Translate

Rabu, 29 Agustus 2012

Hukum Taurat, Dulu dan Sekarang.


Saudara terkasih, kita semua tentu mengenal apa itu hukum Taurat. Baik dalam perjanjian lama, maupun dalam perjanjian baru Tuhan masih menyingung tentang hukum Taurat ini. Bahkan dalam salah satu ayat di Injil Matius hukum Taurat malah ditegaskan sebagai berikut:

Matius

5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Ini adalah jaminan pasti dari Tuhan bahwa hukum Taurat, sampai kapanpun tidak akan pernah kadaluarsa dan tetap akan berlaku selamanya hingga akhir dari kerajaan seribu tahun.

Mengapa hukum ini sedemikian kekalnya? Lain tidak karena hukum ini berasal dari Tuhan sendiri. Hukum yang diberikan Tuhan secara langsung bagi umat manusia. Jauh berbeda dengan semua hukum-hukum negara yang adalah buatan manusia di bumi ini.

Hukum Taurat yang diberikan Tuhan melalui nabi Musa itu, pada dasarnya adalah tuntunan bagi kita untuk dapat mencapai standar kekudusan Tuhan agar dapat memasuki sorgaNya. Tanpa menuruti hukum ini, manusia tidak akan pernah mencapai kerajaan Allah. Begitulah kurang lebih pentingnya hukum ini bagi kita, saudara.

Masalah baru timbul setelah kita berusaha untuk hidup menuruti hukum itu. Bagaimanapun kita berusaha untuk dapat menjalankan semua hukum Taurat yang ada sepuluh point itu, tetap aja ada bolong-bolongnya bagi kita. Tidak ada seorangpun yang dapat menjalani keseluruhan hukum itu. Padahal, tanpa menjalani keseluruhan hukum Taurat itu, maka kita semua sudah dapat dipastikan berakhir di neraka. Mengapa demikian? Karena itulah hukum kekudusan Tuhan.

Sebagai ilustrasi saya gambarkan berikut ini.

Seorang anak yang ingin kuliah, tidak akan dapat masuk ke perguruan tinggi manapun jikalau anak tadi belum ataupun tidak lulus dari sekolah lanjutan atas.
Standar untuk masuk perguruan tinggi, adalah lulus sekolah lanjutan atas.
Perguruan tinggi ini kita pararelkan dengan sorga dan lulus sekolah lanjutan atas dipararelkan juga dengan hukum Taurat itu.
Jadi.....
Tanpa lulus sekolah lanjutan atas, mustahil bisa masuk perguruan tinggi
Tanpa hukum Taurat, mustahil bisa masuk sorganya Tuhan.

Demikian pentingnya untuk menjalani hukum Taurat ini agar kita dapat ke sorga Tuhan adalah harga mati. Tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh siapapun dan kapanpun. Dan mengingat begitu pentingnya peranan hukum ini, lalu bagaimana dengan kita semua? Bukankah kita semua tidak ada satupun yang dapat menjalankan hukum Taurat ini?

Galatia 

2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

Ayat ini sudah menegaskan kepada kita, bahwa apapun usaha kita untuk dapat hidup kudus di bawah hukum Taurat, semua itu akan berakhir pada kegagalan. Sebab, seorangpun dari kita semua yang hidup dalam dunia ini, tidak akan pernah bisa menjalankan hukum Taurat ini dengan sempurna.

Hukum ini adalah standar Tuhan. Tidak dapat dikurangi ataupun dilebihkan. Itu sudah suatu ketetapan mutlak yang tidak dapat diubah bahkan titik komanya. Karena itu mau tidak mau, hukum ini harus dijalankan mutlak juga untuk dapat mencapai kebenaran itu. Namun seperti kata nas di atas, siapapun dari antara kita tidak ada seorangpun yang lulus menjalani hukum Taurat ini.

Lalu?

Apakah dengan demikian berarti sia-sialah hukum ini diturunkan bagi kita? Bukankah dengan ada ataupun tidak adanya hukum ini sama saja bagi kita? Yaitu kematian kekal.

Yah! Tepat sekali!

Kita semua akan jatuh dalam penghakiman Tuhan dan kita semua akan mengalami kematian kekal. Itulah yang akan terjadi jikalau kita semua berusaha untuk masuk dalam kerajaan Allah dengan usaha kita sendiri, yaitu menjalani semua hukum Taurat.

Sebab, saat kita berusaha untuk hidup menuruti hukum Taurat, maka kita semua sudah berada dalam bayang-bayang kutuk dari hukum itu.

Galatia 

3:10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."

Demikianlah kita, saudara, jikalau kita ingin mencapai sorga Tuhan dengan berusaha menjalankan semua hukum Taurat. Maka kita semua akan berada di bawah kutuk hukum Taurat itu. Sebab saat kita gagal dalam menjalani hukum ini, walaupun hanya sekali saja seumur hidup kita, maka kita sudah berada di bawah penghukuman. Inilah kutuk itu!

Celakanya, tidak ada seorangpun yang bisa menjalankan hukum Taurat ini! Tidak seorangpun!

Baik  saudara maupun saya, tidak akan mampu mencapai kekudusan Tuhan karena usaha kita dalam menjalini hukum Taurat. Kekudusan Tuhan tidak dapat dikurangi. Itulah standarnya. Dan jikalau kita tidak dapat mencapai standar itu, maka otomatis berarti kita telah gagal.

Saudara yang terkasih, jika kita sudah masuk dalam tahap ini, tahap keputus-asaan dimana kita sudah tidak lagi memiliki pengharapan untuk keselamatan itu, maka pengenalan kita akan Yesus Kristus akan menjadi sangat berarti sekali. Pengenalan kita akan Juru Selamat ini benar-benar sungguh suatu anugerah bagi kita.

Disaat kita sudah tidak memiliki pengharapan akan keselamatan, disaat kita sudah putus asa dengan segala usaha kita untuk mencapainya, saat itulah kita dapat benar-benar merasakan anugerah keselamatan yang dari Yesus Kristus itu.

Roma

3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
3:21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.

Hukum Taurat memberi hidup pada kita saat kita dapat menjalaninya dengan sempurna. Tetapi jikalau sekali saja kita gagal dalam menjalaninya, maka kutuk hukuman telah jatuh atas kita. Karena ketidak mampuan kita inilah maka kasih karunia Bapa diberikan kepada kita melalui Juru Selamat kita Yesus Kristus.

Yesus telah datang kepada kita. Dia telah memberikan anugerahNya yang luar biasa kepada kita. Masihkah kita sekarang meragukanNya? Masihkah kita berusaha untuk mencapai kerajaan Allah dengan usaha kita dalam menjalani hukum Taurat? Hati-hati saudara, sebab jika kita masih berfikiran demikian, jangan-jangan kita malah telah melepaskan anugerah Yesus bagi kita.



Galatia

5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Kasih Yesus yang begitu besar bagi kita, janganlah kita cemari dengan rupa-rupa ajaran yang justru tanpa kita sadari membuat kita mencari keselamatan dari hukum Taurat.

Yesus datang ke dunia ini, bukan untuk meniadakan hukum Taurat. Sampai kapanpun, hukum Taurat tetap berlaku. Tetapi...... Tuhan Yesus datang kepada kita untuk memberi jalan lain, agar kita dapat dibenarkan di hadapan Bapa.

Hukum Taurat, tidak datang dalam misi penyelamatan. Tetapi dia datang dalam peranannya sebagai hukum! Yang kalau kita menjalaninya kita selamat dan kalau kita gagal maka dihukum, karenanyalah kita mengenal dosa.

Roma

3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa

Sekarang, saat kita telah mengenal anugerah Yesus, masihkah kita berfikir baru selamat kalau kita menjalani hukum Taurat?
Saudara, hukum Taurat, seperti kata ayat-ayat di atas, tidak dapat menyelamatkan kita. Hal ini bukan karena hukum itu tidak sempurna, tetapi karena ketidak mampuan kita untuk menjalani hukum itu sepenuhnya. Inilah yang membuat hukum Taurat itu tidak dapat menyelamatkan kita.

Yesus datang untuk menyelamatkan kita yang tidak mungkin selamat menurut hukum Taurat. Tetapi, sebagian orang masih juga berfikir jikalau tidak menjaga hari Sabat maka mereka tidak bisa selamat. Apaan ini saudara? Apakah hari Sabat itu yang menyelamatkan saudara? Bukankah hari Sabat itu bagian dari hukum Taurat?

Kalau kita sudah beriman begitu, celakalah kita! Sebab kita telah lepas dari kasih karunia Yesus. Karena kita mengharapkan kebenaran dengan menjalani hukum Taurat. Yaitu salah satunya memelihara hari Sabat! (padahal hukum Taurat bukan cuma hari Sabat doank)

Kolose

2:16. Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
2:17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.

Saat seseorang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya, masakan dia mensetarakan Yesus sama ciptaannya?

Bahasa sederhananya begini.

Presiden Amerika, sebagai orang yang paling berkuasa di gedung putih, telah mengijinkan kita secara resmi untuk masuk ke gedung putih. Masakkan kita masih mengharapkan ijin dari cleaning service di gedung itu agar kita dapat masuk?
Bagaimana ini? Presidennya sendiri mempersilahkan kita masuk tetapi kita menjawab presiden itu bahwa kita tidak bisa masuk kalau tidak diijinkan oleh cleaning service di gedung itu?

Wah..wah.... tidak tahukah saudara bahwa Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat?

Matius

12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Kalau Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat, dan Dia telah menjamin kita untuk masuk ke sorga, masakkan kita masih katakan “Tuhan, saya harus pelihara hari Sabat dulu baru boleh masuk!”
Lebih tinggian hari Sabat donk, daripada Yesus? Karena hari Sabatlah yang mengijinkan saudara untuk ke sorga atau tidak?

Saudara telah menghujat Yesus. Dengan perbuatan saudara ini, secara tidak langsung saudara telah mengatakan bahwa hari Sabat, lebih tinggi dari Yesus.

Yesus, memang tidak pernah meniadakan hari Sabat yang adalah bagian dari hukum Taurat. Bahkan bukan saja hari Sabat, tetapi semua bagian dari hukum Taurat itu. Tetapi, Tuhan Yesus justru menjelaskan seluruh bagian dari hukum Taurat itu dengan bahasa yang mudah kita mengerti.

Matius

7:12. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Karena itu saudara, hukum Taurat tidak pernah berakhir hingga langit dan bumi ini lenyap. Yesus sendiri bahkan juga menegaskan bahwa kita semua, harus melakukan hukum Taurat ini. Yaitu “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” itulah INTI dari keseluruhan hukum Taurat. Sebagai orang yang percaya Yesus, kita justru harus melakukan “keseluruhan hukum Taurat” ini. Bukan meninggalkannya!

Keseluruhan hukum Taurat yang Yesus rangkum dalam ayat di atas, pada dasarnya adalah buah keselamatan dari anugerah yang Tuhan Yesus berikan. Bukan sebagai sarana yang harus diperjuangkan untuk dapat ke sorga. Yang adalah pengertian dari orang-orang israel tentang hukum Taurat yang turun melalui nabi Musa!

Sama sekali berbeda saudara. Keselamatan kita saat ini adalah karena kasih karunia Tuhan semata. Bukan karena kita berhasil menjalankan hukum Taurat.

Setiap orang diberi kebebasan untuk mencari jalan keselamatannya sendiri. Satu jalan melalui hukum Taurat (yang jelas-jelas tidak mungkin dapat menyelamatkan) dan jalan yang lain yaitu melalui anugerah Yesus Kristus. Terserah kita mau memilih jalan yang mana. Itu adalah hak masing-masing kita  secara pribadi.

Lalu sekarang, apakah setelah kita memilih jalan anugeran dari Yesus berarti kita tidak boleh lagi menjaga hari Sabat?

Saudara, setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat kita, maka kita tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat.

Roma

6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Namun demikian, jikalau saudara rindu untuk menjaga hari Sabat sebagai bentuk rasa syukur saudara akan keselamatan yang dari Yesus Kristus, itu tidak masalah. Boleh saja saudara tetap memelihara hari Sabat itu. Tetapi jangan lagi ada rasa berdosa atau rasa tidak akan masuk ke sorga kalau saudara gagal memelihara Sabat ini.

Saat saudara memungkinkan memelihara hari Sabat, yah peliharalah semata-mata karena rasa syukur kepada Tuhan Yesus.
Saat saudara tidak memungkinkan memeliharanya seperti harus sekolah atau bekerja, yah gak perlu ragu untuk tidak memelihara hari Sabat itu sebab Yesus sendiri juga bekerja di hari Sabat. Jadi jangan lagi ada rasa berdosa karena tidak bisa memelihara hari Sabat.

Intinya, bila saudara lakukan itu karena mengucap syukur kepada Tuhan Yesus, tidak masalah. Asal bukan karena mencari keselamatan melalui hukum Taurat lagi.

Akhir dari sharing ini kita kembalikan kepada diri masing-masing.
Tuhan Yesus memberkati.

Amin.

------------------
Efesus 
2:8 Allah mengasihi kalian, itu sebabnya Ia menyelamatkan kalian karena kalian percaya kepada Yesus. Keselamatan kalian itu bukanlah hasil usahamu sendiri. Itu adalah anugerah Allah. Jadi, tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan dirinya mengenai hal itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar