Translate

Selasa, 28 Agustus 2012

Pohon Pengetahuan


Kejadian
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Pertanyaannya adalah..... apa maksudnya Tuhan meletakkan pohon pengetahuan itu di taman eden ini....? apa untuk menguji manusia...? bukankah lebih baik pohon pengetahuan itu sama sekali tidak ada di taman itu.... sehingga manusia tidak jatuh dalam dosa.....? hal ini, sepertinya Tuhan meletakkan jebakan di sekitar manusia.... agar sewaktu manusia itu jatuh dalam jebakan itu, Tuhan dapat menghukumnya..... benarkah demikian...?

bukankah Tuhan selalu menggambarkan diriNya sebagai seorang Bapa yang baik bagi anak-anakNya...?

Matius
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Roma
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

inilah yang menjadi konsep kita, bahwa Tuhan, yang karena Roh kita berani memanggilNya Bapa..... pastilah jauh lebih baik dari pada ayah kita yang di bumi ini..... Bapa kita yang di sorga pasti akan memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi kita.... itulah mengapa Alkitab katakan.....

Yeremia
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,.......

Karena itu, tidak berlebihan sekiranya dalam berdoa kita katakan.... “jadilah kehendakMu......” sebab kita tahu bahwa hanya kehendak Bapalah yang terbaik bagi kita..... bahkan bila hal itu sepertinya merupakan malapetaka bagi kita........

Sekarang, apakah benar....Tuhan yang tergambar di Perjanjian baru itu sama seperti Tuhan pencipta manusia, yang meletakkan manusia di taman eden dan yang “menjebaknya” juga?
Mengapa Tuhan yang baik itu memberikan pohon pengetahuan di taman itu,... dan sekaligus melarangnya pula bagi manusia, sehingga pada saat manusia memakan buah dari pohon itu maka Tuhan memiliki alasan untuk menghukum manusia? Pohon itu tidak tumbuh dengan sendirinya... tapi Tuhan juga yang menumbuhkannya.....

Kejadian
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Kemudian....
Setelah Tuhan menumbuhkan pohon pengetahuan ini.... mengapa pula Tuhan berfirman seperti ini :

Kejadian
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Bukankah ini sama saja dengan meletakkan jebakan pada manusia....? dan hukumannya tidak main-main.... hukumannya adalah kematian..... ini hukuman yang sangat-sangat serius sekali....yang tentunya untuk jenis kejahatan yang sangat serius pula..... bahkan saat ini, tidak ada hukuman lain yang tertinggi di dunia ini selain dari pada hukuman mati!

Coba sekarang kita renungkan..... mungkinkah Tuhan melakukan itu semua? Alkitab mengatakan benar... itu semua tercatat di kitab Kejadian..... jadi, apa sebenarnya yang terjadi di sini? Bukankah Bapa kita di sorga tahu yang terbaik bagi kita? Apakah dengan memberikan sebuah “jebakan” di taman eden adalah hal yang terbaik bagi manusia?

Sekarang, kita lihat....

Saya ilustrasikan berikut ini..... bila saya sebagai seorang ayah "yang baik".... dan jika saya membangun sebuah taman bermain buat anak-anak saya, bukankah sudah tentu saya akan menyingkirkan segala hal yang berpotensi dapat membahayakan keselamatan anak-anak saya....? Akan saya singkirkan segala pecahan beling,.... paku..... maupun segala hal yg dapat membahayakannya.......

Mungkinkah saya akan meletakkan pisau tertancap dengan gagangnya di tengah-tengah taman itu....? Lalu kemudian saya berpesan pada anak-anak saya... "jangan dekati itu...nanti kalau kamu terjatuh di tengah-tengah pisau itu, kamu akan mati.......” saya tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu..... yang paling logis bagi saya adalah akan saya singkirkan segala sesuatu yang mungkin dapat membahayakan keselamatan anak-anak saya.....

Saya adalah ayah yang baik..... meskipun saya hanyalah seorang manusia biasa..... sekarang Tuhan adalah Bapa kita.... mungkinkah Bapa kita di sorga tidak lebih baik dari pada seorang ayah duniawi seperti kita? Jawabannya jelas..... Tidak mungkin! Mana mungkin kita sebagai seorang manusia bisa menyamai kebaikan Tuhan?

Sekarang bagaimana kita dapat memahami apa yang terjadi pada ayat kitab Kejadian seperti tersebut di atas? Apa pengertian yang logis bagi kita untuk dapat mengerti akan ayat-ayat tersebut....?

Pertanyaan ini pernah saya tanyakan pada seseorang, dan memang, tidak gampang untuk dapat mengerti ataupun memahami tiap ayat pada Alkitab. Orang tersebut memang memberikan sebuah jawaban... dan jawabannya adalah berikut ini :

Intinya.... Tuhan, sedang menguji manusia..... dia memberikan ilustrasi demikian :

Pernah dia membeli sebuah tanaman yang cukup mahal dari daerah lain.... tanaman ini, kemudian dia tanam dalam taman yang ada di halaman rumah. Pada saat menanamnya,.... orang tersebut telah berpesan kepada anaknya yang masih kecil.... katakanlah 4 tahun. Pesannya sederhana..... “nak, jangan dicabut yah..... nanti bisa ayah hukum!”

Dan seperti yang saudara ketahui selanjutnya.... pesan demikian tentu saja tidak bertahan lama buat anak seusia itu.... di hari-hari berikutnya... tanaman itu sudah tercabut sampai ke akar-akarnya..... sang ayah marah? Tentu saja dia marah. Tetapi dia jadi tahu bahwa ternyata anaknya tersebut belum dapat mematuhi perintahnya. Intinya.... ujian kepatuhan sang ayah terhadap anak tersebut, berakhir dengan kegagalan.....

Hal yang sama ingin dia jelaskan terjadi pada pohon pengetahuan ini. Jadi menurut orang ini, Tuhan ingin menguji kepatuhan manusia – Adam – bagaimana tingkat kepatuhan dia kepada Tuhan.

Sebuah perjelasan yang menarik. Namun begitu, terus terang.... saya kurang sependapat. Mengapa? Karena saya selalu mengacu pada figur seorang ayah yang baik.

Pada ilustrasi yang diberikan orang tersebut, saya dapat memakluminya.... sebab...... tidak ada bahaya yang terjadi pada si anak, selain penilaian tingkat kepatuhannya saja pada perintah orang tua. Tetapi coba bayangkan, apa mungkin orang tersebut berani meletakkan sesuatu yang berbahaya terhadap keselamatan anaknya tersebut kemudian berpesan hal yang sama? Katakanlah..... racun, apakah orang tua ini berani mempertaruhkan hal itu?

Bukankah jelas orang tersebut tidak akan pernah melakukan hal seperti itu? Nah, jikalau dia yang adalah manusia biasa saja tidak mungkin mempertaruhkan keselamatan nyawa anaknya “hanya untuk menguji tingkat kepatuhan” anaknya tersebut.... bagaimana mungkin Tuhan bisa?

Coba kita renungkan lebih dalam lagi.... manusia biasa... yang tidak dapat mengetahui apa yang akan terjadi saja (sebab karena faktor ketidaktahuannya itu, dia mempunyai peluang 50%) tidak berani mempertaruhkan sesuatu yang berbahaya.... bagaimana lagi Tuhan, yang jelas dapat mengetahui apa yang akan terjadi.... Tuhan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.... karena itu jangan anda kira Dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada Adam waktu itu.

Sebagai manusia biasa.... saya tidak berharap banyak untuk mendapatkan pengertian akan hal ini. Mungkin disinilah diperlukan yang namanya iman itu. Tetapi saya sangat paham sekali kalau ada sebagian orang yang merasa membutuhkan jawabannya. Karena itu, saya akan mencoba menguraikan pemahaman akan hal ini berdasarkan apa yang telah saya pahami selama ini.

Saya tidak berharap banyak bahwa saudarapun akan sepaham dengan saya.... tidak!  Karena saya tahu, bahwa untuk memahami suatu hal yang berkaitan dengan iman, memang tidak mudah. Apalagi bagi orang-orang yang sangat rasional.

Baiklah akan saya uraikan berikut ini :

Konsep saya, Tuhan pastilah maha tahu.... karena itu Diapun tahu apa yang akan terjadi pada Adam.

Kita tahu bahwa Adam, ditempatkan di taman eden.... dan taman ini ada pada bumi ini.... (mengapa taman itu sekarang ini tidak dapat ditemukan oleh manusia, ini hal lain lagi yang membutuhkan penelaahan – tetapi kita tidak memfokuskan hal itu pada saat ini.) dan sebagai mana kita ketahui, iblis, yaitu malaikat yang memberontak itu.... telah jatuh ke bumi ini.

Tuhan tahu, bahwa ada saatnya dimana manusia akan jatuh oleh iblis ini.

Kalau boleh saya ilustrasikan begini :

Seandainya saudara sebagai orang tua yang baik, dan saudara tahu bahwa lingkungan tempat saudara tinggal itu memiliki tetangga yang sangat jahat, yang senantiasa mengincar keselamatan anak-anak saudara. Bila saudara berpaling sedikit saja, dapat dipastikan mereka akan berusaha mencelakakan anak-anak saudara (mencelakakan disini jangan diartikan dipukul, tetapi lebih kepada mengarahkan kepada suatu perbuatan yang berbahaya bagi keselamatan anak-anak saudara.)
apa yang paling mungkin saudara lakukan bila saudara harus meninggalkan anak-anak saudara untuk sementara waktu?

Tetangga saudara ini sangat jahat. Dia akan senantiasa memata-matai keadaan anak-anak saudara. Apa saja yang dilakukan anak-anak saudara hampir tidak pernah luput dari pengawasan tetangga yang jahat ini. Sebagai ayah yang baik dan bijaksana, seandainya saudara harus meninggalkan mereka untuk sementara waktu, bukankah saudara harus memastikan bahwa anak-anak saudara senantiasa dalam keadaan baik?

Mungkin saja saudara tahu bahwa tetangga saudara yang jahat ini selalu berusaha membujuk anak-anak saudara melakukan hal-hal yang salah dan berbahaya... maka untuk memproteksi keselamatan mereka, saudara bisa saja memberikan perintah yang tegas untuk tidak dilanggar oleh anak-anak saudara dengan disertai sanksi yang berat. Sudah tentu saudara akan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kalaupun ternyata perintah ini dilanggar... efek dari hukuman itu dapat memungkinkan anak-anak saudara untuk diselamatkan....

Saya ambil contoh begini..... katakanlah sebelum pergi saudara berpesan dengan sangat tegas pada anak-anak saudara... bisa saja saudara katakan “ jangan  sekali-kali kalian mencabut tanaman ini.... andai saja sampai kalian lakukan.... maka kalian akan dihukum dengan sangat berat..” nah, pesan yang seperti ini, bila terdengar oleh tetangga yang jahat tadi... sudah tentu tetangga yang jahat tadi akan berusaha membujuk anak-anak kita untuk mencabut tanaman tersebut.... karena yang menjadi prioritas dari tetangga yang jahat ini adalah penghukuman yang akan kita terima.

Apabila anak-anak kita terbujuk oleh tetangga yang jahat tadi, dan sampai melakukan apa yang kita larang, bukankah hal ini hanya mendatangkan hukuman saja pada anak-anak kita karena pelanggarannya tersebut..... namun penghukuman tersebut tidak berakibat fatal dibanding bila mereka melakukan hal lain yang lebih berbahaya? Mungkin saja, jikalau kita tidak meninggalkan pesan demikian, tetangga kita yang jahat tadi malahan akan membujuk anak-anak kita untuk melakukan hal lain yang lebih berbahaya.... misalkan bermain api, ataupun pisau, ataupun yang lainnya.....

Jadi dengan kata lain, perintah kita itu pada dasarnya adalah sebuah perintah yang terlihat seperti sebuah larangan yang tegas, tetapi pada dasarnya juga berfungsi sebagai sebuah alat protektif pada diri anak-anak kita......

Sekarang kita pararelkan dengan kitab Kejadian ini....

Anggaplah Tuhan adalah Bapa yang baik, Bapa kita ini, tahu bahwa si iblis senantiasa mencari kesempatan buat mencelakakan Adam. Nah, dengan berpesan bahwa Adam tidak boleh memakan buah pengetahuan ini.... bukankah hal ini jadi terlarang bagi Adam...? dan bagi si jahat, hal yang terlarang inilah yang paling potensial buat dilanggar oleh Adam. Terlebih karena hukumannya sangat berat. Maka, dengan berbagai caranya dia berusaha untuk membujuk Adam untuk melanggar larangan ini, yaitu memakan buah terlarang itu.....

Sekarang Adam memakan buah terlarang itu.... dan ini merupakan sebuah pelanggaran! Adam di hukum? Jelas!....... sebab Tuhan adil. Dan sesuai firmanNya,.... maka Adam menderita penghukuman itu.... yaitu Adam dan semua keturunannya akan mati.... baik secara rohani (terputus hubungannya dengan Tuhan) maupun secara jasmani.....

Lalu dimana efek penyelamatannya itu?

Begini saudara, apakah saudara tidak merasakan efek dari buah pengetahuan itu? Karena Adam memakan buah pengetahuan itu.... walaupun kita dapat mati.... tetapi kita juga dapat memiliki pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.... inilah efek dari buah pengetahuan itu.....

Pada saat saudara memperhatikan binatang, katakanlah buaya yang hidupnya sudah ribuan tahun... ternyata binatang ini tetap saja hidup dengan caranya yang primitif. Tidak ada pengetahuan apapun yang memungkinkan dia menciptakan sesuatu bagi dirinya.... baik alat transportasi.... tidak juga baju sehingga dia berpakaian.... dia tetap telanjang... dan sampai kapanpun tetap saja telanjang. Dia juga tidak akan memasak makanannya terlebih dahulu.... pendek kata... dia tidak memiliki kemajuan apapun dari cara hidupnya yang primitif sejak dahulu.... begitu juga hal yang sama terjadi pada semua binatang yang lain.... tidak ada satu spesiespun yang mengalami kemajuan budaya.

Dan sekarang coba saudara lihat manusia? Apa yang telah dicapai manusia selama ini?

Sejak kejatuhannya dahulu, manusia telah mengalami kemajuan budaya yang sangat tinggi. Pada saat manusia itu jatuh sakit.... dia akan mempergunakan efek dari buah “pengetahuan yang baiknya” untuk menemukan obat-obatan.

Dan karena pengetahuan akan yang baik dan yang jahat ini pulalah yang membuat manusia mampu untuk dapat diselamatkan lagi..... Dengan pengetahuan kita tentang hal yang baik, kita dapat merespon rencana Tuhan dalam usahaNya untuk menyelamatkan kita.
Setelah manusia jatuh.... Tuhan tetap mengasihi manusia, sehingga Dia mengirimkan para malaikatNya kepada para nabi untuk menyampaikan kepada manusia, bagaimana mereka dapat diselamatkan.... Tuhan tidak pernah meninggalkan manusia seorang diri.... Dia senantiasa berusaha untuk menyelamatkan kita semua.

Efek dari buah pengetahuan akan yang baik dan yang jahat inilah yang dapat memampukan kita untuk memilih.... menerima keselamatan yang Tuhan berikan.... atau menolaknya.....
Kita dapat mempergunakan pengetahuan kita ini untuk menyambut uluran tangan Tuhan bagi keselamatan kita.

Itulah mengapa buah dari pohon pengetahuan yang terlarang bagi Adam dan bukan pohon kehidupan. Karena pada saat Adam memakan buah ini, meskipun dia jatuh dalam penghukuman karena pelanggarannya ini, manusia masih tetap memiliki harapan untuk dapat diselamatkan karena efek dari buah ini, telah memampukan manusia untuk mengetahuan hal yang baik dan yang jahat.

Mungkin dapat kita mengerti seperti yang terjadi pada rencana Bapa atas Yesus berikut ini.....

Yudas dimanfaatkan iblis untuk menghianati Yesus dengan maksud agar berita keselamatan tentang Kerajaan Allah yang diberitakan Yesus dapat dibungkam. Iblis tidak menginginkan berita keselamatan yang diberitakan Yesus ini dapat menyelamatkan umat manusia.

Tetapi apa yang terjadi kemudian?…, dibalik tindakan iblis untuk membungkam berita keselamatan yang diberitakan oleh Yesus ini, justru rencana keselamatan yang sudah dirancang oleh Bapa terlaksana. Allah Bapa sanggup mengubah keadaan dari yang “celaka” menjadi berkat.

Sekarang......

Dapatkah saudara bayangkan,.... seandainya yang dilarang Tuhan dahulu adalah buah dari pohon kehidupan? Kita akan jatuh dalam dosa karena telah melanggar laranganNya.... kita juga akan sangat jahat..... kita bahkan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat....sama seperti binatang. Kita tetap bodoh..... dan lebih celakanya lagi... kita tidak bisa mati.....terus berkembang biak memenuhi bumi... mungkin, saat ini kita cuma bisa berdiri di atas tanah seukuran 10 cm2 saja...... karena begitu sesaknya bumi.

Kita tidak akan dapat diselamatkan karena kita memang tidak memiliki pengetahuan apapun, sama seperti binatang. Bagaimanapun Tuhan akan menyelamatkan kita.... tetap saja kita tidak dapat meresponNya karena ketidak mengertian kita.... mungkin bisa digambarkan seperti seekor keledai yang terperosok ke dalam lubang.... walaupun kita ulurkan tali ataupun tangga.... tetap saja tuh keledai tidak akan beranjak dari tempatnya....

Bila saudara bertanya “Kalau begitu lebih baik tidak ada larangan di taman eden sehingga tidak ada penghukuman”, saya katakan kita tidak tahu apa yang akan iblis pakai buat menjatuhkan Adam. Bisa jadi sesuatu yang lebih berbahaya dari pada bila memakan buah pengetahuan yang Tuhan larang.
Dan bila saudara bertanya lagi “Mengapa Tuhan tidak menempatkan malaikat saja buat menjaga manusia di taman eden”...... saya cuma bisa bilang, bukankah sekarang ini malaikat juga ada di bumi? Apakah dengan adanya malaikat di bumi sekarang ini setan bisa dicegah untuk membujuk manusia melakukan dosa?

Jadi saudara,.... ini memang hanyalah satu gambaran saja, yang saya pahami sekarang ini. Saudara bebas untuk menolaknya..... Bila saudara memiliki pemahaman yang lain, saya akan merasa senang sekali. Sehingga kita bisa saling berbagi dan bertumbuh bersama. Mungkin, jawaban yang sebenarnya akan kita dapatkan pada saat kita berjumpa Bapa di sorga nanti......
Segala kemuliaan hanya bagi Bapa..... amin.


Syallom.....
GBU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar