Kesaksian adalah menceritakan kembali apa yang kita
alami, baik itu mimpi ataupun kenyataan kepada pihak lain..... Dalam
kekristenan, biasanya kesaksian ini sering kita dengar di persekutuan-persekutuan
dan diharapkan nantinya akan dapat menguatkan iman mereka yang mendengar
kesaksian dari saudaranya ini.
Karena itu tidak jarang bila kita menghadiri suatu
persekutuan, volume waktu yang diberikan untuk menyampaikan suatu kesaksian
terkadang bisa mengimbangi volume waktu buat kita dengari kotbah pendeta.
Ini semua memang tidak salah. Malahan ada sebagian
orang yang lebih tertarik untuk mendengarkan suatu kesaksian dari pada
mendengarkan kotbah, apalagi bila kotbah yang disampaikan itu cendrung monoton
dari waktu ke waktu. Harus kita akui memang, bahwa tidak semua gembala ternyata
mampu menyampaikan pesanNya dengan baik dalam kotbah-kotbahnya, sehingga tidak
heran kalau kita sering melihat “mujizat” terjadi di gereja-gereja pada ibadah
minggu pagi... (banyak jemaat mendadak sembuh dari penyakit insomnia)
Lain halnya bila dalam persekutuan itu ada jemaat
yang menyampaikan kesaksiannya, hampir dapat dipastikan mata semua jemaat akan
terbuka lebar... Apalagi bila kesaksian tersebut sangat menarik dari sudut
pandang ego manusia (kesaksian yang menyebabkan seseorang berpindah keyakinan,
dll)
Nah, berbicara tentang kesaksian ini.... pernah
suatu ketika saat saya mengikuti suatu persekutuan malam di gereja, ada yang
menyampaikan kesaksian panggilannya untuk mengikuti Yesus.
Agar tidak menimbulkan fitnah, baiknya saya
ilustrasikan saja kesaksiannya dengan dua tokoh berikut ini.
Seorang suami (untuk selanjutnya disebut si A) yang
menikah dengan seorang gadis non kristen,... telah berhasil membawa sang isteri
untuk mengenal siapa Yesus.... sehingga si isteri (untuk selanjutnya disebut si
B) ini pada akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Yesus Kristus sebagai juru
selamat pribadinya.
Meskipun si isteri ini tidaklah mendapatkan
tantangan yang cukup besar dari luar, namun kebimbangan tentunya tetap ada.
Terutama tentang bagaimana dia dapat menyakinkan diri sendiri dulu bahwa apa
yang telah dia pilih ini adalah jalan yang benar.
Karena walaupun dia telah menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juru selamatnya.... tidak urung karena sudah lama terdogma bahwa
Yesus bukanlah Tuhan maka mau tidak mau hal ini menjadi pikiran juga. (ini
menurut saya...)
Misalkan pada salah satu kesaksiannya ini... dia
menceritakan tentang mimpinya setelah menerima Yesus sebagai Tuhannya.
Dikatakan di sana, bahwa diawal-awal penerimaannya
akan Yesus.... dia pernah didatangi dalam mimpi oleh kakeknya (bukan kristen)
yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Si kakek ini mendekati dirinya
dan mencoba meraih kalung salib yang dikenakannya.
Pada saat kakek ini telah meraih kalung salib
tersebut dan menggenggamnya, kakek ini berkata bahwa apa yang telah dia
pilih...(yaitu menjadi kristen) adalah benar.... dan si kakek minta agar dia
senantiasa untuk menjaga keselamatan (jalan) yang telah dipilihnya ini...
Kata-kata si kakek ini,.... sungguh sangat membangun
imannya. Karena itu, keyakinannya akan pilihannya untuk menjadi kristen ini
dirasakannya sungguh sangat tepat. Dia sekarang sungguh-sungguh merasa yakin
akan keselamatannya dalam iman barunya ini. Karena apa? Karena dia
sungguh-sungguh menjadi sangat percaya setelah mendengarkan kata-kata dari
kakeknya yang sudah meninggal akan iman pilihannya ini.
Secara tidak langsung, dia merasa mendapatkan
dukungan meskipun dukungan itu datangnya melalui mimpi dari kakeknya yang sudah
meninggal ini.
Alkitab mengatakan :
Matius
12:33 Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya;
jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.
Mengingat “buah” dari mimpi ini adalah baik. Maka
sudah tentu mereka yang mengalaminya merasa bahwa itu adalah baik. Bukankah
Alkitab mengatakannya demikian?
Sekarang baiklah kita kupas lebih dalam lagi.......
Si B, merasa bahwa imannya kepada Yesus sebagai juru
selamat pribadinya lebih nyata setelah dia bermimpi di datangi oleh kakeknya
yang sudah meninggal. Dalam mimpi itu si kakek mengokohkan pilihannya kepada
Yesus, dan karena merasa mendapatkan “dukungan” inilah maka keyakinan si B akan
pilihannya menjadi lebih mantap.
Seandainya dalam mimpi itu si kakek menjelaskan
bahwa pilihannya ini salah.... maka bisa jadi hal ini akan senantiasa
menghantui hidupnya..... merasa telah membuang “keselamatannya” yang dulu....
dan mungkin saja dapat menyebabkan perasaan tidak yakin akan pilihannya yang
sekarang ini...
Jadi dalam hal ini,..... saya menangkap pesan bahwa
keyakinannya yang sekarang ini akan Yesus.... sedikit banyak efek dari mimpi
yang dialaminya dulu. Lalu jikalau memang imannya yang sekarang ini adalah
bagian dari efek mimpi yang dialaminya dulu.... apakah itu salah?
Sebenarnya tidak 100% salah memang. Sebab tidak
sedikit orang-orang yang dipilih Tuhan mengalami perjumpaannya dengan Tuhan
didalam mimpi-mimpi mereka juga... dan itu sama sekali tidak salah.
Namun bila kita perhatikan dengan hati-hati, coba
saudara telaah.... siapa yang hadir dalam mimpi si B ini? Adakah yang hadir
disana adalah Tuhan Yesus? Ataukah sesuatu yang lain?
Dalam mimpi si B, yang hadir disana adalah
kakeknya..... yang sudah meninggal! Dapat saudara pahami disini?
Siapa yang hadir dalam mimpi itu? Orang dunia
mengenalnya sebagai roh orang yang sudah mati. Meskipun menurut iman kita tidak
demikian (karena roh kembali ke Bapa pada saat seseorang meninggal)
Pengkotbah
12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Sekarang, kita anggap saja si B ini menjadi sangat
yakin dengan kekristenannya. Dan ini sedikit banyak karena pengaruh dari “roh
si kakek” ini. Anggaplah dalam imannya yang baru ini si B benar-benar mencari
kebenaran Tuhan.
Si B jadi begitu rajin membaca dan merenungkan
Alkitab. Dia bahkan sungguh aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan iman. Dia
rajin mengikuti berbagai KKR dan seminar-seminar rohani. Dalam berbagai
persekutuanpun dia tidak pernah absen.... pendek kata... dia menjadi seorang
kristen yang sejati.
Dia mengalami pertumbuhan iman? Jelas! Dia jadi
banyak mengerti akan firman Tuhan? Jelas! Dan bila pengertiannya akan firman
Tuhan ini sampai pada bagian berikut :
Lukas
16:19. "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian
jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya
penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang
jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat
boroknya.
16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh
malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan
sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari
jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah
aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan
menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa
engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus
segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau
terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini
kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat
menyeberang.
16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu,
bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
16:28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia
memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke
dalam tempat penderitaan ini.
16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa
dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
16:30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang
dari antara orang mati kepada
mereka, mereka akan bertobat.
Saya sarankan saudara membaca perikop di atas sampai
habis.... sekarang, setelah saudara membacanya hingga akhir.... apa yang
saudara tangkap dari perikop di atas?
Bukankah jelas bahwa orang yang sudah mati.... tidak
dapat datang kembali ke dunia ini meskipun di dalam mimpi. Andaikata bisa,
mengapa pula si orang kaya yang berada di alam maut itu memohon kepada Abraham
untuk mengirimkan si Lazarus ke dunia semata-mata agar saudara-saudaranya dapat
diperingatkan untuk bertobat? Bukankah hal itu dapat dia lakukan sendiri?
Apa bedanya si orang kaya dalam perumpamaan ini yang
meninggal di luar Yesus dengan si kakek yang juga meninggal di luar Yesus? Lalu
mengapa si kakek ini bisa mengunjungi si B dan bahkan berkomunikasi dengannya?
Kalau benar si kakek bisa melakukan itu, sudah tentu si orang kaya dalam
perikop di atas juga dapat melakukannya.
Saudara.... kita memang di tuntut untuk extra
hati-hati dalam melihat sesuatu. Jangan karena “buahnya” yang terlihat baik
maka kita terus buru-buru mengatakan hal itu pasti baik. Tidakkah kita sadar
bahwa terkadang hal-hal yang terlihat rohani ternyata adalah suatu perangkap
buat kita?
Alkitab telah mengatakan bahwa jiwa orang mati tidak
bisa kembali lagi kedunia ini. Mereka tertahan di alam maut, sementara rohnya
kembali kepada Bapa (saudara harus dapat membedakan tubuh, roh dan jiwa dalam
hal ini)
Nah, seandainya yang datang dalam mimpi si B ini
bukanlah benar-benar “roh kakeknya” (untuk sementara saya anggap saja roh orang
mati seperti anggapan banyak orang supaya mempermudah pembahasan kita), lalu
roh siapa yang datang dalam mimpi itu?
Dalam Alkitab sudah ditegaskan bahwa roh orang mati
tidak bisa kembali ke dunia ini. Kalau begitu roh siapa yang datang dalam mimpi
tersebut? Coba kita telurusi.... dalam dunia ini, ada roh apa saja yang
berkuasa? Bukankah setelah Adam jatuh dalam dosa, kekuasaan atas dunia ini
jatuh pada tangan roh-roh kegelapan?
I Yohanes
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa
si jahat.
Roh orang mati tidak memiliki kuasa apapun untuk
dapat datang dan pergi dari dunia ini.... tetapi roh-roh jahat, merekalah yang
saat ini menguasai seluruh dunia ini.... jadi jelaslah bahwa roh-roh inilah
yang telah menyaru sebagai roh si kakek tadi. Dan kemudian mendatangi si B
seperti cerita di atas.
Sekarang timbul tanda tanya besar...... kalau benar
yang mendatangi si B ini adalah roh jahat, lalu bagaimana mungkin roh jahat ini
malahan memberikan peneguhan pada si B untuk beriman kepada Yesus? Bukankah
lebih masuk diakal bila roh jahat ini menghasut si B untuk menolak Yesus? Ini
bukannya menghasut untuk menolak malahan memberikan “dukungan” pada si B untuk
terus beriman pada Yesus.... ada apa ini?
Saudara terkasih...... inilah yang harus kita kenali
dengan baik. Perangkap... bukanlah perangkap bila terlihat kasat mata. Itulah
mengapa pemburu selalu menyamarkan perangkap yang mereka pasang... dengan
harapan perangkap itu tidak terlihat oleh hewan buruannya dan pada akhirnya
akan menjebak buruannya tadi.
Kita tidak akan dapat melihat korelasinya bila kita
hanya melihatnya dari kaca mata umum. Tetapi bila kita melihatnya dengan kaca
mata iman, maka akan terlihat jelas akan perangkap yang dipasang si jahat ini.
Begini, si B menentukan pilihannya akan jalan Tuhan
semata-mata karena demikianlah dia mengenal suaminya.... kasar kata, dia
menjadi kristen karena pengaruh dari suaminya secara tidak langsung....
sekarang, walaupun dia telah menyatakan kekristenannya.... jauh... di relung
hatinya mungkin saja masih terbersit sedikit keraguan akan pilihannya ini.....
atau katakanlah ada sedikit kebimbangan.... bagaimana seandainya imannya yang
lamalah yang ternyata benar.....
Kemudian kini, dia mendapatkan mimpi didatangi
kakeknya yang sudah meninggal, dalam mimpi itu kakeknya yang sama sekali tidak
mengenal Yesus ini, meneguhkannya untuk beriman pada Yesus dengan pesan yang
jelas.... ini jalan yang benar!
Karena peneguhan yang didapat dari mimpi inilah si B
merasa tenang dan yakin akan pilihannya sekarang ini... sebagai konsekwensinya,
si B mungkin akan mempelajari Alkitab lebih sungguh lagi.... nah,...... apabila
si B telah sampai pada Lukas 16 di atas, dan apabila si B jadi mengerti bahwa
dalam iman kristen tidak mungkin roh orang mati dapat kembali kedunia ini......
kira-kira apa yang seketika itu muncul dalam benak si B ini?
Bukankah si B ini akan segera mengaitkan hal
demikian dengan pengalamannya sendiri... yang karena justru pengalamannya
itulah makanya dia sekarang ini menjadi kristen? Si B bisa saja akan shok, bila
pada sesi ini pendeta akan menegaskan bahwa bila ada orang yang bermimpi di
kunjungi oleh roh orang yang sudah mati.... maka sebenarnya dia sedang
dikunjungi oleh roh-roh jahat yang menyaru sebagai orang mati tersebut.
Bagi si B, hal ini bukanlah perkara sepeleh....
sebab melalui kunjungan roh jahat itulah dia menyakini kekristenannya....
Logikanya akan berjalan,.... seandainya yang datang
dulu adalah roh jahat dan bukan roh kakeknya.... lalu bagaimana mungkin roh
jahat akan menunjukkan sesuatu yang baik? Kalau begitu bukankah apa yang
ditunjukkan oleh roh jahat itu sebenarnya adalah sesuatu yang membinasakan?
Logikannya memang begitu....
Kalau begitu, petunjuk yang dulu diberikan oleh
“kakeknya” yang adalah roh jahat itu... sudah pasti adalah sesuatu yang jahat
dan membinasakan..... Apa petunjuk itu?
Petunjuk itu jelas..... ikutilah Yesus... karena
inilah jalan yang benar......
Dapat saudara bayangkan bagaimana iman yang demikian
bila ditanamkan dalam diri seseorang? Pendeta itu tidak salah.... sebab memang
cuma roh jahatlah yang dapat datang dalam mimpi seseorang dengan menyaru
sebagai roh orang yang sudah mati.
Masalahnya di sini adalah bagaimana bisa iman
seseorang dibangun dari petunjuk sebuah mimpi? Apalagi mimpi itu adalah mimpi
di kunjungi oleh roh orang yang sudah mati? Iman demikian sungguh-sungguh
sangat rapuh. Sebagai gembala, bila saudara menemukan suatu kesaksian dari
jemaat yang kurang lebih demikian, sebaiknya segera diluruskan....
Berikan jemaat itu waktu khusus untuk menjelaskan
siapa Yesus sebenarnya.... jangan lupa
jelaskan pula kemungkinan jebakan-jebakan yang mungkin ada dalam
kesaksiannya. Dengan demikian bila mereka nanti bertumbuh dalam iman, maka
itulah iman yang murni, karena akarnya sendiri memang sudah murni.
Si jahat memang meletakkan jebakan yang sangat rapi
di sini. Bila si B tidak bertumbuh imannya.... alias kristen KTP, alias kristen
suam-suam kuku... toh akan dimuntahkan juga oleh Kristus..... dalam hal ini si
jahat yang diuntungkan.
Wahyu
3:16 Jadi karena engkau suam-suam
kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Dan andai kata sebaliknya,..... si B menjadi begitu
aktif dalam mencari kebenaran Tuhan dan bila si B sampai pada titik yang kita
bahas di atas,.... bukankah hal ini juga akan menjadi batu sandungan bagi si B?
Moga-moga si B kemudian akan berfikiran bahwa sesuatu dari si jahat pastilah
sesat... karena itu keputusannya untuk mengikut Yesus kemungkinannya sesat juga....
wah...?
Bukankah pada
akhirnya si jahat juga yang diuntungkan?
Berhati-hatilah saudara, jika kita mendengarkan
suatu kesaksian yang sama sekali tidak Alkitabiah, janganlah kesaksian itu kita
jadikan dasar peneguhan iman kita.... karena akan ada saatnya nanti kita
terperangkap dalam iman yang demikian itu.... akibatnya fatal! Kita akan
meragukan iman kita pada Yesus.....
Demikianlah pembahasan kita.... semoga berguna.
GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar