Translate

Minggu, 26 Agustus 2012

Apakah Semua Pemerintahan Di Dunia Ini Berasal Dari Tuhan?


Tidak sedikit orang yang kecewa dengan pemerintahan yang ada pada negaranya masing-masing. Itulah mengapa kita sering mendengar tentang adanya demo di sana-sini. Rakyat tidak puas dalam segala hal, baik kesejahteraan hingga tingkat koruptor di pemerintahan. Ini semua baru menyangkut masalah-masalah yang bersifat duniawi, yaitu masalah-masalah yang tidak jauh dari urusan perut dan keadilan saja.

Jadi bagaimana lagi bila pemerintahan yang ada itu sudah tidak adil dalam hal kerohanian? Di negara tertentu malahan bukan masalah adil dan tidak adil lagi, tetapi sudah merupakan sesuatu yang harus dibayar dengan nyawa bila salah satu warganya menganut agama tertentu yang dilarang di negara tersebut.

Alkitab mengatakan :

Roma  13

13:1. Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.

Apa artinya ini Saudara? Artinya semua pemerintahan yang ada di dunia ini, pemerintah-pemerintahnya – yaitu : orang-orangnya, pejabat-pejabatnya – semua berasal dari Allah. Baik mereka orang percaya ataupun bukan, mereka semua berasal dari Allah yang menciptakan segala sesuatunya. Dalam konteks asal “tubuh manusia” itu diciptakan, memang tepat demikian. Tetapi tentu dalam hal ini konteksnya bukan cuma itu! Kekuasaan yang mereka miliki untuk memerintahpun berasal dari Tuhan kita. Ini yang akan kita bicarakan.

Pada negara-negara yang menjunjung tinggi hak asazi manusia, seperti Amerika, atau negara-negara maju yang demokratis di eropa hal ini tidaklah terlalu dipermasalahkan. Namun bagi orang-orang percaya – orang kristen – yang tinggal di negara-negara Arab, ataupun di negara-negara komunis yang menerapkan aturan keras pada kekristenan, sudah tentu akan timbul suatu pertanyaan, apa benar pemerintahannya ini berasal dari Allah Bapa juga?

Mungkinkah suatu pemerintahan yang menekan dengan kerasnya kekristenan yang ada di negara tersebut juga berasal dari Tuhannya orang kristen? Bukankah lebih masuk akal bila kita katakan pemerintahan yang berasal dari Tuhannya orang kristen, adalah pemerintahan yang dapat memberikan kebebasan yang sebebas-bebasnya bagi agama kristen untuk berkembang?

Secara manusia kita akan berfikir, tidak mungkin kita akan memberikan kekuasaan pada pembantu kita yang jahat, untuk bertindak sesuka hatinya kepada anak-anak kita dengan segala konsekwensinya. Termasuk kebinasaan. Apa Tuhan orang kristen tidak dapat mencegah berkuasanya orang-orang yang justru memusuhi dan mendatangkan penindasan pada umat-Nya sendiri? Aneh bukan? Tidak sedikit orang-orang yang bertobat dan kemudian menjadi kristen, dianiaya dan bahkan sampai dibunuh di negara-negara tertentu. Mereka semua membayar mahal dengan nyawanya hanya untuk dapat menjadi orang percaya. Dan menurut ayat di atas, pemerintah-pemerintah yang memusuhi orang percaya ini juga berasal dari Tuhannya orang kristen?

Beberapa dari kita mungkin saja beranggapan kalau pemerintahan seperti itu pastilah bukan dari Tuhannya orang kristen. Mungkin dari setan yang justru menghambat kekristenan agar tiap manusia binasa.
Tapi ayat pada Roma 13:1 di atas dengan tegas mengatakan itu dari Tuhan kita juga. Mau apa kita sekarang? Mau membantah firman Tuhan ini?

Baiklah kita mulai membahas permasalahan ini dengan coba memahami inti dari permasalahan yang sebenarnya.
Pertama-tama sebaiknya kita satukan dulu konsep dari “musuh” menurut pandangan kristen yang sesungguhnya. Seseorang yang jahatnya luar biasa pada orang-orang kristen, yang dengan suka cita membunuhi orang kristen, menyiksa dan sebagainya, pada dasarnya dia bukanlah musuh orang kristen. Manusia yang seperti ini adalah manusia biasa yang tidak mau mencari kebenaran dan keselamatan. Cuma itu. Dia bukanlah musuh orang kristen. Karena sama seperti pengertian ayat di bawah ini, musuh kita sebenarnya bukanlah sesama manusia yang juga untuk dia Tuhan kita Yesus Kristus telah mati disalibkan.

Efesus  6

6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Dalam terjemahan bahasa Indonesia sehari-harinya

6:12 Sebab kita berjuang bukannya melawan manusia, melainkan melawan kekuatan segala setan-setan yang menguasai zaman yang jahat ini. Kita melawan kekuatan roh-roh jahat yang menguasai ruang angkasa.

Musuh kita yang sebenarnya itu adalah roh-roh jahat yang jumlahnya tidak sedikit yang ada pada dunia ini. Bukan kita sesama manusia. Manusia yang jahat bagaimanapun, tetaplah manusia biasa yang juga mendapatkan kasih dari Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab ada tertulis dalam Alkitab

Lukas  5

5:31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Saudara terkasih, dengan jelas dikatakan Tuhan Yesus bahwa Dia datang untuk setiap orang berdosa. Termasuk juga untuk para pemerintah yang berlaku begis sekalipun terhadap orang-orang percaya. Bagi Tuhan, mereka semua termasuk kita adalah manusia yang berdosa, manusia-manusia sakit yang memerlukan tabib untuk dapat diselamatkan.

Jadi Saudara, jika Tuhan memberikan kekuasaan untuk memerintah pada mereka yang juga mendapatkan kasih dari Tuhan, apa itu salah?
Tuhan Yesus tidak menjanjikan kita untuk hidup nyaman dan nikmat di dunia ini. Tidak! Jangan ada orang yang bermimpi dengan menjadi kristen berarti hidupnya akan aman tentram di dunia ini.

Apabila kita telah menjadi percaya di dalam Kristus Yesus, kita bukan lagi orang yang berasal dari dunia ini. Karena itu dunia akan membenci kita, memusuhi kita. Dunia ini, yaitu roh-roh yang berkuasa di dalamnya, akan coba membinasakan kita dengan segala caranya. Jadi jangan heran jikalau roh-roh dunia ini juga menggunakan kekuasaan-kekuasaan yang ada di dunia ini untuk membinasakan kita orang-orang percaya. Yaitu kekuasaan yang ada pada suatu negara, termasuk kekuatan militernya.

Bukankah lebih baik bila orang-orang yang diberi kuasa untuk memerintah itu adalah orang-orang percaya? Memang. Tetapi ingat, Tuhan bekerja dalam segala hal. Janganlah kita melihat segala sesuatu hanya berdasarkan kacamata duniawi.

Dalam suatu negara yang aman, tentram dan makmur bagi orang-orang percaya berdiam, belum tentu dapat memberikan kedewasaan iman bagi orang-orang percaya yang ada di negara tersebut. Bahkan tidak jarang karena ketentramannya itu malahan banyak umat Allah yang jatuh di dalam berbagai pencobaan.

Orang percaya yang hidup di negara-negara yang memberikan kebebasan pada mereka untuk bersekutu, malahan banyak yang merasakan hilang persekutuannya dengan Tuhan. Mereka terlalu nyaman dengan kehidupannya sehingga dalam menghadapi permasalahan apapun, mereka cendrung mengandalkan kekuatannya sendiri. Saya tidak mengatakan bahwa untuk menjadi kristen yang sungguh-sungguh mereka harus hidup di dalam tekanan pemerintahan yang bengis. Bukan itu maksud saya!

Tetapi coba kita bandingkan dengan orang kristen yang tinggal di negara-negara yang pemerintahannya amat keras menekan keberadaan mereka? Kepada siapa mereka dapat mengadu semua permasalahan mereka selain kepada Tuhan saja? Kepada pengadilan? Adakah keadilan buat mereka di dunia ini? Tidak! Tetapi segala sesuatunya mereka gantungkan hanya pada Tuhan saja. Tuhan Yesuslah satu-satunya harapan mereka. Ini adalah bentuk penyerahan diri yang mutlak. Dan kalaupun mereka harus mati karena penekanan itu, mereka akan mati dalam iman mereka yang dewasa.

Di negara-negara yang begitu keras menekan kekristenan, apabila didapati orang kristen pada negara seperti itu, sudah tentu kekristenan orang percaya di situ mendapatkan pemurnian yang luar biasa. Seperti emas, mereka sedang dipanggang dalam bara api. Kekristenan mereka benar-benar akan diuji dalam kondisi demikian. Berapa banyak orang-orang kristen yang dipenjarakan sampai mati, hanya karena sesuatu yang dianggap salah oleh negara, karena mereka lebih memilih untuk menjadi kristen.

Benar bahwa orang kristen di negara seperti itu tidak banyak dijumpai karena kekristenan sudah tentu tidak dapat berkembang dengan mudah. Tetapi itu bukanlah hal yang merisaukan. Bukankah lebih baik emas murni yang sedikit dari pada tembaga yang berlimpah?

Jadi Saudara, janganlah kita mengatakan bahwa bila ada suatu pemerintahan yang tampaknya memusuhi kekristenan berarti pemerintahan seperti itu bukan berasal dari Tuhan. Apapun kondisi pemerintahan suatu negara, itu semua berasal dari Tuhan. Tuhan kita mempunyai maksud-Nya sendiri bagi setiap orang percaya yang tinggal pada negara-negara seperti itu. Ingat! Perjuangan hidup seorang kristen bukan pada kenyamanan hidup di dunia ini, tapi perjuangan sesungguhnya ada pada alam roh. Karena roh-roh jahatlah yang menjadi musuh kita. Bukan manusia-manusia jahat yang ada di dunia ini.

Janganlah kita mengganggap negara-negara yang memberi kebebasan pada orang-orang kristenlah yang seharusnya baik buat umat Allah. Tidak. Kita sering melihat segala sesuatu secara duniawi tetapi Tuhan kita melihatnya tidaklah demikian. Yang harus kita yakini adalah, segala sesuatu itu adalah yang terbaik bagi kita. Kalau saat ini misalkan kita harus tinggal pada negara yang sangat menindas kekristenan (seperti negara-negara komunis misalkan), yakin dan percayalah bahwa itulah yang terbaik bagi kita, karena kita dianggap mampu untuk hidup pada negara seperti itu dibanding rekan-rekan seiman yang tinggal di negara yang aman tentram. Jangan menyesalinya karena Tuhan tahu yang terbaik buat kita.

Roma  8

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Pada akhirnya keselamatan kita hanyalah bergantung pada iman kita masing-masing. Pencobaan yang dihadapi oleh orang-orang percaya yang tinggal di negara yang sangat menekan kekristenan tidak lebih berat dari pada Saudara seiman yang tinggal di negara yang memberikan kebebasan pada kekristenan.

Karena pencobaan yang kita hadapi pada dasarnya sama yaitu dari si jahat, roh-roh jahat yang ada di dunia ini. Hanya bentuk-bentuk pencobaannya saja yang disesuaikan dengan kondisi dimana kita orang percaya tinggal. Mungkin di negara yang sangat menekan kekristenan, secara kasat mata bentuk pencobaan yang kita terima lebih dititik beratkan pada penyiksaan fisik hingga mati, namun jiwa kita terselamatkan. Sementara hal yang sama tidak terjadi di negara yang lain. Namun pencobaan yang terjadi pada negara yang lain itu bisa saja dalam bentuk dan wajahnya yang berbeda. Coba Saudara renungkan, sudah berapa banyak orang percaya yang pada akhirnya tersesat dengan pengajaran kekristenan palsu, yaitu ajaran yang menyesatkan, yang justru banyak tumbuh berkembang di negara yang memberikan kebebasan pada kekristenan? Mereka yang jatuh dalam pencobaan jenis ini malahan tidak menyadarinya dan merasa aman-aman saja. Namun mereka jelas akan berakhir di neraka.

Demikianlah sharing kita kali ini. Saudara, kuatlah dalam iman kita masing-masing. Karena keselamatan kita bukan ditentukan oleh kuatnya penindasan dari pemerintahan kita atau tidak, tetapi pada keteguhan iman kita pada Yesus Kristus Tuhan kita.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar