Pertanyaan ini, mungkin akan
dijawab oleh sebagian orang dengan kata “Sulit”. Jawaban ini, bila dijawab oleh
orang-orang yang belum mengenal Kristus, bisa jadi dapat dimaklumi. Namun
ternyata bukan begitu. Justru malah banyak orang-orang yang mengaku dirinya
Kristenlah yang memberikan jawaban seperti itu. Ada apa ini? Apakah memang
Tuhan kita menurunkan firman yang memang tidak dapat kita pahami?
Padahal Alkitab kita juga sudah
diterjemahkan kedalam bahasa kita sendiri. Walaupun untuk itu (Alkitab
diterjemahkan kedalam berbagai bahasa) menimbulkan kasus lain bagi sebagian
orang yang meragukan Alkitab kita sebagai firman Tuhan. Sehingga mungkin saja
mereka menganggap kalau kitab suci yang lebih berwibawa adalah kitab suci yang
tetap menggunakan bahasa aslinya. Boleh-boleh saja beranggapan demikian. Namun
Alkitab diterjemahkan bukan tanpa maksud.
Baiklah, pertama-tama kita
tangkap dulu konsep kata Bapa di dalam Alkitab kita. Di dalam Alkitab, bahkan
Tuhan Yesus sendiri sering menggambarkan Allah Bapa disorga sebagai gambaran
seorang “bapak pada anaknya”. Bagaimana kasih seorang bapak pada anaknya, dan
seterusnya, dan seterusnya.
II
Korintus 6
6:18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan
anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.
Pendek kata, gambaran Bapa di
sorga adalah gambara seorang bapak kepada anak-anaknya. Jadi kalau seorang
bapak yang ada di dunia ini tahu berbuat yang terbaik bagi anak-anaknya,
apalagi Bapa kita yang ada di sorga.
Matius 7
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian
yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta
kepada-Nya.
Saudara yang terkasih, sekarang
apa yang dapat kita pahami dari ayat-ayat tersebut di atas? Apakah ini semua
relevan dengan judul yang sedang kita bahas?
Baiklah sekarang kita mulai masuk
pada penjelasan yang lebih mengarah.
Mengapa Alkitab kita boleh
diterjemahkan kedalam berbagai bahasa yang ada di dunia ini?
Jawabannya cuma satu, agar semua
umat Kristen dapat memahami Alkitabnya sendiri dengan baik. Bagaimana mungkin
dapat kita memahami dengan baik Alkitab kita sendiri bila Alkitab kita ditulis
dengan bahasa yang tidak dapat kita mengerti dengan baik? Kita sebagai orang
Indonesia sendiri terkadang masih sulit untuk memahami bahasa Indonesia yang
baku dengan baik. Itulah kenapa bahasa Indonesia diajarkan mulai dari bangku
SD, mungkin TK sampai dengan perguruan tinggi, itupun masih banyak orang yang
mendapat nilai jelek! Alias tidak dapat menguasai bahasanya sendiri dengan
baik.
Dapat dibayangkan kalau kita
harus mempelajari Alkitab dengan bahasa asalnya untuk dapat memahami isinya
yang adalah firman Tuhan yang harus diketahui oleh manusia.
Dengan diterjemahkannya Alkitab
kedalam bahasa yang dapat kita mengerti justru telah membuktikan bahwa firman
Tuhan ini siap untuk diuji. Karena tidak ada sesuatu yang dapat disembunyikan
lagi dari setiap kita yang mau mempelajarinya. (tidak ditutupi dalam kemasan
bahasa yang tidak dapat kita pahami).
Artinya di sini Saudara, bila ada
ayat-ayat Alkitab yang justru
menjerumuskan atau menjebak kita untuk masuk ke neraka, maka sudah jauh-jauh
hari kita akan menolak ajaran ini. Mengapa? Karena semua ayat yang ada di dalam
Alkitab ini dapat kita pahami, dengan bahasa kita sendiri, bahasa ibu kita,
jadi dapat kita mengerti karena tidak ada yang tersembunyi.
Dengan demikian, kebenaran dari
ajaran yang ada pada Alkitab adalah kebenaran yang terbuka dengan jelas, tanpa
ada satu titikpun yang dapat disembunyikan dari para pengikutnya. Semua
terpampang sangat jelas dan semua dapat memahaminya dengan baik.
Sebagai
ilustrasi kita gambarkan sebagai berikut, mungkin saudara pernah mengikat suatu
perjanjian kerja sama, kontrak, atau lain sebagainya. Jika di dalam perjanjian
tersebut terdapat pasal-pasal yang mungkin akan merugikan kita, biasanya hal
tersebut akan ditulis sekecil mungkin di dalam kontrak, atau berusaha
disembunyikan dengan cara meletakkan pasal-pasal, atau kalimat-kalimat tersebut
di tempat-tempat yang tidak menyolok dan menarik perhatian. Mungkin juga
dikemas dalam bahasa asing. Hal ini diharapkan supaya pihak yang akan menderita
kerugian tersebut luput memperhatikan pasal-pasal bermasalah ini.
Jadi dalam hal ini, jika kita
dapat memahami isi Alkitab dengan bahasa kita sendiri, bukankah kita terhindar
dari “membeli kucing dalam karung?”. Dan memang untuk keselamatan kita setelah
kematian, kita tidak boleh berspekulasi. Harus ada jaminan yang pasti untuk
selamat.
Sekarang konsekwensi apa yang
kita hadapi selanjutnya? Sudah jelas bahwa Alkitab kita dapat kita baca dan
pahami dengan bahasa kita. Tetapi masih juga – walaupun telah ditulis dengan
bahasa kita – ada bagian-bagian yang belum dapat kita mengerti dari firman
Tuhan yang ada di dalamnya. Jadi kalau ini terjadi, apakah memang firman Tuhan
ini tidak dapat kita pahami sepenuhnya?
Saudara terkasih, yang mau saya
katakan di sini adalah bahwa Alkitab, adalah firman Tuhan yang sepenuhnya dapat
kita pahami. Alkitab terbuka bebas, apapun yang kita rasakan perlu untuk
dipertanyakan, maka tanyakanlah itu. Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang
tidak boleh dipertanyakan, selama kita belum dapat memahaminya, maka
tanyakanlah itu.
Konsep apa yang melatar-belakangi
pemikiran demikian? Seperti ayat yang tersebut di atas pada Matius 7:11, kalau
kita yang jahat saja tahu memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita, apalagi
Bapa kita di sorga.
Alkitab menurut hemat saya
diberikan oleh Bapa untuk manusia, bukan untuk malaikat. Karena itu Alkitab
dalam bahasa aslinyapun ditulis dalam bahasa manusia. Saya akan memberikan
ilustrasi sedikit untuk ini :
Jika saya
sebagai ayah yang baik bagi anak saya, maka saya harus tahu apa kebutuhan
anak-anak saya. Dan jika sekarang ini anak saya masih duduk di bangku TK karena
sesuai dengan usianya, maka sudah barang tentu sayapun akan memberikan
buku-buku pelajaran untuk anak usia TK dan bukannya memberikan buku-buku kimia
tingkat SMA ataupun perguruan tinggi. Itu kalau saya bertindak sebagai ayah
yang baik bagi anak saya.
Walaupun buku
anak TK yang saya berikan pada anak saya, bukan berarti anak saya akan dapat
memahaminya sendiri dengan baik. Dia tetap perlu bimbingan dari saya, atau guru
TK-nya. Nah, dalam hal ini saya telah bertindak benar.
Jadi jika saya yang manusia dunia
ini saja tahu apa yang baik bagi anak saya, apalagi Bapa di sorga. Bapa jauh
lebih memahami kemampuan dan kebutuhan umat manusia. Karena itu jikalau Alkitab
diberikan Tuhan untuk manusia, maka sudah pasti manusia manapun, akan dapat
memahami apa yang mau disampaikan Tuhan melalui firmannya di Alkitab.
Yang jadi masalah, jikalaupun
ketika kita membacanya dan kita tidak mendapatkan pemahaman yang benar bahkan
sampai saat ini, maka janganlah kita sampai melupakan ayat yang justru harus
menjadi acuan kita di dalam usaha untuk memahami Alkitab, yaitu:
I
Yohanes 2
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan
yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh
orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya
mengajar kamu tentang segala
sesuatu--dan pengajaran-Nya itu
benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu
tetap tinggal di dalam Dia.
Yohanes 14
14:26 tetapi
Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang
akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah
yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu
akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Dengan demikian, Saudara
terkasih, jika kita mengalami benturan untuk memahami firman Tuhan di dalam
Alkitab, bertanyalah kita pada “di ilustrasi saya di atas – pada guru kita”
yaitu Roh Kudus yang ada pada setiap orang percaya. Karena sesuai dengan I
Yohanes 2:27 dan Yohanes 14:26 di atas, bahwa segala sesuatunya akan diajarkan
oleh Roh Kudus pada kita.
Jangan pasif! Aktiflah dengan
giat mempelajari firman Tuhan di Alkitab dan tanyakanlah pada Roh Kudus.
Percayalah pada Roh Kudus, karena hanya Dialah yang dapat mengajarkan kita
dengan kebenaran yang sejati.
Roh Kudus akan menjawab kita
dengan berbagai cara, bisa dengan mendengarnya langsung – seperti pada nabi Samuel,
bisa dengan mendapatkan pemahaman atas apa yang tidak kita mengerti di dalam
hati, bisa juga melalui bacaan, kesaksian, penjelasan gembala bahkan teman kita
sendiri, dan lainnya. Kepekaan kita untuk mendengar suara Roh Kudus tergantung pada kedekatan dan kerinduan kita
pada Roh Kudus itu sendiri.
Kita tidak akan dapat mengenali
suara orang-orang yang terdekat dengan kita sekalipun di telepon, bila kita
tidak pernah menerima telepon dari mereka. Namun bila kita sering menerima
telepon dari mereka, walaupun mereka tidak memperkenalkan dirinya, kita sudah tahu dengan siapa kita
berbicara. Demikian juga halnya hubungan kita dengan Roh Kudus, kita harus
rajin-rajin berkomunikasi dengan Roh Kudus melalui doa, apabila kita ingin
memiliki kepekaan yang baik untuk mendengar suara Roh Kudus.
Jadi untuk memahami Alkitab,
tidak ada seorangpun dari kita yang dapat memahami kebenarannya jikalau hanya
mengandalkan hikmat kita sendiri. Seperti ada tertulis :
I
Korintus 1
1:21 Oleh karena
dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya,
………dst.
Dalam Alkitab bahasa sehari-hari
1:21 Karena
bagaimanapun pandainya manusia, ia tidak dapat mengenal Allah melalui
kepandaiannya sendiri……..dst.
jelas hikmat dunia tidak akan
dapat mengenal Allah. Tuhan Yesus turun ke dunia agar kita dapat mengenal Bapa
melalui Injilnya. Hanya itu satu-satunya jalan untuk dapat mengenal Bapa, tapi
untuk itu kita membutuhkan hikmat yang bukan berasal dari dunia ini. Dan untuk
mendapatkan hikmat yang bukan berasal dari dunia ini kita cuma dapat memintanya
pada Bapa.
Yakobus 1
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan
hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan
kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka
hal itu akan diberikan kepadanya.
I
Korintus 2
2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani
kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia
Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat
manusia, tetapi oleh Roh.
Sekarang dapatlah kita simpulkan
bahwa Alkitab, akan dapat kita pahami sepenuhnya karena Alkitab telah diberikan
Bapa kepada kita umat manusia dan bukannya kepada para malaikat, sehingga
apapun yang ada tertulis pada Alkitab pasti dapat kita pahami.
Namun untuk dapat memahaminya,
kita harus dapat memiliki hikmat yang bukan berasal dari dunia ini. Mintalah
hikmat itu pada Bapa seperti firman-Nya di Yakobus 1:5 dan tanyakanlah segala
sesuatu yang tidak dapat kita mengerti pada Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran yang
akan mengajarkan kita segala sesuatunya.
Diakhir sharing ini saya ingin
menyampaikan satu ayat yang menguatkan
1:13 Sebab
kami hanya menuliskan kepada kamu apa yang dapat kamu baca dan pahamkan. Dan
aku harap, mudah-mudahan kamu akan memahaminya sepenuhnya,
Akhir kata semoga sharing kita
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada pemahaman yang lebih baik
dari sharing kita ini, silahkan Saudara terkasih mengimaninya.
GBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar