Dalam
kehidupan kita sehari-hari, ada sebagian dari kita yang di buat cemburu dengan
kondisi orang-orang yang berada di sekitar kita. Mengapa? Ini tidak lain karena
banyaknya orang-orang non kristen yang “sukses” di dalam kehidupannya. Sukses
yang saya maksudkan di sini sudah tentu sukses dalam hal materi duniawi.
Sebaliknya,
sepanjang mata kita memandang – kalau memang bisa dipandang –, tidak sedikit
pula orang-orang kristen yang hidupnya susah dan bahkan sangat susah. Lagi-lagi
timbul pertanyaan yang serupa, mengapa?
Bisa saja ada
satu dua orang kristen yang berusaha menjawabnya demikian “bukankah Tuhan Yesus
tidak pernah menjanjikan kemewahan pada kita di dalam dunia ini?”
Saya rasa ini
ada benarnya, Tuhan kita tidak pernah menjanjikan kepada kita bila mengikutinya
maka kita akan segera menjadi kaya raya dan hidup mewah di dunia ini.
Malahan Tuhan
kita telah memperingati kita untuk selalu berjaga-jaga akan penganiayaan yang
bakalan kita terima.
Yohanes 15
15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu:
Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan
menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan
menuruti perkataanmu.
Jadi apa
karena itu makanya orang kristen lebih banyak yang hidupnya susah? Apa mungkin
orang kristen tidak boleh kaya? Bukankah ada ayat yang mengatakan “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan
Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”? Wah, kalau begitu
Tuhan tidak suka donk…, pada orang kristen yang kaya? Walaupun kekayaannya itu
didapat dengan cara yang baik?
Saya rasa
tidak demikian juga Saudara, coba baca ayat berikut ini :
Matius 6
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami
pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
“Semuanya itu”
di ayat 33 saya rasa adalah tentang makanan, minuman dan pakaian yang ada pada
ayat 31. Dan kalau kita di tuntut tidak perlu kuatir, artinya semuanya itu
tentu telah tersedia untuk kita. Artinya disini apa Saudara? Jadi orang kristen
yang benar bukan berarti harus hidup susah, apalagi susah-susah amat. Tuhan
akan memelihara kita bahkan lebih baik dari orang-orang yang tidak
mengenal-Nya. Dia berjanji kita tidak akan kekurangan.
Tapi kalau itu
pengertiannya koq masih banyak juga orang kristen yang hidupnya….susah amat
malah? Makan saja ada yang cuma sehari sekali dan seribu satu cerita sedih
lainnya. Memang menyedihkan sekali ya, hidup sebagai orang kristen itu?
Sementara mereka yang belum mengenal-Nya malahan hidupnya penuh dengan
kesenangan.
Memang,
sebagian dari kita tidak sedikit yang mengalami rasa frustasi dalam kesulitan
hidup ini. Makanya tidak sedikit juga orang yang mengaku dirinya kristen itu
yang pada akhirnya malah menjadi batu sandungan bagi orang lainnya. Terutama
mereka yang tinggal di daerah-daerah yang mayoritasnya kristen, akan kita temui
juga preman-preman yang mengaku sebagai kristen di sana.
Tapi baiklah
Saudara, kita akan bahas satu persatu. Dimulai dengan ayat :
Matius 5
5:3.
"Berbahagialah orang yang miskin di
hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Ayat ini
bukanlah menjamin bahwa hanya orang yang miskinlah yang boleh masuk sorga,
sementara orang-orang kaya, walaupun dia seorang kristen yang taat akan berada
jauh dari sorga. Sehingga ayat ini bisa ditafsirkan bahwa Tuhan lebih menyukai
orang kristen yang miskin dari pada yang kaya. Bukan itu Saudara!
Karena kalau
pengertian Saudara demikian, coba kita renungkan bersama bagaimana nasib orang
kristen yang miskin, tetapi kehidupannya penuh dengan kejahatan seperti hobi
berjudi, merampok, mencuri, pezinah dan lain sebagainya. Apa orang demikian
juga layak masuk sorga?
Ayat di atas
kalau kita baca dalam terjemahan bahasa sehari-harinya sbb :
5:3.
"Berbahagialah orang yang merasa
tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja; mereka adalah anggota
umat Allah!
Mungkin dengan membaca terjemahan
dari bahasa sehari-harinya ini kita akan mendapat pengertian yang sedikit lebih
baik. Miskin di hadapan Allah di sini maksudnya bukanlah miskin dalam hal
materi, tetapi lebih bersifat rohani, yaitu apabila kita mendapatkan kesulitan
dalam segala hal, datanglah dan bawalah permasalahan kita itu ke hadapan Allah
Bapa. Jangan coba mengatasinya dengan kemampuan kita sendiri (Yeremia 17:5).
Pada dasarnya kita ini lemah, bahkan untuk berdoa saja kita tidak mampu kalau
tidak di bantu oleh Roh Kudus (Roma 8:26). Artinya Saudara, ayat di atas lebih
bersifat rohani dan bukannya Tuhan membenci orang kristen yang kaya apalagi
sampai mengharapkan agar semua orang kristen harus miskin untuk dapat masuk
sorga. Bukan itu. Jadi tidak ada salahnya kalau kita sebagai orang kristen
menjadi kaya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Abrahampun adalah seorang yang
kaya raya. Selayaknya sekarang kita pahami bahwa orang kristen sama sekali
tidak dilarang untuk kaya. Bahkan Tuhan Yesus sendiri telah berfirman bahwa
kita akan diberkati dengan berkelimpahan (Matius 13:12).
Memang sumber dari segala berkat
itu ada pada Tuhan kita yang menciptakan langit dan bumi. Dialah yang
memberkati segala sesuatunya, termasuk juga pada orang-orang yang ada disekitar
kita yang belum mengenalnya. Mengapa demikian? Mengapa orang-orang yang tidak
mengenal-Nya juga mendapatkan berkat?
Baiklah untuk menjawab itu, kita
bahas sedikit ayat di bawah ini :
Ibrani
7
7:9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan
Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima
persepuluhan,
7:10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa
leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.
Ayat ini menjelaskan bahwa orang Lewi, walaupun belum ada
pada saat Abraham mempersembahkan persepuluhannya kepada Melkisedek yang adalah
Allah Bapa, sudah turut diperhitungkan telah memberikan persepuluhan itu kepada
Melkisedek karena diperhitungkan telah berada dalam tubuh bapa leluhurnya.
Hal serupa bila kita proyeksikan di bawah ini :
Kejadian 5
5:2 laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia
memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada
waktu mereka diciptakan.
Maka, semua manusia baik orang
percaya ataupun bukan, telah diberkati Tuhan karena telah turut diperhitungkan
berada dalam tubuh leluhurnya yaitu Adam dan Hawa.
Karena itu janganlah heran kalau
setiap manusia di dunia ini juga mendapatkan berkat jasmani. Hal ini juga
sangat selaras dengan sifat Tuhan kita yang adil.
Wahyu 15
15:3 Dan mereka
menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya:
"Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya
Raja segala bangsa!
Dan karena keadilan-Nyalah maka
semua berkat jasmani itu diberikan kepada kita setiap manusia. Siapapun
orangnya, baik orang percaya maupun orang yang tidak percaya. Sebab adakah
diantara kita yang tidak diciptakan oleh Tuhan yang satu itu? Ataukah ada
manusia yang telah diciptakan oleh kuasa yang lain, selain Tuhan yang telah menciptakan
langit dan bumi? Kalau semua manusia adalah ciptaan Tuhan yang benar, yaitu
Tuhan kita yang sangat tidak menginginkan kematian orang fasik, maka dapatlah
kita pahami kalau mereka semua juga mendapatkan berkat jasmani yang sama dari
Tuhan kita.
Karena Tuhan kita tidak berkenan
terhadap kematian orang fasik, Itu sebabnya semua manusia sama dikasihi Tuhan.
Bahkan karena kasih-Nya yang besar itu, Tuhan Yesus sampai rela turun ke dunia
ini hanya untuk menebus dosa semua manusia. Memang, hanya manusia yang mau
menyambut-Nya sajalah yang akan mendapatkan anugrah keselamatan itu. Karena
sangat tidak mungkin untuk menyelamatkan orang yang terperosok ke dalam lubang
yang dalam, yang tidak mau menyambut tangan yang kita ulurkan untuk
mengangkatnya.
Tuhan itu adil, karena itu mereka
juga mendapatkan berkat-berkat jasmani yang sama. Hal ini justru dapat
menguatkan dasar kepercayaan kita bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan
yang benar. Karena inilah keadilan yang Dia berikan kepada kita sesama ciptaannya.
Apabila Tuhan kita hanya memberikan berkat kepada orang percaya saja dan tidak
kepada orang yang belum percaya, hal ini justru mencerminkan ketidak adilan.
Karena baik kita maupun mereka adalah sama ciptaan-Nya. Dan kalau tuhan berlaku
tidak adil, maka dia bukanlah Tuhan yang benar.
Jadi jika ada ajaran yang
mengajarkan kepada umatnya untuk membenci dan bahkan membunuh orang-orang lain
diluar golongannya. Ajaran begini justru telah membuktikan sendiri bahwa
tuhannya bukanlah Tuhan yang benar. Mengapa demikian? Sebab seandainya tuhannya
membenci orang-orang di luar golongannya, apalah susahnya bagi tuhannya untuk
menghentikan berkat-berkat jasmani dari orang-orang yang dibencinya dan yang
hendak dibinasakannya itu? Tuhan begini sama sekali tidak berkuasa.
Dan kalaupun ada jawaban seperti
di atas, kan tuhan harus adil sehingga berkat jasmani juga harus diberikan
kepada orang diluar golongannya itu, jawaban seperti ini juga kurang tepat.
Karena kalau tuhannya adil justru seharusnya dia tidak mengasihi yang satu dan
membenci yang lain bahkan menginginkan kebinasaannya.
Jadi Saudara seiman, kita tidak
perlu meragukan akan kebenaran Tuhan kita hanya karena orang-orang yang belum
percaya juga mendapatkan berkat-berkat jasmani dari Tuhan kita. Sebab hal ini
justru telah menjadi bukti bagi kita bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan
yang benar, yang mengasih setiap orang ciptaan-Nya, karena Dia tidak berkenan
terhadap kematian orang berdosa, tetapi justru mengharapkan pertobatan mereka.
Seandainya kita sudah jelas
dengan penjelasan di atas, akan kita lanjutkan penjelasan berikut ini.
Tuhan kita jelas mengasihi setiap
orang, baik yang telah percaya maupun yang belum. Kalau seandainya kasih Tuhan
begitu besar pada orang yang belum percaya sehingga merekapun mendapat berkat
jasmani, terlebih lagi bagi kita orang percaya kan? Akan tetapi mengapa masih
juga didapati orang-orang yang telah percaya, masih hidup dalam
keprihatinannya? Ada apa ini? Kata orang seberang “something wrong…”
Baiklah akan coba kita uraikan disini.
Pertama-tama tolong dapat kita pahami bahwa yang dinamakan berkat dari Tuhan
itu tidak cuma berkat dalam bentuk jasmani saja bagi kita orang percaya, namun
juga berkat-berkat rohani. Tapi untuk kali ini biarlah kita akan fokuskan pada
berkat jasmani dulu.
Mengapa berkat jasmani ada yang
terlihat seret pada sebagian orang percaya? Mari kita coba menganalisa
orang-orang yang berada disekitar kita terlebih dahulu.
Kita mungkin dapat menjumpai
orang-orang yang belum percaya namun kaya raya disekitar kita. Memang benar,
bahwa mereka juga mendapatkan berkat jasmani tersebut dari Tuhan kita. Namun
yang harus kita sadari, tidak semua orang yang belum percaya itu memperoleh
kekayaannya dengan jalan yang baik, dalam arti menunggu berkat yang memang
Tuhan curahkan buat mereka, mungkin sedikit demi sedikit sesuai waktunya Tuhan.
Tetapi tidak sedikit di antara
mereka yang berusaha mendapatkan kekayaan itu dengan jalan yang tidak benar.
Seperti mengikat perjanjian dengan kuasa gelap, entah itu pelihara tuyul, penglaris,
persugihan dan lain sebagainya. Dan karena kuasa-kuasa gelap ini tidak dapat
memberikan berkat dari dirinya sendiri kepada orang yang mengikat perjanjian
dengan mereka, maka mereka akan mencuri berkat-berkat orang lain yang ada
disekitarnya untuk diberikan kepada orang yang melakukan ikatan dengan kuasa
gelap ini tadi.
Contoh yang paling sederhana
adalah tuyul. Orang yang memelihara tuyul akan mendapatkan, biasanya sejumlah
uang yang telah berhasil dicuri tuyul peliharaannya dari salah satu rumah orang-orang
disekitarnya. Uang itu pada mulanya mungkin saja berkat bagi pemiliknya, namun
sekarang berkat itu telah dicuri oleh tuyul dan diberikan kepada orang yang
memeliharanya. Artinya kekayaan yang diperoleh dari ikatan dengan kuasa gelap
pada dasarnya adalah berkat-berkat milik orang lain yang telah dicuri.
Sekarang apa hubungannya dengan
kita orang percaya? Begini Saudara, pada saat Saudara menyatakan diri Saudara
sebagai orang kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus, berarti sama saja
Saudara telah meng-proklamirkan diri Saudara di depan umum bahwa Saudara telah
menjadi musuh iblis.
Nah, sebagai pengikut Kristus
kita memang ada di dalam perlindungannya. Akan tetapi perlindungan itu mungkin
saja dapat bercela, apabila kita tidak lagi hidup sesuai dengan kekristenan
kita. Mengaku diri kristen, tapi masih senang berjudi, berzinah, mencuri,
pemarah dan lain sebagainya. Hal ini mungkin saja dapat membuat perlindungan
yang ada pada kita jadi bercela, lebih dikarenakan karena diri kita sendiri
yang menghalangi perlindungan penuh dari Tuhan.
Konsekwensi dari itu semua kita
akan menjadi target utama yang akan dihancurkan oleh kuasa gelap yang ada di
sekitar kita. Pertama-tama berkat kita dulu yang menjadi sasarannya. Jangan
salah Saudara, musuh kita – iblis – tidak mungkin akan mencuri berkat dari para
pengikutnya sendiri apabila dia dapat mencuri dari musuhnya yaitu kita
orang-orang percaya. Dia akan menjadikan kita target utamanya terlebih dahulu
untuk dicuri berkatnya, kemudian bila memang tidak ada orang kristen yang
berkatnya dapat dicuri lagi – karena sesungguhnya berkatnya orang kristen yang
sejati tidak akan dapat dicuri –, baru dia akan mencuri berkat sesama
pengikutnya sendiri.
Target utamanya adalah kita
terlebih dahulu. Karena itu berjaga-jagalah kita senantiasa di dalam iman kita.
Sebab dunia ini memang berada dalam kuasa si jahat.
Jadi bagi kita orang percaya yang
masih hidupnya serba sulit, walaupun kita sudah rajin berusaha di jalan Tuhan,
ada baiknya bila kita coba instropeksi diri dulu. Apa mungkin kehidupan
kekristenan kita sudah benar? Siapa tahu pada diri kita masih tersimpan ikatan
dengan kuasa kegelapan karena garis keturunan, ataupun jimat-jimat, dan bahkan
mungkin tingkah laku kita sendiri yang jauh dari pengajaran Kristus.
Ikatan-ikatan yang ada pada kita harus kita tolak dalam nama Yesus, mintalah
bantuan pada orang yang diurapi untuk itu jika Saudara tidak mampu menolaknya
sendiri.
Diakhir sharing ini Saudara,
ingin saya sampaikan bahwa janganlah kita hanya memahami berkat dari Tuhan itu
sebagai bentuk berkat jasmani saja, sehingga segala sesuatunya diukur dengan
hal-hal duniawi. Namun terlebih dari itu, berkat rohanilah yang seharusnya kita
syukuri lebih dari segalanya. Karena janji Tuhan kita Yesus Kristus bukanlah
untuk hidup kekal di dunia ini, melainkan kehidupan kekal di sorga. Ini adalah
janji yang hanya dapat dinikmati oleh kita orang-orang percaya. Bagi
orang-orang yang belum percaya, yang hanya dapat menikmati berkat jasmani lebih
dikarenakan keadilan Tuhan, bila juga ingin menikmati berkat rohani di sorga,
tidak ada jalan lain kecuali menjadi orang percaya pada pemberitaan Injil
Keselamatan Tuhan kita Yesus Kristus. Bila tidak, neraka sudah menanti.
Efesus 1
1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
Syallom…..
Tuhan Yesus very good.....
BalasHapus