Kejadian
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya
dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada
manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Pertanyaannya adalah..... apa maksudnya Tuhan meletakkan pohon
pengetahuan itu di taman eden ini....? apa untuk menguji manusia...? bukankah
lebih baik pohon pengetahuan itu sama sekali tidak ada di taman itu....
sehingga manusia tidak jatuh dalam dosa.....? hal ini, sepertinya Tuhan
meletakkan jebakan di sekitar manusia.... agar sewaktu manusia itu jatuh dalam
jebakan itu, Tuhan dapat menghukumnya..... benarkah demikian...?
bukankah Tuhan selalu menggambarkan diriNya sebagai seorang Bapa
yang baik bagi anak-anakNya...?
Matius
7:11 Jadi jika kamu yang
jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang
di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta
kepada-Nya."
Roma
8:15 Sebab kamu
tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu
telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
inilah yang menjadi konsep kita, bahwa Tuhan, yang karena Roh kita
berani memanggilNya Bapa..... pastilah jauh lebih baik dari pada ayah kita yang
di bumi ini..... Bapa kita yang di sorga pasti akan memberikan segala sesuatu
yang terbaik bagi kita.... itulah mengapa Alkitab katakan.....
Yeremia
29:11 Sebab Aku ini
mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah
firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan,.......
Karena itu, tidak berlebihan sekiranya dalam berdoa kita
katakan.... “jadilah kehendakMu......” sebab kita tahu bahwa hanya kehendak
Bapalah yang terbaik bagi kita..... bahkan bila hal itu sepertinya merupakan
malapetaka bagi kita........
Sekarang, apakah benar....Tuhan yang tergambar di Perjanjian baru
itu sama seperti Tuhan pencipta manusia, yang meletakkan manusia di taman eden
dan yang “menjebaknya” juga?
Mengapa Tuhan yang baik itu memberikan pohon pengetahuan di taman
itu,... dan sekaligus melarangnya pula bagi manusia, sehingga pada saat manusia
memakan buah dari pohon itu maka Tuhan memiliki alasan untuk menghukum manusia?
Pohon itu tidak tumbuh dengan sendirinya... tapi Tuhan juga yang
menumbuhkannya.....
Kejadian
2:9 Lalu TUHAN
Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik
untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat.
Kemudian....
Setelah Tuhan menumbuhkan pohon pengetahuan ini.... mengapa pula
Tuhan berfirman seperti ini :
Kejadian
2:17 tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Bukankah ini sama saja dengan meletakkan jebakan pada manusia....?
dan hukumannya tidak main-main.... hukumannya adalah kematian..... ini hukuman
yang sangat-sangat serius sekali....yang tentunya untuk jenis kejahatan yang
sangat serius pula..... bahkan saat ini, tidak ada hukuman lain yang tertinggi
di dunia ini selain dari pada hukuman mati!
Coba sekarang kita renungkan..... mungkinkah Tuhan melakukan itu
semua? Alkitab mengatakan benar... itu semua tercatat di kitab Kejadian.....
jadi, apa sebenarnya yang terjadi di sini? Bukankah Bapa kita di sorga tahu
yang terbaik bagi kita? Apakah dengan memberikan sebuah “jebakan” di taman eden
adalah hal yang terbaik bagi manusia?
Sekarang, kita lihat....
Saya ilustrasikan berikut ini..... bila saya sebagai seorang ayah
"yang baik".... dan jika saya membangun sebuah taman bermain buat anak-anak
saya, bukankah sudah tentu saya akan menyingkirkan segala hal yang berpotensi
dapat membahayakan keselamatan anak-anak saya....? Akan saya singkirkan segala
pecahan beling,.... paku..... maupun segala hal yg dapat membahayakannya.......
Mungkinkah saya akan meletakkan pisau tertancap dengan gagangnya
di tengah-tengah taman itu....? Lalu kemudian saya berpesan pada anak-anak
saya... "jangan dekati itu...nanti kalau kamu terjatuh di tengah-tengah
pisau itu, kamu akan mati.......” saya tidak akan melakukan hal bodoh seperti
itu..... yang paling logis bagi saya adalah akan saya singkirkan segala sesuatu
yang mungkin dapat membahayakan keselamatan anak-anak saya.....
Saya adalah ayah yang baik..... meskipun saya hanyalah seorang
manusia biasa..... sekarang Tuhan adalah Bapa kita.... mungkinkah Bapa kita di
sorga tidak lebih baik dari pada seorang ayah duniawi seperti kita? Jawabannya
jelas..... Tidak mungkin! Mana mungkin kita sebagai seorang manusia bisa
menyamai kebaikan Tuhan?
Sekarang bagaimana kita dapat memahami apa yang terjadi pada ayat
kitab Kejadian seperti tersebut di atas? Apa pengertian yang logis bagi kita
untuk dapat mengerti akan ayat-ayat tersebut....?
Pertanyaan ini pernah saya tanyakan pada seseorang, dan memang,
tidak gampang untuk dapat mengerti ataupun memahami tiap ayat pada Alkitab.
Orang tersebut memang memberikan sebuah jawaban... dan jawabannya adalah
berikut ini :
Intinya.... Tuhan, sedang menguji manusia..... dia memberikan
ilustrasi demikian :
Pernah dia membeli sebuah tanaman yang cukup mahal dari daerah
lain.... tanaman ini, kemudian dia tanam dalam taman yang ada di halaman rumah.
Pada saat menanamnya,.... orang tersebut telah berpesan kepada anaknya yang
masih kecil.... katakanlah 4 tahun. Pesannya sederhana..... “nak, jangan
dicabut yah..... nanti bisa ayah hukum!”
Dan seperti yang saudara ketahui selanjutnya.... pesan demikian
tentu saja tidak bertahan lama buat anak seusia itu.... di hari-hari
berikutnya... tanaman itu sudah tercabut sampai ke akar-akarnya..... sang ayah
marah? Tentu saja dia marah. Tetapi dia jadi tahu bahwa ternyata anaknya
tersebut belum dapat mematuhi perintahnya. Intinya.... ujian kepatuhan sang
ayah terhadap anak tersebut, berakhir dengan kegagalan.....
Hal yang sama ingin dia jelaskan terjadi pada pohon pengetahuan
ini. Jadi menurut orang ini, Tuhan ingin menguji kepatuhan manusia – Adam –
bagaimana tingkat kepatuhan dia kepada Tuhan.
Sebuah perjelasan yang menarik. Namun begitu, terus terang....
saya kurang sependapat. Mengapa? Karena saya selalu mengacu pada figur seorang
ayah yang baik.
Pada ilustrasi yang diberikan orang tersebut, saya dapat
memakluminya.... sebab...... tidak ada bahaya yang terjadi pada si anak, selain
penilaian tingkat kepatuhannya saja pada perintah orang tua. Tetapi coba
bayangkan, apa mungkin orang tersebut berani meletakkan sesuatu yang berbahaya
terhadap keselamatan anaknya tersebut kemudian berpesan hal yang sama?
Katakanlah..... racun, apakah orang tua ini berani mempertaruhkan hal itu?
Bukankah jelas orang tersebut tidak akan pernah melakukan hal
seperti itu? Nah, jikalau dia yang adalah manusia biasa saja tidak mungkin
mempertaruhkan keselamatan nyawa anaknya “hanya untuk menguji tingkat
kepatuhan” anaknya tersebut.... bagaimana mungkin Tuhan bisa?
Coba kita renungkan lebih dalam lagi.... manusia biasa... yang
tidak dapat mengetahui apa yang akan terjadi saja (sebab karena faktor
ketidaktahuannya itu, dia mempunyai peluang 50%) tidak berani mempertaruhkan
sesuatu yang berbahaya.... bagaimana lagi Tuhan, yang jelas dapat mengetahui
apa yang akan terjadi.... Tuhan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.... karena
itu jangan anda kira Dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada Adam waktu itu.
Sebagai manusia biasa.... saya tidak berharap banyak untuk
mendapatkan pengertian akan hal ini. Mungkin
disinilah diperlukan yang namanya iman itu. Tetapi saya sangat paham sekali
kalau ada sebagian orang yang merasa membutuhkan jawabannya. Karena itu, saya
akan mencoba menguraikan pemahaman akan hal ini berdasarkan apa yang telah saya
pahami selama ini.
Saya tidak berharap banyak bahwa saudarapun akan sepaham dengan
saya.... tidak! Karena saya tahu, bahwa
untuk memahami suatu hal yang berkaitan dengan iman, memang tidak mudah.
Apalagi bagi orang-orang yang sangat rasional.
Baiklah akan saya uraikan berikut ini :
Konsep saya, Tuhan pastilah maha tahu.... karena itu Diapun tahu
apa yang akan terjadi pada Adam.
Kita tahu bahwa Adam, ditempatkan di taman eden.... dan taman ini
ada pada bumi ini.... (mengapa taman itu sekarang ini tidak dapat ditemukan
oleh manusia, ini hal lain lagi yang membutuhkan penelaahan – tetapi kita tidak
memfokuskan hal itu pada saat ini.) dan sebagai mana kita ketahui, iblis, yaitu
malaikat yang memberontak itu.... telah jatuh ke bumi ini.
Tuhan tahu, bahwa ada saatnya dimana manusia akan jatuh oleh iblis
ini.
Kalau boleh saya ilustrasikan begini :
Seandainya saudara sebagai orang tua yang baik, dan saudara tahu
bahwa lingkungan tempat saudara tinggal itu memiliki tetangga yang sangat
jahat, yang senantiasa mengincar keselamatan anak-anak saudara. Bila saudara
berpaling sedikit saja, dapat dipastikan mereka akan berusaha mencelakakan
anak-anak saudara (mencelakakan disini jangan diartikan dipukul, tetapi lebih
kepada mengarahkan kepada suatu perbuatan yang berbahaya bagi keselamatan
anak-anak saudara.)
apa yang paling mungkin saudara lakukan bila saudara harus
meninggalkan anak-anak saudara untuk sementara waktu?
Tetangga saudara ini sangat jahat. Dia akan senantiasa
memata-matai keadaan anak-anak saudara. Apa saja yang dilakukan anak-anak
saudara hampir tidak pernah luput dari pengawasan tetangga yang jahat ini.
Sebagai ayah yang baik dan bijaksana, seandainya saudara harus meninggalkan
mereka untuk sementara waktu, bukankah saudara harus memastikan bahwa anak-anak
saudara senantiasa dalam keadaan baik?
Mungkin saja saudara tahu bahwa tetangga saudara yang jahat ini
selalu berusaha membujuk anak-anak saudara melakukan hal-hal yang salah dan
berbahaya... maka untuk memproteksi keselamatan mereka, saudara bisa saja
memberikan perintah yang tegas untuk tidak dilanggar oleh anak-anak saudara
dengan disertai sanksi yang berat. Sudah tentu saudara akan mengaturnya
sedemikian rupa sehingga kalaupun ternyata perintah ini dilanggar... efek dari
hukuman itu dapat memungkinkan anak-anak saudara untuk diselamatkan....
Saya ambil contoh begini..... katakanlah sebelum pergi saudara
berpesan dengan sangat tegas pada anak-anak saudara... bisa saja saudara
katakan “ jangan sekali-kali kalian mencabut
tanaman ini.... andai saja sampai kalian lakukan.... maka kalian akan dihukum
dengan sangat berat..” nah, pesan yang seperti ini, bila terdengar oleh
tetangga yang jahat tadi... sudah tentu tetangga yang jahat tadi akan berusaha
membujuk anak-anak kita untuk mencabut tanaman tersebut.... karena yang menjadi
prioritas dari tetangga yang jahat ini adalah penghukuman yang akan kita
terima.
Apabila anak-anak kita terbujuk oleh tetangga yang jahat tadi, dan
sampai melakukan apa yang kita larang, bukankah hal ini hanya mendatangkan
hukuman saja pada anak-anak kita karena pelanggarannya tersebut..... namun
penghukuman tersebut tidak berakibat fatal dibanding bila mereka melakukan hal
lain yang lebih berbahaya? Mungkin saja, jikalau kita tidak meninggalkan pesan
demikian, tetangga kita yang jahat tadi malahan akan membujuk anak-anak kita
untuk melakukan hal lain yang lebih berbahaya.... misalkan bermain api, ataupun
pisau, ataupun yang lainnya.....
Jadi dengan kata lain, perintah kita itu pada dasarnya adalah
sebuah perintah yang terlihat seperti sebuah larangan yang tegas, tetapi pada
dasarnya juga berfungsi sebagai sebuah alat protektif pada diri anak-anak
kita......
Sekarang kita pararelkan dengan kitab Kejadian ini....
Anggaplah Tuhan adalah Bapa yang baik, Bapa kita ini, tahu bahwa
si iblis senantiasa mencari kesempatan buat mencelakakan Adam. Nah, dengan
berpesan bahwa Adam tidak boleh memakan buah pengetahuan ini.... bukankah hal
ini jadi terlarang bagi Adam...? dan bagi si jahat, hal yang terlarang inilah
yang paling potensial buat dilanggar oleh Adam. Terlebih karena hukumannya
sangat berat. Maka, dengan berbagai caranya dia berusaha untuk membujuk Adam
untuk melanggar larangan ini, yaitu memakan buah terlarang itu.....
Sekarang Adam memakan buah terlarang itu.... dan ini merupakan
sebuah pelanggaran! Adam di hukum? Jelas!....... sebab Tuhan adil. Dan sesuai
firmanNya,.... maka Adam menderita penghukuman itu.... yaitu Adam dan semua
keturunannya akan mati.... baik secara rohani (terputus hubungannya dengan
Tuhan) maupun secara jasmani.....
Lalu dimana efek penyelamatannya itu?
Begini saudara, apakah saudara tidak merasakan efek dari buah
pengetahuan itu? Karena Adam memakan buah pengetahuan itu.... walaupun kita
dapat mati.... tetapi kita juga dapat memiliki pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat.... inilah efek dari buah pengetahuan itu.....
Pada saat saudara memperhatikan binatang, katakanlah buaya yang
hidupnya sudah ribuan tahun... ternyata binatang ini tetap saja hidup dengan
caranya yang primitif. Tidak ada pengetahuan apapun yang memungkinkan dia
menciptakan sesuatu bagi dirinya.... baik alat transportasi.... tidak juga baju
sehingga dia berpakaian.... dia tetap telanjang... dan sampai kapanpun tetap
saja telanjang. Dia juga tidak akan memasak makanannya terlebih dahulu....
pendek kata... dia tidak memiliki kemajuan apapun dari cara hidupnya yang
primitif sejak dahulu.... begitu juga hal yang sama terjadi pada semua binatang
yang lain.... tidak ada satu spesiespun yang mengalami kemajuan budaya.
Dan sekarang coba saudara lihat manusia? Apa yang telah dicapai
manusia selama ini?
Sejak kejatuhannya dahulu, manusia telah mengalami kemajuan budaya
yang sangat tinggi. Pada saat manusia itu jatuh sakit.... dia akan
mempergunakan efek dari buah “pengetahuan yang baiknya” untuk menemukan
obat-obatan.
Dan karena pengetahuan akan yang baik dan yang jahat ini pulalah
yang membuat manusia mampu untuk dapat diselamatkan lagi..... Dengan
pengetahuan kita tentang hal yang baik, kita dapat merespon rencana Tuhan dalam
usahaNya untuk menyelamatkan kita.
Setelah manusia jatuh.... Tuhan tetap mengasihi manusia, sehingga
Dia mengirimkan para malaikatNya kepada para nabi untuk menyampaikan kepada
manusia, bagaimana mereka dapat diselamatkan.... Tuhan tidak pernah
meninggalkan manusia seorang diri.... Dia senantiasa berusaha untuk
menyelamatkan kita semua.
Efek dari buah pengetahuan akan yang baik dan yang jahat inilah
yang dapat memampukan kita untuk memilih.... menerima keselamatan yang Tuhan
berikan.... atau menolaknya.....
Kita dapat mempergunakan pengetahuan kita ini untuk menyambut
uluran tangan Tuhan bagi keselamatan kita.
Itulah mengapa buah dari pohon pengetahuan yang terlarang bagi
Adam dan bukan pohon kehidupan. Karena pada saat Adam memakan buah ini,
meskipun dia jatuh dalam penghukuman karena pelanggarannya ini, manusia masih
tetap memiliki harapan untuk dapat diselamatkan karena efek dari buah ini,
telah memampukan manusia untuk mengetahuan hal yang baik dan yang jahat.
Mungkin dapat kita mengerti seperti yang terjadi pada rencana Bapa
atas Yesus berikut ini.....
Yudas
dimanfaatkan iblis untuk menghianati Yesus dengan maksud agar berita
keselamatan tentang Kerajaan Allah yang diberitakan Yesus dapat dibungkam.
Iblis tidak menginginkan berita keselamatan yang diberitakan Yesus ini dapat
menyelamatkan umat manusia.
Tetapi
apa yang terjadi kemudian?…, dibalik tindakan iblis untuk membungkam berita
keselamatan yang diberitakan oleh Yesus ini, justru rencana keselamatan yang
sudah dirancang oleh Bapa terlaksana. Allah Bapa sanggup mengubah keadaan dari
yang “celaka” menjadi berkat.
Sekarang......
Dapatkah saudara bayangkan,.... seandainya yang dilarang Tuhan dahulu
adalah buah dari pohon kehidupan? Kita akan jatuh dalam dosa karena telah
melanggar laranganNya.... kita juga akan sangat jahat..... kita bahkan tidak
bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat....sama seperti binatang. Kita
tetap bodoh..... dan lebih celakanya lagi... kita tidak bisa mati.....terus
berkembang biak memenuhi bumi... mungkin, saat ini kita cuma bisa berdiri di
atas tanah seukuran 10 cm2 saja...... karena begitu sesaknya bumi.
Kita tidak akan dapat diselamatkan karena kita memang tidak
memiliki pengetahuan apapun, sama seperti binatang. Bagaimanapun Tuhan akan
menyelamatkan kita.... tetap saja kita tidak dapat meresponNya karena ketidak
mengertian kita.... mungkin bisa digambarkan seperti seekor keledai yang
terperosok ke dalam lubang.... walaupun kita ulurkan tali ataupun tangga....
tetap saja tuh keledai tidak akan beranjak dari tempatnya....
Bila saudara bertanya “Kalau begitu lebih
baik tidak ada larangan di taman eden sehingga tidak ada penghukuman”, saya
katakan kita tidak tahu apa yang akan iblis pakai buat menjatuhkan Adam. Bisa
jadi sesuatu yang lebih berbahaya dari pada bila memakan buah pengetahuan yang
Tuhan larang.
Dan bila saudara bertanya lagi “Mengapa
Tuhan tidak menempatkan malaikat saja buat menjaga manusia di taman eden”......
saya cuma bisa bilang, bukankah sekarang ini malaikat juga ada di bumi? Apakah
dengan adanya malaikat di bumi sekarang ini setan bisa dicegah untuk membujuk
manusia melakukan dosa?
Jadi saudara,.... ini memang hanyalah
satu gambaran saja, yang saya pahami sekarang ini. Saudara bebas untuk
menolaknya..... Bila saudara memiliki pemahaman yang lain, saya akan merasa
senang sekali. Sehingga kita bisa saling berbagi dan bertumbuh bersama.
Mungkin, jawaban yang sebenarnya akan kita dapatkan pada saat kita berjumpa
Bapa di sorga nanti......
Segala kemuliaan hanya bagi Bapa.....
amin.
Syallom.....
GBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar