Translate

Selasa, 28 Agustus 2012

Hati-hati dengan kesaksianmu!


Kesaksian adalah menceritakan kembali apa yang kita alami, baik itu mimpi ataupun kenyataan kepada pihak lain..... Dalam kekristenan, biasanya kesaksian ini sering kita dengar di persekutuan-persekutuan dan diharapkan nantinya akan dapat menguatkan iman mereka yang mendengar kesaksian dari saudaranya ini.

Karena itu tidak jarang bila kita menghadiri suatu persekutuan, volume waktu yang diberikan untuk menyampaikan suatu kesaksian terkadang bisa mengimbangi volume waktu buat kita dengari kotbah pendeta.

Ini semua memang tidak salah. Malahan ada sebagian orang yang lebih tertarik untuk mendengarkan suatu kesaksian dari pada mendengarkan kotbah, apalagi bila kotbah yang disampaikan itu cendrung monoton dari waktu ke waktu. Harus kita akui memang, bahwa tidak semua gembala ternyata mampu menyampaikan pesanNya dengan baik dalam kotbah-kotbahnya, sehingga tidak heran kalau kita sering melihat “mujizat” terjadi di gereja-gereja pada ibadah minggu pagi... (banyak jemaat mendadak sembuh dari penyakit insomnia)

Lain halnya bila dalam persekutuan itu ada jemaat yang menyampaikan kesaksiannya, hampir dapat dipastikan mata semua jemaat akan terbuka lebar... Apalagi bila kesaksian tersebut sangat menarik dari sudut pandang ego manusia (kesaksian yang menyebabkan seseorang berpindah keyakinan, dll)

Nah, berbicara tentang kesaksian ini.... pernah suatu ketika saat saya mengikuti suatu persekutuan malam di gereja, ada yang menyampaikan kesaksian panggilannya untuk mengikuti Yesus.

Agar tidak menimbulkan fitnah, baiknya saya ilustrasikan saja kesaksiannya dengan dua tokoh berikut ini.

Seorang suami (untuk selanjutnya disebut si A) yang menikah dengan seorang gadis non kristen,... telah berhasil membawa sang isteri untuk mengenal siapa Yesus.... sehingga si isteri (untuk selanjutnya disebut si B) ini pada akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Yesus Kristus sebagai juru selamat pribadinya.

Meskipun si isteri ini tidaklah mendapatkan tantangan yang cukup besar dari luar, namun kebimbangan tentunya tetap ada. Terutama tentang bagaimana dia dapat menyakinkan diri sendiri dulu bahwa apa yang telah dia pilih ini adalah jalan yang benar.

Karena walaupun dia telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya.... tidak urung karena sudah lama terdogma bahwa Yesus bukanlah Tuhan maka mau tidak mau hal ini menjadi pikiran juga. (ini menurut saya...)

Misalkan pada salah satu kesaksiannya ini... dia menceritakan tentang mimpinya setelah menerima Yesus sebagai Tuhannya.

Dikatakan di sana, bahwa diawal-awal penerimaannya akan Yesus.... dia pernah didatangi dalam mimpi oleh kakeknya (bukan kristen) yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Si kakek ini mendekati dirinya dan mencoba meraih kalung salib yang dikenakannya.
Pada saat kakek ini telah meraih kalung salib tersebut dan menggenggamnya, kakek ini berkata bahwa apa yang telah dia pilih...(yaitu menjadi kristen) adalah benar.... dan si kakek minta agar dia senantiasa untuk menjaga keselamatan (jalan) yang telah dipilihnya ini...

Kata-kata si kakek ini,.... sungguh sangat membangun imannya. Karena itu, keyakinannya akan pilihannya untuk menjadi kristen ini dirasakannya sungguh sangat tepat. Dia sekarang sungguh-sungguh merasa yakin akan keselamatannya dalam iman barunya ini. Karena apa? Karena dia sungguh-sungguh menjadi sangat percaya setelah mendengarkan kata-kata dari kakeknya yang sudah meninggal akan iman pilihannya ini.

Secara tidak langsung, dia merasa mendapatkan dukungan meskipun dukungan itu datangnya melalui mimpi dari kakeknya yang sudah meninggal ini.

Alkitab mengatakan :

Matius

12:33 Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.

Mengingat “buah” dari mimpi ini adalah baik. Maka sudah tentu mereka yang mengalaminya merasa bahwa itu adalah baik. Bukankah Alkitab mengatakannya demikian?

Sekarang baiklah kita kupas lebih dalam lagi.......

Si B, merasa bahwa imannya kepada Yesus sebagai juru selamat pribadinya lebih nyata setelah dia bermimpi di datangi oleh kakeknya yang sudah meninggal. Dalam mimpi itu si kakek mengokohkan pilihannya kepada Yesus, dan karena merasa mendapatkan “dukungan” inilah maka keyakinan si B akan pilihannya menjadi lebih mantap.

Seandainya dalam mimpi itu si kakek menjelaskan bahwa pilihannya ini salah.... maka bisa jadi hal ini akan senantiasa menghantui hidupnya..... merasa telah membuang “keselamatannya” yang dulu.... dan mungkin saja dapat menyebabkan perasaan tidak yakin akan pilihannya yang sekarang ini...

Jadi dalam hal ini,..... saya menangkap pesan bahwa keyakinannya yang sekarang ini akan Yesus.... sedikit banyak efek dari mimpi yang dialaminya dulu. Lalu jikalau memang imannya yang sekarang ini adalah bagian dari efek mimpi yang dialaminya dulu.... apakah itu salah?

Sebenarnya tidak 100% salah memang. Sebab tidak sedikit orang-orang yang dipilih Tuhan mengalami perjumpaannya dengan Tuhan didalam mimpi-mimpi mereka juga... dan itu sama sekali tidak salah.

Namun bila kita perhatikan dengan hati-hati, coba saudara telaah.... siapa yang hadir dalam mimpi si B ini? Adakah yang hadir disana adalah Tuhan Yesus? Ataukah sesuatu yang lain?
Dalam mimpi si B, yang hadir disana adalah kakeknya..... yang sudah meninggal! Dapat saudara pahami disini?

Siapa yang hadir dalam mimpi itu? Orang dunia mengenalnya sebagai roh orang yang sudah mati. Meskipun menurut iman kita tidak demikian (karena roh kembali ke Bapa pada saat seseorang meninggal)

Pengkotbah

12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

Sekarang, kita anggap saja si B ini menjadi sangat yakin dengan kekristenannya. Dan ini sedikit banyak karena pengaruh dari “roh si kakek” ini. Anggaplah dalam imannya yang baru ini si B benar-benar mencari kebenaran Tuhan.

Si B jadi begitu rajin membaca dan merenungkan Alkitab. Dia bahkan sungguh aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan iman. Dia rajin mengikuti berbagai KKR dan seminar-seminar rohani. Dalam berbagai persekutuanpun dia tidak pernah absen.... pendek kata... dia menjadi seorang kristen yang sejati.

Dia mengalami pertumbuhan iman? Jelas! Dia jadi banyak mengerti akan firman Tuhan? Jelas! Dan bila pengertiannya akan firman Tuhan ini sampai pada bagian berikut :

Lukas

16:19. "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
16:28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
16:30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.

Saya sarankan saudara membaca perikop di atas sampai habis.... sekarang, setelah saudara membacanya hingga akhir.... apa yang saudara tangkap dari perikop di atas?

Bukankah jelas bahwa orang yang sudah mati.... tidak dapat datang kembali ke dunia ini meskipun di dalam mimpi. Andaikata bisa, mengapa pula si orang kaya yang berada di alam maut itu memohon kepada Abraham untuk mengirimkan si Lazarus ke dunia semata-mata agar saudara-saudaranya dapat diperingatkan untuk bertobat? Bukankah hal itu dapat dia lakukan sendiri?

Apa bedanya si orang kaya dalam perumpamaan ini yang meninggal di luar Yesus dengan si kakek yang juga meninggal di luar Yesus? Lalu mengapa si kakek ini bisa mengunjungi si B dan bahkan berkomunikasi dengannya? Kalau benar si kakek bisa melakukan itu, sudah tentu si orang kaya dalam perikop di atas juga dapat melakukannya.

Saudara.... kita memang di tuntut untuk extra hati-hati dalam melihat sesuatu. Jangan karena “buahnya” yang terlihat baik maka kita terus buru-buru mengatakan hal itu pasti baik. Tidakkah kita sadar bahwa terkadang hal-hal yang terlihat rohani ternyata adalah suatu perangkap buat kita?

Alkitab telah mengatakan bahwa jiwa orang mati tidak bisa kembali lagi kedunia ini. Mereka tertahan di alam maut, sementara rohnya kembali kepada Bapa (saudara harus dapat membedakan tubuh, roh dan jiwa dalam hal ini)

Nah, seandainya yang datang dalam mimpi si B ini bukanlah benar-benar “roh kakeknya” (untuk sementara saya anggap saja roh orang mati seperti anggapan banyak orang supaya mempermudah pembahasan kita), lalu roh siapa yang datang dalam mimpi itu?

Dalam Alkitab sudah ditegaskan bahwa roh orang mati tidak bisa kembali ke dunia ini. Kalau begitu roh siapa yang datang dalam mimpi tersebut? Coba kita telurusi.... dalam dunia ini, ada roh apa saja yang berkuasa? Bukankah setelah Adam jatuh dalam dosa, kekuasaan atas dunia ini jatuh pada tangan roh-roh kegelapan?

I Yohanes

5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

Roh orang mati tidak memiliki kuasa apapun untuk dapat datang dan pergi dari dunia ini.... tetapi roh-roh jahat, merekalah yang saat ini menguasai seluruh dunia ini.... jadi jelaslah bahwa roh-roh inilah yang telah menyaru sebagai roh si kakek tadi. Dan kemudian mendatangi si B seperti cerita di atas.

Sekarang timbul tanda tanya besar...... kalau benar yang mendatangi si B ini adalah roh jahat, lalu bagaimana mungkin roh jahat ini malahan memberikan peneguhan pada si B untuk beriman kepada Yesus? Bukankah lebih masuk diakal bila roh jahat ini menghasut si B untuk menolak Yesus? Ini bukannya menghasut untuk menolak malahan memberikan “dukungan” pada si B untuk terus beriman pada Yesus.... ada apa ini?

Saudara terkasih...... inilah yang harus kita kenali dengan baik. Perangkap... bukanlah perangkap bila terlihat kasat mata. Itulah mengapa pemburu selalu menyamarkan perangkap yang mereka pasang... dengan harapan perangkap itu tidak terlihat oleh hewan buruannya dan pada akhirnya akan menjebak buruannya tadi.

Kita tidak akan dapat melihat korelasinya bila kita hanya melihatnya dari kaca mata umum. Tetapi bila kita melihatnya dengan kaca mata iman, maka akan terlihat jelas akan perangkap yang dipasang si jahat ini.

Begini, si B menentukan pilihannya akan jalan Tuhan semata-mata karena demikianlah dia mengenal suaminya.... kasar kata, dia menjadi kristen karena pengaruh dari suaminya secara tidak langsung.... sekarang, walaupun dia telah menyatakan kekristenannya.... jauh... di relung hatinya mungkin saja masih terbersit sedikit keraguan akan pilihannya ini..... atau katakanlah ada sedikit kebimbangan.... bagaimana seandainya imannya yang lamalah yang ternyata benar.....

Kemudian kini, dia mendapatkan mimpi didatangi kakeknya yang sudah meninggal, dalam mimpi itu kakeknya yang sama sekali tidak mengenal Yesus ini, meneguhkannya untuk beriman pada Yesus dengan pesan yang jelas.... ini jalan yang benar!

Karena peneguhan yang didapat dari mimpi inilah si B merasa tenang dan yakin akan pilihannya sekarang ini... sebagai konsekwensinya, si B mungkin akan mempelajari Alkitab lebih sungguh lagi.... nah,...... apabila si B telah sampai pada Lukas 16 di atas, dan apabila si B jadi mengerti bahwa dalam iman kristen tidak mungkin roh orang mati dapat kembali kedunia ini...... kira-kira apa yang seketika itu muncul dalam benak si B ini?

Bukankah si B ini akan segera mengaitkan hal demikian dengan pengalamannya sendiri... yang karena justru pengalamannya itulah makanya dia sekarang ini menjadi kristen? Si B bisa saja akan shok, bila pada sesi ini pendeta akan menegaskan bahwa bila ada orang yang bermimpi di kunjungi oleh roh orang yang sudah mati.... maka sebenarnya dia sedang dikunjungi oleh roh-roh jahat yang menyaru sebagai orang mati tersebut.

Bagi si B, hal ini bukanlah perkara sepeleh.... sebab melalui kunjungan roh jahat itulah dia menyakini kekristenannya....

Logikanya akan berjalan,.... seandainya yang datang dulu adalah roh jahat dan bukan roh kakeknya.... lalu bagaimana mungkin roh jahat akan menunjukkan sesuatu yang baik? Kalau begitu bukankah apa yang ditunjukkan oleh roh jahat itu sebenarnya adalah sesuatu yang membinasakan? Logikannya memang begitu....

Kalau begitu, petunjuk yang dulu diberikan oleh “kakeknya” yang adalah roh jahat itu... sudah pasti adalah sesuatu yang jahat dan membinasakan..... Apa petunjuk itu?

Petunjuk itu jelas..... ikutilah Yesus... karena inilah jalan yang benar......

Dapat saudara bayangkan bagaimana iman yang demikian bila ditanamkan dalam diri seseorang? Pendeta itu tidak salah.... sebab memang cuma roh jahatlah yang dapat datang dalam mimpi seseorang dengan menyaru sebagai roh orang yang sudah mati.

Masalahnya di sini adalah bagaimana bisa iman seseorang dibangun dari petunjuk sebuah mimpi? Apalagi mimpi itu adalah mimpi di kunjungi oleh roh orang yang sudah mati? Iman demikian sungguh-sungguh sangat rapuh. Sebagai gembala, bila saudara menemukan suatu kesaksian dari jemaat yang kurang lebih demikian, sebaiknya segera diluruskan....

Berikan jemaat itu waktu khusus untuk menjelaskan siapa Yesus sebenarnya.... jangan lupa  jelaskan pula kemungkinan jebakan-jebakan yang mungkin ada dalam kesaksiannya. Dengan demikian bila mereka nanti bertumbuh dalam iman, maka itulah iman yang murni, karena akarnya sendiri memang sudah murni.

Si jahat memang meletakkan jebakan yang sangat rapi di sini. Bila si B tidak bertumbuh imannya.... alias kristen KTP, alias kristen suam-suam kuku... toh akan dimuntahkan juga oleh Kristus..... dalam hal ini si jahat yang diuntungkan.

Wahyu

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Dan andai kata sebaliknya,..... si B menjadi begitu aktif dalam mencari kebenaran Tuhan dan bila si B sampai pada titik yang kita bahas di atas,.... bukankah hal ini juga akan menjadi batu sandungan bagi si B? Moga-moga si B kemudian akan berfikiran bahwa sesuatu dari si jahat pastilah sesat... karena itu keputusannya untuk mengikut Yesus kemungkinannya sesat juga.... wah...?

Bukankah  pada akhirnya si jahat juga yang diuntungkan?

Berhati-hatilah saudara, jika kita mendengarkan suatu kesaksian yang sama sekali tidak Alkitabiah, janganlah kesaksian itu kita jadikan dasar peneguhan iman kita.... karena akan ada saatnya nanti kita terperangkap dalam iman yang demikian itu.... akibatnya fatal! Kita akan meragukan iman kita pada Yesus.....

Demikianlah pembahasan kita.... semoga berguna.

GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar