Tidak sedikit orang yang kecewa
dengan pemerintahan yang ada pada negaranya masing-masing. Itulah mengapa kita
sering mendengar tentang adanya demo di sana-sini. Rakyat tidak puas dalam
segala hal, baik kesejahteraan hingga tingkat koruptor di pemerintahan. Ini
semua baru menyangkut masalah-masalah yang bersifat duniawi, yaitu
masalah-masalah yang tidak jauh dari urusan perut dan keadilan saja.
Jadi bagaimana lagi bila
pemerintahan yang ada itu sudah tidak adil dalam hal kerohanian? Di negara
tertentu malahan bukan masalah adil dan tidak adil lagi, tetapi sudah merupakan
sesuatu yang harus dibayar dengan nyawa bila salah satu warganya menganut agama
tertentu yang dilarang di negara tersebut.
Alkitab mengatakan :
Roma 13
13:1. Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak
ada pemerintah, yang tidak
berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh
Allah.
Apa artinya ini Saudara? Artinya
semua pemerintahan yang ada di dunia ini, pemerintah-pemerintahnya – yaitu :
orang-orangnya, pejabat-pejabatnya – semua berasal dari Allah. Baik mereka
orang percaya ataupun bukan, mereka semua berasal dari Allah yang menciptakan
segala sesuatunya. Dalam konteks asal “tubuh manusia” itu diciptakan, memang
tepat demikian. Tetapi tentu dalam hal ini konteksnya bukan cuma itu! Kekuasaan
yang mereka miliki untuk memerintahpun berasal dari Tuhan kita. Ini yang akan
kita bicarakan.
Pada negara-negara yang
menjunjung tinggi hak asazi manusia, seperti Amerika, atau negara-negara maju
yang demokratis di eropa hal ini tidaklah terlalu dipermasalahkan. Namun bagi
orang-orang percaya – orang kristen – yang tinggal di negara-negara Arab,
ataupun di negara-negara komunis yang menerapkan aturan keras pada kekristenan,
sudah tentu akan timbul suatu pertanyaan, apa benar pemerintahannya ini berasal
dari Allah Bapa juga?
Mungkinkah suatu pemerintahan
yang menekan dengan kerasnya kekristenan yang ada di negara tersebut juga
berasal dari Tuhannya orang kristen? Bukankah lebih masuk akal bila kita
katakan pemerintahan yang berasal dari Tuhannya orang kristen, adalah
pemerintahan yang dapat memberikan kebebasan yang sebebas-bebasnya bagi agama
kristen untuk berkembang?
Secara manusia kita akan
berfikir, tidak mungkin kita akan memberikan kekuasaan pada pembantu kita yang
jahat, untuk bertindak sesuka hatinya kepada anak-anak kita dengan segala
konsekwensinya. Termasuk kebinasaan. Apa Tuhan orang kristen tidak dapat
mencegah berkuasanya orang-orang yang justru memusuhi dan mendatangkan penindasan
pada umat-Nya sendiri? Aneh bukan? Tidak sedikit orang-orang yang bertobat dan
kemudian menjadi kristen, dianiaya dan bahkan sampai dibunuh di negara-negara
tertentu. Mereka semua membayar mahal dengan nyawanya hanya untuk dapat menjadi
orang percaya. Dan menurut ayat di atas, pemerintah-pemerintah yang memusuhi
orang percaya ini juga berasal dari Tuhannya orang kristen?
Beberapa dari kita mungkin saja
beranggapan kalau pemerintahan seperti itu pastilah bukan dari Tuhannya orang
kristen. Mungkin dari setan yang justru menghambat kekristenan agar tiap
manusia binasa.
Tapi ayat pada Roma 13:1 di atas
dengan tegas mengatakan itu dari Tuhan kita juga. Mau apa kita sekarang? Mau
membantah firman Tuhan ini?
Baiklah kita mulai membahas
permasalahan ini dengan coba memahami inti dari permasalahan yang sebenarnya.
Pertama-tama sebaiknya kita
satukan dulu konsep dari “musuh” menurut pandangan kristen yang sesungguhnya.
Seseorang yang jahatnya luar biasa pada orang-orang kristen, yang dengan suka
cita membunuhi orang kristen, menyiksa dan sebagainya, pada dasarnya dia
bukanlah musuh orang kristen. Manusia yang seperti ini adalah manusia biasa
yang tidak mau mencari kebenaran dan keselamatan. Cuma itu. Dia bukanlah musuh
orang kristen. Karena sama seperti pengertian ayat di bawah ini, musuh kita
sebenarnya bukanlah sesama manusia yang juga untuk dia Tuhan kita Yesus Kristus
telah mati disalibkan.
Efesus 6
6:12 karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Dalam terjemahan bahasa Indonesia
sehari-harinya
6:12 Sebab kita berjuang bukannya melawan manusia,
melainkan melawan kekuatan segala setan-setan yang menguasai zaman yang jahat
ini. Kita melawan kekuatan roh-roh jahat yang menguasai ruang angkasa.
Musuh kita yang sebenarnya itu
adalah roh-roh jahat yang jumlahnya tidak sedikit yang ada pada dunia ini.
Bukan kita sesama manusia. Manusia yang jahat bagaimanapun, tetaplah manusia
biasa yang juga mendapatkan kasih dari Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab ada
tertulis dalam Alkitab
Lukas 5
5:31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya:
"Bukan orang sehat yang memerlukan
tabib, tetapi orang sakit;
5:32 Aku datang
bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka
bertobat."
Saudara terkasih, dengan jelas
dikatakan Tuhan Yesus bahwa Dia datang untuk setiap orang berdosa. Termasuk
juga untuk para pemerintah yang berlaku begis sekalipun terhadap orang-orang
percaya. Bagi Tuhan, mereka semua termasuk kita adalah manusia yang berdosa,
manusia-manusia sakit yang memerlukan tabib untuk dapat diselamatkan.
Jadi Saudara, jika Tuhan
memberikan kekuasaan untuk memerintah pada mereka yang juga mendapatkan kasih
dari Tuhan, apa itu salah?
Tuhan Yesus tidak menjanjikan
kita untuk hidup nyaman dan nikmat di dunia ini. Tidak! Jangan ada orang yang
bermimpi dengan menjadi kristen berarti hidupnya akan aman tentram di dunia
ini.
Apabila kita telah menjadi percaya
di dalam Kristus Yesus, kita bukan lagi orang yang berasal dari dunia ini.
Karena itu dunia akan membenci kita, memusuhi kita. Dunia ini, yaitu roh-roh
yang berkuasa di dalamnya, akan coba membinasakan kita dengan segala caranya.
Jadi jangan heran jikalau roh-roh dunia ini juga menggunakan
kekuasaan-kekuasaan yang ada di dunia ini untuk membinasakan kita orang-orang
percaya. Yaitu kekuasaan yang ada pada suatu negara, termasuk kekuatan
militernya.
Bukankah lebih baik bila
orang-orang yang diberi kuasa untuk memerintah itu adalah orang-orang percaya?
Memang. Tetapi ingat, Tuhan bekerja dalam segala hal. Janganlah kita melihat
segala sesuatu hanya berdasarkan kacamata duniawi.
Dalam suatu negara yang aman,
tentram dan makmur bagi orang-orang percaya berdiam, belum tentu dapat
memberikan kedewasaan iman bagi orang-orang percaya yang ada di negara
tersebut. Bahkan tidak jarang karena ketentramannya itu malahan banyak umat
Allah yang jatuh di dalam berbagai pencobaan.
Orang percaya yang hidup di
negara-negara yang memberikan kebebasan pada mereka untuk bersekutu, malahan
banyak yang merasakan hilang persekutuannya dengan Tuhan. Mereka terlalu nyaman
dengan kehidupannya sehingga dalam menghadapi permasalahan apapun, mereka
cendrung mengandalkan kekuatannya sendiri. Saya tidak mengatakan bahwa untuk
menjadi kristen yang sungguh-sungguh mereka harus hidup di dalam tekanan
pemerintahan yang bengis. Bukan itu maksud saya!
Tetapi coba kita bandingkan
dengan orang kristen yang tinggal di negara-negara yang pemerintahannya amat
keras menekan keberadaan mereka? Kepada siapa mereka dapat mengadu semua
permasalahan mereka selain kepada Tuhan saja? Kepada pengadilan? Adakah
keadilan buat mereka di dunia ini? Tidak! Tetapi segala sesuatunya mereka
gantungkan hanya pada Tuhan saja. Tuhan Yesuslah satu-satunya harapan mereka.
Ini adalah bentuk penyerahan diri yang mutlak. Dan kalaupun mereka harus mati
karena penekanan itu, mereka akan mati dalam iman mereka yang dewasa.
Di negara-negara yang begitu
keras menekan kekristenan, apabila didapati orang kristen pada negara seperti
itu, sudah tentu kekristenan orang percaya di situ mendapatkan pemurnian yang
luar biasa. Seperti emas, mereka sedang dipanggang dalam bara api. Kekristenan
mereka benar-benar akan diuji dalam kondisi demikian. Berapa banyak orang-orang
kristen yang dipenjarakan sampai mati, hanya karena sesuatu yang dianggap salah
oleh negara, karena mereka lebih memilih untuk menjadi kristen.
Benar bahwa orang kristen di
negara seperti itu tidak banyak dijumpai karena kekristenan sudah tentu tidak
dapat berkembang dengan mudah. Tetapi itu bukanlah hal yang merisaukan.
Bukankah lebih baik emas murni yang sedikit dari pada tembaga yang berlimpah?
Jadi Saudara, janganlah kita
mengatakan bahwa bila ada suatu pemerintahan yang tampaknya memusuhi
kekristenan berarti pemerintahan seperti itu bukan berasal dari Tuhan. Apapun
kondisi pemerintahan suatu negara, itu semua berasal dari Tuhan. Tuhan kita
mempunyai maksud-Nya sendiri bagi setiap orang percaya yang tinggal pada negara-negara
seperti itu. Ingat! Perjuangan hidup seorang kristen bukan pada kenyamanan
hidup di dunia ini, tapi perjuangan sesungguhnya ada pada alam roh. Karena
roh-roh jahatlah yang menjadi musuh kita. Bukan manusia-manusia jahat yang ada
di dunia ini.
Janganlah kita mengganggap
negara-negara yang memberi kebebasan pada orang-orang kristenlah yang
seharusnya baik buat umat Allah. Tidak. Kita sering melihat segala sesuatu
secara duniawi tetapi Tuhan kita melihatnya tidaklah demikian. Yang harus kita
yakini adalah, segala sesuatu itu adalah yang terbaik bagi kita. Kalau saat ini
misalkan kita harus tinggal pada negara yang sangat menindas kekristenan
(seperti negara-negara komunis misalkan), yakin dan percayalah bahwa itulah
yang terbaik bagi kita, karena kita dianggap mampu untuk hidup pada negara
seperti itu dibanding rekan-rekan seiman yang tinggal di negara yang aman
tentram. Jangan menyesalinya karena Tuhan tahu yang terbaik buat kita.
Roma 8
8:28 Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.
Pada akhirnya keselamatan kita
hanyalah bergantung pada iman kita masing-masing. Pencobaan yang dihadapi oleh
orang-orang percaya yang tinggal di negara yang sangat menekan kekristenan
tidak lebih berat dari pada Saudara seiman yang tinggal di negara yang
memberikan kebebasan pada kekristenan.
Karena pencobaan yang kita hadapi
pada dasarnya sama yaitu dari si jahat, roh-roh jahat yang ada di dunia ini.
Hanya bentuk-bentuk pencobaannya saja yang disesuaikan dengan kondisi dimana
kita orang percaya tinggal. Mungkin di negara yang sangat menekan kekristenan,
secara kasat mata bentuk pencobaan yang kita terima lebih dititik beratkan pada
penyiksaan fisik hingga mati, namun jiwa kita terselamatkan. Sementara hal yang
sama tidak terjadi di negara yang lain. Namun pencobaan yang terjadi pada
negara yang lain itu bisa saja dalam bentuk dan wajahnya yang berbeda. Coba
Saudara renungkan, sudah berapa banyak orang percaya yang pada akhirnya
tersesat dengan pengajaran kekristenan palsu, yaitu ajaran yang menyesatkan,
yang justru banyak tumbuh berkembang di negara yang memberikan kebebasan pada
kekristenan? Mereka yang jatuh dalam pencobaan jenis ini malahan tidak
menyadarinya dan merasa aman-aman saja. Namun mereka jelas akan berakhir di
neraka.
Demikianlah sharing kita kali
ini. Saudara, kuatlah dalam iman kita masing-masing. Karena keselamatan kita
bukan ditentukan oleh kuatnya penindasan dari pemerintahan kita atau tidak,
tetapi pada keteguhan iman kita pada Yesus Kristus Tuhan kita.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar