Translate

Senin, 27 Agustus 2012

Apakah Tuhan Seperti Manusia dan Adam Memiliki Pusar ?


Dua pertanyaan sekaligus.
Pertanyaan pertama tentang wujud Allah Bapa apakah seperti manusia? Pertanyaan ini pasti muncul jika saudara membaca ayat berikut ini :

Kejadian

1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,.....

Saudara terkasih, Tuhan telah berfirman bahwa Dia akan menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya. Apa yang di maksud dari ayat ini? Apakah itu berarti manusia ini gambar dan rupanya seperti Tuhan? Kalau begitu wujud Tuhan seperti manusia donk?

Pertanyaan ini dulu, pertama-tama saya dengar dari isteri saya. Dan saya rasa... pertanyaan serupa juga bisa ada pada diri saudara semua.

Dengan melihat wujud rupa kita manusia, maka timbul satu pertanyaan yang cukup mengganjal... rupa kita ini, yang sekarang ini, kalau memang diciptakan seturut dengan gambar dan rupa Tuhan..... sudah pastilah Tuhan itu wujudnya seperti kita ini.

Sesuatu dikatakan duplikat karena mirip aslinya. Atau diciptakan mirip aslinya. Atau lebih spesifiknya lagi di ciptakan segambar dengan aslinya. Nah, kita ini diciptakan segambar dengan Tuhan, maka artinyapun secara logis berarti Tuhan itu mirip kita! Bukan begitu?

Kalau China begitu pintar dalam hal meniru barang, bahkan sekarangpun telur sudah dapat ditiru. Sudah tentu semua yang ditiru itu mirip aslinya. Walaupun mungkin tidak seperti aslinya, namun begitu tidak jauh beda dengan bentuk aslinya. Manusia,.... adalah tiruan Tuhan. So pasti Tuhan itu tidak jauh beda wujudnya dengan manusia.

Kalau saudara mengatakan sesatlah menyamakan wujud Tuhan dengan manusia. Maka sejogyanya saudara harus menolak pula ayat tersebut di atas. Konsekwensinya, saudara juga harus menolak semua ayat Alkitab! Karena apa? Karena Alkitab adalah firman Tuhan! Dan klaim dari firman Tuhan adalah tidak mungkin salah. Kalau terbukti salah, maka gugurlah semua yang tertulis dalam firman Tuhan ini. (haruslah dapat kita bedakan mana firman Tuhan dan mana pengaruh budaya penulis Alkitab itu sendiri – sebab Alkitab bukan buku yang turun dari langit)

Ayat di atas jelas adalah firman Tuhan. Itu bukan kata-kata si penulis kitab alias Musa karena pengaruh budayanya. Kata-kata di atas punya otoritas yang jelas. Dengan sangat jelasnya mengatakan bahwa manusia di ciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan. Perlukah penafsiran untuk ini? Jelas tidak! Tetapi mungkin masih ada juga yang mengatakan itu perlu penafsiran....
Tetapi jelas menurut saya tidak perlu penafsiran lagi. Firman ini sudah sangat jelas.

Mungkin ada yang berusaha menjawab begini, “Yang dimaksud segambaran dan serupa dengan Tuhan itu adalah tentang bagaimana manusia bisa membedakan baik dan buruk.” Itulah kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita sebagai hal yang “segambaran dan serupa”  itu.
Bisa jadi. Tetapi jangan lupa. Kemampuan manusia untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk itu adalah setelah manusia jatuh dalam dosa. Yaitu setelah manusia memakan buah pengetahuan itu. Jadi bukan pada saat manusia itu diciptakan.

Sekarang firman Tuhan mengatakan mau menciptakan manusia segambar dan serupa denganNya. Apakah manusia sudah jatuh dalam dosa waktu itu? Boro-boro jatuh dalam dosa, diciptakan saja belum!

Pernah juga ada yang bilang begini, “Yang dimaksud segambaran dan serupa itu adalah roh kita”. Bukankah roh kita adalah roh hembusan dari Tuhan? Bukan roh yang diciptakan seperti roh para malaikat. Jadi roh kita itulah yang di anggap sebagai segambaran dan serupa dengan Tuhan.

Meskipun jawaban ini mungkin dapat diterima, tapi tidak mempunyai dasar sama sekali. Mengapa saya katakan demikian? Coba saudara perhatikan ayat di atas! Di katakan di sana bahwa Tuhan mau menciptakan, menjadikan dari tidak ada menjadi ada sesuatu ciptaanNya yang dinamakan manusia. Seperti apakah manusia itu? Seperti gambar dan rupa Tuhan! Dalam Alkitab berbahasa inggrisnya dikatakan image untuk gambar dan rupa ini. Artinya antara lain dapat juga duplikat.

Seandainya yang dimaksudkan disini adalah roh manusia, maka apakah itu berarti roh manusia itu serupa dengan Roh Allah? Jelas tidak! Roh Allah tidak terbatas, roh manusia terbatas. Roh Allah maha tahu, roh manusia tidak maha tahu! Jadi dimanakah letak segambaran dan serupanya itu?

Jadi kalau begitu, apa donk penjelasannya yang lebih masuk akal tentang pengertian ayat di atas?

Baiklah, sebelum kita menjawabnya, ada baiknya kita bahas juga pertanyaan kedua. Yaitu apakah Adam memiliki pusar? Memang ini pertanyaan yang jenaka. Siapa pula yang mau sibuk-sibuk memikirkan apakah Adam memiliki pusar atau tidak? Namun demikian, saya pikir hal ini dapat kita perbincangkan sekalian sehubungan dengan Adamlah manusia pertama yang diciptakan Tuhan.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa pusar pada dasarnya hanya berguna sewaktu kita masih di dalam kandungan ibu. Seorang bayi, dapat menyerap sari-sari makanan dari ibu kandungnya hanya melalui tali pusar. Sehingga dengan demikian sang bayi tadi dapat terus hidup dan bertumbuh dalam tubuh ibunya. Mungkin kalau masalah ini diperbincangkan bersama seorang dokter kebidanan maka akan dapat lebih jelas lagi.

Nah, mengingat semua hal tersebut di atas, apakah mungkin Adam memang memiliki pusar? Bukankah Adam diciptakan sudah dalam kondisi dewasa? Atau minimal bukan dalam kandungan seorang ibu? Dialah salah satunya yang diciptakan tanpa seorang ibu selain Hawa tentunya. Jadi untuk apa kegunaan pusar bagi Adam? Jelas tidak ada sama sekali!

Kalau ada yang menjawab, “Adam pastilah punya pusar.” Silahkan saja. Tapi apa yang menjadi dasarnya? Adakah ayat Alkitab yang dapat mendukung pendapat seperti itu? Jangan cuma menjawab berdasarkan perasaan dan logikanya manusia saja yah? Tetapi seharusnya semua jawaban itu memiliki dasar yang kuat. Saya tidak mengatakan hal ini salah (bahwa Adam memiliki pusar) tetapi kita tidak dapat menjawab hal demikian hanya berdasarkan perasaan saja.

Sekarang bila jawabannya sebaliknya, Adam tidak memiliki pusar. Tentu kitapun memerlukan dasarnya bukan? Apakah saudara cukup puas bila saya jawab di sini bahwa Adam tidak memiliki pusar karena tidak mungkin Tuhan menciptakan sesuatu yang sia-sia? Apakah alasan ini dapat dijadikan dasar yang kuat?

Jika saudara telah cukup puas dengan jawaban yang begini, walaupun menurut saya sama sekali tidak ada dasar Alkitabiahnya, maka saya rasa saudara tidak lagi membutuhkan pendewasaan iman. Tidak perlu lagi sharing, sebab semuanya telah terjawab bahkan sebelum sharing ini di mulai.

Jawaban seperti di atas sama saja tidak memiliki dasar yang kuat. Jawaban seperti itu sangat berpotensi sekali untuk diperdebatkan. Dan jawaban seperti itu sangat subjektif sekali. Sesuatu yang subjektif, sama sekali tidak dapat dikatakan kebenaran....
Itu sangat tergantung sekali kepada siapa yang memberikan jawabnya.

Sekarang baiklah kita mencoba untuk menjelaskan kedua pertanyaan tersebut di atas sekaligus. Baik pertanyaan pertama maupun yang kedua, sama-sama memiliki jawaban yang sama.

Pertama-tama, mari kita lihat ayat di atas.

Kejadian

1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,.....

Ayat ini, jelas mengatakan bahwa Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan. Artinya, Tuhan itu mempunya gambar dan rupa!

Bagaimana mungkin? Bukankah Tuhan itu adalah Roh? Dan Roh memang tidak mempunyai wujud fisik. Jadi sebenarnya apa yang dimaksud dari ayat ini tentang gambar dan rupa Tuhan itu? Ayat ini tidak akan pernah terjawab kalau perjanjian baru tidak pernah turun. Tapi bersyukurlah kita karena jawabannya sangat jelas pada perjanjian baru.

Roma

5:14 ......... yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

Ayat di surat Roma ini, jelas sekali dikatakan bahwa Adam.... diciptakan menurut gambaran Dia yang akan datang.
Ini aneh! Adam diciptakan menurut gambaran Dia yang akan datang. Artinya, gambaran yang mana menjadi contoh penciptaan Adam itu sendiri masih akan datang sewaktu Adam itu di ciptakan.

Dalam hal ini, yang palsu di ciptakan terlebih dahulu dari yang asli. Dapat anda bayangkan disini? Pada kitab Kejadian, jelas dikatakan bahwa Tuhan menciptakan Adam seturut dengan gambar dan rupaNya.

Dan sekarang di surat Roma, di katakan bahwa Adam di ciptakan menurut gambaran Dia yang akan datang. Artinya jelas bahwa sewaktu Adam diciptakan, objek yang di contoh itu masih belum ada secara fisik pada saat itu.

Perhatikan kata “Dia” di sini! Kata itu ditulis dengan awalan huruf besar yang berarti adalah Tuhan sendiri. Jadi dalam hal ini siapakah Tuhan yang masih akan datang itu? Jelas itu bukanlah Allah Bapa yang saat itu sedang menciptakan Adam. Karena Allah Bapa bukan masih akan datang, tapi memang sudah ada saat itu. Yang masih akan datang itu tidak lain adalah gambaranNya. Siapakah gambaran Allah Bapa itu?

II Korintus

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kolose

1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Saudara terkasih, Yesus Kristus itulah gambaran Allah. Dialah yang telah menjadi contoh bagi penciptaan Adam. Atau dengan kata lain, Adam diciptakan serupa dengan Yesus!

Bagaimana mungkin? Bukankah Adam terlebih dulu diciptakan? Bukankah Yesus ada belakangan setelah Adam? Itu tidak benar! Yesus telah ada jauh sebelum Adam diciptakan. Ayat berikut telah menjelaskannya.

Kolose

1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi,.............

Bahkan Yesus sendiri juga telah mengatakannya

Yohanes

8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepAdamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

Jadi saudara, kita ini hidup dalam keterbatasan. Batasan yang kita alami adalah keterikatan kita dalam ruang dan waktu. Namun tidak demikian pada Tuhan. Dia tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Ketidakterbatasan Tuhan inilah yang membuat sesuatu yang tidak mungkin bagi kita menjadi mungkin bagi Dia.

Karena Tuhan tidak terikat oleh ruang dan waktu, maka pada saat Dia menciptakan Adam, Tuhan telah melihat sosok Yesus, yang adalah gambaran Dia sendiri. Apa yang wujud dari diri Yesus, seperti itulah Dia menciptakan Adam.

Maka jelaslah sekarang ayat di kitab Kejadian yang mengatakan Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan, sebab gambar dan rupa Tuhan itu adalah Yesus Kristus. Dan Adam diciptakan serupa dengan Yesus Kristus.

Sekarang apakah Yesus juga mempunyai pusar...? jelas punya! Karena Yesus pernah di kandung. Kalau begitu Adampun (juga Hawa) pasti mempunyai pusar juga. Mengapa? Karena Adam diciptakan seturut gambaran yang ada pada diri Yesus. Artinya, semua yang ada pada diri Yesus, seperti itulah Adam diciptakan.

Semoga sharing kita kali ini bisa menjadi berkat bagi kita semua dan dapat mendewasakan iman kita. Tidak ada keharusan bagi saudara untuk berpendapat sama.

GBU.

1 komentar:

  1. Pada prinsip nya begini,Tuhan ALLAH itu mencipta atau nenjadikan sesuatu itu pasti baik dan sempurna,Adam sebagai bapak nya manusia itu pasti juga adalah manusia yang sangat sempurna lahir dan batin tampa ada kekurangan nya sebagai seorang yang disebut sebagai manusia jadi kelengkapan fisik nya itu pasti lengkap apakah itu pusar atau apa namanya pasti ada karena setiap bagian dari tubuh manusia itu pasti ada fungsi dan mamfaat masing2.

    BalasHapus