takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul:
"Aku melihat sesuatu yang ilahi
muncul dari dalam bumi."
Sekarang, di I Samuel 28:13 dikatakan roh Samuel,
munculnya dari dalam bumi!
Yang berada dari dalam bumi (dibawah), adalah alam
maut dimana orang kaya dalam Lukas 16 itu berada..... yaitu tempat dimana
orang-orang yang mati tanpa Tuhan.
Samuel, seorang nabi Tuhan, sampai matinya berkenan
di mata Tuhan. Sudah tentu samuel lebih dari hanya seorang Lazarus.... karena
itu pula sudah tentu dia akan berada di “Pangkuan Abraham” sama seperti dimana
Lazarus berada...... jadi bagaimana mungkin dia akan muncul dari dalam bumi?
Lalu siapakah yang dapat muncul dari dalam bumi ini? Jelas yang tinggal dan
berkuasa disana.
Wahyu
13:11. Lalu saya melihat seekor binatang lain muncul dari dalam bumi. Ia mempunyai dua tanduk seperti
tanduk anak domba. Suaranya seperti suara naga.
Karena “roh Samuel” itu munculnya dari dalam
bumi,... sangat jelas disini bahwa tidak mungkin itu adalah roh Samuel.
Dan kembali ke isi dari ramalan itu sendiri.....
selain tentang putra-putranya yang mati itu.... ada hal lain yang lebih penting
dari sana yang harus kita pahami... yaitu....
I Samuel
28:19 ................. besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. ................."
Dapat saudara lihat yang saya bolt di atas?
Besok, Saul dan anak-anaknya akan mati...... dan
mereka akan bersama-sama dengan siapa?......
Dengan Samuel tentunya! Karena daku di ayat tersebut
mengacu pada Samuel itu sendiri.
Pertanyaan saya, “jika Samuel itu nabi Tuhan yang
berkenan di mata Tuhan dan matinya ada di Pangkuan Abraham, apakah mungkin Saul
yang matinya bunuh diri dan yang sebelumnya malah sudah di tolak oleh Tuhan
akan berada bersama-sama Samuel juga? Yaitu di Pangkuan Abraham?”
Enak sekali donk..... kalau begitu kita ramai-ramai
saja bunuh diri..... supaya kita juga dapat secepat mungkin sampai ke Pangkuan
Abraham.
Saudara dapat memahaminya bukan?.....
Jelas sekali ramalan itu tidak benar! Jelas sekali
roh Samuel itu adanya di atas dan bukannya di bawah.
Dan...
Jelas sekali arwah orang mati tidak bisa di panggil!
Semoga ulasan kita ini dapat berguna bagi
pertumbuhan iman kita....
Segala kemuliaan bagi Yesus... amin.
Syallom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar