Translate

Minggu, 26 Agustus 2012

Mengapa Mereka (non kristen) Juga Mendapat Berkat?


Dalam kehidupan kita sehari-hari, ada sebagian dari kita yang di buat cemburu dengan kondisi orang-orang yang berada di sekitar kita. Mengapa? Ini tidak lain karena banyaknya orang-orang non kristen yang “sukses” di dalam kehidupannya. Sukses yang saya maksudkan di sini sudah tentu sukses dalam hal materi duniawi.

Sebaliknya, sepanjang mata kita memandang – kalau memang bisa dipandang –, tidak sedikit pula orang-orang kristen yang hidupnya susah dan bahkan sangat susah. Lagi-lagi timbul pertanyaan yang serupa, mengapa?

Bisa saja ada satu dua orang kristen yang berusaha menjawabnya demikian “bukankah Tuhan Yesus tidak pernah menjanjikan kemewahan pada kita di dalam dunia ini?”
Saya rasa ini ada benarnya, Tuhan kita tidak pernah menjanjikan kepada kita bila mengikutinya maka kita akan segera menjadi kaya raya dan hidup mewah di dunia ini.

Malahan Tuhan kita telah memperingati kita untuk selalu berjaga-jaga akan penganiayaan yang bakalan kita terima.

Yohanes  15

15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.

Jadi apa karena itu makanya orang kristen lebih banyak yang hidupnya susah? Apa mungkin orang kristen tidak boleh kaya? Bukankah ada ayat yang mengatakan “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”? Wah, kalau begitu Tuhan tidak suka donk…, pada orang kristen yang kaya? Walaupun kekayaannya itu didapat dengan cara yang baik?

Saya rasa tidak demikian juga Saudara, coba baca ayat berikut ini :

Matius  6

6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

“Semuanya itu” di ayat 33 saya rasa adalah tentang makanan, minuman dan pakaian yang ada pada ayat 31. Dan kalau kita di tuntut tidak perlu kuatir, artinya semuanya itu tentu telah tersedia untuk kita. Artinya disini apa Saudara? Jadi orang kristen yang benar bukan berarti harus hidup susah, apalagi susah-susah amat. Tuhan akan memelihara kita bahkan lebih baik dari orang-orang yang tidak mengenal-Nya. Dia berjanji kita tidak akan kekurangan.

Tapi kalau itu pengertiannya koq masih banyak juga orang kristen yang hidupnya….susah amat malah? Makan saja ada yang cuma sehari sekali dan seribu satu cerita sedih lainnya. Memang menyedihkan sekali ya, hidup sebagai orang kristen itu? Sementara mereka yang belum mengenal-Nya malahan hidupnya penuh dengan kesenangan.

Memang, sebagian dari kita tidak sedikit yang mengalami rasa frustasi dalam kesulitan hidup ini. Makanya tidak sedikit juga orang yang mengaku dirinya kristen itu yang pada akhirnya malah menjadi batu sandungan bagi orang lainnya. Terutama mereka yang tinggal di daerah-daerah yang mayoritasnya kristen, akan kita temui juga preman-preman yang mengaku sebagai kristen di sana.

Tapi baiklah Saudara, kita akan bahas satu persatu. Dimulai dengan ayat :

Matius  5

5:3. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Ayat ini bukanlah menjamin bahwa hanya orang yang miskinlah yang boleh masuk sorga, sementara orang-orang kaya, walaupun dia seorang kristen yang taat akan berada jauh dari sorga. Sehingga ayat ini bisa ditafsirkan bahwa Tuhan lebih menyukai orang kristen yang miskin dari pada yang kaya. Bukan itu Saudara!

Karena kalau pengertian Saudara demikian, coba kita renungkan bersama bagaimana nasib orang kristen yang miskin, tetapi kehidupannya penuh dengan kejahatan seperti hobi berjudi, merampok, mencuri, pezinah dan lain sebagainya. Apa orang demikian juga layak masuk sorga?

Ayat di atas kalau kita baca dalam terjemahan bahasa sehari-harinya sbb :

5:3. "Berbahagialah orang yang merasa tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja; mereka adalah anggota umat Allah!

Mungkin dengan membaca terjemahan dari bahasa sehari-harinya ini kita akan mendapat pengertian yang sedikit lebih baik. Miskin di hadapan Allah di sini maksudnya bukanlah miskin dalam hal materi, tetapi lebih bersifat rohani, yaitu apabila kita mendapatkan kesulitan dalam segala hal, datanglah dan bawalah permasalahan kita itu ke hadapan Allah Bapa. Jangan coba mengatasinya dengan kemampuan kita sendiri (Yeremia 17:5). Pada dasarnya kita ini lemah, bahkan untuk berdoa saja kita tidak mampu kalau tidak di bantu oleh Roh Kudus (Roma 8:26). Artinya Saudara, ayat di atas lebih bersifat rohani dan bukannya Tuhan membenci orang kristen yang kaya apalagi sampai mengharapkan agar semua orang kristen harus miskin untuk dapat masuk sorga. Bukan itu. Jadi tidak ada salahnya kalau kita sebagai orang kristen menjadi kaya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Abrahampun adalah seorang yang kaya raya. Selayaknya sekarang kita pahami bahwa orang kristen sama sekali tidak dilarang untuk kaya. Bahkan Tuhan Yesus sendiri telah berfirman bahwa kita akan diberkati dengan berkelimpahan (Matius 13:12).

Memang sumber dari segala berkat itu ada pada Tuhan kita yang menciptakan langit dan bumi. Dialah yang memberkati segala sesuatunya, termasuk juga pada orang-orang yang ada disekitar kita yang belum mengenalnya. Mengapa demikian? Mengapa orang-orang yang tidak mengenal-Nya juga mendapatkan berkat?

Baiklah untuk menjawab itu, kita bahas sedikit ayat di bawah ini :

Ibrani 7

7:9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,
7:10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.

Ayat ini menjelaskan bahwa orang Lewi, walaupun belum ada pada saat Abraham mempersembahkan persepuluhannya kepada Melkisedek yang adalah Allah Bapa, sudah turut diperhitungkan telah memberikan persepuluhan itu kepada Melkisedek karena diperhitungkan telah berada dalam tubuh bapa leluhurnya.

Hal serupa bila kita proyeksikan di bawah ini :

Kejadian  5

5:2 laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.

Maka, semua manusia baik orang percaya ataupun bukan, telah diberkati Tuhan karena telah turut diperhitungkan berada dalam tubuh leluhurnya yaitu Adam dan Hawa.
Karena itu janganlah heran kalau setiap manusia di dunia ini juga mendapatkan berkat jasmani. Hal ini juga sangat selaras dengan sifat Tuhan kita yang adil.

Wahyu  15
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Dan karena keadilan-Nyalah maka semua berkat jasmani itu diberikan kepada kita setiap manusia. Siapapun orangnya, baik orang percaya maupun orang yang tidak percaya. Sebab adakah diantara kita yang tidak diciptakan oleh Tuhan yang satu itu? Ataukah ada manusia yang telah diciptakan oleh kuasa yang lain, selain Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi? Kalau semua manusia adalah ciptaan Tuhan yang benar, yaitu Tuhan kita yang sangat tidak menginginkan kematian orang fasik, maka dapatlah kita pahami kalau mereka semua juga mendapatkan berkat jasmani yang sama dari Tuhan kita.

Karena Tuhan kita tidak berkenan terhadap kematian orang fasik, Itu sebabnya semua manusia sama dikasihi Tuhan. Bahkan karena kasih-Nya yang besar itu, Tuhan Yesus sampai rela turun ke dunia ini hanya untuk menebus dosa semua manusia. Memang, hanya manusia yang mau menyambut-Nya sajalah yang akan mendapatkan anugrah keselamatan itu. Karena sangat tidak mungkin untuk menyelamatkan orang yang terperosok ke dalam lubang yang dalam, yang tidak mau menyambut tangan yang kita ulurkan untuk mengangkatnya.

Tuhan itu adil, karena itu mereka juga mendapatkan berkat-berkat jasmani yang sama. Hal ini justru dapat menguatkan dasar kepercayaan kita bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang benar. Karena inilah keadilan yang Dia berikan kepada kita sesama ciptaannya. Apabila Tuhan kita hanya memberikan berkat kepada orang percaya saja dan tidak kepada orang yang belum percaya, hal ini justru mencerminkan ketidak adilan. Karena baik kita maupun mereka adalah sama ciptaan-Nya. Dan kalau tuhan berlaku tidak adil, maka dia bukanlah Tuhan yang benar.

Jadi jika ada ajaran yang mengajarkan kepada umatnya untuk membenci dan bahkan membunuh orang-orang lain diluar golongannya. Ajaran begini justru telah membuktikan sendiri bahwa tuhannya bukanlah Tuhan yang benar. Mengapa demikian? Sebab seandainya tuhannya membenci orang-orang di luar golongannya, apalah susahnya bagi tuhannya untuk menghentikan berkat-berkat jasmani dari orang-orang yang dibencinya dan yang hendak dibinasakannya itu? Tuhan begini sama sekali tidak berkuasa.

Dan kalaupun ada jawaban seperti di atas, kan tuhan harus adil sehingga berkat jasmani juga harus diberikan kepada orang diluar golongannya itu, jawaban seperti ini juga kurang tepat. Karena kalau tuhannya adil justru seharusnya dia tidak mengasihi yang satu dan membenci yang lain bahkan menginginkan kebinasaannya.

Jadi Saudara seiman, kita tidak perlu meragukan akan kebenaran Tuhan kita hanya karena orang-orang yang belum percaya juga mendapatkan berkat-berkat jasmani dari Tuhan kita. Sebab hal ini justru telah menjadi bukti bagi kita bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang benar, yang mengasih setiap orang ciptaan-Nya, karena Dia tidak berkenan terhadap kematian orang berdosa, tetapi justru mengharapkan pertobatan mereka.

Seandainya kita sudah jelas dengan penjelasan di atas, akan kita lanjutkan penjelasan berikut ini.
Tuhan kita jelas mengasihi setiap orang, baik yang telah percaya maupun yang belum. Kalau seandainya kasih Tuhan begitu besar pada orang yang belum percaya sehingga merekapun mendapat berkat jasmani, terlebih lagi bagi kita orang percaya kan? Akan tetapi mengapa masih juga didapati orang-orang yang telah percaya, masih hidup dalam keprihatinannya? Ada apa ini? Kata orang seberang “something wrong…”

Baiklah akan coba kita uraikan disini. Pertama-tama tolong dapat kita pahami bahwa yang dinamakan berkat dari Tuhan itu tidak cuma berkat dalam bentuk jasmani saja bagi kita orang percaya, namun juga berkat-berkat rohani. Tapi untuk kali ini biarlah kita akan fokuskan pada berkat jasmani dulu.

Mengapa berkat jasmani ada yang terlihat seret pada sebagian orang percaya? Mari kita coba menganalisa orang-orang yang berada disekitar kita terlebih dahulu.
Kita mungkin dapat menjumpai orang-orang yang belum percaya namun kaya raya disekitar kita. Memang benar, bahwa mereka juga mendapatkan berkat jasmani tersebut dari Tuhan kita. Namun yang harus kita sadari, tidak semua orang yang belum percaya itu memperoleh kekayaannya dengan jalan yang baik, dalam arti menunggu berkat yang memang Tuhan curahkan buat mereka, mungkin sedikit demi sedikit sesuai waktunya Tuhan.

Tetapi tidak sedikit di antara mereka yang berusaha mendapatkan kekayaan itu dengan jalan yang tidak benar. Seperti mengikat perjanjian dengan kuasa gelap, entah itu pelihara tuyul, penglaris, persugihan dan lain sebagainya. Dan karena kuasa-kuasa gelap ini tidak dapat memberikan berkat dari dirinya sendiri kepada orang yang mengikat perjanjian dengan mereka, maka mereka akan mencuri berkat-berkat orang lain yang ada disekitarnya untuk diberikan kepada orang yang melakukan ikatan dengan kuasa gelap ini tadi.

Contoh yang paling sederhana adalah tuyul. Orang yang memelihara tuyul akan mendapatkan, biasanya sejumlah uang yang telah berhasil dicuri tuyul peliharaannya dari salah satu rumah orang-orang disekitarnya. Uang itu pada mulanya mungkin saja berkat bagi pemiliknya, namun sekarang berkat itu telah dicuri oleh tuyul dan diberikan kepada orang yang memeliharanya. Artinya kekayaan yang diperoleh dari ikatan dengan kuasa gelap pada dasarnya adalah berkat-berkat milik orang lain yang telah dicuri.

Sekarang apa hubungannya dengan kita orang percaya? Begini Saudara, pada saat Saudara menyatakan diri Saudara sebagai orang kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus, berarti sama saja Saudara telah meng-proklamirkan diri Saudara di depan umum bahwa Saudara telah menjadi musuh iblis.

Nah, sebagai pengikut Kristus kita memang ada di dalam perlindungannya. Akan tetapi perlindungan itu mungkin saja dapat bercela, apabila kita tidak lagi hidup sesuai dengan kekristenan kita. Mengaku diri kristen, tapi masih senang berjudi, berzinah, mencuri, pemarah dan lain sebagainya. Hal ini mungkin saja dapat membuat perlindungan yang ada pada kita jadi bercela, lebih dikarenakan karena diri kita sendiri yang menghalangi perlindungan penuh dari Tuhan.

Konsekwensi dari itu semua kita akan menjadi target utama yang akan dihancurkan oleh kuasa gelap yang ada di sekitar kita. Pertama-tama berkat kita dulu yang menjadi sasarannya. Jangan salah Saudara, musuh kita – iblis – tidak mungkin akan mencuri berkat dari para pengikutnya sendiri apabila dia dapat mencuri dari musuhnya yaitu kita orang-orang percaya. Dia akan menjadikan kita target utamanya terlebih dahulu untuk dicuri berkatnya, kemudian bila memang tidak ada orang kristen yang berkatnya dapat dicuri lagi – karena sesungguhnya berkatnya orang kristen yang sejati tidak akan dapat dicuri –, baru dia akan mencuri berkat sesama pengikutnya sendiri.

Target utamanya adalah kita terlebih dahulu. Karena itu berjaga-jagalah kita senantiasa di dalam iman kita. Sebab dunia ini memang berada dalam kuasa si jahat.
Jadi bagi kita orang percaya yang masih hidupnya serba sulit, walaupun kita sudah rajin berusaha di jalan Tuhan, ada baiknya bila kita coba instropeksi diri dulu. Apa mungkin kehidupan kekristenan kita sudah benar? Siapa tahu pada diri kita masih tersimpan ikatan dengan kuasa kegelapan karena garis keturunan, ataupun jimat-jimat, dan bahkan mungkin tingkah laku kita sendiri yang jauh dari pengajaran Kristus. Ikatan-ikatan yang ada pada kita harus kita tolak dalam nama Yesus, mintalah bantuan pada orang yang diurapi untuk itu jika Saudara tidak mampu menolaknya sendiri.

Diakhir sharing ini Saudara, ingin saya sampaikan bahwa janganlah kita hanya memahami berkat dari Tuhan itu sebagai bentuk berkat jasmani saja, sehingga segala sesuatunya diukur dengan hal-hal duniawi. Namun terlebih dari itu, berkat rohanilah yang seharusnya kita syukuri lebih dari segalanya. Karena janji Tuhan kita Yesus Kristus bukanlah untuk hidup kekal di dunia ini, melainkan kehidupan kekal di sorga. Ini adalah janji yang hanya dapat dinikmati oleh kita orang-orang percaya. Bagi orang-orang yang belum percaya, yang hanya dapat menikmati berkat jasmani lebih dikarenakan keadilan Tuhan, bila juga ingin menikmati berkat rohani di sorga, tidak ada jalan lain kecuali menjadi orang percaya pada pemberitaan Injil Keselamatan Tuhan kita Yesus Kristus. Bila tidak, neraka sudah menanti.

Efesus  1

1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

Syallom…..

1 komentar: